KATEGORI

Belum ada Produk di keranjang kamu, yuk cari produk incaran kamu di sini!

Mackenyu Rutin Main ke Rumah Oda, Dapat Hadiah Patung Whitebeard Langka!

Hubungan Mackenyu Arata dengan Eiichiro Oda ternyata lebih dekat dari yang dibayangkan. Pemeran Zoro dalam serial live-action One Piece ini mengungkap bahwa sejak syuting season pertama berakhir, ia rutin mengunjungi rumah sang kreator One Piece—bahkan bisa setiap dua minggu sekali!

Kedekatan mereka bermula saat para pemeran utama live-action datang ke Jepang usai syuting di Afrika Selatan. Karena saat itu masih masa pandemi dan Oda tidak bisa hadir langsung ke lokasi syuting, akhirnya mereka berkumpul di rumah Oda begitu kembali ke Jepang. Sejak saat itu, Mackenyu jadi sering mampir dan menjalin hubungan akrab dengan sang mangaka.

Mackenyu Rutin Main ke Rumah Oda, Dapat Hadiah Patung Whitebeard Langka!

Menariknya, Mackenyu juga sempat bercerita bahwa dirinya pernah diberi hadiah patung Whitebeard setinggi 1,5 meter oleh Oda. Patung itu merupakan item koleksi super langka—hanya ada 50 unit di dunia—dan kini dipajang di ruang gaming miliknya.

Dari sekadar aktor adaptasi live-action, Mackenyu kini seolah jadi bagian kecil dari lingkaran dalam One Piece. Siapa sangka, jadi Zoro bisa bikin kamu langganan mampir ke rumah Oda dan pulang bawa harta karun?

Sumber: Instagram/onepiece_netflix_news

Ikuti terus berita terbaru dari kanal-kanal Titip Jepang! Yuk, baca artikel lainnya di sini^^ 

Jangan lupa Ikuti juga media sosial Titip Jepang:
Instagram: @titipjepang
Twitter: @titipjepang
Facebook: Titip Jepang

Will Eisner Comic Industry Award mendapuk mangaka horor Junji Ito ke dalam Eisner Hall of Fame pada saat pengumuman pemenang penghargaan ini di San Diego Comic-COn 2025. Viz Media membagikan video respon dari beliau atas kehormatan ini:

Junju Ito menerima nominasi Eisner Hall of Fame pada tanggal 20 Februari.

Junji Ito sebelumnya memenangkan Eisner Awards untuk komiknya yang berjudul Lovesickness, Remina, Venus In The Blind Spot, dan “Frankenstein.”

Di Indonesia, komik-komik Junji Ito sudah banyak terbit baik di Elex Media Komputindo maupun m&c! Kecuali Frankestein, semua komik yang memenangkan Eisner Awards yang disebut di atas sudah terbit di Indonesia.

sumber: animenewsnetwork

Ikuti terus berita terbaru dari kanal-kanal Titip Jepang! Yuk, baca artikel lainnya di sini^^ 

Jangan lupa Ikuti juga media sosial Titip Jepang:
Instagram: @titipjepang
Twitter: @titipjepang
Facebook: Titip Jepang

CEO Justin Ignacio selaku CEO dari agensi VTuber VShojo mengeluarkan pernyataan resmi pasca para talent VShojo keluar secara massal. Ignacio menyatakan kalau VShojo akan tutup dan dia akan bertanggung jawab penuh terhadap “keputusan yang mengakibatkan hal ini.” Dia menambahkan bahwa agensi telah mengadakan penggalangan dana untuk perusahaan tapi gagal memenuhi target.

Berikut pernyataan resmi dari Ignacio:

VShojo sudah gagal dan saya gagal mengelola perusahaan ini sehingga situasinya menjadi seperti saat ini. Kali ini, saya ingin membagikan berita berat bahwa VShojo akan bubar dan hal yang membuat semua ini terjadi adalah tanggung jawab saya. Saya sudah melakukan segala upaya untuk menggalang dana dan menyelamatkan kapal ini selama beberapa bulan ke belakang, meskipun begitu, situasinya semakin memburuk dan mereka yang saya sayangi harus membayar mahal. Selama beberapa tahun ini, kami sudah mengumpulkan sekitar 11 juta dolar untuk mengejar pendekatan berani yang mengedepankan talenta dalam hal VTubing, memprioritaskan kreator dan komunitas dibandingkan profit demi mencapai keberlangsungan jangka panjang. Dana kami langsung mengalir ke para kreator melalui bagi hasil, investasi debut, infrastruktur, konser, event dan staf, semuanya didesain untuk mendukung mereka. Kami juga ingin agar para talenta memiliki hak atas IP mereka, yang mana hal ini adalah hal unik yang mengedepankan kreator dalam suatu agensi. Namun kendati begitu, bisnis ini gagal menghasilkan pendapatan agar kami bisa terus meneruskan idealisme dan pada akhirnya kami kehabisan uang. Selain itu, saya juga mengakui bahwa sebagian dari uang yang dikeluarkan oleh perusahaan dihasilkan dari kegiatan para talenta, yang mana kemudian baru saya sadari kalau ternyata hal itu dimaksudkan untuk inisiatif amal. Saat itu, kami berusaha keras untuk mencari pendanaan tambahan dalam rangka menutupi biaya operasional. Kami gagal dalam upaya mencari dana tersebut. Saya membuat keputusan untuk mencari dana dan saat ini menerima konsekuensinya. Saya mohon maaf kepada seluruh talenta, staf, kawan dan anggota komunitas yang percaya pada kami. Kalian tidak layak mendapatkan hasil seperti ini.

Tak lama setelah pernyataan ini, VTuber terakhir yang masih berkontrak dengan mereka, Apricot Linch mengumumkan kalau dia juga meninggalkan VShojo.

sumber: animenewsnetwork

Ikuti terus berita terbaru dari kanal-kanal Titip Jepang! Yuk, baca artikel lainnya di sini^^ 

Jangan lupa Ikuti juga media sosial Titip Jepang:
Instagram: @titipjepang
Twitter: @titipjepang
Facebook: Titip Jepang

Comic-Con International mengumumkan para pemenang untuk Will Eisner Comic Industry Awards. Tokyo These Days karya Taiyo Matsumoto memenangkan penghargaan Best U.S. Edition of International Material—kategori Asia.
Nominasi lain Eisner Awards untuk kategori ini adalah:

Ashita no Joe: Fighting for Tomorrow karya Asao Takamori and Tetsuya Chiba
Hereditary Triangle karya Fumiya Hayashi
Kagurabachi karya Takeru Hokazono
Last Quarter karya Ai Yazawa
Search and Destroy karya Atsushi Kaneko (berdasarkan Dororo karya Osamu Tezuka)

Selain itu, Godzilla’s 70th Anniversary dari IDW memenangkan penghargaan Best Anthology dan My Journey to Her karya Yūna Hirasawa (Kodansha) memenangkan penghargaan Best Digital Comic.

sumber: animenewsnetwork

Ikuti terus berita terbaru dari kanal-kanal Titip Jepang! Yuk, baca artikel lainnya di sini^^ 

Jangan lupa Ikuti juga media sosial Titip Jepang:
Instagram: @titipjepang
Twitter: @titipjepang
Facebook: Titip Jepang

Waralaba Oshi no Ko mengumumkan bahwa mereka akan bermitra dengan Institusi Tembakau Jepang dalam kampanye untuk pencegahan merokok anak di bawah umur. Oshi no Ko merilis gambar visual untuk kampanye ini yang memberitahukan kalau Institusi Tembakau akan melakukan kampanye ini setiap bulan Juli.

Gambar visual ini menampilkan karakter Ruby Hoshino, Kana Arima dan Memcho yang menyatakan, “Jangan merokok di usia remaja kalian yang penuh impian!”

Institusi ini sudah menjalankan kampanye ini setiap tahun sejak 2009 dan secara spesifik menargetkan mereka yang berusia di bawah 20 tahun.

Kolaborasi bersama waralaba anime atau manga ini bukan pertama kalinya untuk kampanye pencegahan rokok. Pada bulan November 2024, mereka merilis kampanye iklan untuk pencegahan kebakaran karena rokok bersama Kyoko Otonashi, heroine dari Maison Ikkoku. Kyoko sendiri sudah menjadi maskot pencegahan kebakaran dari rokok selama lebih dari 10 tahun.

sumber: animenewsnetwork

Ikuti terus berita terbaru dari kanal-kanal Titip Jepang! Yuk, baca artikel lainnya di sini^^ 

Jangan lupa Ikuti juga media sosial Titip Jepang:
Instagram: @titipjepang
Twitter: @titipjepang

XXI Umumkan Fans Screening Demon Slayer: Infinity Castle Arc Part 1

Para penggemar Demon Slayer, bersiaplah dari sekarang—dan mungkin mulai sisihin uang jajanmu. XXI baru saja mengumumkan bahwa mereka akan menggelar Fans Screening spesial untuk Demon Slayer: Kimetsu no Yaiba – The Movie: Infinity Castle Arc Part 1! Kabar ini dibagikan langsung lewat media sosial resmi mereka dan langsung bikin heboh jagat fans anime.

Walau detail soal tanggal, lokasi, dan harga tiketnya belum diumumkan, satu hal yang pasti: film ini akan hadir di bioskop Indonesia mulai 15 Agustus 2025. Jadi, besar kemungkinan Fans Screening bakal digelar beberapa hari lebih awal.

Kalau kamu pengin jadi yang pertama nonton pertarungan epic para Hashira di layar lebar, mulai sekarang pantengin akun XXI dan siap-siap nabung. Karena hype Infinity Castle Arc jelas bukan main!

Sumber: instagram/cinema21

Ikuti terus berita terbaru dari kanal-kanal Titip Jepang! Yuk, baca artikel lainnya di sini^^ 

Jangan lupa Ikuti juga media sosial Titip Jepang:
Instagram: @titipjepang
Twitter: @titipjepang
Facebook: Titip Jepang

Rekaman bajakan Demon Slayer: Kimetsu no Yaiba – Infinity Castle Arc Chapter 1 telah menyebar secara daring, mendorong studio untuk mengeluarkan peringatan hukum menjelang rilis internasional film tersebut bulan depan.
BLOG-Nonton Film Demon Slayer Infinity Castle Arc di Jepang Dapat Hadiah Eksklusif1

Baru satu minggu tayang di Jepang, film terbaru Demon Slayer: Kimetsu no Yaiba – The Movie: Infinity Castle Arc Chapter 1 sudah memecahkan rekor box office. Sayangnya, kesuksesan ini diwarnai oleh beredarnya rekaman bajakan yang diunggah secara ilegal ke internet.

Menanggapi hal tersebut, pihak studio langsung melayangkan peringatan tegas melalui akun media sosial resmi Demon Slayer. Mereka menegaskan bahwa tindakan merekam dan menyebarkan film di bioskop tanpa izin merupakan pelanggaran hukum yang serius.

“Merekam film di bioskop tanpa izin adalah kejahatan. Kami bermaksud mengambil tindakan tegas, termasuk tuntutan pidana, terhadap pelanggaran hak cipta yang serius,” tulis mereka.

Ancaman ini tidak main-main. Di Jepang, pelanggaran hak cipta bisa berujung pada denda hingga 10 juta yen atau hukuman penjara maksimal 10 tahun, tergantung pada tingkat keparahannya.

Masalah ini bukan pertama kalinya dialami oleh Infinity Castle Arc. Sebelumnya, trailer eksklusif berdurasi 60 detik yang diputar di bioskop Jepang pada Mei lalu juga bocor dan tersebar secara daring, meskipun kala itu hanya berupa cuplikan.

Di sisi lain, banyak penggemar internasional mengungkapkan rasa frustrasi karena perilisan film ini tidak dilakukan secara global. Saat ini, film hanya tayang di Jepang, sementara perilisan internasional baru dimulai Agustus mendatang. Untuk Amerika Utara, penayangan dijadwalkan pada 12 September. Kabar baiknya, penggemar Indonesia tidak perlu menunggu terlalu lama, karena film ini akan tayang di bioskop mulai 15 Agustus 2025.

Meski rasa penasaran besar, studio berharap para penggemar tetap bersabar dan mendukung film ini secara legal. Dengan kualitas animasi yang luar biasa, Infinity Castle Arc jelas pantas disaksikan di layar lebar.

Sumber: animemojo

Ikuti terus berita terbaru dari kanal-kanal Titip Jepang! Yuk, baca artikel lainnya di sini^^ 

Jangan lupa Ikuti juga media sosial Titip Jepang:
Instagram: @titipjepang
Twitter: @titipjepang
Facebook: Titip Jepang

BLOG-Takeru Satoh di Marry My Husband

Kalau kamu baru jatuh hati sama aktor Jepang Takeru Satoh gara-gara penampilannya sebagai Suzuki Wataru di Marry My Husband, kamu nggak sendirian. Sosoknya yang tenang tapi perhatian, plus senyum yang bisa bikin jantung meleleh, sukses bikin banyak penonton Korea maupun internasional penasaran: siapa sih Takeru Satoh ini?

Faktanya, Takeru bukan nama baru di dunia dorama Jepang. Ia sudah berakting sejak 2006 dan dikenal lewat peran-peran ikonik yang sering memadukan sisi cool dan hangat dalam satu paket. Nah, buat kamu yang ingin tahu lebih banyak tentang pesonanya di layar, berikut ini lima dorama Jepang yang dibintangi Takeru Satoh selain Marry My Husband—dan percaya deh, semuanya bisa bikin kamu tambah nge-fans!

1. Why Didn’t Tell You a Million Times? (2023)

Kalau kamu suka kisah cinta yang penuh misteri dan sedikit bumbu supranatural, drama ini bisa jadi pilihan. Takeru Satoh berperan sebagai Naoki, seorang koki yang tiba-tiba menghilang dari kehidupan kekasihnya, Yui (diperankan Mao Inoue). Tapi ternyata, Naoki bukan pergi ke luar kota… melainkan ke alam lain. Yap, dia jadi hantu! Bersama Yui dan seorang detektif yang bisa melihatnya, mereka bertiga bekerja sama menyelidiki misteri di balik kematian Naoki yang berkaitan dengan kasus pembunuhan lain. Kisahnya bikin haru, tapi juga bikin penasaran dari awal sampai akhir. Bisa kamu tonton di Netflix dan Viki.

2. An Incurable Case of Love (2020)

Kalau kamu suka kisah cinta yang manis dengan bumbu workplace drama, dorama ini wajib masuk daftar tonton. Takeru Satoh tampil sebagai Kairi Tendou, seorang dokter tampan dan perfeksionis yang dijuluki “Devil” oleh rekan-rekannya karena sifatnya yang dingin. Tapi di balik sikap kerasnya, tersimpan luka masa lalu yang perlahan dilunakkan oleh perawat muda bernama Nanase (Mone Kamishiraishi), yang sudah naksir padanya sejak SMA dan sengaja menjadi perawat demi bisa bekerja di rumah sakit yang sama. Chemistry mereka yang gemas dan kisah perjuangan Nanase menghadapi kerasnya dunia medis (dan kerasnya hati Tendou) bikin dorama ini seru dan bikin baper. Bisa kamu tonton di Netflix.

3. First Love (2022)

Dalam seri romantis Netflix ini, Takeru Satoh memerankan Harumichi Namiki, yang kembali bertemu dengan cinta pertamanya, Yae Noguchi (Hikari Mitsushima), setelah dua dekade berpisah. Kisah mereka bermula di akhir 1990-an sebagai remaja yang penuh semangat dan mimpi—Yae ingin jadi pramugari, Harumichi bercita-cita menjadi pilot—namun takdir membawa mereka ke jalan yang berbeda. Selama sembilan episode, First Love menyuguhkan narasi lintas waktu yang hangat dan penuh nostalgia, dengan sinematografi indah dan alunan tema lagu Utada Hikaru seperti First Love yang menjadikan suasana semakin emosional. Kamu bisa menyaksikannya secara legal di Netflix.

4. The 8-Year Engagement (2017)

Siapkan tisu, karena film ini dijamin bikin air mata meleleh! Takeru Satoh berperan sebagai Hisashi, seorang pria yang harus menghadapi kenyataan pahit ketika tunangannya, Mai (Tao Tsuchiya), jatuh koma hanya beberapa bulan sebelum pernikahan mereka. Meski dokter mengatakan kemungkinan sembuhnya sangat kecil, Hisashi tetap setia menunggu, merawat, dan mencintai Mai selama delapan tahun. Diangkat dari kisah nyata yang viral di Jepang, film ini bukan sekadar melodrama biasa, tapi juga perayaan tentang kekuatan cinta, ketekunan, dan harapan.

5. Glass Heart (2025)

Drama musikal terbaru Takeru Satoh ini mengisahkan perjalanan Akane Saijo (Yu Miyazaki), seorang mahasiswa sekaligus drummer berbakat yang dikeluarkan dari band-nya secara sepihak. Hidupnya berubah ketika ia direkrut oleh Naoki Fujitani (Takeru Satoh), seorang musisi jenius yang sedang membentuk band baru bernama TENBLANK. Bersama gitaris Sho Takaoka dan pianis Kazushi Sakamoto, mereka mengejar mimpi di tengah tekanan dunia musik profesional. Namun, segalanya memanas saat rivalitas dengan Toya Shinzaki (Masaki Suda)—vokalis karismatik dari band lain—menghadirkan konflik emosional yang tajam. Glass Heart bukan sekadar kisah persahabatan dan ambisi, tapi juga refleksi akan identitas dan suara hati yang tak bisa dibungkam. Tayang global di Netflix Juli 2025.

Itulah lima drama terbaik Takeru Satoh selain Marry My Husband yang wajib kamu tonton, Titipers! Dari kisah cinta penuh air mata, ketegangan emosional, hingga perjuangan di dunia musik, aktor satu ini selalu berhasil bikin penonton terpikat dengan aktingnya yang serba bisa. Jadi, drama mana dulu yang mau kamu tonton malam ini?

Ikuti terus berita terbaru dari kanal-kanal Titip Jepang! Yuk, baca artikel lainnya di sini^^ 

Jangan lupa Ikuti juga media sosial Titip Jepang:
Instagram: @titipjepang
Twitter: @titipjepang
Facebook: Titip Jepang

Fakta Menarik Partai Sanseito

Dalam lanskap politik Jepang yang selama ini didominasi partai-partai lama seperti LDP atau Komeito, kemunculan Partai Sanseito menghadirkan warna baru yang mengejutkan. Meski belum sepopuler raksasa politik lainnya, Sanseito berhasil mencuri perhatian publik lewat ide-ide berani, pendekatan tak biasa, dan pertumbuhan basis dukungan yang pesat. Bukan sekadar pengisi ruang, mereka hadir sebagai alternatif nyata bagi masyarakat yang mendambakan perubahan. Berikut lima fakta menarik yang membuat Partai Sanseito jadi fenomena baru di politik Jepang.

1. Dari Kanal YouTube Edukasi Menuju Panggung Politik Nasional

Salah satu aspek paling revolusioner dari Partai Sanseito adalah asal-usulnya yang tidak konvensional. Berbeda dengan sebagian besar partai politik yang terbentuk dari fusi kelompok-kelompok lama atau gerakan sosial, Sanseito justru lahir dari sebuah saluran YouTube konservatif yang menarik perhatian luas. Kanal ini didirikan oleh streamer Kazuya Kyoumoto, politisi Sohei Kamiya, dan analis politik Yuuya Watase. Tujuan awalnya untuk menunjukkan kepada publik bagaimana membangun sebuah partai politik dari nol.

Pada Maret 2020, ketiganya secara resmi mendirikan Partai Sanseito. Namun, dinamika internal partai mengalami perubahan signifikan. Pada tahun 2021, baik Kyoumoto maupun Watase memutuskan untuk keluar dari partai karena perbedaan pandangan mengenai arah dan filosofi partai. Meski demikian, Sohei Kamiya tetap bertahan dan mengambil alih kepemimpinan partai hingga kini, menjadi wajah utama dan kekuatan pendorong di balik pergerakan Sanseito. Ini menunjukkan bagaimana platform media sosial kini bisa menjadi inkubator bagi lahirnya kekuatan politik yang mampu menantang kemapanan, meskipun dengan dinamika internalnya sendiri.

2. Dicap Ekstremis karena Pandangan Politiknya

Sanseitō dikenal luas karena ideologi ultrakonservatif yang mereka usung. Pandangan partai ini berakar pada nilai-nilai tradisional Jepang seperti pentingnya struktur keluarga, spiritualitas, dan pendidikan moral, namun disampaikan dengan pendekatan yang sangat tegas. Karena konsistensinya menolak globalisme, mempromosikan teori konspirasi seputar pandemi, serta sikap kritis terhadap media arus utama, Sanseitō kerap disebut sebagai partai konservatif tradisional yang ekstrem. Sejumlah pengamat bahkan melabelinya sebagai “sangat konservatif”, “nasionalis garis keras”, hingga ekstremis, meski pendukungnya menganggap partai ini sekadar berani melawan arus dominan dalam politik Jepang.

3. Sikap Anti-Asing dan Seruan Pembatasan Imigrasi

Sanseitō secara terang-terangan menunjukkan sikap anti-asing dalam berbagai pernyataan dan kebijakan yang mereka dukung. Partai ini menyatakan bahwa orang asing di Jepang sering mendapat perlakuan lebih baik daripada warga asli, dan menuding bahwa arus migrasi telah mengubah wajah budaya Jepang secara drastis. Mereka menyerukan pembatasan kepemilikan tanah oleh warga asing dan pengurangan jumlah pekerja asing. Dalam kampanye menjelang Pemilu 2025, pemimpin partai Sohei Kamiya bahkan mengklaim bahwa kehadiran orang asing meningkatkan angka kejahatan, pernyataan yang memicu kekhawatiran tentang xenofobia. Meski retorika seperti ini menarik perhatian publik yang frustrasi dengan situasi sosial-ekonomi, para analis politik mengingatkan bahwa narasi Sanseitō sering kali tak terpisahkan dari teori konspirasi dan pandangan ekstrem.

4. Menang Lewat Strategi “Grassroots” dan Komunikasi Langsung

Alih-alih mengandalkan iklan televisi yang mahal atau dukungan dari konglomerat, Partai Sanseitō memilih strategi kampanye akar rumput yang kuat dan konsisten. Mereka aktif menggelar pertemuan kecil di komunitas lokal, seminar edukasi, serta sesi diskusi terbuka dengan masyarakat di berbagai kota dan desa. Para anggota dan calon legislatif Sanseitō rutin turun langsung ke lapangan untuk mendengar aspirasi rakyat dan menjelaskan visi mereka secara personal. Pendekatan komunikasi langsung ini menciptakan rasa kedekatan dan kepercayaan antara partai dan pendukungnya. Bagi banyak pemilih, Sanseitō bukan sekadar nama di kertas suara—tetapi sosok nyata yang hadir dan peduli. Meski memerlukan lebih banyak waktu dan tenaga, strategi ini terbukti efektif membangun basis pendukung yang loyal dan militan, menjadi kekuatan utama pertumbuhan pesat partai ini di tengah persaingan politik Jepang.

5. Raih 14 Kursi di Pemilu 2025, Sanseitō Makin Diperhitungkan

Dalam pemilihan umum tahun 2025, Partai Sanseitō mencetak kejutan besar dengan memenangkan 14 kursi baru di Majelis Rendah (Dewan Perwakilan Rakyat Jepang). Dengan tambahan ini, jumlah total kursi mereka kini mencapai 15, termasuk satu kursi yang sebelumnya telah mereka duduki di Majelis Tinggi. Menariknya, dari total 15 kursi tersebut, lima di antaranya diisi oleh politisi perempuan, sebuah pencapaian yang cukup mencolok untuk partai yang baru berkembang.

Dukungan ini sebagian besar datang dari pemilih yang kecewa terhadap partai-partai besar, serta dari mereka yang tertarik pada gagasan kedaulatan nasional, kritik terhadap globalisme, dan nilai-nilai tradisional Jepang yang diusung Sanseitō. Keberhasilan ini membuktikan bahwa meskipun sempat dianggap sebagai partai pinggiran, Sanseitō kini menjelma menjadi kekuatan politik baru yang tak bisa dipandang sebelah mata di panggung nasional.

Meskipun masih tergolong baru dalam dunia politik Jepang, Partai Sanseitō telah menunjukkan bahwa mereka bukan sekadar partai pinggiran. Dengan pendekatan akar rumput yang kuat, ideologi yang tegas, dan strategi komunikasi yang berbeda dari partai-partai mapan, mereka berhasil meraih simpati sebagian masyarakat—baik dari kalangan konservatif maupun mereka yang merasa tidak terwakili oleh sistem politik saat ini.

Keberhasilan mereka di pemilu 2025 menunjukkan bahwa ada ruang bagi suara alternatif di Jepang, meski tak lepas dari kontroversi. Apakah Sanseitō akan terus tumbuh dan menjadi kekuatan utama, atau justru memudar seiring waktu? Hanya waktu dan dinamika politik Jepang yang bisa menjawabnya.

Ikuti terus berita terbaru dari kanal-kanal Titip Jepang! Yuk, baca artikel lainnya di sini^^ 

Jangan lupa Ikuti juga media sosial Titip Jepang:
Instagram: @titipjepang
Twitter: @titipjepang
Facebook: Titip Jepang

Salah satu film paling memilukan sepanjang masa, tapi banyak yang belum tahu kenyataan pahit di balik layarnya.
BLOG-Fakta Grave of the Fireflies

Sulit membicarakan Grave of the Fireflies tanpa menyentuh perasaan terdalam. Dirilis oleh Studio Ghibli pada tahun 1988, film ini kerap dijuluki sebagai film anime paling menyedihkan sepanjang masa. Tapi tahukah kamu, di balik animasi yang indah dan cerita yang menyayat hati, Grave of the Fireflies menyimpan banyak fakta mengejutkan yang jarang diketahui penonton? Dari simbolisme kunang-kunang, latar lokasi nyata, hingga alasan penulis aslinya hampir menolak adaptasi ini, semuanya menjadikan film ini lebih dari sekadar kisah tentang perang.

Berikut 7 fakta paling mengejutkan tentang Grave of the Fireflies yang akan membuatmu memandang film ini dari sudut yang berbeda.

1. Diangkat dari Kisah Nyata yang Menyayat Hati

Grave of Fireflies diadaptasi dari cerita semi-otobiografi karya Akiyuki Nosaka, seorang penyintas perang yang kehilangan adik perempuannya karena kelaparan. Dalam novelnya, Nosaka menumpahkan rasa bersalah dan penyesalan yang tak pernah hilang. Ia menulis kisah ini sebagai bentuk penebusan dosa, dan menyebut bahwa menulisnya jauh lebih menyakitkan daripada semua kritik yang ia terima.

2. Bukan Film Anti-Perang, Tapi Lebih Kelam dari Itu

©Studio Ghibli

Banyak orang mengira Grave of the Fireflies adalah film anti-perang, tapi kenyataannya sedikit berbeda. Sutradaranya, Isao Takahata, justru mengatakan bahwa film ini bukan dibuat untuk menyampaikan pesan anti-perang secara langsung. Yang ingin ia tunjukkan adalah dampak tragis dari keputusan-keputusan pribadi yang diambil dalam situasi ekstrem seperti perang. Fokus film ini bukan pada pertempuran atau kekejaman musuh, melainkan pada bagaimana dua saudara harus bertahan hidup sendiri setelah kehilangan orang tua dan rumah mereka.

Takahata ingin penonton merasakan keputusasaan yang dialami Seita dan Setsuko, serta menyadari bahwa tragedi itu bisa dicegah jika ada pilihan atau keputusan yang berbeda. Jadi, film ini bukan sekadar menentang perang, tapi mengajak kita merenungkan rasa tanggung jawab, ego, dan pentingnya solidaritas di tengah bencana.

3. Kunang-Kunang: Simbol Keindahan dan Kehancuran

©Studio Ghibli

Kunang-kunang dalam Grave of Fireflies bukan sekadar hiasan visual yang cantik, mereka punya makna yang sangat dalam. Isao Takahata sengaja memilih kunang-kunang sebagai simbol kehidupan yang singkat namun bercahaya. Di satu sisi, cahaya mereka menggambarkan harapan dan keindahan masa kecil. Tapi di sisi lain, ia juga menjadi lambang kehancuran—seperti bom api yang membakar kota, lampu-lampu kapal perang, hingga nyawa-nyawa yang melayang dalam gelapnya perang.

Bahkan dalam judul filmnya, Takahata memakai kanji untuk “api” ketimbang karakter biasa untuk kunang-kunang, seolah mengaitkan cahaya mereka dengan kobaran kebakaran besar yang melahap rumah-rumah kayu di masa perang. Simbol ini juga punya akar budaya. Dulu, masyarakat Jepang sering menangkap kunang-kunang sebagai bagian dari tradisi musim panas, dan sekarang banyak desa di Jepang yang dikenal sebagai “desa kunang-kunang”. Jadi, kunang-kunang di film ini bukan cuma indah, tapi juga menyimpan makna tentang hidup, mati, dan semua yang ada di antaranya.

4. Dipasangkan dengan Totoro, Tapi Grave of Fireflies Terlalu Menyesakkan

©Studio Ghibli

Ketika Grave of the Fireflies pertama kali tayang di bioskop Jepang pada tahun 1988, film ini dirilis bersamaan dengan My Neighbor Totoro dalam satu paket film ganda. Meskipun kedua film dipasarkan untuk anak-anak dan keluarga, kontras suasana antara kisah hangat Totoro dan tragedi kelam yang ditawarkan Grave of the Fireflies membuat banyak penonton merasa tidak siap secara emosional. Namun begitu, film ini tetap mencatat kesuksesan di box office Jepang, dengan meraup pendapatan sekitar ¥1,7 miliar—angka yang cukup mengesankan untuk film sekelam ini.

5. Penulis Aslinya Sempat Menolak Adaptasi Film Ini

Akiyuki Nosaka, penulis Grave of the Fireflies

Akiyuki Nosaka, penulis Grave of the Fireflies, awalnya menolak banyak tawaran adaptasi karena tak yakin ada media lain yang mampu menangkap kedalaman emosional dan latar cerita yang tandus serta hangus akibat perang. Ia juga meragukan kemampuan aktor cilik zaman sekarang untuk memerankan karakter-karakternya secara meyakinkan. Namun semua berubah ketika Studio Ghibli datang membawa storyboard karya Isao Takahata. Setelah melihatnya, Nosaka justru kagum dibuatnya. Ia merasa bahwa hanya animasi yang bisa merealisasikan dunia suram dalam ceritanya, dan takjub dengan betapa akuratnya penggambaran sawah dan lanskap kota dalam film tersebut.

6. Terinspirasi dari Lokasi Nyata Tempat Penulis Bertahan Hidup

Salah satu latar penting dalam Grave of the Fireflies adalah kolam Niteko-ike, yang bukan hanya lokasi fiksi, tapi juga tempat nyata yang sangat personal bagi penulisnya, Akiyuki Nosaka. Kolam ini dikenal sebagai “tempat kelahiran” novel tersebut karena di sanalah Nosaka yang saat itu berusia 14 tahun, tinggal bersama adik iparnya dan berlindung dari gempuran perang. Ia melakukan rutinitas hariannya di sana, seperti mencuci piring dan membersihkan diri, selama hari-hari terakhir Perang Pasifik. Pengalaman traumatis dan keseharian yang kelam di sekitar kolam inilah yang kemudian dituangkan Nosaka ke dalam cerita, menjadikannya bagian penting dari kenangan dan kisah kelangsungan hidupnya.

7. Penonton Jepang dan Barat Menafsirkan Film Ini dengan Cara Berbeda

Setelah dirilis secara internasional, Grave of the Fireflies memunculkan beragam tafsir di kalangan penonton dari budaya yang berbeda. Di Jepang, keputusan Seita untuk tidak kembali ke rumah bibinya dianggap wajar, bahkan terhormat, karena selaras dengan nilai-nilai budaya tentang harga diri dan kebanggaan nasional yang ditanamkan sejak kecil. Namun, di mata penonton Barat—seperti Amerika dan Australia—tindakan Seita sering kali dianggap sebagai keputusan yang gegabah dan tragis. Perbedaan ini menyoroti bagaimana konteks budaya sangat memengaruhi cara kita memahami pilihan karakter dan pesan dari sebuah cerita.

Itulah 7 fakta mengejutkan dari Grave of the Fireflies, sebuah film yang tak hanya menggambarkan horor perang, tapi juga menghadirkan refleksi mendalam tentang kehilangan, harga diri, dan cinta tanpa syarat. Film ini bukan sekadar membuat kita menangis, tapi juga mengingatkan bahwa kisah di balik layar bisa sama menyayatnya dengan yang ada di layar. Jadi, jika nanti kamu menonton ulang Grave of the Fireflies, mungkin kali ini kamu akan melihatnya dengan mata dan hati yang berbeda.

Ikuti terus berita terbaru dari kanal-kanal Titip Jepang! Yuk, baca artikel lainnya di sini^^ 

Jangan lupa Ikuti juga media sosial Titip Jepang:
Instagram: @titipjepang
Twitter: @titipjepang
Facebook: Titip Jepang

Dua “Marin” bertemu dalam sebuah crossover epik! Idol virtual Houshou Marine, alias senchou favorit Hololive, kini tampil dalam balutan cosplay khas Kitagawa Marin, sang cosplayer profesional dari anime My Dress‑Up Darling. Pada event Aniplex panel di Anime Expo 2025, visual kolaboratif diumumkan: Houshou Marine mengenakan outfit Kitagawa Marin, dan sebaliknya – menciptakan efek siluet yang benar‑benar menggemaskan bagi para fans. Bukan hanya sekedar gimmick nama, kolaborasi antara kedua karakter “cosplayer” ini akan tampil dalam versi figurnya berdasarkan ilustrasi menarik yang ditampillan melalui akun resmi X anime My Dress Up Darling pada tanggal 6 Juli 2025 kemaren.

TITIP JEPANG - TITIPJEPANG - KITAGAWA MARIN - SONO BISQUE DOLL WA KOI WO SURU - MY DRESS UP DARLING - HOUSHOU MARINE - VTUBER - HOLOLIVE - HOUSHOU MARINE - X KITAGAWA MARIN

Berkat kolaborasi menarik ini, fandom dari kedua dunia langsung heboh. Seperti ditulis di r/Hololive:

I feel like half the reason why this collab is happening is because there were already fanarts borne from Kitagawa Marin having the same name (in katakana) as Houshou Marine.” Reddit Komentar lain menyebutkan betapa “Marine dan Marin bakal jadi teman baik” lewat interaksi antar fandom. Imajinasi fans makin tak terbendung, ditambah wacana figur 1/7 dari Aniplex terkait set kedua karakter ini.

TITIP JEPANG - TITIPJEPANG - KITAGAWA MARIN - SONO BISQUE DOLL WA KOI WO SURU - MY DRESS UP DARLING - HOUSHOU MARINE - VTUBER - HOLOLIVE - HOUSHOU MARINE - X KITAGAWA MARIN

Mengapa ini menarik? Karena bukan hanya soal visual, tapi suatu “jembatan” antara dunia VTuber dan anime. Houshou Marine, dengan 4 juta subscriber di YouTube, dikenal dengan persona ceplas-ceplos, cepat bicara, dan penuh energi. Di sisi lain, Kitagawa Marin adalah ekspresi sempurna dari “cosplay passion” dalam My Dress‑Up Darling: enerjik, kreatif, dan penuh cinta pada dunia otaku. Outcome-nya? Fans di kedua kubu kini saling bercanda tentang siapa yang cosplay lebih keren, siapa yang cocok jadi “partner in crime” Kitagawa Marin atau Houshou Marine, dan tentu berdebat ringan soal figure 1/7 yang akan dirilis. Kolaborasi ini menjaga dampak viral-nya kuat, mempertemukan fandom dan memunculkan gelombang fandom-art baru.

TITIP JEPANG - TITIPJEPANG - KITAGAWA MARIN - SONO BISQUE DOLL WA KOI WO SURU - MY DRESS UP DARLING - HOUSHOU MARINE - VTUBER - HOLOLIVE - HOUSHOU MARINE - X KITAGAWA MARIN

Kolaborasi satu-satunya dua “Marin” ini tidak hanya lucu dan menggemaskan, tetapi juga memperlihatkan kekuatan fan-driven momentum, serta jadi jembatan nyata antara “virtual” dan “anime”. Siapkan notify untuk merch dan figur eksklusif—ini bisa jadi kolab paling ikonik tahun ini!

Sumber: Akun X @kisekoi_anime, Reddit r/hololive

Ikuti terus berita terbaru dari kanal-kanal Titip Jepang ya! Yuk, baca artikel lainnya di sini^^

Jangan lupa Ikuti juga media sosial Titip Jepang:
Instagram: @titipjepang
Twitter: @titipjepang
Facebook: Titip Jepang

Pada hari Selasa, 22 Juli 2025, Ironmouse, salah satu VTuber terkenal dari VShojo mengumumkan sebuah berita yang mengejutkan melalui video yang diunggah di Channel YouTube-nya. Berita tersebut tidak lain dan tidak bukan adalah pengumuman dirinya yang keluar dari agensi VTuber tersebut. Namun, bukan hanya itu saja, Mouse juga mengungkapkan alasan ia berhenti bekerja sama dengan VShojo yang juga mengejutkan para fans. Mouse menyadari beberapa bulan yang lalu, VShojo telah memperdaya dirinya dan menemukan bahwa uang gaji milik tidak dibayarkan kepada dirinya.

Ironmouse juga mengungkapkan bahwa agensi tersebut belum menyalurkan dana amal kepada Immune Deficiency Foundation, sebuah lembaga amal yang sempat bekerja sama dengan Ironmouse, dimana saat itu Mouse telah menggalang dana untuk mereka dan telah berhasil terkumpul sebanyak 500 ribu USD atau sekitar 8 miliar Rupiah. Karena sistem keuangan talent dikelola oleh agensi tersebut, Mouse meminta agar VShojo segera menyalurkan dana amal itu untuk disalurkan segera, namun setelah satu tahun lamanya, belum juga dilakukan oleh agensi itu. Dengan alasan ini, serta tekanan emosional untuk bertahan di agensi tersebut, Ironmouse memutuskan untuk keluar dari VShojo dan memulai kembali karirnya sebagai VTuber Indie.

Tentu saja, banyak sekali fans yang kaget akan hal ini. Pengumuman yang secara tiba-tiba ini membuat fans langsung berpaling menyerang VShojo karena tindakan mereka. Tidak berhenti di sana, dari tweet terbaru Ironmouse, ia juga mengungkapkan ternyata selama ini para artist yang di sewa agensi tersebut juga belum mendapatkan bayaran, sehingga dirinya sendiri harus turun tangan meminta artist dan ilustrator yang belum mendapat komisi untuk menghubunginya. Selain itu, telent-talent yang lain pun juga ikut angkat bicara akan hal ini. Salah satunya Kson yang membuat stream klarifikasi dengan manager VShojo JP, dimana pada stream tersebut, juga terungkap bahwa Kson dan para talent yang lainnya juga belum dibayar selama kurang lebih satu tahun terakhir.

TITIPJEPANG - TITIP JEPANG - VSHOJO - VSHOJO DRAMA - IRONMOUSE - IRONMOUSE VTUBER - IRONMOUSE LEAVING VSHOJO

Drama ini juga terus berlanjut, dimana hampir semua talent VShojo secara serentak keluar dari agensi tersebut, mulai dari Kson, Henya, Melody, Mitchi, dan lainnya. Semua serentak menghapus kata “VShojo” dari akun X mereka masing-masing. Karena hal ini, VShojo menjadi agensi yang hampir tidak mempunyai talent VTuber sama sekali. Namun, karena IP dari masing-masing karakter VTuber tersebut dipegang oleh para telent, sehingga keluarnya mereka dari agensi ini tidak akan mempengaruhi aktivitas streaming ataupun VTubing mereka. Hal ini juga menjadi bahan bicaraan oleh para YouTuber terkenal lainnya seperti penguinz0, jacksepticeye, CDawgVA, dan lainnya.

Sumber: YouTube Ironmouse, Akun X @ironmouse, Akun X @ksonSOUCHOU

Ikuti terus berita terbaru dari kanal-kanal Titip Jepang ya! Yuk, baca artikel lainnya di sini^^

Jangan lupa Ikuti juga media sosial Titip Jepang:
Instagram: @titipjepang
Twitter: @titipjepang
Facebook: Titip Jepang

Rocks D. Xebec adalah salah satu karakter paling misterius dan mengerikan yang pernah diperkenalkan oleh Oda dalam dunia One Piece. Namanya pertama kali muncul dalam arc Wano—tepatnya di sela-sela antara Babak 2 dan Babak 3—saat Sengoku menceritakan tentang insiden God Valley. Sejak itulah, sosok Rocks menjadi teka-teki besar dalam cerita, dengan Oda hanya memberi potongan-potongan kecil yang justru makin menambah rasa penasaran.

Siapa sebenarnya Rocks D. Xebec? Kenapa Pemerintah Dunia seolah ingin menghapusnya dari sejarah? Dan apa hubungannya dengan Roger, Garp, hingga Yonko masa kini? Berikut ini adalah 7 fakta menarik tentang Rocks D. Xebec, karakter paling mengerikan yang pernah dilawan oleh dua legenda terbesar di dunia One Piece!

1. Ayah dari Kurohige

7 Fakta Rocks D. Xebec

Di chapter 1154, Oda akhirnya memperlihatkan wajah Rocks D. Xebec untuk pertama kalinya dan bersamaan dengan itu, satu fakta besar terungkap. Rocks adalah ayah kandung dari Marshall D. Teach, alias Kurohige. Selama ini, hubungan antara keduanya memang sudah lama menjadi bahan spekulasi di kalangan penggemar. Tapi dengan konfirmasi ini, banyak tindakan Kurohige yang selama ini tampak misterius mulai terasa jauh lebih masuk akal.

Mulai dari menjadikan Pulau Hachinosu—bekas markas Rocks—sebagai pusat kekuasaannya, hingga menamai kapalnya Saber of Xebec. Teach bukan hanya sekadar bajak laut haus kekuatan, ia mewarisi ambisi besar dan mungkin juga ideologi ayahnya. Tak heran jika Pemerintah Dunia begitu waspada terhadap gerak-geriknya. Bila Rocks dulu berniat menjadi Raja Dunia, bukan tidak mungkin Kurohige kini tengah melanjutkan warisan yang sama.

2. Anggota Klan D

Klan “D.” adalah salah satu misteri terbesar dalam dunia One Piece. Mereka dikenal sebagai “musuh alami para Dewa”, istilah yang digunakan untuk menyebut kaum naga langit atau Tenryuubito. Namun, sampai saat ini, siapa mereka sebenarnya dan apa tujuan mereka masih belum sepenuhnya jelas. Banyak spekulasi menyebutkan bahwa Klan D. mungkin adalah pihak yang pernah berkuasa sebelum digulingkan oleh Pemerintah Dunia.

Yang menarik, Rocks D. Xebec sering dianggap sebagai sosok “D” yang menyimpang dari karakter-karakter “D” lain seperti Luffy dan Roger—yang cenderung menjunjung kebebasan dan keadilan. Seperti halnya Blackbeard, Rocks justru menunjukkan sisi gelap dari pewaris nama “D.”—ambisi besar, obsesi terhadap kekuasaan, dan kehendak untuk menjatuhkan tatanan dunia, tapi bukan demi kebebasan, melainkan penguasaan mutlak. Ia juga tak banyak menonjolkan nama “D.” di masanya.

3. Sosok yang Diidolakan oleh Loki

Dalam dunia One Piece, tidak sedikit karakter besar yang tumbuh karena terinspirasi oleh sosok panutan. Luffy misalnya, mengidolakan Shanks—bajak laut merah yang membuka pandangannya tentang arti kebebasan dan kehidupan di lautan. Shanks sendiri menjadikan Roger, kaptennya, sebagai figur penting yang membentuk cara pandangnya terhadap dunia. Hubungan mentor dan pewaris semacam ini menjadi pola yang kerap muncul di sepanjang cerita.

Yang menarik, dalam sebuah kilas balik di chapter 1145, diperlihatkan bahwa Rocks D. Xebec pernah menjadi sosok yang dikagumi oleh Loki, pangeran dari Elbaf. Dalam adegan itu, Loki kecil tampak muncul di hadapan Rocks yang tengah mencari Raja Harald. Meski Rocks menghajarnya dan hampir menghabisinya, Loki justru merasa terinspirasi oleh kekuatan dan keberanian Rocks. Bahkan ia sempat memohon untuk diizinkan bergabung sebagai kru, yang ditolak mentah-mentah. Namun, momen itu tampaknya meninggalkan jejak mendalam dalam diri Loki. Mungkin, dalam sikap keras dan tujuan besar Rocks, Loki melihat bayangan dirinya sendiri.

4. Sosok yang Dihapus dari Sejarah

Rocks D. Xebec adalah salah satu dari sedikit karakter One Piece yang namanya secara aktif dihapus dari catatan sejarah oleh Pemerintah Dunia. Hal ini diungkap oleh Sengoku, yang menyebut bahwa hanya angkatan laut generasi lama yang mengetahui tentang Insiden God Valley—pertempuran besar yang berakhir dengan kehancuran Rocks dan sekaligus mengangkat nama Garp sebagai pahlawan. Menurut Sengoku, insiden ini disembunyikan karena alasan yang tidak sepenuhnya jelas, namun keterlibatan Pemerintah Dunia dan Tenryuubito menjadi petunjuk penting.

Sejauh ini, nama-nama yang memang dihapus namanya dari catatan sejarah memiliki koneksi dengan Pemerintah Dunia. Beberapa diantaranya adalah Joy Boy, Nika, dan juga Nefertari Lily. Ini artinya jika Rocks kemudian dihapus dari catatan sejarah maka artinya dia mengetahui sesuatu yang berharga atau memang Rocks dianggap terlalu dekat dengan rahasia mereka. Namun, terlepas dari itu, menarik tentunya untuk mengetahui informasi tentang apa yang terjadi kepada Rocks.

5. Kru Rocks D. Xebec adalah Kumpulan Monster Kelas Dunia

Salah satu alasan kenapa Rocks D. Xebec begitu ditakuti bukan cuma karena dirinya, tapi karena kru yang ia pimpin berisi para legenda hidup—Whitebeard, Big Mom, Kaido, Shiki, hingga Stussy versi asli. Mereka bukan bajak laut biasa, melainkan monster yang kemudian tumbuh jadi ancaman dunia masing-masing. Bayangkan, tiga dari empat Yonko era sebelumnya pernah berada di bawah komando Rocks! Fakta ini saja sudah menunjukkan betapa dominannya sosok Rocks, karena kalau dia tak lebih kuat atau karismatik dari mereka, mustahil orang-orang seperti Kaido rela jadi anak buah.

6. Gaya Pedang Rocks Bukan Ilmu Pedang Sejati

Meski dikenal sebagai pengguna pedang, Rocks D. Xebec ternyata tidak menganut filosofi ilmu pedang sejati seperti yang diyakini pendekar-pendekar legendaris di One Piece. Jika Zoro dan Mihawk menggunakan pedang untuk menebas dengan presisi, Rocks justru memperlakukan pedangnya layaknya alat penghancur. Gaya bertarungnya menghasilkan kerusakan tumpul seperti palu atau meriam, bukan tebasan tajam. Bahkan Koushiro, guru Zoro, menyebut teknik Rocks bukanlah ilmu pedang sejati, tapi kekuatannya tak bisa diremehkan. Pedang Rocks menghancurkan, bukan memotong, dan itu yang membuatnya makin berbahaya.

Menariknya, gaya bertarung unik ini rupanya menginspirasi generasi setelahnya. Roger, yang kemungkinan besar sempat mengamati Rocks secara langsung, meniru teknik tersebut dan menjadikannya ciri khas utamanya. Bahkan Shanks, murid Roger, diketahui mempelajari teknik ini sejak dini dan menguasainya sepenuhnya sebelum usianya menyentuh 15 tahun. Ketiganya memang bukan pendekar pedang tradisional, tapi mereka adalah monster sejati di medan perang, dengan kekuatan luar biasa yang sulit ditandingi siapa pun.

7. Rocks Bisa Menghancurkan Pulau Sekali Serang

Dalam chapter 1155 One Piece, kekuatan sejati Rocks D. Xebec akhirnya diperlihatkan. Ia mampu menghancurkan Gerbang Keadilan hanya dengan satu serangan gelombang kejut tumpul yang diperkuat Haki. Padahal, Gerbang Keadilan sendiri seukuran pulau, yang berarti Rocks secara teknis bisa menghancurkan pulau-pulau utuh hanya dengan kekuatan fisiknya. Teknik ini bukanlah tebasan pedang atau pukulan biasa, melainkan benturan dahsyat penuh Haki yang menyerang secara destruktif dari jarak dekat maupun jauh. Belum sepenuhnya ditampilkan puncak kekuatannya, tetapi Oda menjanjikan lebih banyak misteri akan terkuak ketika cerita God Valley berkembang lebih lanjut.

Itulah 7 fakta tentang Rocks D. Xebec, sosok mengerikan yang bahkan ditakuti Pemerintah Dunia. Semakin banyak misteri yang terungkap, semakin jelas bahwa warisannya belum berakhir.

Ikuti terus berita terbaru dari kanal-kanal Titip Jepang! Yuk, baca artikel lainnya di sini^^ 

Jangan lupa Ikuti juga media sosial Titip Jepang:
Instagram: @titipjepang
Twitter: @titipjepang
Facebook: Titip Jepang

Karya Klasik Hayao Miyazaki ‘Sherlock Hound’ Dihidupkan Kembali Lewat Toko Pop-Up Spesial di Tokyo

Sebelum dunia mengenal Spirited Away atau My Neighbor Totoro, Hayao Miyazaki sudah lebih dulu meninggalkan jejaknya di dunia anime lewat berbagai proyek yang tak kalah memukau. Salah satu karya yang sering luput dari sorotan adalah Sherlock Hound, anime TV yang mempertemukan kecerdasan detektif legendaris dengan imajinasi khas Miyazaki, lengkap dengan mesin terbang era uap dan penggambaran makanan yang menggoda.

Kini, para penggemar berkesempatan menyelami kembali dunia Sherlock Hound lewat toko pop-up spesial yang akan hadir di Tokyo selama bulan Agustus 2025. Bertempat di toko buku Shosen Grande kawasan Jinbocho, Tokyo, toko ini menjadi perayaan visual atas sentuhan khas Miyazaki sebelum era Studio Ghibli dimulai.

Dari Standee Akrilik hingga Kartu Pos Bergambar

Toko ini akan menjual beragam merchandise eksklusif yang menampilkan karakter dan latar belakang penuh detail dari seri Sherlock Hound. Beberapa produk unggulannya meliputi:

Bagi kolektor atau pencinta barang kecil nan estetis, tersedia juga:

Namun daya tarik utamanya adalah panel seni “Chara Fine Graph” (24.200 yen), karya cetak eksklusif berukuran sekitar 40 cm yang siap dipajang untuk menghiasi dinding rumah para pecinta anime klasik.

Toko pop-up ini hadir bertepatan dengan pemutaran ulang versi teatrikal Sherlock Hound—kompilasi tiga episode awal yang disutradarai langsung oleh Miyazaki. Film ini akan tayang di beberapa bioskop di Tokyo dan sekitarnya sepanjang Agustus hingga pertengahan September 2025, termasuk di Teater Jinbocho, Tachikawa Cinema City, dan Ikebukuro Humax Cinemas.

Tak sempat ke Tokyo? Tenang saja. Merchandise dari toko pop-up ini juga akan tersedia secara online mulai pertengahan Agustus, dengan estimasi pengiriman pada akhir Desember 2025. Jadi, bagi Titipers yang ingin menambah koleksi barang bertema karya klasik Hayao Miyazaki, kamu bisa titip beli melalui TITIP JEPANG. Hubungi admin web untuk informasi lebih lanjut mengenai pemesanan dan ketersediaan barang.

Sumber: soranews24

Ikuti terus berita terbaru dari kanal-kanal Titip Jepang! Yuk, baca artikel lainnya di sini^^ 

Jangan lupa Ikuti juga media sosial Titip Jepang:
Instagram: @titipjepang
Twitter: @titipjepang
Facebook: Titip Jepang

BLOG-Taman Hiburan Pokemon

Pokémon mungkin sudah menjelajah ke Paldea, Galar, hingga Hisui, tapi seperti yang diingat semua penggemar, semuanya berawal dari Kanto. Dan kini, kawasan legendaris itu akan menjadi rumah bagi taman hiburan Pokémon permanen pertama di dunia!

Dan tidak, Titipers tidak perlu masuk ke Poké Ball atau melakukan isekai ke dunia Pokémon untuk merasakannya langsung. Karena wilayah Kanto di dunia Pokémon punya nama yang sama dengan wilayah Kanto di dunia nyata Jepang—meliputi Tokyo, Kanagawa, dan sekitarnya. Poképark Kanto akan dibuka di Tama Hills, yang berada di perbatasan Tokyo dan Prefektur Kanagawa.

Poképark Kanto bakal jadi impian masa kecil yang hidup kembali. Taman ini mencakup lahan seluas 2,6 hektar (sekitar 280.000 kaki persegi), dan dihuni oleh lebih dari 600 Pokémon, baik besar maupun kecil!

Pengunjung akan menjelajah dua area utama:

Menurut pengembangnya, air mancur tersebut bakal menjadi titik temu antara pelatih Pokémon dan Pokémon itu sendiri—mungkin akan ada elemen interaktif yang bikin pengalaman makin terasa nyata.

Lokasi, Tiket, dan Tanggal Buka

Poképark Kanto akan berlokasi di area sekitar taman hiburan Yomiuri Land, tempat diadakannya acara Pokémon Wonder pada 2021. Tapi berbeda dengan Pokémon Wonder yang bersifat sementara, Poképark Kanto adalah fasilitas permanen yang akan buka sepanjang tahun.

Saat ini belum diumumkan apakah tiket Poképark akan terpisah dari Yomiuri Land atau dijual dalam bentuk tiket kombinasi. Tapi yang jelas, harga tiket dan prosedur pembeliannya akan diumumkan pada musim gugur 2025, dengan target pembukaan musim semi 2026.

Kebayang serunya keliling Kanto bareng Pikachu? Yuk siapin diri buat petualangan seru tahun depan!

Sumber: soranews24

Ikuti terus berita terbaru dari kanal-kanal Titip Jepang! Yuk, baca artikel lainnya di sini^^ 

Jangan lupa Ikuti juga media sosial Titip Jepang:
Instagram: @titipjepang
Twitter: @titipjepang
Facebook: Titip Jepang

10 Film Jepang yang Wajib Kamu Tonton Kalau Kamu Suka Sore Istri dari Masa Depan

Siapa sangka film drama romantis Sore: Istri dari Masa Depan karya sutradara Yandy Laurens punya akar inspirasi dari anime legendaris Dragon Ball Z?

Ternyata, Sore: Istri dari Masa Depan Terinspirasi dari Dragon Ball Z!

Dalam sesi wawancaranya di podcast Fellexandro Ruby, Yandy bercerita bahwa ide cerita film tersebut terinspirasi dari momen ikonik saat Trunks datang dari masa depan untuk memperingatkan Goku tentang penyakit jantung yang akan merenggut nyawanya. Tanpa Goku, masa depan menjadi kacau, Android 17 dan 18 menghancurkan dunia, dan hanya Trunks serta Gohan yang tersisa untuk melawan. Demi mencegah bencana itu, Trunks memberikan obat kepada Goku dan membantu para Z-Fighters menghadapi ancaman Cell.

Dari situ, Yandy mengembangkan ide tentang seseorang dari masa depan yang kembali demi menyelamatkan orang yang dicintainya—dalam hal ini, seorang istri yang ingin mengubah nasib suaminya. Hasilnya? Sebuah kisah fiksi ilmiah romantis yang menyentuh hati, tapi punya akar dari salah satu saga paling legendaris di dunia anime.

Gimana, jadi kebayang nggak kalau Trunks nongol di dapur bawa obat dan ngomong, “Ini buat kamu, sayang. Masa depan tergantung padamu.”?

Sumber: instagram/easterfeeds

Ikuti terus berita terbaru dari kanal-kanal Titip Jepang! Yuk, baca artikel lainnya di sini^^ 

Jangan lupa Ikuti juga media sosial Titip Jepang:
Instagram: @titipjepang
Twitter: @titipjepang
Facebook: Titip Jepang

Uma Musume: Pretty Derby bukan cuma anime tentang gadis-gadis moe yang suka berlari. Di balik semua kelucuannya, Uma Musume adalah sebuah waralaba multimedia besar yang menggabungkan sejarah pacuan kuda Jepang dengan budaya pop modern. Dari game, anime, manga, hingga konser live dan kolaborasi dunia nyata, waralaba ini terus berkembang dan memperluas pengaruhnya. Yuk, kita lihat seberapa luas semesta Uma Musume sebenarnya!

1. Uma Musume: Pretty Derby (Season 1)

Tanggal Tayang2 April – 18 Juni 2018
Jumlah Episode13
Studio AnimasiP.A. Works

Season pertama memperkenalkan dunia Uma Musume secara luas ke penonton. Ceritanya mengikuti perjalanan Special Week, gadis kuda pemula yang bercita-cita menjadi yang terbaik di Jepang. Dengan semangat tinggi dan dukungan teman-temannya di Tracen Academy, anime ini memperlihatkan persahabatan, rivalitas, dan drama balap dalam gaya yang ringan tapi emosional. Ini juga jadi pintu masuk paling ideal buat kamu yang baru ingin mengenal waralaba-nya.

2. Umayon

Tanggal Tayang7 Juli – 22 September 2020
Jumlah Episode12
Studio AnimasiW-Toon Studio, DMM.futureworks

Umayon adalah seri spin-off bergaya chibi yang diadaptasi dari manga 4‑panel (yonkoma) oleh Jet Kuma. Setiap episodenya berdurasi sekitar tiga menit dan menampilkan keseharian para Uma Musume dalam cerita-cerita ringan, lucu, dan penuh humor.

3. Uma Musume: Pretty Derby (Season 2)

Tanggal Tayang5 Januari – 30 Maret 2021
Jumlah Episode13
Studio AnimasiStudio Kai

Season kedua mendapatkan pujian tinggi berkat penggarapan ceritanya yang lebih dalam dan menyentuh. Fokus utama jatuh pada Tokai Teio, seorang Uma Musume yang harus menghadapi cedera serius di puncak kariernya. Di saat yang sama, persahabatannya dengan Mejiro McQueen menjadi pusat emosional cerita.

4. Umayuru

Tanggal Tayang16 Oktober 2022 – 24 Maret 2023
Jumlah Episode24
Studio AnimasiScooter Films

Mini‑anime absurd super chibi dengan humor slapstick, cocok ditonton kapan saja tanpa urutan tertentu.

5. Uma Musume: Pretty Derby (Season 3)

Tanggal Tayang5 Oktober – 28 Desember 2023
Jumlah Episode13
Studio AnimasiStudio Kai

Season ketiga menghadirkan era baru dalam dunia Uma Musume dengan berfokus pada perjalanan Kitasan Black dan sahabat sekaligus rivalnya, Satono Diamond. Kisah mereka dipenuhi semangat, persahabatan, dan tantangan besar dalam mengejar impian di arena pacuan kuda. Season ini juga memperkenalkan generasi baru Uma Musume seperti Duramente, Cheval Grand, dan lainnya, yang turut memperkaya dinamika dan konflik di lapangan. Dengan kualitas animasi yang meningkat dan emosi yang tetap kuat, season ini menjadi simbol regenerasi dalam semesta Uma Musume.

6. Uma Musume: Pretty Derby – Road to the Top

Tanggal Tayang16 April – 7 Mei 2023
Jumlah Episode4
Studio AnimasiCygamesPictures

Anime ini berfokus pada perjalanan Narita Top Road, T.M. Opera O, dan Admire Vega, tiga Uma Musume yang berjuang untuk menjadi yang terbaik di arena balap. Ketiganya bersaing ketat dalam menuju kejuaraan klasik Jepang, dan di situlah cerita tentang ambisi, kegagalan, dan rasa hormat antar rival dikemas dengan emosional.

7. Uma Musume: Beginning of a New Era

Tanggal Tayang24 Mei 2024
Jumlah Episode1
Studio AnimasiCygamesPictures

Film layar lebar berdurasi 107 menit yang berpusat pada kisah Jungle Pocket (alias Pokke), seorang Uma Musume berbakat yang terinspirasi untuk mengikuti Seri Twinkle setelah menyaksikan penampilan gemilang Fuji Kiseki. Demi mengejar impiannya menjadi yang terkuat, Pokke masuk ke Akademi Tracen dan menargetkan Triple Crown Klasik—ajang bergengsi yang hanya bisa diikuti sekali seumur hidup. Di bawah pelatih Tanabe, ia harus menghadapi para rival generasinya yang luar biasa, termasuk Dantsu Flame yang berdedikasi, Manhattan Cafe yang misterius, dan Agnes Tachyon sang ilmuwan gila.

8. Uma Musume: Cinderella Gray

Tanggal Tayang6 April – 29 Juni 2025
Jumlah Episode13
Studio AnimasiCygamesPictures

Serial ini mengisahkan Oguri Cap, seorang gadis kuda berbakat dari balapan lokal yang bercita-cita menjadi legenda. Ia memulai perjalanannya di Akademi Kasamatsu, tempat pelatihan yang jauh dari sorotan pusat. Anime ini menggambarkan perjuangannya menembus kerasnya dunia balap, membangun rivalitas dengan Uma Musume dari berbagai generasi, hingga berkembang menjadi ikon balap nasional.

9. Umayuru: Pretty Gray

Tanggal Tayang30 April – 5 Mei 2025
Jumlah Episode4
Studio AnimasiScooter Films

Spinoff terbaru yang dirilis bersamaan dengan Cinderella Gray, menampilkan karakter versi chibi singkat dan lucu.

1. Uma Musume Pretty Derby: Haru Urara, Ganbaru!

Manga pendek ini menyoroti kisah Haru Urara, Uma Musume yang terinspirasi dari kuda pacuan legendaris Jepang dengan rekor kekalahan beruntun. Meski tak pernah menang, Haru Urara justru dikenal karena semangat juangnya yang tak pernah padam. Ditulis oleh Katsumi Nakayama dan diilustrasikan oleh Huan Yu (ZECO), manga ini diserialkan di situs web Cycomics milik Cygames dari 8 Mei hingga 11 September 2016. Produksi manga ini juga didukung oleh Martha Farm, tempat Haru Urara menghabiskan masa pensiunnya, serta Asosiasi Pacuan Kuda Prefektur Kochi.

2. Starting Gate!: Uma Musume Pretty Derby

Manga ini merupakan salah satu adaptasi utama dari proyek Uma Musume, yang menyoroti kehidupan para gadis kuda dari berbagai latar belakang sebelum mereka mencapai puncak kejayaan di arena balap. Cerita-ceritanya menyajikan latihan keras, momen persahabatan, dan tantangan yang mereka hadapi sehari-hari. Ditulis oleh Cygames dan diilustrasikan oleh S. Kosugi, manga ini mulai diserialkan di situs web Cycomics milik Cygames sejak 25 Maret 2017, dan telah dikompilasi menjadi enam volume tankōbon hingga 18 Maret 2022.

3. Umayon

Umayon adalah serial manga empat panel (yonkoma) bergenre komedi yang menampilkan para karakter Uma Musume dalam versi chibi yang menggemaskan. Ceritanya berfokus pada kehidupan sehari-hari mereka dalam suasana santai dan penuh humor. Manga ini ditulis dan diilustrasikan oleh Jet Kuma, dan diserialkan di situs web Cycomics milik Cygames dari 30 Maret 2018 hingga 15 Januari 2021. Menariknya, volume tankōbon manga ini tidak dirilis secara komersial, melainkan hanya tersedia sebagai bonus dalam kotak Blu-ray adaptasi anime Umayon.

4. Uma Musume: Cinderella Gray

Ditulis oleh Masafumi Sugiura dan diilustrasikan oleh Taiyō Kuzumi. Manga ini menceritakan perjalanan Oguri Cap, gadis kuda lokal dari Akademi Kasamatsu, dalam perjalanan mencapai kejayaan nasional. Dengan alur lebih serius dan penuh tekanan di dunia balap, manga ini populer dan telah mencapai lebih dari 20 volume hingga Juni 2025.

5. Uma Musume Pretty Derby: Uma Musumeshi

Manga lainnya dari waralaba Uma Musume yang mulai diserialkan di situs Cycomics milik Cygames pada 2 Maret 2023. Hingga Desember 2024, manga ini telah diterbitkan dalam lima volume tankōbon.

6. Uma Musume Pretty Derby: Star Blossom

Uma Musume Pretty Derby: Star Blossom adalah manga yang ditulis oleh Monjūsaki dan diilustrasikan oleh Shin Hotani. Manga ini mulai diserialkan pada 10 April 2023 melalui platform Shonen Jump+ milik Shueisha, aplikasi YanJan!, dan situs Tonari no Young Jump. Hingga Maret 2025, manga ini telah diterbitkan dalam empat volume tankōbon. Cerita ini berfokus pada Sakura Laurel sebagai tokoh utamanya.

7. Uma Musume: PisuPisu☆SupiSupi Golshi‑chan

Ditulis dan diilustrasikan oleh Naoki Shibata, serial ini mulai diserialkan di situs manga Weekly CoroCoro Comic milik Shogakukan pada 29 November 2023. Manga ini menampilkan Gold Ship sebagai tokoh utama. Hingga Juni 2025, seri ini telah diterbitkan dalam lima volume tankōbon.

1. Uma Musume: Pretty Derby (Mobile & PC)

2. Uma Musume: Party Dash (Switch / PS4 / PC)

Uma Musume Pretty Derby – Sprinters’ Story

Adaptasi panggung dari Uma Musume: Pretty Derby berjudul “Uma Musume Pretty Derby – Sprinters’ Story” pertama kali dipentaskan di Stellar Ball, Shinagawa Prince Hotel, Tokyo, dari 15 hingga 29 Januari 2023. Pertunjukan ini diproduksi oleh Nelke Planning bekerja sama dengan Cygames, dan menampilkan kisah para Uma Musume seperti Daitaku Helios, Yamanin Zephyr, Daiichi Ruby, dan K.S. Miracle yang berkompetisi dalam ajang balap bergengsi Takamatsunomiya Cup.

Uma Musume: Pretty Derby bukan hanya proyek multimedia biasa—ini adalah fenomena budaya pop yang memadukan sejarah, emosi, dan semangat kompetitif dalam paket hiburan yang unik. Dengan masih banyak konten baru dirilis, semestanya belum akan melambat dalam waktu dekat.

Sumber: wikipedia

Ikuti terus berita terbaru dari kanal-kanal Titip Jepang! Yuk, baca artikel lainnya di sini^^ 

Jangan lupa Ikuti juga media sosial Titip Jepang:
Instagram: @titipjepang
Twitter: @titipjepang
Facebook: Titip Jepang

Sebuah kejutan datang dari saah satu penerbit manga-light novel di Indonesia! Pasalnya, mereka mengumumkan akan menerbitkan Official Art Book Genshin Impact! Betul sekali, Genshin Impact yang merupakan mobage besutan developer HoYoverse yang itu! Betul lagi, yang adaptasi animenya sampai tulisan ini ditulis belum ada kabar lagi itu juga! Langsung saja yuk kita masuk ke informasinya!

Diumumkan Penerbit Elex Media Melalui Akun YouTube Litaku

Pengumuman ini datang dari kanal YouTube Litaku, kanal YouTube yang dibuat oleh penerbit Elex Media & m&c!. Di video terbaru berjudul ‘Unboxing Komik Baru Sebelum Rilis – Langsung dari Penerbit!’. Di sana mereka memperlihatkan buku pertama dan kedua dari Official Art Book Genshin Impact yang baru sampai di meja redaksi.

Ditawari Langsung Oleh Pihak HoYoverse

Satu statement menarik dari video tersebut adalah, pihak HoYoverse/MiHoYo yang menawarkan langsung buku ini. Dikatakan kalau pihak HoYoverse sedang mencari penerbit unuk menerbitkan buku kumpulan ilustrasi tersebut (di Indonesia). Kebetulan Elex Media adalah penerbit yang pihak HoYoverse temui, yang berakhir Elex Media mengambil kesempatan tersebut.

Akan Menerbitkan 2 Buku Pertamanya Terlebih Dahulu

Diinformasikan juga kalau Elex Media baru akan menerbitkan 2 buku pertama dari Official Art Book Genshin Impact tersebut. Di Tiongkok sendiri, art book ini sudah terkumpul hingga 3 buku. Pihak penerbit Elex Media di video tersebut juga mengatakan kalau mereka akan menerbitkan bukunya seperti spesifikasi buku aslinya. Sayang sekali, belum ada informasi lebih lanjut soal jadwal terbit pastinya. Informasi selengkapnya bisa ditunggu melalui sosial media Elex Media, ya!

Art Book Genshin Impact - TITIP Jepang

Wah menarik sekali yak! Apakah dengan terbitnya Official Art Book Genshin Impact ini akan membuka peluang untuk art book lainnya? Mari kita tunggu bersama & pastinya ramaikan, biar penerbit tahu kalau pembaca sini sangat tertarik dengan kehadiran art book seperti ini!

blog titip jepang -  Ashi Dribbles Through

Platform Shonen Jump+ milik Shueisha mengumumkan bahwa chapter ke-14 dari manga Ashi Dribbles Through (Dribble Nukko Āshi-chan) karya Mononobu akan menjadi chapter terbit. Chapter ini direncanakan rilis pada 4 Agustus.

MangaPlus merilis manga Ashi Dribbles Through secara internasional dalam Bahasa Inggris. Berikut sinopsis dari MangaPlus:

“Pagi itu saat aku menggiring bola melewatimu adalah saat aku jatuh cinta.” Ashi, seorang gadis pemain sepak bola penyendiri dan Aoto, anak laki-laki pemain bola terkenal menjalin hubungan cinta yang dirahasikan. Kisah romansa berbumbu sepak bola ini akan membuat hatimu berdebar dengan perasaan segar ala anak muda.

sumber: animenewsnetwork

Ikuti terus berita terbaru dari kanal-kanal Titip Jepang! Yuk, baca artikel lainnya di sini^^ 

Jangan lupa Ikuti juga media sosial Titip Jepang:
Instagram: @titipjepang
Twitter: @titipjepang

Seiyuu Hina Kino mengumumkan kelahiran anak laki-lakinya pada tanggal 18 Juli kemarin. Hina Kino mengirimkan foto keluarga kecilnya yang saling bergandengan tangan dan pesan singkat untuk rekan dan penggemarnya.

Baru-baru ini aku melahirkan seorang anak laki-laki.
Baik aku dan anakku sama-sama sehat.
Aku ingin menyampaikan banyak terima kasih pada seluruh rekan yang sudah menyesuaikan jadwal dan perhatian padaku.
Aku juga ingin beristirahat sebentar sebelum kembali bekerja, jadi terima kasih banyak atas seluruh dukungan kalian yang tiada henti!

Hana Kino memerankan Tamako di Apocalypse Hotel’s, Hanako Honda di Asobi Asobase, Alas Ramus di The Devil Is a Part-Timer!, Hana Sakamoto di Sakamoto Days, Lady Lishu di The Apothecary Diaries, Tsukuyomi di Oshi no Ko dan masih banyak lagi.

sumber: animenewsnetwork

Ikuti terus berita terbaru dari kanal-kanal Titip Jepang! Yuk, baca artikel lainnya di sini^^ 

Jangan lupa Ikuti juga media sosial Titip Jepang:
Instagram: @titipjepang
Twitter: @titipjepang