Osechi Ryori – Hidangan Tahun Baru Tradisional Jepang
Rayakan Tahun Baru dengan osechi ryori – salah satu tradisi Jepang yang menyajikan berbagai hidangan lezat dan penuh makna!
Mengenal Tradisi Osechi Ryori Lebih Dalam
Osechi Ryori adalah makanan tradisional Jepang yang disajikan saat Tahun Baru. Terdiri dari berbagai hidangan yang ditata apik di dalam kotak pernis bertingkat yang disebut “jubako“. Setiap hidangan ini memiliki makna berbeda dan mewakili harapan di Tahun yang baru.
Asal Usul Osechi Ryori
Tradisi ini bermula dari zaman Nara, ketika perjamuan seremonial khusus mulai diadakan di istana kekaisaran untuk merayakan pergantian musim. yang kemudian di sebut “sechie“. Diadakan lima kali setahun (termasuk pada Hari Tahun Baru) selama “gosekku” (lima festival), sechie lambat laun menjelma menjadi jamuan makan yang sangat mewah selama zaman Heian.
Jamuan ini kemudian dinikmati secara eksklusif oleh para bangsawan hingga zaman Edo, saat kelima festival resmi ditetapkan sebaai hari libur. Kemudian, tradisi tersebut akhirnya menyebar ke masyarakat umum. Meskipun awalnya tidak ada batasan satu kesempatan per tahun, namun kemudian osechi dikaitkan secara khusus dengan liburan Tahun Baru, hingga sekarang.
Hidangan apa saja yang ada di dalam Osechi Ryori?
Isi jubako dapat bervariasi tergantung pada ukuran dan kualitas, atau tradisi keluarga. Berikut adalah contoh hidangan yang ada dalam osechi.
- Datemaki
Telur dadar gulung manis yang dicampur dengan pasta ikan, Bentuk datemaki menyerupai gulungan kuno dan diyakini dapat memberkati keluarga dengan pendidikan dan pengetahuan
- Kuromame
sumber gambar: PIXTA
Kedelai hitam manis yang dipercaya membawa kesehatan di tahun mendatang. Teksturnya yang lembut menjadikannya hidangan yang populer! - Kazunoko
Potongan telur ikan herring berwarna kuning yang renyah direndam di dalam dashi (kaldu). Kazunoko dapat diartikan sebagai “sejumlah anak”, dan merupakan simbol dari sebuah keluarga besar yang sejahtera
- Kamaboko
Sajian ikan lezat yang dinikmati sepanjang tahun di Jepang. Warna merah dan putihnya adalah tambahan penting untuk osechi. Konon, warna putih melambangkan permulaan yang baru, sedangkan warna merah merupakan simbol perayaan. Seringkali saat Tahun Baru, hidangan ini dibentuk dengan desain yang rumit menjadi hewan dari zodiak Cina atau pola kepang seperti pada gambar di atas.
- Tazukuri
Bayi ikan teri yang direndam dalam kecap manis-asin. Nama tazuruki bisa diartikan sebagai “pembuatan sawah”. Dulu, ikan teri biasa digunakan sebagai pupuk dan membuat sawah menjadi subur. Dengan alasan tersebut, hidangan ini menjadi simbol kemakmuran dan kelimpahan.
- Salmon Kombu
Gulungan salmon lezat yang dibungkus dengan kombu dan diikat dengan labu ini melambakan kemudaan. Jadi, tidak heran jika hidangan ini sering menjadi rebutan!
- Ikan
Ada dua jenis ikan yang kerap disajikan dalam osechi yaitu ikan tai (ikan air tawar) dan ikan buri (ikan amberjack Jepang). Ikan tai dimasukkan ke dalam menu karena namanya yang mirip dengan kata “medetai” yang berarti “kegembiraan”. Ikan tai bisa dipotong atau disajikan utuh dan dibakar. Sedangkan di sisi lain, ikan buri yang termasuk golongan ikan “shusse-ou” sering kali dinikmati sebagai sashimi. Kata “shusse-ou” ditulis menggunakan huruf Jepang yang sama dengan kata “shusse” yang berarti “sukses dalam hidup”.
- Kohaku Namasu
Hidangan sederhana yang terdiri dari acar, parutan wortel, dan daikon (lobak putih). Selain memberikan motif warna Tahun Baru, yaitu merah dan putih (Kohaku berarti merah dan putih), hidangan ini menandakan ikatan keluarga yang semakin dalam.
- Satoimo
Satoimo adalah sejenis talas Jepang yang direbus dalam sdashi dan kecap sampai menjadi lembut dan berair. Banyaknya jumlah talas yang dapat tumbuh dari satu tanaman menjadi alasan panganan ini sebagai lambang kesuburan.
- Tataki Gobo
Akar burdock yang ditumbuk, dibumbui, dan dimasak dengan sempurna. Sederhana dan bercita rasa manis, akar burdock yang tumbuh jatuh ke dalam tanah mewakili ikatan keluarga dan kekuatan.
- Udang
Udang Jepang dimasukkan ke dalam osechi karena bentuk melengkungnya menyerupai punggung orang tua. Singkatnya, udang merupakan simbol umur panjang dan kebijaksanaan.
- Kuri Kinton
Manisan kastanya yang dapat dinikmati secara langsung maupun dicampur dengan kentang tumbuk manis. Warna emas dan bentuk yang menyerupai koin koban berbentuk oval yang dulu pernah digunakan di Jepang menjadi alasan dibalik kuri kunton sebagai simbol kekayaan dan keuntungan
- Renkon
Renyah, lengket, manis, dan pahit. Acara akar teratai ini dihiasi dengan lubang-lubang yang bisa Titipers intip saat memakannya. Lubang-lubang inilah yang diyakini memberi keluarga kekuatan untuk memprediksi dan menghindari kesulitan di masa depan
Itulah panganan-panganan yang biasanya hadir dalam osechi ryori tradisional. Saat ini, osechi ryori versi modern telah berkembang melampaui asal usulnya yang sederhana, dengan menambahkan berbagai tambahan makanan mewah dan bahkan junk-food.
Tempat Membeli Osechi Ryori
Untuk mengakomodasi keluarga modern yang sibuk, kombini, department store atau restoran telah menyediakan layanan pemesanan osechi ryori yang kemudian dikirim ke rumah pada Hari Tahun Baru. Bahkan Titipers bisa membelinya di Lawson Store 100, sejenis toko serba ada yang sebagian besar barangnya hanya seharga 100 yen!
Menjelang Natal, Lawson Store 100 akan mulai menjual osechi seharga 100 yen dan 150 yen, di mana Titipers bisa membelinya satu per satu untuk dipadupadankan sesuai dengan keinginan Titipers.
Mereka bahkan menyediakan set yang terjangkau, semuanya dengan harga di bawah 4.000 yen
BACA JUGA: 3 Macam Dekorasi Tradisional dalam Perayaan Tahun Baru di Jepang
Demikianlah sekilas mengenai Osechi Ryori, salah satu bagian klasik dari perayaan Tahun Baru di Jepang. Ikuti terus berita-berita terbaru di kanal Titip Jepang. Yuk baca artikel lainnya lainnya di sini!
Jangan lupa Ikuti juga media sosial Titip Jepang:
Instagram: @titipjepang
Twitter: @titipjepang
Facebook: Titip Jepang