Gashadokuro, Balas Dendam Kerangka Manusia Raksasa

Gashadokuro atau Gaikotsu adalah yokai (hantu Jepang) yang berwujud kerangka manusia raksasa. Nama Gashadokura berasal karena makhluk tersebut mengeluarkan suara “gachi gachi” dari tulang dan giginya. Ukurannya lebih besar 15 kali dari manusia biasa. Ia biasanya berkeliaran di malam hari. Jika makhluk ini bertemu manusia di malam hari, ia akan menangkap korbannya secara diam-diam lalu menghancurkan tubuh korban dengan tangan atau menggigit leher korbannya sampai putus.

Dalam legenda Jepang, Gashadokuro awalnya merupakan tentara Jepang yang mati karena kelaparan di medan perang. Para tentara tersebut mati dengan rasa marah dan sakit hati, energi negatif mereka tersimpan walaupun jasadnya telah membusuk. Setelah jasad membusuk, energi dari rasa marah dan sakit hati berubah menjadi kekuatan besar yang memiliki dendam terhadap makhluk hidup. Tulang-tulang dari ratusan korban menjadi satu lalu menjelma menjadi monster raksasa yang dikenal sebagai Gashadokuro.

Gashadokuro terlalu kuat untuk ditaklukan. Ia akan terus hidup sampai energi di dalam tubuhnya habis. Karena butuh banyak mayat untuk menjelma menjadi yokai ini, Gashadokuro saat ini semakin jarang ditemukan. Jaman dahulu, ketika perang dan kelaparan masih banyak terjadi, mudah untuk menemukan Gashadokuro.

Catatan tertua Gashadokuro berasal dari lebih 1000 tahun yang lalu, ketika terjadi pemberontakan melawan pemerintahan Kyoto oleh samurai Taira no Masakado. Masakado membunuh pamannya sendiri, Kunika, yang merupakan bagian dari klan Taira. Setelah pembunuhan tersebut, pemerintah Kyoto memasang sayembara berhadiah untuk orang yang bisa membunuh Masakado. Masakado akhirnya terbunuh oleh Taira no Sadamori yang merupakan sepupunya sekaligus putra dari Kunika.

Setelah kematian Masakado, putrinya yang bernama Takiyasha-hime yang juga merupakan seorang penyihir melanjutkan perjuangan ayahnya. Ia memanggil kerangka raksasa menggunakan ilmu hitam untuk menyerang kota Kyoto. Monster ini digambarkan dalam lukisan terkenal oleh Kuniyoshi Utagawa.

Ikuti terus berita terbaru dari kanal-kanal Titip Jepang! Yuk, baca artikel lainnya di sini^^

Sumber: japanesestation, yoursay, fandom

Jangan lupa Ikuti juga media sosial Titip Jepang:
Instagram: @titipjepang
Twitter: @titipjepang
Facebook: Titip Jepang