NTV Mengungkap Hasil Investigasi Kematian Mangaka Hinako Ashihara, Mangaka Sexy Tanaka-san

blog-kematian mangaka hinako ashihara-0

Hasil investigasi kematian mangaka Hinako Ashihara menyimpulkan kondisi sang mangaka terkait dengan adaptasi yang tidak tersampaikan dengan baik kepada staf produksi.

Peringatan: artikel ini berisi pernyataan tentang bunuh diri. Jika Anda atau siapa pun yang Anda kenal memiliki pemikiran untuk melakukan bunuh diri, harap hubungi hotline Love Inside Suicide Awareness (LISA) Kementerian Kesehatan di 119 ext.

NTV telah mengungkap hasil investigasi internalnya terkait kematian mangaka Hinako Ashihara, pencipta asli dibalik serial live action Sexy Tanaka-san yang meninggal karena bunuh diri di awal tahun ini. Laporan tersebut menyimpulkan bahwa meskipun Ashihara sempat menyatakan dalam postingan blog-nya bahwa dia telah menetapkan syarat agar adaptasi live action Sexy Tanaka-san harus sesuai dengan alur manga aslinya, disebabkan miskomunikasi yang terjadi sejak awal negosiasi dan produksi, pesan tersebut tidak pernah tersampaikan kepada staf produksi.

BACA JUGA: Ashihara Hinako, Mangaka Sexy Tanaka-san, Ditemukan Tewas di Tochigi

Postingan Blog dan Kematian Mangaka Hinako Ashihara di Bulan Januari

Ashihara memuat pernyataan terkait adaptasi live action dari manga Sexy Tanaka-san miliknya di blog miliknya pada tanggal 26 Januari. Dalam postingannya tersebut, dia mengungkap bahwa dia telah membuat syarat agar adaptasi live action tersebut menyesuaikan dengan alur cerita manga asli-nya dan mengatakan bahwa pihak NTV tidak menjunjung persayaratan tersebut. Dia juga mengatakan bahwa banyaknya adegan yang dipotong membuat inti cerita menjadi tidak tergambar dengan benar dan perubahan penokohan, di mana dia sebagai pencipta aslinya tidak diberi alasan yang memuaskan mengapa hal tersebut harus dilakukan.

Ashihara juga mengungkap bahwa dia terlah menyuarakan keluhannya tersebut kepada pihak produksi dan sebagai hasilnya tujuh episode awal tetap setia pada jalan cerita manga asli-nya. Dia kemudian mengatakan bahwa sepanjang produksi, dia tidak pernah bertemu dengan penulis naskah acara tersebut serta tidak berbicara langsung dengan sutradaranya.

Ashihara lantas menambahkan bahwa dia telah menulis naskah untuk dua episode terakhir dari serial tersebut setelah skenario asli yang dia uraikan untuk bagian akhir diubah “secara signifikan”. tetapi dia meminta maaf karena harus mempercepat naskahnya sebagai penulis naskah amatir dan tidak dapat menyempurnakannya.

Lebih lanjut, karena dia juga sedang mengerjakan tenggat waktu untuk manga-nya, Ashihara menjelaskan bahwa dia diperbolehkan oleh NTV untuk menulis sendiri naskah episode terakhir jika dia tidak puas dengan naskah tersebut.

Ashihara lantas mengakhiri postingan tersebut dengan ucapan terima kasih kepada seluruh pemain dan staf yang telah membuat adaptasi live action dari manga miliknya.

Ashihara kemudian dilaporkan hilang pada tanggal 28 Januari dan ditemukan meninggal pada tanggal 29 Januari.

Pada hari yang sama dengan pemberitaan kematian Ashihara, NTV merilis sebuah pernyataan yang mengatakan bahwa mereka telah meminta pendapat Ashihara terkait naskah akhir melalui penerbitnya dan Ashihara telah menyetujuinya. Pernyataan tersebut kemudian menuai kritik di media sosial.

Setelah kematian Ashihara, banyak mangaka yang kemudian mengungkap pengalaman buruk mereka ketika karya mereka diadaptasi ke media lain. Situasi ini juga menimbulkan perdebatan menyeluruh terhadap hak moral mangaka, yang mencakup “hak untuk menjaga integritas” ciptaan dan bersifat personal, sehingga tidak dapat diberikan kepada pihak lain seperti halnya hak cipta.

NTV kemudian mengeluarkan permintaan maaf pada bulan Februari kepada semua yang terlibat dan menyampaikan belasungkawa kepada keluarga Ashihara. Jaringan tersebut menambahkan bahwa mereka akan menangani situasi ini dengan serius dan akan melakukan penyelidikan internal atas kematian mangaka Hinako Ashihara tersebut bekerja sama dengan Shogakukan dan tim inverstigasi luar, termasuk pengacara luar.

BACA JUGA: Permohonan Maaf NTV Atas Kematian Mangaka Hinako Ashihara

Hasil Investigasi Internal NTV terkait Kematian Mangaka Hinako Ashihara

Hasil penyelidikan mengungkap bahwa terdapat perbedaan pendapat antara kedua sisi produksi sejak awal negoisasi. Pihak NTV menangkap bahwa adaptasi live action tersebut dapat memiliki akhir yang orisinal karena manga aslinya belum selesai dikerjakan. Sementara staf Shogakukan mengklaim bahwa mereka telah menjelaskan bahwa boleh saja memiliki akhir cerita yang orisinal selama itu mengikuti alur cerita yang diusulkan oleh Ashihara agar tidak mempengaruhi masa depan manga aslinya.

Sebuah sumber juga mengungkap bahwa mereka bersikeras akan sulit untuk membuat adaptasi live action tersebut kecuali mereka menyewa penulis naskah yang akan tetap setia pada karya aslinya, namun pihak NTV mengklaim bahwa mereka tidak pernah mendengar hal tersebut.

Berdasarkan postingan blog Ashihara, Ashihara telah mengajukan syarat kepada NTV melalui Shogakukan, yang berisi:

  • Adaptasi harus sesuai dengan manga
  • Ashihara bisa mengerjakan semuanya mulai dari ringkasan plot hingga dialog (termasuk untuk ending aslinya) sehingga masa depan manga-nya tidak terpengaruh
  • Secara umum, karena ringkasan plot dan dialog yang diberikan Ashihara kepada staf tidak boleh diubah, Ashihara dapat, jika perlu, menulis sendiri naskah untuk bagian asli adaptasi live action

Penyelidikan internal terkait kematian mangaka Hinako Ashihara mengungkap bahwa Shogakukan tidak pernah menyampaikan syarat tersebut secara lisan dan tertulis kepada staf NTV selama dua pertemuan yang telah mereka lalukan di bulan Maret 2023. Staf NTV menyatakan bahwa mereka tidak mengetahui persyaratan tersebut sehingga dapat dipastikan bahwa informasi tersebut tidak pernah tersampaikan kepada penulis naskah, yang menyebabkan ketidakpercayaan yang tidak dapat dihilangkan terhadap staf NTV oleh pihak produksi ketika pembicaraan dan produksi tetap berlanjut.

Laporan tersebut juga mencatat bahwa ada kemungkinan jadwal produksi terlalu terburu-buru, mengingat waktu yang dibutuhkan untuk produksi sebenarnya adalah enam bulan, di mana sebuah acara sebaiknya dilakukan dengan perencanaan sekitar 12-18 bulan sebelum akhirnya dirilis. Investigasi juga merekomendasikan agar staf produksi bertemu langsung dengan mangaka aslinya agar hal yang sama tidak terjadi lagi di kemudian hari.

Komentar Presiden NTV terkait Kasus Ini

Presiden NTV Akira Ishizawa berkomentar bahwa hasil investigasi kematian mangaka Hinako Ashihara tersebut menunjukkan bahwa NTV harus bekerja lebih keras untuk menyelesaikan masalah seperti ini, termasuk kesalahpahaman dan miskomunikasi antara pihak produksi dan penerbit/mangaka asli. Ishizawa menambahkan NTV juga harus menyelesaikan masalah terkait jadwal dan struktur produksi, serta waktu penandatanganan kontrak. Ishizawa menyatakan NTV akan bertanggung jawab untuk mengatasi masalah yang disebutkan dalam laporan tersebut sehingga semua pihak dapat mengerjakan produksi di masa depan dengan lebih tenang.

Ikuti terus berita-berita terbaru di kanal Titip Jepang. Yuk baca artikel lainnya lainnya di sini!

sumber: animenewsnetwork

Jangan lupa ikuti juga media sosial Titip Jepang:
Instagram: @titipjepang
Twitter: @titipjepang
Facebook: Titip Jepang

Tinggalkan Balasan