Perayaan 8 tahun hololive production ditutup dengan sebuah acara spektakuler bertajuk ~ hololive production 8th Anniversary Fireworks ~ Shiny Sparklers Symphony, atau yang lebih dikenal dengan sebutan #holohanabi. Diselenggarakan pada 6 September 2025 di Pantai Makuhari, Chiba, acara ini menghadirkan perpaduan musik, kembang api, dan pertunjukan drone yang sepenuhnya didedikasikan untuk para penggemar. Tidak sekadar pesta ulang tahun, #holohanabi menjadi momentum refleksi perjalanan panjang agensi virtual idol terbesar di dunia tersebut.
Sebagai salah satu perayaan terbesar tahunannya, hololive production menyiapkan rangkaian acara yang dimulai dari pertunjukan DJ hingga pesta kembang api yang spektakuler, dimana kembang api yang ditunjukkan ini dikoreografikan dengan lagu-lagu orisinal milik para talent mereka. Bukan sekedar kembang api biasa, pertunjukan ini dimeriahkan dengan ratusan drone yang membentuk simbol-simbol ikonik yang merepresentasikan para talent, dan langsung dikenali oleh para penggemar.
Preview pertunjukan #holohanabi ini dilakukan secara livestreaming di channel YouTube hololive production sendiri, dan dibawakan oleh generasi 0, sang generasi pencetus dari awal mulanya agensi VTuber terbesar ini, dimana para membernya adalah: Tokino Sora, Roboco-san, AZKi, Sakura Miko, dan Hoshimachi Suisei. Melalui streaming ini, tidak sedikit momen berkesan yang datang dari reaksi para talent Generation 0 ini. Tokino Sora, sebagai idol pertama dari hololive production, menyebut acara kembang api ini sebagai “hadiah indah untuk semua orang yang sudah mendukung sejak awal.”
Roboco-san menyoroti betapa menakjubkannya sinkronisasi antara musik dan drone yang membentuk logo hololive di langit. AZKi, yang lekat dengan musik, mengungkapkan rasa haru ketika lagu-lagu orisinal dikombinasikan dengan kembang api. Sakura Miko dengan gaya khasnya menuliskan kesan bahwa acara ini membuatnya “merasakan lagi semangat awal debut.” Sementara Hoshimachi Suisei menekankan bahwa momen ini membuatnya semakin bersemangat untuk membawa musiknya ke panggung dunia bersama hololive production.
Tidak hanya acara langsung saja, Titipers dapat menyaksikan perayaan ini secara online. Hololive production juga menyiapkan opsi streaming berbayar melalui platform SPWN dan ZAIKO, yang dimana penjualan tiket dan archive videonya masih tersedia sampai dengan 5 Oktober 2025 nanti. Dengan harga tiket daring 5.500 yen, Titipers yang tidak dapat menyaksikannya secara langsung, bisa ikut merayakan acara ini secara online dengan menonton streaming berbayar tersebut.
Merchandise resmi juga menjadi bagian penting dari perayaan ini. Hololive production merilis berbagai produk seperti acrylic stand, T-shirt, muffler towel dengan saku, uchiwalight, hingga busana happi. Penjualan dilakukan melalui pre-order online, booth khusus di Makuhari Messe Hall 9, serta periode after-sale pasca acara. Strategi ini memungkinkan penggemar, baik yang hadir langsung maupun tidak, untuk tetap membawa pulang kenang-kenangan dari perayaan #holohanabi.
Kini, setelah #holohanabi usai, hololive production meninggalkan kesan mendalam yang akan terus diingat penggemar. Acara ini bukan hanya menandai keberhasilan sebuah agensi dalam bertahan lebih dari delapan tahun, tetapi juga merayakan ikatan emosional yang tumbuh di antara talenta virtual dan penontonnya. Dengan momentum ini, banyak yang menantikan bagaimana hololive akan terus berinovasi dan melangkah menuju dekade berikutnya dalam sejarah hiburan digital.
Pada Sabtu, 6 September 2025, melalui akun X resminya, sebuah pengumuman mengejutkan datang dari staf produksi anime Witch Hat Atelier. Pengumuman ini tidak lain adalah penundaan penayangan dari anime tersebut yang sebelumnya dijadwalkan akan tayang di tahun 2025 ini. Jadinya, anime Witch Hat Atelier ini akan dijadwalkan tayang pada tahun 2026, dimana berdasarkan penjelasan dari staf, anime ini diundur untuk meningkatkan kualitas produksi agar dapat menjawab ekspektasi para fans.
Berikut, isi kutipan dari postingan dari staf di akun X resmi anime Witch Hat Atelier tersebut:
Anime TV “Witch Hat Atelier” akan mengalami perubahan jadwal tayang dari tahun 2025 menjadi 2026 demi menghadirkan kualitas terbaik serta menampilkan pesona seri ini secara maksimal. Kami dengan tulus meminta maaf kepada semua pihak yang telah menantikan penayangan ini. Seluruh staf kami tengah bekerja dengan sepenuh hati dan penuh kehati-hatian dalam proses produksinya. Informasi terbaru akan diumumkan melalui tim resmi segera setelah keputusan ditetapkan. Kami memohon kesabaran dan pengertian dari Anda semua.
Witch Hat Atelier merupakan manga karya Kamome Shirahama yang berceritakan tentang Coco, seorang gadis kecil yang tinggal di sebuah desa kecil dan mempunyai mimpi untuk menjadi seorang penyihir hebat. Sayangnya, Coco tidak mempunyai bakat sihir, ditambah, di dunia tersebut seseorang yang tidak memiliki bakat sihir sama sekali tidak diperbolehkan untuk belajar bahkan melihat sihir itu. Sempat menyerah, Coco kemudian kembali mengejar mimpinya itu setelah ia secara tidak sengaja melihat seorang penyihir yang berkunjung ke desa tempat ia tinggal, bernama Qiflee yang sedang membuat sihir.
Sebelumnya, pada Anime Expo 2024 lalu, adaptasi anime dari Witch Hat Atelier ini telah mengumumkan staf produksinya, serta teaser pertamanya yang mendapatkan respons positif dari kalangan fans. Bagaimana tidak, Witch Hat Atelier sendiri pernah dinobatkan sebagai “Manga Terbaik” di Angoulême International Comics Festival pada tahun 2019 lalu, serta pernah mendapatkan banyak penghargaan dari berbagai media luar negeri. Berkat hal ini, Witch Hat Atelier menjadi salah satu manga yang paling ditunggu adaptasi animenya oleh para fans di seluruh dunia, bahkan digarang-garang akan menjadi salah satu anime new-gen terbaik.
Ribuan pelancong di Jepang mengalami kekacauan perjalanan pada Jumat (5/9) setelah Japan Airlines (JAL), All Nippon Airways (ANA), dan ANA Wings membatalkan lebih dari 30 penerbangan domestik. Gangguan besar ini melanda bandara-bandara utama seperti Tokyo Haneda, Osaka Itami, Fukuoka, dan Komatsu, membuat banyak penumpang harus menghadapi penundaan panjang, kesulitan pemesanan ulang, hingga ketidakpastian dalam melanjutkan perjalanan.
Masalah operasional yang terjadi di pihak maskapai memicu efek domino di sejumlah rute penting. Beberapa penerbangan dari Tokyo Haneda, Osaka Itami, Fukuoka, hingga Komatsu menuju destinasi domestik seperti Shonai, Matsuyama, dan Fukuoka termasuk yang paling terdampak. Kondisi ini menyebabkan kepadatan di pusat-pusat transportasi utama, dengan banyak penumpang terlantar sambil mencari alternatif perjalanan, baik lewat penerbangan lain maupun moda transportasi darat.
Meskipun pihak maskapai telah menawarkan opsi pemesanan ulang dan pengembalian dana, insiden ini menyoroti betapa rentannya jaringan penerbangan domestik Jepang terhadap gangguan operasional mendadak.
Takashi Miike menyutradarai adaptasi live-action Kamen no Ninja Akakage.
Manga ninja klasik Kamen no Ninja Akakage karya Mitsuteru Yokoyama bakal hidup lagi lewat drama live-action baru!
Adaptasi ini disutradarai Takashi Miike (Audition) dengan naskah dari Yusuke Watanabe (The Fable). Peran Akakage sendiri dibawakan oleh Taiki Sato dari EXILE/FANTASTICS. Serialnya dijadwalkan tayang di TV Asahi mulai 26 Oktober, dan trailer sudah bisa kamu intip lewat akun resmi X.
Buat yang belum tahu, manga ini pertama kali terbit di tahun 1966 dan sempat melahirkan drama live-action 52 episode pada 1967–1968. Kisahnya mengikuti Akakage, ninja dari Hida di era Edo yang melawan monster dan ninja jahat demi melindungi rakyat.
Kini, dengan sentuhan modern, Akakage siap kembali jadi ninja legendaris yang bikin penggemar nostalgia sekaligus penasaran dengan wajah barunya.
Siapa sih yang nggak pernah ikut hanyut dalam petualangan Nobita, Doraemon, dan kawan-kawan? Nah, siap-siap nostalgia, karena film ke-45 Doraemon bakal menghidupkan kembali kisah lawas yang dulu sempat booming di tahun 1983. Judul resminya adalah Doraemon the Movie: Nobita and the New Castle of the Undersea Devil, yang jelas-jelas bikin kita langsung ingat sama film klasik Nobita and the Castle of the Undersea Devil.
Doraemon the Movie: Nobita and the New Castle of the Undersea Devil Teaser
Doraemon the Movie: Nobita and the New Castle of the Undersea Key Visual
(c)藤子プロ・小学館・テレビ朝日・シンエイ・ADK 2026
Buat yang belum tahu, film versi 1983 itu bercerita tentang Nobita cs. yang terseret ke dalam petualangan epik di kerajaan bawah laut Mu dan Atlantis. Nah, di versi baru ini, petualangan mereka ke laut dalam akan dibalut dengan animasi modern, visual lebih megah, dan mungkin ada bumbu cerita tambahan biar tetap fresh buat penonton zaman sekarang.
Yang bikin makin menarik, film ini digarap oleh Tetsuo Yajima, sutradara yang pernah bikin Pokémon: Mega Evolution Specials I-IV. Sementara skripnya ditulis oleh Isao Murayama yang sebelumnya terlibat di Witchy Precure!. Jadi, meskipun judulnya remake, rasa-rasanya kita bisa berharap ada sesuatu yang baru dan nggak sekadar copy-paste dari versi lamanya.
Rilisnya sendiri dijadwalkan di Jepang pada tahun 2026. Jadi masih ada waktu buat nonton ulang film klasiknya, biar makin kerasa vibes nostalgianya pas versi remake ini tayang nanti.
Nah, apakah Nobita dan kawan-kawan bakal menghadapi kisah yang sama persis dengan versi 1983, atau bakal ada twist baru yang bikin kita semua kaget? Kita tunggu saja petualangan bawah laut terbaru ini!
Film Detective Conan: One-Eyed Flashback akan diputar reguler di bioskop Indonesia pada 17 September 2025
Akhirnya yang paling ditunggu-tunggu para penggemar Shinichi Kudo diumumkan juga. Setelah pengumuman Special Screening yang hanya diadakan di Jakarta dan Bandung yang sempat bikin iri penggemar di kota lain, serta kabar menggoda mengenai Conan Cinema Cafe yang segera hadir di Jakarta, kini giliran seluruh penggemar di Indonesia bisa ikut bergembira. CGV baru saja merilis trailer dengan subtitle bahasa Indonesia untuk film ke-28 Detective Conan, One-Eyed Flashback, sekaligus mengungkap jadwal tayang reguler di bioskop Indonesia pada 17 September 2025.
Detective Conan the Movie: One-Eyed Flashback Official Teaser Trailer
Film ini sebelumnya dibuka pertama kali di Jepang pada 18 April 2025 dan langsung mencetak rekor baru untuk waralaba tersebut. Dalam tiga hari pertamanya, One-Eyed Flashback berhasil meraup 3,4 miliar yen atau sekitar 24,15 juta dolar AS dan menjual lebih dari 2,3 juta tiket. Catatan ini menjadikannya film Conan dengan pembukaan akhir pekan terbesar sepanjang sejarah.
Di balik layar, film ini disutradarai oleh Katsuya Shigehara, yang sebelumnya menjadi sutradara unit di Detective Conan: Kurogane no Submarine. Sementara naskahnya ditulis oleh Takeharu Sakurai, penulis yang sudah lama terlibat dalam berbagai film Conan. Sebagai pelengkap, band populer King Gnu dipercaya membawakan lagu tema berjudul Twilight!!!, yang semakin menambah hype penayangan film ini.
Dengan konfirmasi tanggal tayang reguler di Indonesia, para penggemar Conan di berbagai kota akhirnya bisa merasakan euforia yang sama. Tinggal hitung mundur saja sampai 17 September mendatang, dan misteri terbaru dari Shinichi Kudo siap menyapa di layar lebar.
Dragon Ball resmi memasuki usia ke-40, dan perayaannya tidak main-main. Japan Mint, badan administratif independen pemerintah Jepang yang bertanggung jawab memproduksi dan mengedarkan koin, mengumumkan dua produk koin edisi terbatas khusus untuk memperingati momen bersejarah ini.
Dragon Ball 40th Anniversary Coin Set
Set pertama adalah “Dragon Ball 40th Anniversary Coin Set.” Koleksi ini mencakup masing-masing satu dari enam koin Jepang standar yang belum beredar untuk tahun Reiwa 7 (2025), mulai dari koin 1 yen hingga koin 500 yen.
Sebagai tambahan, set ini hadir dengan pelat tahun khusus berbahan kuningan berupa medali. Sisi depannya menampilkan ukiran Son Goku, sementara sisi belakang dihiasi Bola Naga Bintang Empat—ikon yang sudah tak terpisahkan dari seri ini.
Dragon Ball 40th Anniversary 2025 Proof Coin Set
Rilisan kedua lebih premium, “Dragon Ball 40th Anniversary 2025 Proof Coin Set.” Isi set ini sama-sama terdiri dari enam koin standar, namun dengan lapisan “proof” khusus.
Teknik proof membuat permukaan koin berkilau seperti cermin, sementara detail ukiran tampak lebih jelas dan mewah. Tak hanya itu, set ini juga dilengkapi medali perak eksklusif yang telah diolah dengan proses pewarnaan pelangi, yang dapat menampilkan kilau berbeda saat dilihat dari berbagai sudut. Semua item disimpan dalam kotak kulit khusus.
Set “Dragon Ball 40th Anniversary Coin Set” dijual seharga ¥3.100 dan dibatasi hanya 60.000 set. Sementara itu, set premium “Dragon Ball 40th Anniversary 2025 Proof Coin Set” dibanderol ¥16.500, lengkap dengan medali perak eksklusif dan kotak kulit khusus. Japan Mint akan membuka periode aplikasi pembelian mulai 5 September hingga 25 September 2025, baik melalui toko daring resmi maupun kartu pos.
Kalau kamu penggemar berat Dragon Ball dan nggak mau ketinggalan punya koleksi eksklusif ini, jangan khawatir soal ribetnya pemesanan dari Jepang. Kamu bisa titip beli lewat TITIP JEPANG, layanan andalan buat dapetin barang-barang resmi langsung dari Jepang. Jadi, tinggal duduk manis, biar MinTip yang urus sampai koin peringatan keren ini mendarat di tanganmu.
Rayna Vallandingham, Mel Jarnson, Eric André, Cody Rhodes, dan lainnya bergabung dalam Street Fighter Live-Action sebagai pemeran
Para “World Warriors” akhirnya siap turun ke arena! Legendary bersama Paramount Pictures resmi mengumumkan pemeran lengkap untuk film live-action Street Fighter terbaru, yang dijadwalkan tayang di bioskop pada 16 Oktober 2026. Film ini kini tengah menjalani proses syuting di Australia, dengan Kitao Sakurai (Bad Trip, The Eric Andre Show) sebagai sutradara.
Live-Action Street Fighter Cast Teaser
Tak hanya merilis video teaser, Legendary juga membagikan visual resmi dari hampir semua karakter ikonik yang akan tampil di film adaptasi gim legendaris Capcom ini.
Daftar Pemeran Street Fighter Live-Action
Berikut lineup lengkapnya:
Ken Masters – Noah Centineo
Ryu – Andrew Koji
Chun-Li – Callina Liang
Akuma – Joe “Roman Reigns” Anoa’i
M. Bison – David Dastmalchian
Guile – Cody Rhodes
Dan Hibiki – Andrew Schulz
Don Sauvage – Eric André
Dhalsim – Vidyut Jammwal
Balrog – Curtis “50 Cent” Jackson
Blanka – Jason Momoa
Vega – Orville Peck
Zangief – Olivier Richters
E. Honda – Hirooki Goto
Juli – Rayna Vallandingham
Joe – Alexander Volkanovski
Marvin – Kyle Mooney
Cammy – Mel Jarnson
Berikut adalah cara Legendary mendeskripsikan alur ceritanya:
Berlatar tahun 1993, Street Fighters yang telah lama berpisah, Ryu (Andrew Koji) dan Ken Masters (Noah Centineo), kembali bertempur ketika Chun-Li (Callina Liang) yang misterius merekrut mereka untuk Turnamen World Warrior berikutnya: pertarungan brutal antara tinju, takdir, dan amarah. Namun, di balik pertarungan sengit ini, terdapat konspirasi mematikan yang memaksa mereka untuk berhadapan satu sama lain dan melawan iblis dari masa lalu mereka. Jika tidak, GAME OVER!
Bukan kali pertama Street Fighter hadir di bioskop. Tahun 1994, film cult classic menampilkan Jean-Claude Van Damme sebagai Guile dan Raul Julia sebagai M. Bison. Meski dihujani kritik, film itu tetap punya tempat spesial di hati para penggemar. Ada pula Street Fighter: The Legend of Chun-Li (2009), serta animasi legendaris Street Fighter II: The Animated Movie (1994).
Sejak debut pada tahun 1987, seri gim Street Fighter sudah menjadi salah satu waralaba paling berpengaruh di dunia. Street Fighter II (1991) mendefinisikan genre fighting game, sementara Street Fighter 6 (2023) masih dimainkan hingga kini.
Dengan jajaran bintang besar dan hype yang sudah membara, adaptasi terbaru ini jelas punya ekspektasi tinggi. Apakah Street Fighter live-action kali ini bisa benar-benar memuaskan para penggemar? Kita tunggu jawabannya pada Oktober 2026 mendatang!
Film terbaru Assassination Classroom ini dijadwalkan tayang perdana pada 20 Maret 2026
Setelah hampir satu dekade sejak perpisahan terakhirnya, Assassination Classroom siap kembali menyapa penggemar dengan proyek film anime terbaru. Film berjudul “Minna no Jikan” telah resmi diumumkan dan dijadwalkan tayang perdana pada 20 Maret 2026.
Assassination Classroom TV Anime will be releasing a new anime film titled 'Minna no Jikan' premiering on March 20th, 2026.
Berbeda dengan film rekap sebelumnya, “Minna no Jikan” diperkirakan akan menghadirkan sesuatu yang selama ini hanya bisa ditemukan di manga. Film ini disebut-sebut bakal mengadaptasi beberapa episode yang sempat dihilangkan dari versi TV anime, momen ringan namun penuh warna dari kehidupan Class 3-E.
Beberapa cerita yang diharapkan penggemar akan ikut masuk ke layar lebar antara lain:
Perkembangan karakter Maehara dalam “Retaliation Time”
Bakat artistik Sugaya lewat “Art Time”
Pelajaran di tepi kolam renang bersama Kataoka dan Terasaka di “Swimming Time”
Fokus Takebayashi pada “Ruler Time: 2nd Hour”
Kisah musiman seperti “Summertime” dan “Drowned Time”
Hingga kini belum ada konfirmasi resmi dari pihak produksi mengenai episode apa saja yang akan diadaptasi. Namun, daftar tersebut sudah ramai diperbincangkan penggemar di forum dan media sosial sebagai “wishlist” yang ingin mereka lihat di film terbaru ini.
Meski kisah-kisah ini tidak berkaitan langsung dengan plot utama tentang misi pembunuhan terhadap Koro-sensei, banyak yang percaya adegan-adegan slice-of-life tersebut justru memberi warna pada serial ini, menampilkan keseharian, humor, serta perkembangan karakter yang membuat Class-E begitu dicintai.
Bagi yang masih ingat, ini bukan kali pertama Assassination Classroom naik ke layar lebar. Pada tahun 2016, film “365 Days” hadir sebagai rekap dengan tambahan epilog singkat yang memperlihatkan masa depan Nagisa dan Karma. Proyek itu disambut hangat, namun terasa lebih sebagai penutup. Sementara itu, “Minna no Jikan” tampaknya menawarkan sesuatu yang berbeda dan membangkitkan nostalgia sekaligus melengkapi potongan cerita yang sempat terlewat.
Dengan jadwal rilis yang masih lama, film ini berpotensi menjadi salah satu tontonan anime paling ditunggu pada tahun 2026. Apakah semua “waktu” yang hilang dari Class-E akhirnya akan lengkap di layar lebar? Mari kita tunggu!
Detail menu dan tanggal buka Conan Cinema Cafe masih misteri.
CGV lagi-lagi bikin kejutan buat para penggemar Detective Conan. Setelah Special Screening yang rame banget sampai harus nambah studio, sekarang mereka ngumumin sesuatu yang nggak kalah seru… Conan Cinema Cafe bakal hadir di CGV Kitchen Grand Indonesia, Jakarta!
Detail menu sama tanggal bukanya masih misteri, alias belum dibocorin. Tapi yang jelas, ini bakal jadi tempat nongkrong kece buat fans Conan sebelum atau sesudah nonton film terbaru Detective Conan Movie 28: One Eyed Flashback.
Stay tuned ya, Titipers. Siapa tahu nanti ada menu kopi favorit Shinichi atau dessert manis ala Ran. Seru banget kan kalau beneran ada?
Chained Soldier akhirnya resmi merilis trailer perdana untuk season keduanya. Anime adaptasi dari manga karya Takahiro dan Yōhei Takemura ini dijadwalkan tayang pada Januari 2026.
Trailer ini nggak cuma kasih kita gambaran suasana baru, tapi juga menjadi debut perdana karakter Mira Kamiunten dengan seiyuu yang masih dirahasiakan.
Season kedua kali ini datang dengan staf dan studio baru. Masafumi Tamura (The World’s Finest Assassin, Wise Man’s Grandchild) dipercaya jadi sutradara, dengan Passione dan Hayabusa Film sebagai studio produksi. Desain karakternya ditangani oleh Keiya Nakano, yang sebelumnya dikenal lewat Keijo!!!!!!!! dan AOKANA.
Dengan staf dan studio baru, season kedua Chained Soldier jelas bakal punya rasa berbeda. Pertanyaannya, kira-kira bakal makin seru atau justru mengejutkan dengan gaya yang nggak kita duga? Titipers sendiri kebayangnya bakal seperti apa Chained Soldier Season 2 nanti?
Genre harem sempat jadi salah satu favorit di kalangan penggemar anime, terutama pada era 2000-an hingga awal 2010-an. Banyak anime yang kala itu dianggap wajib ditonton karena menyajikan komedi, fanservice, dan karakter-karakter imut. Namun, seiring berkembangnya tren anime, beberapa judul harem ini kini sudah jarang dibicarakan dan mulai dianggap ketinggalan zaman. Berikut 10 anime harem yang dulu populer tapi sekarang kurang menarik.
1. Yosuga no Sora
Anime ini sempat heboh karena kontennya yang cukup kontroversial, terutama hubungan terlarang antara kakak dan adik. Meski saat itu banyak diperbincangkan, Yosuga no Sora kini lebih dikenal sebagai meme daripada tontonan serius. Ceritanya yang cenderung dramatis dan penuh fanservice membuatnya cepat ditinggalkan.
2. The World God Only Knows
Katsuragi Keima, seorang otaku yang jago menaklukkan gadis di game, tiba-tiba harus menghadapi hal yang sama di dunia nyata. Premisnya unik pada masanya, tapi seiring berjalannya waktu, konsepnya dianggap repetitif. Meski dulu punya penggemar setia, sekarang anime ini jarang masuk dalam daftar rekomendasi harem modern.
3. To LOVE-Ru
To LOVE-Ru bisa dibilang salah satu rajanya anime harem ecchi. Karakter-karakternya ikonik dan fanservice-nya melimpah. Namun, seiring makin banyaknya anime serupa yang muncul dengan visual lebih modern, To LOVE-Ru kini dianggap terlalu berlebihan dan basi.
4. Infinite Stratos
Menggabungkan mecha dengan harem, Infinite Stratos sempat jadi tren di kalangan penggemar anime action. Sayangnya, eksekusi ceritanya lemah dan terlalu mengandalkan stereotip karakter harem. Alhasil, meski dulu cukup populer, sekarang Infinite Stratos jarang disebut lagi.
5. High School DxD
Anime ini dulu sangat populer karena berhasil menggabungkan elemen aksi dan fanservice dengan cerita yang lumayan serius. Karakter seperti Rias Gremory bahkan sempat jadi waifu favorit banyak orang. Tapi setelah tren anime semakin bergeser, High School DxD mulai ditinggalkan dan hanya diingat karena fanservice-nya yang kelewat frontal.
6. Tenchi Muyo!
Sebagai salah satu pionir anime harem, Tenchi Muyo! punya tempat spesial di hati penggemar lama. Namun, generasi baru jarang mengenalnya karena gaya visual dan pacing cerita yang terasa kuno. Sekarang anime ini lebih dikenal sebagai bagian dari sejarah harem ketimbang tontonan yang relevan.
7. Rosario + Vampire
Anime ini sempat populer karena menggabungkan harem dengan tema supernatural. Karakter seperti Moka menjadi ikon tersendiri di kalangan penggemar. Sayangnya, ceritanya dianggap tidak berkembang dan lebih fokus pada fanservice, sehingga cepat kehilangan daya tarik.
8. Negima!? Magister Negi Magi
Karya Ken Akamatsu ini dulu sering dibandingkan dengan Love Hina. Mengangkat kisah bocah penyihir dengan murid-murid perempuan, anime ini punya daya tarik unik di masanya. Namun, kualitas adaptasi animenya dianggap membingungkan dan tidak sekuat manganya, membuatnya jarang dikenang sekarang.
9. Maken-Ki
Sama seperti To LOVE-Ru, Maken-Ki! mengandalkan fanservice untuk menarik perhatian. Sekilas memang populer, tapi ceritanya yang lemah membuat anime ini cepat dilupakan. Sekarang, Maken-Ki! lebih sering disebut sebagai contoh “anime harem generik” daripada rekomendasi serius.
10. Monster Musume
Anime harem dengan tema monster girl ini cukup heboh ketika pertama kali tayang karena idenya unik. Namun, popularitasnya tidak bertahan lama. Setelah hype awal mereda, banyak yang menilai ceritanya terlalu tipis dan hanya mengandalkan konsep monster girl sebagai daya tarik.
Penutup
Itulah 10 anime harem yang dulu populer tapi sekarang kurang menarik. Meski sebagian besar sudah jarang dibicarakan, mereka tetap punya peran penting dalam perkembangan genre harem di dunia anime. Kalau Titipers pernah menontonnya, pasti ada kenangan tersendiri yang bikin nostalgia.
Ikuti terus berita terbaru dari kanal-kanal Titip Jepang! Yuk, baca artikel lainnya di sini ^^
Influencer Australia mengunggah video dirinya mencuri, lalu meminum sekaleng minuman keras yang diletakkan di batu nisan sebagai persembahan
Kedutaan Besar Australia di Jepang baru-baru ini mengeluarkan peringatan agar warganya menghormati adat istiadat setempat, setelah video seorang turis Australia, Lochie Jones, viral dan memicu kemarahan warganet Jepang.
Jones, yang tengah berusaha menjadi influencer, mengunjungi Hutan Aokigahara dan sebuah pemakaman di Prefektur Yamanashi. Di sana, ia merekam dirinya mencuri sekaleng Kirin Chuhai persembahan di atas batu nisan, lalu menenggaknya sambil bersendawa keras. Dalam tradisi Jepang, makanan dan minuman di makam adalah persembahan suci untuk roh leluhur—mengonsumsinya dianggap sangat tidak sopan.
Video ini langsung memicu kecaman luas. Netizen Jepang menyoroti bahwa persembahan di makam bukan dekorasi, melainkan doa dan penghormatan yang harus dihormati. Polisi setempat bahkan meluncurkan penyelidikan resmi, sementara Kedutaan Besar Australia menegaskan pentingnya perilaku pantas dan penghormatan terhadap budaya Jepang.
Jones sempat mengunggah dua video permintaan maaf, namun dianggap tidak tulus karena diikuti komentar kontroversial tentang budaya Jepang dan “sistem reptil predator”. Hingga kini, video asli dan permintaan maafnya masih dapat diakses publik, meski menuai banyak kritik.
Kasus ini menjadi pengingat bahwa menghormati tradisi lokal bukan sekadar sopan santun, tapi kewajiban bagi setiap pengunjung.
Bayangin sensasi pertarungan epik Tanjiro dan geng Pembasmi Iblis dengan efek 4DX yang bikin kamu seolah-olah ikut nyemplung ke dalam istana tak terbatas. Kursi bergerak, angin, cahaya, bahkan getaran—semua hadir buat bawa pengalaman nonton ke level paling maksimal.
Dan yang lebih seru lagi, harga tiketnya sudah termasuk merchandise spesial:
1x Mini Poster
2x Collectible Tickets (random dari 12 desain)
2x Pin Badge (random dari 11 desain)
Biar nggak ketinggalan, catat jadwal screeningnya ya, Titipers:
JAKARTA
CGV Grand Indonesia
Sabtu, 6 September 2025
13:00 WIB
Rp180.000
CGV Central Park
Sabtu, 6 September 2025
13:10 WIB
Rp180.000
BANDUNG
CGV Paris Van Java
Minggu, 7 September 2025
13:00 WIB
Rp150.000
Tiket sudah bisa dibeli mulai Kamis, 4 September 2025 lewat web dan aplikasi CGV.
Jadi, jangan sampai ketinggalan kesempatan langka ini. Yuk, rayakan kemenangan Demon Slayer sebagai Anime #1 di Indonesia bareng ribuan fans lain, langsung di layar lebar dengan efek 4DX yang bikin merinding!
Dalam Kaiju No. 8, dunia diguncang oleh kemunculan monster raksasa yang disebut kaiju. Mereka hadir dalam beragam wujud, mulai dari bentuk mengerikan hingga menyerupai makhluk aneh yang sulit dibayangkan, lalu menghancurkan kota-kota dan mengancam keselamatan manusia. Meski berbeda rupa, ada satu kesamaan yang selalu dimiliki setiap kaiju: sebuah inti kehidupan bernama Core yang menjadi sumber kekuatan utama mereka. Untuk melawan ancaman ini, pasukan pertahanan khusus pun mengklasifikasikan para kaiju ke dalam empat tingkatan kekuatan. Menariknya, meskipun sebagian besar kaiju hanyalah monster tanpa nama, ada 15 individu yang memiliki identitas khusus dan berbeda dari lainnya.
Di antara jajaran tersebut, Kaiju No. 8 memperkenalkan apa yang disebut daikaiju, monster berkekuatan luar biasa yang menuntut kerja sama banyak perwira berlevel kapten hanya untuk menaklukkannya. Setiap daikaiju ini hadir dengan desain yang unik, bukan hanya dari segi kekuatan tetapi juga penampilan yang ikonik, sehingga membuat mereka menonjol dibanding kaiju biasa. Namun, yang paling menarik justru adalah sosok dengan tampilan terbaik yang dikisahkan tidak pernah muncul di era modern, misteri yang semakin memperkuat daya tarik dunia Kaiju No. 8.
10. Kaiju No. 4
Dalam Kaiju No. 8, salah satu monster yang punya kisah unik adalah Kaiju No. 4. Meski hanya tampil sekilas, keberadaannya sangat penting karena pernah digunakan oleh Kapten Divisi Kedua, Hikari Shinomiya, sebelum akhirnya diwariskan kepada putrinya, Kikoru Shinomiya, yang kini bertugas di Divisi Pertama. Saat masih hidup, Kaiju No. 4 berwujud makhluk terbang raksasa dengan wajah datar, tiga mata, serta deretan gigi tajam. Tubuhnya yang memanjang menyerupai lipan raksasa, ditambah sayap-sayap serangga aneh di punggungnya, menegaskan kesan menjijikkan. Kehadiran desain seperti ini seolah mengingatkan penonton bahwa tidak semua kaiju dalam Kaiju No. 8 tampil gagah dengan bentuk humanoid.
Namun, yang membuat Kaiju No. 4 benar-benar menonjol adalah transformasinya saat menjadi senjata Numbers. Alih-alih tampil menyeramkan, bentuk weaponized No. 4 justru terlihat anggun, mirip seorang valkyrie dari mitologi Nordik. Desain ini bukan kebetulan, melainkan keputusan kreatif Naoya Matsumoto yang ingin menciptakan simbol keanggunan sekaligus kekuatan. Dengan begitu, warisan Kaiju No. 4 terasa selaras dengan sosok Hikari dan Kikoru; dua pejuang wanita tangguh yang menjadi representasi kuatnya peran perempuan di dunia Kaiju No. 8.
9. Kaiju No. 14
Dalam Kaiju No. 8, salah satu ciptaan unik dari Kaiju No. 9 adalah Kaiju No. 14. Tidak seperti kebanyakan kaiju lain yang berbentuk humanoid atau menyerupai hewan, No. 14 justru tampil sebagai sebuah balok hitam mengapung, sebuah parallelepipedon misterius dengan empat wajah manusia berwarna merah muda di setiap sudutnya. Wajah-wajah itu hampir tanpa detail, hanya dihiasi senyum aneh yang membuat penampilannya semakin mengganggu. Meski sederhana, sosok Kaiju No. 14 memancarkan aura kekuatan yang luar biasa, sekaligus membangkitkan rasa ngeri yang mendalam dalam dunia Kaiju No. 8.
Desain monolitik Kaiju No. 14 sengaja diciptakan untuk membangkitkan rasa takut akan kehancuran, seperti simbol kiamat yang kerap muncul dalam berbagai karya fiksi. Monolit memang sering dipandang sebagai entitas purba dan penuh misteri, sebagaimana yang terlihat di 2001: A Space Odyssey atau Neon Genesis Evangelion. Naoya Matsumoto sendiri terinspirasi dari pengalamannya semasa kecil, ketika melihat pemandangan jalur kereta dari arah depan. Karena itu, tidak heran jika No. 14 pertama kali muncul di sekitar rel kereta, memberikan kesan menyeramkan yang membekas pada para pembaca dan penonton Kaiju No. 8.
8. Kaiju No. 2
Dalam Kaiju No. 8, salah satu sosok legendaris yang paling diingat adalah Kaiju No. 2, atau yang dijuluki Daikaiju of Destruction. Monster ini muncul pada tahun 1972 dan hampir meluluhlantakkan seluruh kota Sapporo sebelum akhirnya berhasil dikalahkan oleh Defense Force. Setelah pertarungan sengit itu, tubuhnya kemudian dimanfaatkan menjadi dasar untuk menciptakan combat suit dan gauntlets milik Isao Shinomiya. Secara visual, Kaiju No. 2 hadir dengan tubuh hijau zaitun berlapis pelat batu, ekor panjang berbatu, serta lengan pendek yang tebal. Wajahnya yang putih menyerupai reptil, ditambah empat belas mata kuning yang berkilau, membuatnya tampak seperti makhluk purba sekaligus simbol kehancuran dalam dunia Kaiju No. 8.
Meski penampilannya sudah ikonik di manga, kekuatan sesungguhnya dari Kaiju No. 2 terasa lebih dahsyat saat divisualisasikan dalam anime Kaiju No. 8. Desainnya jelas terinspirasi dari Godzilla, ikon kaiju paling terkenal, terutama dari film Godzilla vs. Gigan (1972). Kesesuaian ukuran raksasa No. 2 dengan tubuh dan mentalitas Isao Shinomiya juga bukan kebetulan, sebagai mantan kapten Divisi Pertama sekaligus Direktur Jenderal Defense Force, Isao memang sosok besar yang pantas mewarisi kekuatan kaiju legendaris ini. Kehadiran Kaiju No. 2 bukan hanya memberi penghormatan pada budaya kaiju klasik, tetapi juga memperkuat citra Kaiju No. 8 sebagai karya yang memadukan nostalgia dengan sentuhan modern.
7. Daikaiju dari Zaman Meireki
Dalam Kaiju No. 8, sejarah kelam dunia kaiju tidak bisa dilepaskan dari kemunculan Daikaiju of the Meireki Era (Daikaiju dari Zaman Meireki), sosok kuno yang muncul pada tahun 1657. Monster purba ini mengamuk selama seratus hari penuh dan menyebabkan pembantaian terbesar dalam sejarah para pemburu kaiju. Penampilannya begitu mengerikan: sebuah amalgamasi raksasa dari berbagai kaiju yang digabungkan menjadi satu. Kepala utamanya menampilkan wajah manusia dengan sepuluh mata tersusun dalam tiga baris, serta mulut kecil di bagian bawah. Bahu dan lengannya terdiri dari banyak kepala kaiju lain, lengkap dengan dua pasang lengan tambahan di punggungnya. Ketika kemudian menyatu dengan Kaiju No. 9, wujudnya semakin menyeramkan dengan celah vertikal besar yang membentang dari kepala hingga ke bagian bawah tubuh.
Kengerian Daikaiju of the Meireki Era bukan hanya fiksi semata, melainkan dikaitkan langsung dengan sejarah nyata: Kebakaran Besar Meireki tahun 1657, bencana yang menghancurkan sekitar 70% wilayah Edo (Tokyo). Dengan wujud yang lebih mirip entitas Eldritch daripada sekadar monster, desain Daikaiju ini memberikan kesan makhluk yang “tidak seharusnya terlihat oleh manusia.” Perpaduan antara tragedi sejarah dan imajinasi horor kosmik ini menunjukkan kepiawaian Naoya Matsumoto dalam menciptakan desain monster yang tak terlupakan, menjadikan Kaiju No. 8 lebih dari sekadar kisah aksi, tetapi juga sebuah mitologi modern yang terhubung dengan sejarah dan budaya.
6. Kaiju No. 6
Dalam Kaiju No. 8, tidak ada sosok yang lebih ditakuti daripada Kaiju No. 6, yang dikenal dengan gelar King of Kaiju. Monster legendaris ini muncul satu dekade lalu dan melancarkan kehancuran terbesar dalam sejarah Jepang. Serangannya bukan hanya menewaskan banyak jiwa, termasuk pahlawan terkenal Hikari Shinomiya, tetapi juga tercatat sebagai bencana paling dahsyat sepanjang sejarah pertempuran melawan kaiju. Kekuatan No. 6 begitu luar biasa hingga ketika tubuhnya diubah menjadi senjata Numbers, hampir tidak ada yang mampu mengendalikannya. Bahkan Reno Ichikawa, salah satu prajurit muda paling berbakat di Kaiju No. 8, harus berjuang keras untuk bisa menggunakannya.
Secara desain, Kaiju No. 6 jelas merupakan penghormatan pada ikon legendaris Godzilla. Namun, alih-alih meniru versi klasik era Showa, Naoya Matsumoto mengambil inspirasi dari desain modern seperti Shin Godzilla, Godzilla Minus One, hingga pewarnaan yang menyerupai Godzilla Ultimate dari Godzilla: Singularity Point. Wujud No. 6 menampilkan tubuh dinosaurus raksasa berwarna ungu gelap, dihiasi duri-duri punggung yang tajam serta empat ekor panjang yang menambah kesan mengancam. Julukan King of Kaiju terasa sangat layak, karena No. 6 bukan sekadar monster besar, melainkan simbol absolut dari kekuatan destruktif di semesta Kaiju No. 8.
5. Kaiju No. 15
Dalam Kaiju No. 8, salah satu kreasi paling menyeramkan dari Kaiju No. 9 adalah Kaiju No. 15, yang diciptakan dengan tujuan khusus: mengalahkan Kikoru Shinomiya. Dari semua monster yang pernah muncul, No. 15 bisa dibilang yang paling mirip manusia. Tubuhnya ramping, berkilau, dan menyerupai sosok perempuan. Untuk menegaskan kekuatan psikisnya, kepalanya dihiasi tiga otak besar, sementara beberapa otak tambahan melingkar di bagian pinggang. Menariknya, saat menyamar sebagai manusia, No. 15 terlihat sangat mirip dengan Kikoru, dimana perbedaannya hanya terletak pada warna rambut. Bahkan dalam wujud aslinya, bentuk otak di kepalanya menyerupai gaya rambut Kikoru, seakan menjadi bayangan menyeramkan dari sang prajurit muda di dunia Kaiju No. 8.
Kesamaan itu bukan kebetulan, melainkan hasil dari kemampuan Kaiju No. 9 yang menyerap ingatan manusia. Setelah menyerap Isao Shinomiya, No. 9 memanfaatkan kenangan tersebut untuk menciptakan No. 15 yang identik dengan putrinya. Awalnya, No. 15 terlihat sebagai kaiju yang tenang dan tidak mencolok, tetapi lama-kelamaan menunjukkan obsesi terhadap Kikoru dengan terus-menerus mengejek serta menguji mentalnya. Ironisnya, meski diciptakan sebagai senjata, No. 15 memperlihatkan sisi emosional yang nyaris manusiawi ketika menyadari bahwa No. 9 tak pernah melihatnya lebih dari sekadar pion; makhluk yang diperalat tanpa kasih sayang. Kontras ini menjadikan No. 15 salah satu antagonis paling kompleks dalam Kaiju No. 8.
4. Kaiju No. 10
Dalam Kaiju No. 8, salah satu makhluk paling menonjol adalah Kaiju No. 10, yang pertama kali muncul saat menyerang Tachikawa Base di akhir musim pertama. Monster ini bukanlah kaiju biasa, melainkan ciptaan dari Kaiju No. 9, yang kemudian dijadikan prototipe untuk persenjataan khusus bernama Numbers 10. Senjata ini akhirnya digunakan oleh Wakil Kapten Soshiro Hoshina. Dari segi penampilan, Kaiju No. 10 berbentuk humanoid dengan cangkang merah tua yang keras, dilengkapi ekor panjang penuh duri tajam. Energi magenta yang mengalir di sela-sela tubuhnya memberi kesan berdarah dan menyeramkan, menjadikannya terlihat seperti iblis yang hidup di medan perang Kaiju No. 8.
Kepribadian Kaiju No. 10 pun tak kalah menakutkan. Ia dikenal brutal, haus pertarungan, dan bahkan senang memperpanjang duel hanya demi kepuasan bertarung. Dengan tingkat kekuatan mencapai 9.0 dalam wujud raksasanya, ia berada di level yang setara dengan Kaiju No. 8 sendiri. Karakter ini terinspirasi dari sosok petarung yang benar-benar mencintai pertempuran, sebuah konsep favorit sang kreator, Naoya Matsumoto.
Menariknya, desain Kaiju No. 10 memiliki kemiripan dengan Knifehead dari film Pacific Rim (2013), dan setelah dijadikan senjata Numbers, hubungannya dengan Hoshina mengingatkan pada dinamika Venom dan Eddie Brock dari Marvel. Bahkan, ekor Numbers 10 yang bisa bergerak sendiri seolah melambangkan hubungan simbiosis unik antara Kaiju No. 10 dan Hoshina, yang menjadi salah satu highlight paling menarik di dunia Kaiju No. 8.
3. Kaiju No. 9
Dalam Kaiju No. 8, sosok antagonis utama yang menjadi ancaman terbesar bagi umat manusia adalah Kaiju No. 9. Berbeda dengan kaiju lain, No. 9 memiliki kemampuan mengerikan untuk bergabung, menciptakan, membangkitkan, dan mengendalikan kaiju lain yang sebelumnya telah dikalahkan oleh Defense Force. Tujuan utamanya jelas: merebut kembali dunia dari manusia sekaligus menghancurkan Defense Force. Dengan kemampuan menyerap, ia bisa mengambil berbagai bentuk. Pada wujud awalnya, No. 9 tampil sebagai humanoid tinggi berkulit pucat krem, bertulang menyerupai kerangka, dengan bahu berduri dan kepala aneh yang memiliki dua tonjolan mirip hammerhead shark. Mulutnya yang dipenuhi gigi tajam tanpa bibir menambah kesan mengerikan. Setelah “berganti kulit,” tubuhnya menjadi lebih kekar dengan urat-urat menonjol, memperlihatkan evolusi kekuatan yang menakutkan dalam Kaiju No. 8.
Puncak transformasi Kaiju No. 9 terjadi ketika ia menyatu dengan Kaiju No. 2. Tubuhnya membesar secara drastis, menumbuhkan kepala No. 2 di dekat kepalanya sendiri serta sejumlah lengan tambahan, menjadikannya monster yang semakin sulit ditandingi. Menurut sang kreator, Naoya Matsumoto, desain No. 9 terinspirasi dari bentuk jamur tiram, sekaligus menggemakan sosok Slattern dari film Pacific Rim (2013), baik dari segi penampilan, kepribadian, maupun perannya sebagai kaiju terkuat sekaligus musuh utama. Keberadaan No. 9 sebagai lawan seimbang bagi Kafka Hibino alias Kaiju No. 8 menjadikannya salah satu villain paling menarik dalam dunia modern kaiju. Ia bukan sekadar monster, tetapi juga representasi dari kengerian, strategi, dan obsesi yang membuat konflik dalam Kaiju No. 8 semakin mendebarkan.
2. Kaiju No. 1
Dalam Kaiju No. 8, monster pertama yang pernah diidentifikasi adalah Kaiju No. 1, yang dikenal sebagai Future Sight Kaiju. Sosok raksasa ini akhirnya dikalahkan dan kemudian diubah menjadi senjata khusus Numbers Weapon 1, yang kini digunakan oleh Kapten Gen Narumi. Dari segi penampilan, Kaiju No. 1 berbadan kekar dengan kulit abu-abu, memiliki wajah yang mirip dengan Kaiju No. 10, dan tubuhnya dipenuhi celah-celah berisi mata berwarna merah muda dengan pupil berbentuk silang, simbol kekuatan prediksi yang menjadikannya begitu ditakuti di dunia Kaiju No. 8.
Uniknya, desain Kaiju No. 1 terinspirasi dari filosofi Three Wise Monkeys. Mulutnya dijahit rapat sehingga ia tidak bisa “speak no evil,” sementara banyaknya mata yang menghiasi tubuhnya melambangkan kemampuannya untuk “see all evil.” Desainnya juga menyerupai seorang badut atau jester, yang terasa cocok dengan kepribadian Narumi; seorang kapten yang terkenal kekanak-kanakan dan malas, namun sangat mematikan di medan tempur. Berkat senjata dari Kaiju No. 1 inilah, Narumi mendapat gelar sebagai “Japan’s Strongest Anti-Kaiju Combatant,” menjadikan sosoknya sebagai salah satu karakter paling berkesan dalam Kaiju No. 8.
1. Kaiju No. 8
Perjalanan Kaiju No. 8 bermula ketika Kafka Hibino tanpa sengaja menelan seekor kaiju kecil. Dari peristiwa inilah, ia mendapatkan kemampuan langka untuk berubah menjadi humanoid kaiju, sebuah kekuatan yang akhirnya membuatnya diterima sebagai perwira Defense Force. Dalam wujud Kaiju, Kafka diselimuti sisik dan pelat berwarna hitam legam, dengan celah-celah yang memancarkan energi biru kehijauan. Kontras mencolok terlihat pada bagian kepala, tulang belakang, dan tulang selangka yang tampak seperti tulang terbuka. Wajahnya yang menyerupai iblis dilengkapi dua tanduk pendek melengkung, lubang hidung gelap, serta gigi tajam yang terekspos, menjadikannya sosok mengerikan sekaligus ikonik di dunia Kaiju No. 8.
Desain Kafka dalam bentuk Kaiju tidak dibuat sembarangan. Penampilannya terinspirasi dari baju zirah dan topeng para pejuang era Meireki, sebuah detail yang terasa pas mengingat latar belakang cerita No. 8 memang terkait dengan periode tersebut. Lebih jauh lagi, wujudnya juga punya kemiripan dengan Kamen Rider, sebuah transformasi bertopeng yang memanfaatkan kekuatan musuh untuk melawannya.
Sama seperti Takeshi Hongo, sang Kamen Rider pertama yang memakai teknologi Shocker untuk berubah menjadi cyborg serangga hijau-hitam, Kafka juga menggunakan kekuatan kaiju untuk tujuan kebaikan. Bahkan, namanya sendiri membawa referensi sastra: Franz Kafka, penulis The Metamorphosis, yang tokohnya berubah menjadi serangga raksasa. Perpaduan simbolisme sejarah, pop culture, dan literasi inilah yang membuat Kaiju No. 8 begitu menonjol sebagai karya shonen modern dengan narasi yang kaya dan berlapis.
Dengan hadirnya berbagai Numbers Kaiju, antagonis mematikan seperti Kaiju No. 9, hingga sosok legendaris Daikaiju dari era Meireki, jelas bahwa Kaiju No. 8 bukan hanya sekadar cerita tentang manusia melawan monster. Setiap kaiju memiliki desain, latar, dan simbolisme yang mendalam; mulai dari penghormatan pada ikon budaya pop seperti Godzilla dan Kamen Rider, hingga keterkaitan dengan sejarah nyata Jepang. Elemen-elemen inilah yang membuat dunia Kaiju No. 8 terasa hidup, kompleks, dan penuh misteri. Pada akhirnya, seri ini tidak hanya menawarkan aksi spektakuler, tetapi juga membangun mitologi modern yang memikat pembaca dan penonton, menjadikannya salah satu karya paling menonjol dalam genre kaiju era sekarang.
Film Live-Action 5 Centimeters per Second akan tayang perdana di Jepang pada 10 Oktober 2025.
Titipers, siap-siap nostalgia di bioskop! Film live-action dari anime legendaris 5 Centimeters per Second karya Makoto Shinkai akhirnya dipastikan akan tayang di Indonesia. Phoenix Gramedia Indonesia resmi jadi distributor film ini di tanah air.
Film garapan sutradara Yoshiyuki Okuyama ini akan tayang perdana di Jepang pada 10 Oktober 2025, sebelum hadir juga di layar lebar Indonesia. Jadi, buat kamu yang dulu pernah patah hati ditemenin animenya, kesempatan buat ngerasain ceritanya di layar besar sebentar lagi datang!
Hokuto Matsumura (SixTONES) sebagai Takaki Toono dewasa
Mitsuki Takahata sebagai Akari Shinohara dewasa
Haruto Ueda sebagai Takaki Toono kecil
Noa Shiroyama sebagai Akari Shinohara kecil
Yuzu Aoki sebagai Takaki Toono (SMA)
Nana Mori sebagai Kanae Sumida
Mai Kiryu sebagai Risa Mizuno
Aoi Miyazaki sebagai Midori Koshimizu
Hidetaka Yoshioka sebagai Ryūichi Ogawa
Takashi Okabe sebagai Kunihiko Kubota
Seina Nakata sebagai Asami Kaneko
Kentarō Tamura sebagai Sōjirō Toda
Junki Tozuka sebagai Nao Sakai
Shō Hasumi (Member Daw90000) sebagai Yashushi Ōno
Naoki Matayoshi sebagai Osamu Shibata
Keiko Horiuchi sebagai Shikiko Tamura
Himi Satō sebagai Sumito Ōhashi
Ayana Shiramoto sebagai Shōko Sunasaka
Musiknya digarap Ayatake Ezaki, dengan lagu tema “1991” dari Kenshi Yonezu yang dijamin bikin suasana makin sendu.
Seperti animenya dulu, film ini juga akan terbagi dalam tiga segmen: masa SMP, SMA, hingga dewasa. Dan pastinya, kisah cinta Takaki dan Akari yang terpisah jarak masih jadi inti cerita yang bikin hati ngilu.
Info lengkap soal tanggal tayang dan bioskop di Indonesia masih dikunci rapat, jadi Titipers harus sabar dulu. Stay tuned, ya, biar nggak ketinggalan update berikutnya!
Jump Festa 2026 akan digelar pada 20-21 Desember di Makuhari Messe, Chiba, Jepang
Acara terbesar di kalender Shonen Jump siap kembali! Jump Festa 2026 akan digelar pada 20–21 Desember di Makuhari Messe, Chiba, Jepang. Tahun ini lebih meriah dari sebelumnya, dengan 42 panggung acara yang tersebar di tiga area, termasuk panggung baru bernama Jump Station.
Visual utama juga sudah dirilis, menampilkan Luffy dari ONE PIECE yang dikelilingi karakter-karakter ikonis dari keluarga Jump — langsung bikin hype makin membara!
Jump Festa 2026 Event Visual
Nah, buat kamu yang penasaran siapa saja seri yang bakal tampil tahun ini, berikut line-up lengkapnya.
Jump Super Stage
One Piece
Bleach
Gintama
My Hero Academia
Demon Slayer: Kimetsu no Yaiba
Dr. Stone
Jujutsu Kaisen
Sakamoto Days
Blue Box
Akane-banashi
Oblivion Battery
SPY×FAMILY
Kaiju No.8
DAN DA DAN
Chainsaw Man
The Prince of Tennis II
Blue Exorcist
World Trigger
Jump Studio
Haikyu!!
Black Clover
Mission: Yozakura Family
Mashle: Magic and Muscles
The Elusive Samurai
Witch Watch
Hell’s Paradise
Chained Soldier
Rurouni Kenshin
Jigoku Sensei Nube
Jump Station
KochiKame: Tokyo Beat Cops
Assassination Classroom
Undead Unluck
Blue Box
Black Torch
It’s Time for “Torture,” Princess
Magilumiere Co. Ltd.
Marriage Toxin
You and I Are Polar Opposites
Kindergarten Wars
Moriarty the Patriot
Dark Gathering
Gokurakugai
Ghost Reaper Girl
Jadwal detail dan informasi siaran langsung Jump Festa 2026 akan diumumkan kemudian. Jadi, siap-siap catat tanggalnya dan jangan sampai ketinggalan update terbaru dari dunia Shonen Jump!
Tidak berlebihan jika menyebut Studio Ghibli sebagai studio anime tersukses dalam sejarah perfilman Jepang. Dari My Neighbor Totoro yang penuh kehangatan hingga Spirited Away yang memukau dunia, setiap film Ghibli selalu punya daya magis yang membuat penontonnya jatuh cinta. Keindahan visual, cerita yang menyentuh, dan musik yang ikonik menjadikan karya-karya Ghibli lebih dari sekadar tontonan—mereka adalah bagian dari budaya populer global.
Namun, kesuksesan sebuah film tidak hanya diukur dari kualitas ceritanya saja. Ada kalanya film yang dianggap mahakarya justru kurang bersinar di box office, sementara film lain meledak besar dan mencetak rekor. Dari sekian banyak film yang diproduksi Studio Ghibli, hanya ada sepuluh yang berhasil menempati posisi teratas sebagai film dengan pendapatan tertinggi sepanjang masa. Beberapa di antaranya sudah pasti kamu kenal, tapi mungkin ada juga judul yang bisa mengejutkanmu.
Nah, kalau ngomongin kesuksesan di layar lebar, angka box office jelas jadi ukuran paling nyata. Yuk, kita intip bersama 10 film Studio Ghibli terlaris sepanjang masa yang berhasil memikat penonton di seluruh dunia.
10. From Up on Poppy Hill
Goro Miyazaki memang tidak pernah dianggap sebagai mesin uang utama di Studio Ghibli, tetapi karya-karyanya selalu memberi warna tersendiri. Meski kerap menuai kritik, ia berhasil menemukan pijakan kuat lewat From Up on Poppy Hill. Dari tiga film yang ia arahkan, inilah yang paling banyak mendapat sambutan hangat baik dari penggemar maupun kritikus, menjadikannya tonggak penting dalam perjalanan sang sutradara.
Diadaptasi dari manga shōjo klasik karya Chizuru Takahashi dan Tetsurō Sayama, kisah ini membawa penonton ke Jepang era 1960-an melalui kehidupan Umi dan Shun, dua pelajar yang tumbuh di tengah negara yang masih belajar bangkit dari luka perang. Nuansa nostalgianya begitu kental hingga memikat hati banyak orang, terbukti dari capaian box office mencapai 61 juta dolar dengan modal 22 juta dolar. Hasil ini menegaskan posisi From Up on Poppy Hill sebagai salah satu kesuksesan manis Ghibli, meski bukan yang terbesar.
9. The Cat Returns
Dari seluruh katalog Studio Ghibli, The Cat Returns sering dianggap sebagai film yang paling unik dan terasa agak berbeda. Disutradarai oleh Hiroyuki Morita, film ini menghadirkan gaya visual yang tidak sepenuhnya mengikuti ciri khas Ghibli sehingga kerap terlihat kontras dengan karya-karya lainnya. Namun justru di situlah daya tariknya, karena The Cat Returns membuktikan bahwa perbedaan bisa menghadirkan pesona tersendiri dan tidak selalu berarti kelemahan.
Film ini sebenarnya merupakan spin-off dari Whisper of the Heart yang selama ini kurang mendapat sorotan besar. Ceritanya mengikuti Haru, seorang gadis yang tanpa sengaja masuk ke dalam dunia penuh kucing dan harus bergantung pada sosok Baron Humbert von Gikkingen untuk menemukan jalan keluar. Dengan nuansa yang lebih ringan dan cocok untuk segala usia, The Cat Returns berhasil meraih kesuksesan box office hingga 65 juta dolar dari modal 20 juta dolar, menegaskan bahwa kisah fantasi sederhana pun bisa meninggalkan kesan mendalam.
8. Tales From Earthsea
Tales From Earthsea menjadi awal karier Goro Miyazaki di kursi sutradara, namun sayangnya tidak berjalan mulus. Film ini diadaptasi dari seri novel fantasi populer karya Ursula K. Le Guin, namun banyak penggemar merasa bahwa hasilnya tidak benar-benar menangkap jiwa dan kedalaman cerita aslinya. Dengan kisah yang seharusnya penuh filosofi dan nuansa magis, Earthsea justru tampil lebih datar dibandingkan ekspektasi besar yang menyertainya.
Meski begitu, film ini tetap memiliki daya tarik tersendiri. Ceritanya mengikuti perjalanan seorang pangeran muda bernama Arren yang setelah membunuh ayahnya secara misterius bertemu dengan penyihir hebat Ged. Bersama mereka menghadapi ancaman dari Lord Cob yang menjadi sumber berbagai kejanggalan di dunia. Walau kritik cukup keras, box office berkata lain dengan pencapaian lebih dari 75 juta dolar dari anggaran 22 juta dolar, membuktikan bahwa nama besar Ghibli tetap mampu menarik perhatian penonton.
7. The Wind Rises
The Wind Rises sempat dimaksudkan sebagai film perpisahan Hayao Miyazaki dan memicu perdebatan di Jepang karena latarnya yang berkaitan dengan Perang Dunia II. Tidak seperti karya-karya Miyazaki sebelumnya yang penuh fantasi, film ini lebih membumi dengan mengisahkan kehidupan Jiro Horikoshi, insinyur pesawat yang merancang Zero. Meski minim sentuhan magis khas Ghibli, film ini tetap menampilkan keindahan visual dan kedalaman emosi yang menjadi ciri khas sang maestro, dan pada akhirnya berhasil meraih lebih dari 136 juta dolar di box office dari anggaran 30 juta
6. The Secret World of Arrietty
The Secret World of Arrietty diadaptasi dari novel klasik The Borrowers karya Mary Norton dan menjadi debut penyutradaraan Hiromasa Yonebayashi. Meski tidak sebesar produksi Ghibli lainnya, film ini mampu meninggalkan kesan yang kuat. Kisahnya berpusat pada Shō, seorang anak laki-laki yang menemukan kehidupan rahasia para manusia mungil bernama Borrowers, dan secara khusus terjalin hubungan penuh kehangatan antara dirinya dengan gadis kecil bernama Arrietty.
Dirilis pada tahun 2010, saat demam Ghibli sedang melanda penonton internasional, film ini langsung mencuri perhatian dan meraih kesuksesan besar. Dengan anggaran 23 juta dolar, Arrietty mampu menghasilkan lebih dari 146 juta dolar di box office dan menjadikannya film Ghibli terlaris yang tidak disutradarai oleh Hayao Miyazaki, sekaligus memperkenalkan wajah baru di jajaran sutradara studio legendaris ini.
5. Ponyo
Sebelum menghadirkan karya yang lebih dewasa dan membumi, Hayao Miyazaki sempat melahirkan film yang penuh keceriaan masa kanak-kanak lewat Ponyo. Ceritanya mengikuti seorang anak laki-laki yang menemukan Ponyo, putri dari dewi laut dan seorang penyihir yang membenci manusia. Dengan alur sederhana dan nuansa yang polos, film ini sering dianggap sebagai karya Miyazaki paling riang sejak My Neighbor Totoro.
Meski ditujukan untuk penonton muda, Ponyo dirilis di tengah euforia Miyazaki-mania yang sedang melanda dunia, membuatnya ikut bersinar di luar Jepang. Dengan anggaran 34 juta dolar, film ini berhasil mengumpulkan lebih dari 205 juta dolar di box office internasional, membuktikan bahwa daya magis Studio Ghibli tetap memikat lintas generasi.
4. Princess Mononoke
Hayao Miyazaki sudah lama menyimpan gagasan untuk membuat Princess Mononoke sebelum akhirnya berhasil mewujudkannya. Ketika film ini dirilis, dampaknya benar-benar besar dan menjadi pembicaraan di mana-mana. Ceritanya mengikuti perjalanan Pangeran Ashitaka yang terkena kutukan misterius lalu terjebak dalam konflik besar antara manusia dengan roh alam yang wilayahnya mulai diganggu.
Princess Mononoke dikenal sebagai salah satu karya Ghibli paling monumental karena menawarkan tema kompleks yang jarang disentuh, ditambah adegan-adegan dengan tingkat kekerasan yang tidak biasa untuk film animasi Jepang saat itu. Dengan budget sekitar 15 juta dolar, film ini berhasil meraih lebih dari 212 juta dolar di box office dunia, pencapaian yang mempertegas posisinya sebagai salah satu mahakarya terbesar Miyazaki.
3. Howl’s Moving Castle
Howl’s Moving Castle diadaptasi dari novel fantasi karya Diana Wynne Jones dan awalnya bahkan tidak direncanakan untuk digarap oleh Hayao Miyazaki. Versi Mamoru Hosoda mungkin tidak akan pernah kita saksikan, tetapi apa yang akhirnya dibuat Miyazaki justru menjelma menjadi sebuah petualangan penuh keajaiban yang memikat penonton di seluruh dunia. Ceritanya berpusat pada Sophie, seorang gadis muda yang terkena kutukan hingga berubah menjadi wanita tua dan dalam usahanya mematahkan kutukan itu, ia bertemu dengan penyihir misterius bernama Howl yang tinggal di sebuah kastil berjalan bersama asistennya Markl dan api ajaib bernama Calcifer.
Film ini mendapat apresiasi tinggi dari kritikus, meskipun reaksi para penggemar masih terbagi antara yang benar-benar jatuh cinta dengan ceritanya dan yang merasa biasa saja. Namun angka tidak bisa berbohong, dengan budget sekitar 24 juta dolar, Howl’s Moving Castle berhasil meraup lebih dari 236 juta dolar di box office, menjadikannya salah satu film Ghibli paling sukses secara komersial sekaligus menempati posisi ketiga dalam daftar film terlaris mereka.
2. The Boy and the Heron
The Boy and the Heron menjadi bukti bahwa Studio Ghibli dan Hayao Miyazaki masih memiliki sihir yang sama meski banyak yang menganggap masa keemasan mereka telah meredup. Film ini bahkan berhasil menorehkan sejarah baru dengan menjadi film anime kedua yang memenangkan Oscar, memperkuat warisan panjang karya-karya Ghibli yang sudah mendunia.
Ceritanya mengikuti Mahito, seorang anak laki-laki yang pindah ke pedesaan Jepang setelah kehilangan ibunya akibat pengeboman Tokyo pada Perang Dunia II. Hidupnya berubah ketika ibu tiri barunya diculik dan Mahito harus menembus dunia fantasi misterius untuk menyelamatkannya. Dengan animasi indah, nuansa yang sangat personal, serta cerita penuh emosi, film ini bukan hanya mendapat sambutan hangat tetapi juga sukses besar di box office dengan pendapatan lebih dari 294 juta dolar dari biaya produksi sekitar 50 juta dolar.
1. Spirited Away
Selama lebih dari dua dekade, Spirited Away tetap menjadi salah satu tonggak perfilman Jepang yang paling sulit disaingi. Film klasik Hayao Miyazaki ini pernah menjadi film Jepang terlaris selama 16 tahun berturut-turut sebelum akhirnya digeser oleh Your Name dan kemudian oleh Demon Slayer Mugen Train. Ceritanya mengikuti perjalanan Chihiro, seorang gadis kecil yang tanpa sengaja terjebak di dunia fantasi penuh makhluk aneh setelah orang tuanya berubah menjadi babi.
Kekuatan Spirited Away bukan hanya pada imajinasi visualnya, tetapi juga pada pesan emosional yang membekas di hati penonton. Bahkan Steven Spielberg pernah menyebut film ini lebih baik daripada karya animasi Disney. Dengan bujet sekitar 19,2 juta dolar, Spirited Away berhasil meraih 396 juta dolar di box office dunia. Pencapaian ini tidak hanya membuatnya menjadi film Studio Ghibli terlaris sepanjang masa, tetapi juga menegaskan warisannya sebagai mahakarya abadi dalam sejarah animasi.
Itulah 10 film Studio Ghibli terlaris sepanjang masa yang telah mengukuhkan posisi studio ini sebagai ikon perfilman Jepang dan menyuguhkan karya-karya yang tak lekang oleh waktu. Dari kisah manis Ponyo hingga epik fantasi Spirited Away, setiap film menawarkan pengalaman berbeda yang memukau baik penonton muda maupun dewasa. Bagi Titipers yang ingin membawa keajaiban Ghibli ke rumah, mulai dari poster, figure, hingga merchandise eksklusif, Titip Jepang siap membantu menghadirkan koleksi resmi langsung dari Jepang, memastikan setiap penggemar bisa merasakan sentuhan magis Ghibli kapan saja.
JUJUTSU KAISEN: Hidden Inventory / Premature Death – The Movie tayang reguler di Indonesia mulai 5 September 2025.
Pernah ngerasa iri sama teman-teman yang bisa dapetin merchandise Jujutsu Kaisen dari fans screening? Lokasi kejauhan, jadwal nggak cocok, atau budget lagi tipis sering jadi alasan kenapa kesempatan itu lewat begitu aja.
Tapi tenang, kali ini kamu nggak bakal ketinggalan lagi. CBI Pictures baru aja kasih kabar gembira. Beli tiket JUJUTSU KAISEN: Hidden Inventory / Premature Death – The Movie sekarang dan kamu bisa langsung bawa pulang 1 Visual Board eksklusif bergambar keren hasil ilustrasi langsung dari Gege Akutami-sensei.
Periode penukaran dimulai pada 5 September di lokasi-lokasi tertentu yang bisa kamu cek di bawah ini. Persediaan sangat terbatas, jadi jangan sampai kehabisan ya!
Lokasi CGV
CGV Grand Indonesia
CGV Central Park
CGV FX Sudirman
CGV Aeon Mall JGC
CGV Depok Mall
CGV Teras Kota
CGV Bekasi Cyber Park
CGV Paris Van Java Bandung
CGV BEC Mall
CGV 23 Paskal Shopping Center
CGV Grage City Mall
CGV Pakuwon Mall Jogja
CGV JWALK Jogja
CGV BG Junction
CGV Grand Batam Mall
CGV Panakukkang Square
Lokasi Cinepolis
Cinepolis Java Supermal
Cinepolis Senayan Park
Cinepolis Malang Town Square
Cinepolis Sun Plaza
Cinepolis Lippo Plaza Jogja
Cinepolis Living World Pekanbaru
Cinepolis Plaza Renon
Cinepolis Lippo Plaza Sidoarjo
Cinepolis Palembang Icon
Cinepolis Depok Town Square
Cinepolis Maxxbox Lippo Village
Cinepolis The Park Pejaten
Cinepolis Q Mall Banjarbaru
Cinepolis Mall of Serang
Cinepolis Cibubur Junction
Cinepolis Mall Lippo Cikarang
Cinepolis City of Tomorrow
Cinepolis Lippo Plaza Ekalokasari
Langsung amankan tiketnya dan jadilah salah satu penggemar beruntung yang bisa bawa pulang koleksi langka ini.
Musim panas tahun ini benar-benar terasa panas, bukan hanya karena cuaca, tapi juga karena gebrakan dunia anime. Di satu sisi, kita disuguhi kembalinya Dandadan season kedua garapan Science SARU dan Kaiju No. 8 dari Production IG, dua seri yang berhasil memuaskan kerinduan fans dengan humor absurd, aksi seru, sekaligus visual yang memukau. Keduanya semakin mendekati klimaks yang bikin jantung berdebar.
Namun, di balik dominasi dua nama besar itu, Musim Panas 2025 juga melahirkan deretan anime baru yang tak kalah segar. Meski awalnya sempat tenggelam di bawah hype seri besar, semakin banyak penonton yang mulai melirik dan jatuh cinta pada judul-judul pendatang baru ini. Bahkan, beberapa di antaranya punya potensi jadi legenda baru yang bisa menyaingi seri multi-season terpopuler.
Nah, biar kamu nggak kelewatan hype-nya, inilah 10 anime Summer 2025 baru yang berhasil mencuri perhatian dan layak kamu ikuti sejak sekarang. Dari aksi penuh ketegangan, drama menyentuh hati, hingga cerita nyeleneh yang bikin ngakak, semuanya siap bikin musim panas ini makin berwarna.
Clevatess
Clevatess adalah anime dark-fantasy yang tidak ragu memperlihatkan sisi brutalnya, terutama ketika sekelompok pahlawan nekat membunuh raja iblis tanpa memahami apa sebenarnya makhluk yang mereka hadapi. Clevatess sendiri tampil unik sebagai tokoh antagonis sekaligus protagonis, sosok yang sanggup menghancurkan sebuah kota hanya untuk kemudian secara mengejutkan mengadopsi seorang bayi manusia yang ditinggalkan sendirian. Dari sinilah cerita berkembang, saat Clevatess bersikeras memastikan bayi itu tetap hidup sambil menyaksikan bagaimana ia bertumbuh dalam dunia yang keras dan penuh bahaya.
Sekilas Clevatess memang tampak seperti anime fantasi lain yang berpusat pada pertarungan pahlawan melawan monster. Namun nuansa kelamnya membuat kisah ini terasa berbeda, apalagi ketika karakter utama dipaksa menghadapi dilema dan kesulitan yang terkesan dekat dengan kehidupan nyata. Walau animasinya tidak mencolok dan dunia fantasinya tidak sepenuhnya baru, serial ini unggul dalam cara membangun karakternya. Mereka berkembang melampaui arketipe standar fantasi, menghadirkan lapisan emosi yang lebih dalam, dan menjadikan Clevatess menarik untuk diikuti meski penuh penderitaan bagi tokoh-tokohnya.
Tougen Anki
Tougen Anki mungkin terdengar seperti seri shonen pada umumnya, tetapi justru di situlah letak daya tariknya. Anime ini menghadirkan semua elemen klasik yang membuat genre shonen begitu digemari, mulai dari protagonis muda dengan masa lalu kelam hingga kemampuan unik yang menjadi pedang bermata dua. Shiki Ichinose, sang tokoh utama, harus berhadapan dengan kenyataan pahit bahwa darah Oni mengalir dalam dirinya. Agar tidak terjerumus pada sisi kelam warisan tersebut, ia harus belajar mengendalikan kekuatan barunya yang bangkit bersamaan dengan hasrat balas dendam yang menggerogoti dirinya.
Kehidupan Shiki berubah drastis setelah kematian ayahnya. Ia kemudian dibawa ke Akademi Rakshasa, sebuah tempat khusus bagi mereka yang juga mewarisi darah Oni, dengan tujuan menaklukkan sisi iblis dalam diri masing-masing. Meskipun tidak menawarkan sesuatu yang benar-benar segar, Tougen Anki menyuguhkan formula shonen yang sudah terbukti berhasil, lengkap dengan pertarungan penuh aksi, semangat persahabatan, serta tantangan identitas diri. Bagi penggemar shonen sejati, anime ini terasa familiar sekaligus memuaskan, seperti pulang ke rumah lama yang penuh dengan kejutan baru.
Secret of the Silent Witch
Secret of the Silent Witch menghadirkan kisah fantasi yang dibalut dengan nuansa hangat dan lembut. Ceritanya berpusat pada Monica Everett, seorang penyihir muda yang dikenal sebagai Penyihir Bisu legendaris sekaligus salah satu orang bijak di kerajaan Ridill. Untuk melindungi Pangeran Felix, ia harus menyamar sebagai siswa biasa di sekolah sang pangeran. Namun, tugas ini bukan tanpa hambatan, sebab Monica memiliki tingkat kecemasan sosial yang sangat tinggi, bahkan berbicara dengan orang lain saja sudah menjadi tantangan berat baginya.
Menariknya, perjalanan Monica bukanlah tentang memburu naga atau mengejar prestasi akademis demi menjadi penyihir hebat, karena semua itu sudah ia capai di usia belia. Pertarungan sesungguhnya justru ada dalam dirinya sendiri, yaitu bagaimana ia berusaha keluar dari ketakutan sosial yang selama ini membelenggu. Serial ini menjadi kisah manis tentang keberanian kecil yang bisa mengubah hidup, dan bagaimana perlahan Monica mulai menyadari bahwa dunia tidak seburuk yang ia bayangkan.
CITY The Animation
CITY the Animation sering disebut sebagai penerus spiritual dari anime humor Nichijou, meski kali ini ceritanya lebih membumi. Serial ini mengikuti Midori Nagumo, seorang mahasiswi yang harus menghadapi kerasnya hidup di kota, lengkap dengan utang yang menumpuk dan kecanggungan sosial yang tidak ada habisnya. Walau tidak sepenuhnya setia dengan manganya, adaptasi ini berhasil menjaga nuansa komedi slice of life yang hangat sekaligus menggelitik. Midori menjadi wajah sempurna untuk menggambarkan bagaimana keseharian yang biasa-biasa saja bisa berubah menjadi bahan tawa.
Jika Nichijou dikenal dengan kekacauan komedinya yang liar, CITY hadir dengan pendekatan yang lebih lembut dan menenangkan. Alih-alih tawa besar yang menggelegar, serial ini menawarkan senyum kecil yang penuh makna lewat keseharian Midori dan orang-orang di sekitarnya. Visual khas Kyoto Animation yang halus, dengan warna cerah namun tidak berlebihan, membuat CITY terasa seperti pengalaman santai yang bisa dinikmati siapa saja, bahkan bagi penonton yang belum pernah mengenal karya pendahulunya.
The Summer Hikaru Died
The Summer Hikaru Died menjadi salah satu anime paling menegangkan sekaligus menyayat hati di musim panas ini. Ceritanya berpusat pada Yoshiki Tsujinaka, seorang remaja yang kehilangan sahabat dekatnya, Hikaru Indou, setelah ia menghilang secara misterius di pegunungan. Namun, rasa kehilangan itu tidak pernah benar-benar hilang karena sesosok makhluk aneh mengambil rupa Hikaru dan kembali ke sisinya. Sejak saat itu, Yoshiki hidup di antara kenyataan pahit dan kebohongan manis yang sulit ia lepaskan.
Semakin lama, Yoshiki mulai menyadari betapa berbahayanya keberadaan makhluk itu. Meski ia tahu ada sesuatu yang mengerikan di balik wujud Hikaru, keinginannya untuk mempertahankan sosok yang ia cintai membuatnya terus terjebak dalam dilema. Pertanyaan pun muncul: apakah lebih baik melepaskan Hikaru yang sudah tiada, atau tetap mempertahankannya meski hidup dalam kebohongan yang bisa menghancurkan dirinya? The Summer Hikaru Died menghadirkan drama psikologis dan horor emosional yang membuat penonton bertanya-tanya, seberapa jauh manusia bisa pergi demi cinta dan kehilangan.
With You and the Rain
With You and the Rain hadir sebagai anime slice-of-life yang menenangkan, penuh dengan kehangatan sederhana dan kegembiraan kecil dalam hidup. Ceritanya dimulai ketika seorang perempuan muda bernama Fuji menemukan seekor hewan aneh di malam hari, yang sekilas tampak seperti anjing namun sebenarnya lebih mirip tanuki. Bukannya menjauh, Fuji justru memutuskan untuk membawanya pulang dan merawatnya. Dari situlah kesehariannya berubah menjadi lebih cerah, karena kini ia memiliki teman berbulu yang bisa berbagi canda dan kesepian.
Tanuki kecil itu membawa kejenakaan yang membuat hidup Fuji semakin hangat, dari tingkah konyol yang menggemaskan hingga kehadiran sederhana yang menenangkan. Bagi para penonton, terutama mereka yang lebih introvert, kisah ini terasa begitu dekat dengan keinginan untuk menikmati hidup dalam ritme yang tenang. Serial ini mengajak kita memperlambat langkah dan menemukan kebahagiaan dalam hal-hal sepele, entah itu suara hujan yang menenangkan atau sinar matahari musim panas yang lembut.
Gachiakuta
Adaptasi anime Gachiakuta karya Kei Urana yang digarap oleh Bones Films hadir sebagai pendatang baru yang langsung menyita perhatian di jajaran shounen Summer 2025. Ceritanya berpusat pada dunia distopia di mana benda-benda bisa memiliki jiwa. Di kota yang penuh ketidakadilan, Rudo hidup di daerah yang dipandang hina dan disebut “sampah” oleh kaum kaya. Penduduk miskin dibiarkan bertahan dalam kehancuran, sementara mereka yang berada di atas hidup dalam kemewahan yang berlebihan. Lebih buruknya lagi, siapa pun yang melakukan dosa besar seperti pembunuhan akan dibuang ke tepi dunia layaknya limbah, lalu dilupakan.
Gachiakuta menawarkan atmosfer keras yang penuh debu dan amarah, dengan nuansa kelam yang mengingatkan pada Solo Leveling atau Jujutsu Kaisen. Visualnya yang berani, penuh detail pasca-apokaliptik, berpadu dengan aksi mendebarkan yang membuat penonton betah larut di dalamnya. Meskipun tema balas dendam sudah sering muncul dalam shounen, perjalanan Rudo menghadirkan rasa marah dan keputusasaan yang begitu nyata sehingga sulit untuk tidak ikut merasakannya.
The Fragnant Flower Blooms
The Fragrant Flower Blooms With Dignity menjadi salah satu anime Summer 2025 yang paling banyak dibicarakan. Setelah tayang perdana di Jepang pada bulan Juli, penonton global masih menantikan kehadirannya di Netflix untuk mengikuti kisah manis antara Rintaro Tsumugi dan Kaoruko Waguri. Dua siswa ini datang dari sekolah yang berlawanan dan memiliki latar belakang yang berbeda, namun justru perbedaan itulah yang menumbuhkan cerita penuh pesona. Rintaro dikenal dengan wajahnya yang terlihat mengintimidasi, tetapi di balik itu ia adalah sosok tulus, sementara Kaoruko hadir dengan kelembutan dan keceriaan yang mampu mencairkan suasana.
Diproduksi oleh CloverWorks, serial ini menghadirkan romansa segar yang dibalut visual memikat dan pengembangan karakter yang hangat. Meskipun lingkungan sekolah mereka saling berseteru, hubungan Rintaro dan Kaoruko justru dibangun atas dasar rasa hormat dan ketulusan. Pertemuan mereka menghadirkan kisah cinta yang tumbuh pelan namun mendalam, membuat penonton ikut hanyut dalam setiap momen ketika dua hati lembut ini berusaha melampaui batasan prasangka sosial.
Lord of Mysteries
Lord of Mysteries merupakan adaptasi dari novel web legendaris karya Cuttlefish Who Loves Diving yang dikenal dengan dunia dan sistem sihirnya yang sangat luas serta detail. Kisahnya mengikuti perjalanan Klein Moretti yang perlahan memasuki dunia misterius para Beyonder, di mana setiap langkah membawa rahasia baru sekaligus risiko yang mengintai. Dengan animasi memukau garapan B.CMAY PICTURES, donghua ini berhasil menghidupkan atmosfer gelap, magis, sekaligus penuh intrik yang membuatnya langsung mencuri perhatian penonton sejak awal tayang.
Perjalanan Klein bukan hanya soal kekuatan, tetapi juga tentang bagaimana ia harus menghadapi pilihan sulit yang bisa memengaruhi keluarga maupun kewarasannya sendiri. Setiap kemampuan baru yang ia dapatkan selalu datang bersama harga yang mahal, dan semakin tinggi ia melangkah, semakin besar pula godaan untuk kehilangan jati dirinya. Kompleksitas cerita ini membuat Lord of Mysteries terasa epik dan menjanjikan, apalagi enam musim berikutnya sudah resmi diproduksi sehingga penggemar bisa menantikan kisah panjang yang penuh kejutan.
Takopi’s Original Sin
Takopi’s Original Sin termasuk salah satu anime paling menyedihkan di musim ini, dengan hanya enam episode yang mampu merangkum tragedi tiga anak kecil secara tajam dan memilukan. Diadaptasi dari manga drama fiksi ilmiah karya Taizan 5, kisah ini mengikuti alien polos bernama Takopi yang datang ke bumi dengan niat sederhana untuk menyebarkan kebahagiaan. Namun, segera ia menyadari bahwa beban penderitaan anak-anak yang ditemuinya jauh lebih berat daripada yang bisa ia perbaiki dengan gadget canggih miliknya.
Anime ini dieksekusi dengan setia dan menggetarkan hati, menyalin cerita sekaligus gaya seni Taizan 5 dengan begitu presisi hingga setiap adegan terasa hidup. Alih-alih sekadar fantasi gelap, Takopi’s Original Sin justru lebih kejam dan emosional, membawa penonton menyaksikan luka batin mendalam sekaligus sisi rapuh dari masa kecil yang dirusak oleh orang tua. Penutup ceritanya memang pahit-manis, tetapi juga memberikan pesan yang kuat bahwa meski hidup sering kali tidak adil, kehadiran seorang sahabat mampu menjadi cahaya kecil yang sanggup menembus malam tergelap.
Itulah deretan 10 anime Summer 2025 baru terbaik yang siap menantang dominasi judul-judul besar seperti Dandadan dan Kaiju No. 8. Dari drama emosional penuh air mata hingga aksi penuh adrenalin, setiap serial membawa warna berbeda yang bisa memuaskan berbagai selera penonton. Musim panas kali ini bukan hanya tentang kelanjutan anime populer, tapi juga lahirnya karya-karya baru yang berpotensi jadi perbincangan panjang. Jadi, anime mana yang paling bikin kamu penasaran untuk ditonton lebih dulu?