Yuneda Ayu Astronot Perempuan JAXA Tepis Pertanyaan Pribadi, Jepang Rentan Diskriminasi?
Kandidat astronot perempuan JAXA, Yuneda Ayu, medapatkan pertanyaan bernada seksisme dari seorang wartawan saat konferensi pers yang berlangsung pada 28 Februari 2023 di Tokyo.
Japan Aerospace Exploration Agency (JAXA) telah mengumumkan secara resmi terpilihnya dua kandidat astronot dari agensi mereka. Dilansir dari huffington post, JAXA telah memilih dua kandidat calon astronot baru, Makoto Suwa (46) dan Ayu Yoneda (28). Makoto Suwa, pria yang sempat bekerja sebagai spesialis pencegahan bencana di World Bank danYoneda Ayu, perempuan yang sempat berprofesi sebagai dokter bedah itu telah berhasil melewati seluruh rangkaian seleksi astonot oleh agensi JAXA. Hingga pada Selasa, 28 Februari 2023 keduanya berkesempatan menyampaikan antusiasme melalui konferensi pers.
Namun sorotan publik tertuju pada pertanyaan wartawan yang memberikan pertanyaan pribadi pada Yuneda dalam konferensi persnya.
“Apakah anda memiliki pasangan?”
Menanggapi pertanyaan tersebut, Yuneda menolak menjawab karena alasan privasi. “Mohon maaf ,ini adalah masalah privasi saya, saya tidak bisa menjawab” tegasnya.
Tanggapan tersebut turut didukung publik yang merasa bahwa media Jepang melakukan diskriminasi terhadap perempuan. Alih-alih mengulik tentang prestasi dan usaha yang dilakukan Yuneda, publik justru menyesalkan media Jepang yang menyorot hal-hal privasi, seperti pasangan ataupun keluarga. Yoneda Ayu adalah perempuan yang sempat berprofesi sebagai ahli bedah, dalam seleksi yang dilakukan JAXA ia berhasil mengungguli 4.000 pelamar lainnya.
Dalam konferensi pers tersebut Yuneda juga mendapat pertanyaan dari wartawan yang sama mengenai pendapatnya sebagai “perempuan muda” terhadap kontribusi sebagai astronot dan bisnis pengembangan luar angkasa. Kandidat astronot perempuan JAXA itu kembali menegaskan bahwa ia akan melakukan yang terbaik dan mengutamakan sikap profesional.
“Menurut saya laki-laki dan perempuan sering dipandang dengan cara yang berbeda, tetapi saya sendiri ingin mengedepankan yang terbaik sebagai kandidat astronot daripada sebagai perempuan muda” katanya dalam konferensi pers tersebut.
Dalam konferensi persnya, Yuneda mengatakan bahwa ia tertarik menjadi astronot ketika ayahnya memberikannya manga biografi atronot Mukai semasa kecilnya. Beberapa warganet justru membenturkan berita terpilihnya Yoneda dan Makoto ini dengan anime Space Brothers yang mereka anggap bias gender karena hanya mengangkat karaker laki-laki saja dalam kisah perjuangan menjadi astronot JAXA.
Terlepas dari tanggapan warganet tersebut, media Jepang memang kerap kali mewartakan isu bias jender terhadap perempuan. Dua tahun yang lalu, media Jepang juga sempat digegerkan oleh pemberitaan tuntutan petisi kepada Yoshiro Mori, ketua Olimpiade Tokyo 2020 atas pernyataan seksis yang ia lontarkan terhadap perempuan. Pada saat pertemuan komite olimpiade, Ia mengatakan bahwa perempuan itu terlalu banyak bicara.
Meskipun memiliki kualitas hidup yang baik, namun Jepang memiliki masalah sosial di dalamnya. Pada dekade terakhir saja, Jepang menduduki peringkat 114 dalam indeks kesenjangan jender dari 140 negara berdasarkan World Economy Forum. Ketidaksetaraan jender ini tentu dipengaruhi oleh praktik diskriminasi terhadap perempuan yang masih marak terjadi di Jepang.
Praktik diskriminasi terhadap perempuan di Jepang tak lepas dari sejarah panjang budaya dan kepercayaan Negara Matahari Terbit itu. Diskriminasi jender marak berlangsungung dari Zaman Meiji hingga Perang Dunia II karena ajaran tentang sistem keluarga yang disebut sistem le. Selain itu, hal ini juga didukung ajaran konfusianisme yang kuat kaitannya dengan penyebaran nilai-nilai patrilineal.
Oleh karena itu, hingga saat ini sistem patriarki masih menjadi pilar dalam kehidupan bermasyarakat warga Jepang. Meskipun sudah banyak mengalami peningkatan, tetapi diskriminasi terhadap perempuan masih terjadi pada abad-21 ini.
Ikuti terus berita terbaru dari kanal-kanal Titip Jepang ya! Yuk, baca artikel lainnya di sini^^
Sumber gambar: huffingtonpost.jp
Jangan lupa Ikuti juga media sosial Titip Jepang:
Instagram: @titipjepang
Twitter: @titipjepang
Facebook: Titip Jepang