Shinji Aoba Mencabut Banding, Hukuman Mati Atas Kasus Pembakaran Kyoto Animation Menanti

Shinji Aoba, pelaku pembakaran studio Kyoto Animation pada Juli 2019 yang menewaskan 36 orang dan melukai 32 orang lainnya, telah mencabut bandingnya terhadap putusan hukuman mati. Dengan langkah ini, hukuman yang dijatuhkan kepadanya resmi berkekuatan hukum tetap.
Akhir dari Proses Hukum
Menurut Pengadilan Tinggi Osaka, Aoba, yang kini berusia 46 tahun, menarik kembali bandingnya pada Senin (27/1) terhadap putusan Pengadilan Distrik Kyoto yang menyatakannya bersalah atas pembunuhan dan beberapa dakwaan lainnya. Sebelumnya, pihak pembela sempat mengajukan banding pada September 2023 dengan menyertakan argumen bahwa Aoba tidak sepenuhnya bertanggung jawab atas perbuatannya karena mengalami gangguan kejiwaan.
Pengacaranya juga menyertakan opini dari seorang ahli yang berbeda dari dokter yang melakukan pemeriksaan kejiwaan terhadap Aoba setelah ia didakwa. Meski pendapat tersebut tidak menentang hasil pemeriksaan, pihak pembela berusaha mengkritisi cara pengadilan mengevaluasi kondisi mental terdakwa.
Strategi Pembelaan yang Berakhir Tanpa Keberhasilan

Dalam persidangan sebelumnya di Pengadilan Distrik Kyoto, tim pembela berargumen bahwa Aoba berada dalam kondisi gangguan delusi yang membuatnya tidak dapat sepenuhnya memahami konsekuensi dari tindakannya. Mereka berharap agar pengadilan mempertimbangkan kondisi mentalnya untuk menghindari hukuman mati.
Namun, pada Januari 2024, pengadilan memutuskan bahwa Aoba tetap dapat mempertanggungjawabkan tindakannya secara hukum. Hakim menilai bahwa meskipun terdakwa memiliki dendam mendalam terhadap KyoAni, ia masih dalam keadaan cukup sadar untuk memahami konsekuensi dari aksinya. Selain itu, besarnya dampak serangan tersebut menjadi faktor utama dalam menjatuhkan vonis mati terhadapnya.
Setelah menerima putusan hukuman mati, Aoba dan tim kuasa hukumnya mengajukan banding ke Pengadilan Tinggi Osaka. Namun, menurut laporan dari anggota keluarga korban yang sempat berbicara dengannya, Aoba mengaku mengajukan banding bukan karena ingin mengubah putusannya, melainkan karena ingin menyampaikan pendapatnya di pengadilan. Kini, dengan pencabutan bandingnya, ia tampaknya telah menerima nasib hukuman yang telah dijatuhkan kepadanya.
Tragedi Kyoto Animation yang Mengguncang Dunia Animasi
Kasus ini bermula pada 18 Juli 2019, ketika Aoba menyerang Studio No. 1 Kyoto Animation di Kyoto dengan membakar gedung tersebut. Insiden mengerikan ini menewaskan sebagian besar dari 70 karyawan yang berada di dalamnya dan meninggalkan luka fisik serta trauma mendalam bagi korban yang selamat dan keluarga mereka.
Kyoto Animation, yang dikenal luas karena menghasilkan anime berkualitas tinggi seperti A Silent Voice, Violet Evergarden, dan Clannad, kehilangan banyak kreator berbakat akibat tragedi ini. Kejadian ini pun mengguncang komunitas anime global, dengan banyak penggemar dan pelaku industri yang turut berduka dan memberikan dukungan kepada studio tersebut.
BACA JUGA:
Dengan pencabutan banding ini, proses hukum terhadap Aoba akhirnya mencapai titik akhir. Bagi keluarga korban dan komunitas animasi, putusan ini mungkin memberikan sedikit kepastian di tengah kehilangan besar yang mereka alami. Namun, luka yang ditinggalkan oleh tragedi ini tetap membekas dalam sejarah dunia animasi.
sumber: japantimes
Ikuti terus berita terbaru dari kanal-kanal Titip Jepang ya! Yuk, baca artikel lainnya di sini^^
Jangan lupa Ikuti juga media sosial Titip Jepang:
Instagram: @titipjepang
Twitter: @titipjepang
Facebook: Titip Jepang