Komik Jepang atau biasa disebut manga merupakan bagian kultur pop Jepang yang sudah mendunia. Keberadaan industri ini membantu perekonomian Jepang selama bertahun-tahun. Penjualan komik Jepang setahunnya bisa mencapai 450 juta dalam bentuk buku.
Industri komik Jepang bisa berkembang pesat tentu saja berkat bantuan industri anime. Beberapa anime yang tayang, mengambil source material-nya dari manga. Karna itulah penikmat anime harus membaca manga-nya untuk mengetahui kelanjutan cerita ataupun sekedar mengoleksi.
Bagi orang Jepang sendiri, mereka bisa membaca chapter terbaru dari manga dengan membeli majalah mingguan atau bulanan. Sekedar informasi, di Jepang memiliki banyak majalah yang khusus memuat chapter terbaru manga, terbit secara berkala. Contoh dari majalah manga adalah Weekly Shonen Jump (Dragon Ball, One Piece, Naruto, Demon Slayer), Weekly Shonen Magazine (Fairy Tail, Tokyo Revengers), Bessatsu Shonen Magazine (Attack on Titan), dll.
Beberapa chapter yang terbit di majalah itu kemudian dikumpulkan dalam satu bundel buku (Tankōbon), biasanya sembilan chapter untuk manga mingguan atau empat chapter untuk manga bulanan. Buku tersebut kemudian dijual ke toko buku ke seluruh Jepang. Bagi penggemar dari luar Jepang, mereka setidaknya perlu beberapa bulan agar versi Bahasa Inggris atau bahasa negara lain untuk terbit.
Tidak Ramah untuk Pembaca Luar Jepang
Walaupun menjadi industri pop kultur yang memiliki penggemar secara Internasional, sayangnya komik Jepang masih belum ramah untuk penggemar luar Jepang. Bagi orang Jepang, mereka bisa langsung membaca chapter terbaru manga kesayangan mereka. Namun, bagi orang luar Jepang, mereka perlu berbulan-bulan agar bisa membacanya secara legal.
Karena hal itu pulalah, pembajakan untuk komik Jepang menjamur di seluruh dunia. Masyarakat Internasional hanya bisa membaca chapter terbaru secara ilegal. Bisa dibilang manga mingguan atau bulanan masih regional lock.
Karena sudah membacanya melalui bajakan, kadang orang-orang malas untuk membeli buku fisiknya. Orang-orang yang membeli komik fisik biasanya adalah fans sejati yang ingin mengoleksi.
Saatnya Mencoba Digitalisasi
Pegiat industri komik Jepang mungkin perlu mencontoh Korea Selatan (Korsel). Industri komik Korea Selatan atau manhwa belakangan ini mengalami peningkatan pesat. Hal ini karena mereka menyediakan aplikasi-aplikasi resmi untuk baca manhwa. Pembaca manhwa luar Korsel bisa mengaksesnya secara online dan GRATIS, tidak perlu membeli majalah atau harus datang ke Korsel.
Untuk saat ini, masih sedikit aplikasi baca manga secara online dan gratis untuk pembaca Internasional. Tercatat, hanya situs MANGA Plus yang menyediakan komik dari penerbit Shuiesha saja, rilis tahun 2019. Di MANGA Plus sudah tersedia dalam tujuh bahasa (English, Spanish, Thai, Portuguesse, Indonesian, Russian, French). Manga yang sudah tersedia dalam Bahasa Indonesia, baru ada lima judul (One Piece, Black Clover, Kaijuu #8, Spy x Family, Choujin X).
Ada juga beberapa situs lain yang juga menyediakan manga online secara berbayar di antaranya adalah VIZ Media, Bookwalker, Azuki, Crunchycroll, dll. Di Jepang sendiri, sudah ada beberapa platform online yang menyediakan manga terbaru dalam bahasa Jepang, yaitu Shonen Jump+ (Shuiesha), Pocket Magazine (Kodansha), dll.
Jika tidak melakukan pembenahan secara cepat, bukan tidak mungkin industri komik Jepang akan dilampaui industri komik Korea Selatan. Mungkin bagi mereka ini bukan masalah pelik, karena cukup mengandalkan pasar lokal saja sudah cukup menguntungkan. Mereka hanya mengandalkan penjualan fisik untuk penjualan Internasional.
Tidak cuma pada industri komik saja, industri musik Jepang juga ‘alergi’ terhadap hal berbau digital seperti streaming dan masih regional lock. Industri musik mereka masih mengandalkan penjualan DVD dan CD. Bertahun-tahun lalu, lagu-lagu anime jarang sekali yang tersedia di YouTube dari channel resmi. Baru belakangan ini, mereka mulai gencar mengunggah lagu-lagu mereka di aplikasi streaming.
Ikuti terus berita terbaru dari kanal-kanal Titip Jepang! Yuk, baca artikel lainnya di sini^^
Sumber: tensai-indonesia,
Jangan lupa Ikuti juga media sosial Titip Jepang:
Instagram: @titipjepang
Twitter: @titipjepang
Facebook: Titip Jepang