Urban Legend Urashima Taro: Mengenal Kisah Nelayan Legendaris

Titip Jepang-Urashima Taro

Urashima Taro (浦島太郎) adalah legenda Jepang tentang seorang nelayan bernama Urashima Taro. Ia diundang ke Istana Laut (Istana Ryugu) setelah menyelamatkan seekor penyu (Otohime). Otohime adalah salah satu putri tercantik dari Dewa Naga Ryujin. Dia juga nenek dari Jimmu, Kaisar pertama Jepang.

Titip Jepang-Urashima Taro

Dalam catatan sejarah Provinsi Tango (Tango no kuni fudoki) terdapat cerita yang berjudul Urashima no ko (浦嶼子), menceritakan tentang delapan bidadari yang turun dari langit. Selain itu, kisah Urashima Taro disebut dalam Nihon Shoki dan Man’yoshu. Cerita yang sekarang dikenal orang adalah versi Otogizoshi asal zaman Muromachi. Seperti lazimnya cerita rakyat, berbagai daerah di Jepang masing-masing memiliki cerita versi sendiri tentang Urashima Taro.

BACA JUGA: [URBAN LEGEND] Apa itu Yokai? Mengenal Siluman-Siluman Jepang!

Kehidupan Urashima Taro di Istana Laut seperti diceritakan dalam Otogizōshi dianggap tidak cocok untuk anak-anak, sehingga dipotong ketika dijadikan cerita anak. Pada tahun 1910, Kementerian Pendidikan Jepang memasukkan cerita Urashima Tarō ke dalam buku teks resmi bagi murid kelas 2 sekolah dasar, dan terus bertahan dalam buku teks selama 40 tahun.

Legenda Urashima Taro

Titip Jepang-Urashima Taro

Di Provinsi tango, hiduplah seorang nelayan bernama Urashima Taro. Pada suatu hari, ia pergi memancing namun yang terkail adalah seekor penyu. Taro melepas penyu tersebut kembali ke laut setelah teringat, “penyu katanya bisa hidup hingga 10.000 tahun, kasihan kalau dibunuh.” Beberapa hari kemudian, seorang wanita mendekati pantai dengan mendayung sendiri perahunya.

BACA JUGA: Marjan Cinematic Universe Munculkan ‘Sosok’ Naga Laut Seperti dalam Mitologi Jepang

Seorang tetua meminta Taro untuk menyambut wanita yang ternyata adalah pelayan seorang putri. Sebagai ucapan terima kasih atas penyu yang telah ditolong, Taro diundang pergi ke Istana Laut. Ditemani pelayan sang putri, Taro naik perahu menuju ke Istana Laut. Setibanya di sana, Taro disambut sang putri, dan hidup bersamanya selama 3 tahun. Namun, Taro ingin pulang karena cemas dengan ayah dan ibu yang ditinggalkan di kampung halaman. Sang putri akhirnya mengaku bahwa dirinya adalah penyu yang pernah ditolong Taro. Sebagai hadiah perpisahan, sang putri memberikan sebuah kotak perhiasan (tamatebako).

Setelah Taro tiba di kampung halaman, desa yang dulu ditinggalinya ternyata sudah tidak ada lagi. Setelah bertanya ke sana ke mari, Taro diberi tahu bahwa di atas bukit terdapat makam Taro dan kedua orang tuanya. Taro begitu sedih, dan membuka kotak dari sang putri. Asap keluar sebanyak tiga kali dari dalam kotak. Taro berubah menjadi seekor burung jenjang dan terbang menghilang.

Dalam Otogizōshi, Istana Laut tidak berada di dasar laut, melainkan di daratan atau di pulau lain.

Ikuti terus berita terbaru dari kanal-kanal Titip Jepang ya! Yuk, baca artikel lainnya di sini^^

Sumber: wikipedia

Jangan lupa Ikuti juga media sosial Titip Jepang:
Instagram: @titipjepang
Twitter: @titipjepang
Facebook: Titip Jepang

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *