KATEGORI

Belum ada Produk di keranjang kamu, yuk cari produk incaran kamu di sini!

Makan Siang Sekolah Jepang Kena Efek Inflasi—Sepotong Ayam Goreng Jadi Viral

Saat biaya hidup naik, bahkan makan siang sekolah di Jepang pun ikut kena dampaknya.

BLOG-Makan Siang Sekolah di Jepang viral karena terlalu sepi-sampul

Di Jepang, makan siang sekolah (kyuushoku) biasanya jadi momen yang ditunggu-tunggu siswa. Tapi tahun ini, ada yang berubah. Bukan karena menunya makin menarik, justru sebaliknya—netizen di X (sebelumnya Twitter) ramai memperbincangkan makan siang murid SD di Kota Fukuoka yang hanya berisi… sepotong ayam goreng.

Viral karena dianggap “terlalu sepi”, menu ini sebenarnya masih memenuhi standar gizi 620 kkalori per porsi.

“Sepi banget,” komentar salah satu pengguna. “Ini makan siang anak SD atau diet ekstrem?” tambah yang lain. Foto yang viral itu memperlihatkan sepiring nasi jelai, semangkuk sup miso dengan kubis musim semi, segelas susu, dan ya, hanya satu potong ayam goreng. Bukan paha, bukan sayap, tapi potongan utuh berbentuk balok besar.

Namun menurut Ken Nohara, kepala divisi makan siang sekolah di Dewan Pendidikan Kota Fukuoka, menu itu bukan hasil salah hitung, melainkan memang konsep klasik yang sudah ada sejak era Showa. “Potongan ayam itu beratnya 60 gram, setara dua potong ayam biasa,” ujarnya. Selain itu, membuat satu potong besar dinilai lebih hemat dalam hal bumbu dan tenaga goreng.

Masalahnya bukan cuma soal persepsi visual. Anggaran makan siang sekolah di Fukuoka hanya sekitar 289 yen (sekitar Rp30.000) per anak per hari. Dari jumlah itu, orang tua menanggung 243 yen, sisanya ditutup oleh subsidi kota. Dengan harga bahan pokok yang terus merangkak naik, anggaran itu makin ketat. Bahkan daun bawang dan peterseli kini diukur gram demi gram. Roti kemasan satuan pun dihindari karena ongkos pemrosesan.

Makan siang sekolah yang disajikan di sebuah SD di kota Fukuoka pada bulan Maret 2025.

Menurut Hiromi Sakai, guru gizi di SD Ishimaru, dampak kenaikan harga benar-benar terasa. “Kami tak bisa lagi membuat menu yang sama seperti sebelumnya dengan anggaran yang sama,” katanya.

Untuk menyiasati kekurangan dana di awal tahun fiskal, menu makan siang bulan April dan Mei memang sengaja dibuat sederhana. Harapannya, ketika anggaran lebih stabil di akhir tahun, menu bisa kembali bervariasi.

Fukuoka sendiri dikenal sebagai salah satu kota dengan kekuatan finansial cukup di Kyushu. Namun tekanan inflasi membuat bahkan kota sekuat ini pun harus berpikir ulang soal ayam goreng di piring makan siang anak-anak sekolahnya.

Sumber: asahi

Ikuti terus berita terbaru dari kanal-kanal Titip Jepang! Yuk, baca artikel lainnya di sini^^ 

Jangan lupa Ikuti juga media sosial Titip Jepang:
Instagram: @titipjepang
Twitter: @titipjepang
Facebook: Titip Jepang