
Buat kamu pencinta seni visual dan kisah-kisah penuh emosi, film satu ini wajib masuk daftar tontonan. Ravens, film biopik bergaya surealis yang dirilis Maret 2025, membawa kita menyelami kehidupan fotografer legendaris Jepang, Masahisa Fukase. Tapi tenang, ini bukan sekadar film dokumenter biasa—Ravens hadir sebagai kisah cinta gelap dan surealis, yang memadukan kenyataan dan fiksi dengan sangat artistik.
Mari kita kupas bareng sinopsis lengkap dan berbagai info menarik dari Ravens—film yang nggak cuma memanjakan mata, tapi juga menyentuh hati lewat kisah pribadi yang dalam dan penuh makna.
Sinopsis Ravens

Masahisa Fukase dikenal luas berkat karya fotonya yang ikonik: Ravens. Foto-foto hitam putih burung gagak yang ia abadikan setelah perpisahannya dengan sang istri bukan hanya menyayat, tapi juga jadi simbol kesepian dan kehampaan yang dalam. Film ini membawa kita ke balik proses kreatifnya—dan lebih dari itu, ke dalam dunia batin Fukase yang kompleks, rapuh, dan penuh gejolak.
Di sisi lain, Ravens juga menghadirkan Yoko—istri sekaligus muse Fukase—yang jadi pusat banyak karyanya. Hubungan mereka yang rumit dan penuh cinta menjadi benang merah cerita, memperlihatkan betapa tipis batas antara inspirasi dan kehilangan.
Menariknya, Ravens merupakan hasil kolaborasi lintas negara: Prancis, Jepang, Spanyol, dan Belgia. Tapi meski begitu, nuansa Jepang-nya tetap kuat terasa. Film ini disutradarai oleh Mark Gill, yang juga menulis naskahnya. Ia sukses meramu elemen biografi dengan gaya sinematik yang gelap, puitis, dan penuh makna tersembunyi.
Sinematografinya ditangani oleh Fernando Ruiz, sementara penyuntingannya dilakukan oleh Chika Konishi dan Frank Moderna. Musiknya sendiri disusun oleh Paul Lay dan Théophile Moussouni.
Tadanobu Asano tampil memukau sebagai Masahisa Fukase—menampilkan sisi genius dan kehancuran sang fotografer dengan sangat meyakinkan. Kumi Takiuchi memerankan Yoko, sosok yang lembut tapi kuat, yang menjadi bayangan abadi dalam karya-karya Fukase. Film ini juga dibintangi Kanji Furutachi, Sōsuke Ikematsu, dan Go Jibiki yang menambah kekuatan emosional cerita.
Film ini diputar di Festival Film Internasional Tokyo 2024 dan berhasil memenangkan Penghargaan Penonton di Festival Film Austin. Selain itu, Ravens juga terpilih untuk ditayangkan di edisi 2024 Festival Film Laut Merah, serta masuk ke daftar kompetisi utama Festival Film Málaga ke-28. Prestasi-prestasi ini semakin menegaskan daya tarik global dari kisah pribadi Fukase yang dikemas begitu artistik.
Buat Titipers yang suka film biopik yang beda dari biasanya, yang gelap, melankolis, tapi juga indah, Ravens bisa jadi pilihan tepat. Ini bukan hanya tentang seni fotografi, tapi juga tentang cinta yang menyakitkan, kehilangan yang tak tergantikan, dan bagaimana seseorang mencari makna di tengah kehampaan.
Ikuti terus berita terbaru dari kanal-kanal Titip Jepang! Yuk, baca artikel lainnya di sini^^
Jangan lupa Ikuti juga media sosial Titip Jepang:
Instagram: @titipjepang
Twitter: @titipjepang
Facebook: Titip Jepang