Daftar Game Dengan Desain Karakter Oleh Mangaka Dragon Ball, Akira Toriyama

Mangaka Akira Toriyama tidak hanya terkenal dengan seri anime dan manga tapi juga video game.

Akira Toriyama merupakan salah satu mangaka legendaris dari Jepang yang terkenal hingga ke seluruh dunia. Karya hebatnya antara lain Dragon Ball, Fox Tale, dan Blue Dragon. Toriyama dianggap sebagai salah satu seniman yang telah mengubah sejarah manga karena karyanya yang terkenal dan menginspirasi mangaka generasi berikutnya.

Selain membuat manga, Toriyama juga dikenal sebagai desainer karakter untuk beberapa game terkenal. Desain Toriyama sangat beranimasi dan ekspresif, memberikan kehidupan ke dalam game apa pun yang menampilkannya. Berikut adalah daftar game yang Akira Toriyama ikut andil dalam pengerjaan desain karakternya.

BACA JUGA: 6 Game Seperti Kingdom Hearts yang Patut Dimainkan

DAFTAR GAME DENGAN DESAIN KARAKTER AKIRA TORIYAMA

1. Dragon Quest series (1986-2024)

Seri game legendaris dari Enix menjadi Square Enix ini juga tidak luput dari campur tangan Akira Toriyama. Game ini menjadi langkah pertama Toriyama memasuki dunia game dan menjadikan gaya Toriyama sangat identik dengan game tersebut. Game ini menonjolkan gaya seni Toriyama yang mudah dikenal dan unik. yang tidak diragukan lagi membantu menarik penggemar karyanya yang lain. Bagi penggemar Dragon Ball, kemiripan dengan karakter serial tersebut sungguh luar biasa, apalagi karakter utama Dragon Quest Monster: Joker yang sangat mirip dengan Vegeta.

Dragon Quest memiliki sebelas game seri utama serta game spin off lainnya. Game ini dirilis pertama kali pada tahun 1986. Lewat game ini, karya Akira Toriyama menjadi begitu terkenal di Jepang. Bahkan beberapa monster Dragon Quest yang didesain oleh Toriyama membuat kemuculan cameo selama awal Turnamen Tenkaichi Budokai ke-22 di series Dragon Ball.

BACA JUGA: Game Smartphone Dragon Quest: The Adventure of Dai Mengakhiri Layanan di Bulan April

2. Dragon Ball: Shenlong no Nazo (1986) 

Dragon Ball memiliki banyak sekali adaptasi video game, tetapi Akira Toriyama baru ikut andil dalam game Dragon Ball: Shenlong no Nazo yang dirilis pada tahun 1986, di mana dia menciptakan beberapa desain karakter, termasuk desain Kuririan.

Dragon Ball: Shenlong no Nazo merupakan entri kedua dari seri video game Dragon Ball dan menjadi game Dragon Ball pertama yang diproduksi dan didistribusikan oleh Bandai. Game ini terdiri dari area overhead 2D di mana Goku harus melawan banyak musuh, dan beralih ke urutan side-scrolling untuk pertarungan bos.

3. Famicom Jump II: Saikyō no Shichinin (1991)

Shonen Jump adalah majalah manga terbesar di dunia dan karya Akira Toriyama menjadi salah satu bagian darinya. Jadi, ketika Jump merayakan franchisena dalam adaptasi video game, Toriyama sering diminta untuk menjadi headline dan mendesain karakter khusus yang akan muncul di game tersebut. Hal ini dimulai dengan desain karakter Dark Raid di game Famicom Jump II: Saikyō no Shichinin.

Permainan yang dirilis pada tahun 1991 ini menampilkan tujuh karakter utama dari serial manga Weekly Shonen Jump. Pemain akan memilih satu dari tujuh karakter utama untuk memulai permaian. Uniknya, pemilihan karakter akan menentukan jalur mana yang akan dilalui pemain berdasarkan alam semesta karakter tersebut. 7 karakter tersebut adalah Son Goku (Dragon Ball); Ryotsu Kankichi (Kochira Katsushika-ku Kameari Kōen-mae Hashutsujo); Momotaro Tsurugi (Sakigake!! Otokojuku); Jotaro Kujo (JoJo’s Bizarre Adventure), Tar-chan (Jungle King Tar-chan); Tarurūto (Magical Taruruto); dan Maeda Taison (Rokudenashi Blues)

4. Chrono Trigger (1995)

Chrono Trigger merupakan role playing game hasil kolaborasi antara kreator Final Fantasy dan Dragon Quest. Game ini dirilis pada 1955, dan menjadi salah satu game JRPG berbasis giliran terbaik sepanjang masa. Toriyama kembali menuangkan kreativitasnya dengan mendesain karakter game ini. Selain itu, dia juga mengerjakan desain latar belakang serta membantu penyusunan cerita dengan pengalamannya sebagai penulis.

Permainan ini melibatkan perjalanan waktu, dengan karakter protagonis yang melakukan perjalanan ke banyak era. Hal ini memungkinkan Toriyama untuk mengembangkan karya desainnya, saat ia merancang dunia dengan timeline yang berbeda, dari masa depan dengan teknologi canggih, zaman prasejarah, hingga zaman es yang sangat dingin. Sungguh sebuah game yang menarik untuk dimainkan terutama dengan soundtracknya yang epik.

5. Tobal (1996-1997)

Dari sekian banyak game pertarungan hebat yang dirilis pada tahun 90-an, Tobal merupakan yang terbaik untuk menonjolkan desain karakter Akira Toriyama. Sayangnya, meskipun seri Dragon Ball akhirnya sukses di Barat, namun hal tersebut tidak memberikan peningkatan terhadap penjualan game ini seperti yang diharapkan para pengembang. Sekuelnya, Tobal No.2, hanya dirilis di Jepang sebelum akhirnya seri itu menghilang.

Yang unik dari game ini adalah Mode Quest-nya, yang memadukan antara gameplay pertarungan dengan penjelajahan bawah tanah saat pemain menjelajah planet tituler. Ini berlaku untuk game Tobal No.1 tapi tidak untuk sekuelnya. Sebagai ganti penjelajahan bawah tanah, sekuel kedua game ini menawarkan kota yang dapat dijelajahi yang memungkinkan pemain untuk makan, tidur, bahkan berbelanja. Lebih menarik bukan Titipers?

Perlu diketahui, game ini berjalan cepat dengan kecepatan hinga 60 frame per detik karena kurangnya poligon berstruktur dan pengurangan detail yang memberikan tampilan berbeda pada game tersebut dibandingkan dengan game pertarungan lain di tahun yang sama.

6. Blue Dragon (2006)

Blue Dragon juga memiliki ciri khas yang tidak lepas dari Akira Toriyama, yaitu gaya gambarnya yang sudah sesuai dengan judul game itu sendiri. Bahkan, Toriyama tidak hanya menjadi desainer karakter di entri ketiga game ini, namun juga menjadi seiyuu untuk karakter Toripo yang meniru model Toribot miliknya. Meski begitu, game ini sebenarnya diciptakan oleh pencipta Final Fantasy, Hironobu Sakaguchi, dengan bantuan Toriyama. Game ini dirlis pertama kali pada tahun 2006 dan merupakan salah satu game JRPG tradisional.

Game ini berfokus kepada cerita lima orang anak kecil (Shu, Jiro, Kluke, Zola, dan Marumaro) yang memiliki kemampuan untuk mengubah bayangan mereka menjadi monster yang kuat. Mereka berlima melakukan perjalanan keliling dunia untuk menghadapi Nene, penguasa jahat Kerajaan Besar. Latarnya menginspirasi adaptasi animasi dan komik yang terpisah.

Blue Dragon menggunakan elemen gameplay berbasis giliran seperti yang terlihat di video game role-playing Jepang kuno. Inti dalam game ini adalah penggunaan “bayangan” magis yang dimiliki oleh setiap karakter. Tentunya, masing-masing karakter memiliki “bayangan” yang berbeda. Saat peringkat “bayangan” ini meningkat ke kelas tertentu, karakter akan mempelajari keterampilan baru yang nantinya akan berguna untuk pertempuran.

Game ini didorong keras sebagai waralaba multimedia dengan adaptasi manga dan anime, namun seri game-nya sendiri hanya berhasil menciptakan tiga entri sebelum akhirnya gagal. Seperti halnya Tobal, ini bukan karena game tersebut jelek. Namun, ini lebih dikarenakan faktor peralihan mode RPG pada tahun tersebut. Dengan tidak adanya penambahan hal baru maupun unik yang ditawarkan membuat game ini tidak dapat berkembang dengan baik di kalangan penggemar. Setelah merilis Blue Dragon Plus (2008) dan Blue Dragon: Awakened Shadow (2009), seri ini gagal total.

7. Chōsoku Henkei Gyrozetter (2012)

Terkadang Akira Toriyama hanya menjadi tamu di beberapa proyek video game, seperti dalam game Chōsoku Henkei Gyrozetter berikut ini. Toriyama bertugas untuk mendesain mobil ramah lingkungan ekstrim yang dapat bertransformasi menjadi robot tempur bernama Beeman 500SS untuk digunakan dalam permainan di game tersebut. Rancangan ini terinspirasi oleh kendaraan yang digunakan dalam manga Dr. Slump.

Game yang dirilis pada Mei 2012 ini, mengambil latar Jepang abad ke-21 di mana kendaraan dengan kecerdasan buatan yang dikenal sebagai Mobil AI, telah merevolusi industri otomotif. Salah satu Mobil AI memiliki kemampuan untuk bertransformasi menjadi robot Gyrozetter. Seorang murid bernama kelas lima Akademi Arcadia, Kakeru Todoroki, diberikan mandat untuk mengendarai mobil tersebut dan menyelamatkan dunia dari serangan sebuah organisasi jahat bernama Xenon.

8. Dragon Ball FighterZ (2018)

Butuh waktu 32 tahun sampai Akira Toriyama membuat desain lain untuk game Dragon Ball di Dragon Ball FIghter Z. Toriyama menciptakan Android 21, yang kemudian juga muncul sebagai cameo di Super Hero.

Dragon Ball FighterZ mendapat ulasan positif dari para kritikus, dengan banyak yang berpendapat bahwa game tersebut merupakan salah satu game fighting terbaik yang dirilis di tahun tersebut. Sistem pertarungan, daftar karakter, visual, mode cerita hingga musiknya semua mendapatkan pujian, Hanya satu yang mendapatkan kritikan, yaitu fungsi onlinenya. Penjualan game ini menembus total 10 juta kopi di seluruh dunia pada tahun 2023.

9. Dragon Ball Legends (2018)

Satu lagi game Dragon Ball yang mendapat peranan dari Akira Toriyama. Ia mendesain karakter Shallot dan Zahha di Dragon Ball Legends. Protagonis utama di game ini adalah seorang Saiyan amnesia bernama Shallot. Ia adalah seorang Saiyan kuno dari masa lalu yang terbangun dan mendapati dirinya menjadi peserta Turnamen Waktu.

Ini adalah game role playing berkualitas yang cocok untuk dimainkan di perangkat seluler, bahkan jika Titipers bukan penggemar dari seri Dragon Ball. Yang unik dari game ini adalah narasinya yang diceritakan dalam bentuk manga 2D, tetapi gaya bertarungnya disajikan dalam lingkungan 3D.

10. Jump Force (2019)

Kebanyakan dari gamer mungkin akan teringat akan karya Akira Toriyama di game Jump Force. Dia merancang serangkaian karakter orisinal yang terhubung ke pengaturan crossover game tersebut, termasuk penjahat terakhir Prometheus yang berbahaya.

Jump Forcce merupakan game pertarungan satu lawan satu di mana pemain mengontrol tim yang terdiri dari tiga karakter dari berbagai seri manga pilihan majalah Weekly Shonen Jump. Fungsi pertarungan mirip dengan gampe pertarungan Jump sebelumnya, seperti J-Stars Victori VS, sub-seri Dragon Ball Xenoverse, sub-seri Naruto: Ultimate Ninja Storm, atau One Piece: Burning Blood.

Sayangnya, pada tahun 2021, Bandai Namco telah mengumumkan penghentian game tersebut dan menghapusnya dari toko digital bersama dengan konten yang dapat diunduh pada tahun berikutnya.

BACA JUGA: Shueisha Games Rilis Game Captain Velvet Meteor: The Jump+ Dimension

11. Dragon Ball Z: Kakarot (2020)

Dragon Ball Z: Kakarot dirilis pertama kali pada Januasi 2020. Game ini mengikuti petualangan Goku dan Vegeta sepanjang peristiwa anime Dragon Ball Z, termasuk plot dan momen asli di anime-nya. Ada tujuh karakter yang dapat dimainkan di game ini, termasuk Goku, Vegeta, Gohan, Piccolo, Future Trunks, Gotenks, dan Vegito. Selain ketujuh karakter utama tersebut, pemain juga berkesempatan untuk memillih dua karakter pendukung untuk membantu pertempuran mereka, seperti Kuririn, Yamcha, Tien Shinhan, Chiaotzu, Android 18, Goten, dan Kid Trunks.

Game ini masih memiliki sentuhan tangan Akira Toriyama dengan desain Bonyu yang dia buat. Karakter orisinil ini akan muncul sebagai salah satu bos di dalam game.

Meskipun memiliki alur yang panjang, namun game ini memberikan pemain kesempatan untuk menjalankan cerita dengan kecepatan sendiri, Side quest tersedia bagi mereka yang menginginkannya. Jika kalian ingin mencari lebih banyak konten Dragon Ball, maka game ini sangat cocok untuk menjadi pilihan Titipers.

12. Fantasian (2021)

Satu lagi video game di mana Akira Toriyama hanya muncul sebagai tamu dan memerankan peranan kecil dalam proses pembuatannya, Fantasian. Perannya dalam game ini adalah merancang diorama yang nantinya digunakan untuk membuat level game tersebut. Diorama ini nantinya akan dipindai dengan teknologi pemindaian 3D untuk mendapatkan hasil digitalnya.

Dunia Fantasian melibatkan pemain untuk memilih suatu lokasi yang kemudian akan diarahkan oleh karakter bernama Leo. Saat pemain menjelajah dunia di dalam game, pertemuan acak akan terjadi di mana pemain harus bersiap untuk melawan sekelompok kecil musuh. Selama pertempuran game ini akan berubah dari yang tadinya Role Play menjadi game RPG berbasis giliran.

Plot game ini berkisar pada Leo, seorang pemuda yang menjadi amnesia setelah memasuki dunia alternatif. Berbagai karakter akan bergabung untuk membantunya memulihkan ingatan sambil menghadapi Vam the Malevolent yang misterius di sepanjang perjalanannya.

Itulah tadi daftar game yang desain karakter maupun desain latarnya digarap oleh Akira Toriyama. Mengingat pengaruhnya pada game buatannya, terutama Dragon Quest, dapat dikatakan bahwa Akira Toriyama adalah raja anime maupun manga dan game Jepang.

ikuti terus berita terbaru dari kanal-kanal Titip Jepang! Yuk, baca artikel lainnya di sini^^

sumber: forum gamemaker
sumber gambar sampul:nintendolife