Anime memiliki beberapa season (musim) yang mengatur rotasi penyangannya. Anime season sama dengan season TV Jepang, yaitu musim dingin (winter), musim semi (spring), musim panas (summer), dan musim gugur (fall) yang mereprentasikan musim-musim di Jepang. Setiap musimnya berlangsung selama 13 minggu. Musim anime tersebut terbagi ke dalam beberapa rentang waktu, yaitu :
- Kuartal 1: winter season (musim dingin), berlangsung pada bulan Januari – Maret
- Kuartal 2: spring season (musim semi), berlangsung pada bulan April – Juni
- Kuartal 3: summer season (musim panas), berlangsung pada bulan Juli – September
- Kuartal 4: fall season (musim gugur), berlangsung pada bulan Oktober – Desember
Serial anime memiliki jadwal tayang yang tetap. Beberapa anime mungkin tayang pada pertengahan musim, sehingga penayangannya berlanjut hingga musim selanjutnya. Walaupun begitu, anime tersebut tetap dianggap sebagai bagian dari musim di mana anime tersebut tayang pertama kali.
Dalam anime juga terdapa istilah “cour”, yaitu kata yang digunakan untuk mengukur panjang serial anime atau unit pengukuran penyiaran televisi selama tiga bulan. Kata cour tersebut berasal dari bahasa Prancis yang telah digunakan dalam komunitas anime sejak tahun 2007 ketika situ web hosting anime dan forum online populer. Satu cour memiliki 10 hingga 14 episode yang berlangsung selama satu musim (3 bulan).
Cour dalam anime juga dibedakan menjadi beberapa jenis, yaitu :
- Single cour: 12 – 13 episode, terkadang 10,11, bahkan 14)
- Double cour: 24 – 26 episode saat ditayangkan secara berurutan, atau dua musim TV berturut-turut, misalnya Musim Dingin dan Musim Semi dari Januari hingga Juni.
- Split cour: 24 – 26 episode, tetapi dengan jeda musim. Dalam split cour istilah “cour” dan “musim/season” sangat membantu. Pada split cour, anime tayang selama periode 9 bulan, melewati 3 musim anime.
Mengapa Anime Memiliki 12 Episode?
Rata-rata anime memiki 12 epsiode. Hal ini dimaksudkan untuk efisiensi produksi. Memproduksi serial anime dalam satu cour membuat perusahaan memiliki lebih banyak opsi, sedangkan membuat double cour penuh atau 39 episode memiliki risiko yang lebih besar, dalam hal pembiayaan maupun risiko laku atau tidaknya suatu judul.
Jika suatu serial anime dalam cour pertama mendapat rating yang bagus, produser dapat memproses lagi anime tersebut dengan cour kedua. JIka terdapat keluhan atau kritik, walaupun ditinjau secara umum anime tersebut terbilang baik, dapat dipertimbangkan solusi split cour, rumah produksi memiliki lebih banyak waktu untuk memperbaiki masalah agar dapat memberikan yang lebih berkualitas.
Ketika peringkat serial anime tidak menjanjikan atau bahkan buruk dan gagal total, perusahaan dapat membatalkan serial tersebut dan mulai mengerjakan proyek baru.
Nah, begitulah Titipers penjelasan soal season dan cour dalam industri anime Jepang. Semoga bisa membantu yaa, ^^
Ikuti terus berita terbaru dari kanal-kanal Titip Jepang! Yuk, baca artikel lainnya di sini^^
Sumber: theotakubox, leosigh, okeguys, linetoday.
Jangan lupa Ikuti juga media sosial Titip Jepang:
Instagram: @titipjepang
Twitter: @titipjepang
Facebook: Titip Jepang