KATEGORI

Belum ada Produk di keranjang kamu, yuk cari produk incaran kamu di sini!

Penjelasan Culling Game, Permainan Maut di Jujutsu Kaisen

Kalian pasti penasaran, bagaimana penjelasan Culling Game? Setelah Arc Insiden Shibuya yang berlangsung intens, Jujutsu Kaisen mulai memasuki babak baru yang disebut Culling Game Yuji Itadori, Megumi Fushiguro, dan Yuta Ookotsu berusaha mengikuti permainan itu untuk membebaskan gurunya dan menyelamatkan orang tercinta.

Culling Game merupakan permainan maut, dimana para pemainnya yang terdiri dari penyihir Jujutsu, kutukan, dan warga biasa harus saling membunuh untuk mengumpulkan point. Dalam Culling Game, terdapat beberapa aturan yang harus ditaatin para pemain.

Berikut adalah penjelasan Culling Game

 Dimulainya Culling Game 

Culling Game dimulai ketika Kenjaku mengaktifkan Idle Transfiguration saat Insiden Shibuya. Saat malam Halloween pada tanggal 31 Oktober terjadi sebuah insiden besar di Shibuya. Saat di akhir insiden Shibuya, Kenjaku harus dikeroyok penyihir Jujutsu. Namun, dia harus melarikan diri dengan mengeluarkan jutaan kutukan ke kota Tokyo. Namun sebelum itu dia mengaktifkan Idle Transfiguration. Teknik itu memungkinkan dia membangkitkan kemampuan Jujutsu ke orang-orang yang ditandai.

 Lokasi Culling Game 

Culling Game berlangsung di 10 koloni yang tersebar di seluruh Jepang. Sebuah perisai (kekkai) berwarna hitam mengelilingi sebuah wilayah akan muncul di kota-kota di Jepang. Beberapa koloni yang menjadi tempat koloni Culling Game di antaranya adalah Tokyo No. 1 Colony, Tokyo No. 2 Colony, Sendai Colony, Sakurajima Colony, dll.

 Peserta Culling Game 

Seperti yang dijelaskan sebelumnya, Kenjaku mengaktifkan Idle Transfiguration kepada orang-orang yang ditandai. Ada dua jenis orang tersebut, yakni orang yang telah memakan alat terkutuk dan orang yang memiliki teknik kutukan tapi struktur otak non-penyihir.

Pada kasus pertama, orang yang memakan alat terkutuk akan membangkitkan penyihir masa lampau dalam tubuh mereka. Pada kasus kedua, orang biasa akan mengaktifkan teknik kutukan dan menjadi penyihir baru.

Selain itu, peserta Jujutsu Kaisen lain adalah warga biasa yang tidak memiliki sihir. Warga sipil yang tempatnya menjadi koloni Culling Game diberikan kesempatan satu kali untuk keluar dari koloni. Namun jika ada warga yang menolak, maka dia akan dianggap sebagai peserta.

Selain itu, bagi orang yang dari luar masuk ke dalam koloni, maka dia akan dianggap sebagai peserta Culling Game. Peserta Culling Game disebut dengan Player.

 Peraturan Culling Game 

Dalam event Culling Game terdapat beberapa peraturan, di antaranya adalah :

  1. Setelah membangkitkan teknik kutukan, para player harus menyatakan alasan mereka untuk berpartisipasi dalam Culling Game di sebuah kekkai (koloni) dalam jangka waktu 19 hari.
  2. Jika seorang player tidak mengikuti peraturan di atas, teknik mereka akan ditarik kembali.
  3. Non-player yang memasuki sebuah kekkai (koloni), mereka akan langsung menjadi seorang player, dan akan diperlakukan seperti mereka sudah melakukan peraturan no. 1.
  4. Player mendapatkan poin dengan mengakhiri hidup dari player lain.
  5. Sang game master yang akan menentukan jumlah nilai poin untuk nyawa seorang player. Standarnya adalah 5 poin untuk penyihir dan 1 poin untuk non-penyihir.
  6. Tidak termasuk poin nyawa mereka, para player bisa memakai 100 poin untuk bernegosiasi dengan game master dan menambah 1 peraturan untuk diberlakukan hingga akhir Culling Game.
  7. Sang Game Master harus menerima peraturan baru apapun, selama itu tidak bertentangan pada keberlanjutan Culling Game.
  8. Jika seorang player tidak mendapatkan satu poinpun dalam 19 hari setelah kebangkitan teknik atau mendapat poin sebelumnya, teknik mereka akan ditarik kembali

 Game Master Culling Game 

Dalam mengikuti permainan maut Culling Game ini, para player akan ditemani oleh seorang game master bernama Kogane. Tugas Kogane adalah memandu player, memberikan informasi permainan, dan juga menjadi perantara antara pemain dengan Culling Game. Kogane bisa diajak bernegosiasi untuk menambah aturan.

Kogane merupakan seorang Shikigami berbentuk serangga dengan kepala tengkorak. Juga ada sepasang sayap pada tubunya. Jumlah Kogane ini cukup banyak, tergantung jumlah player yang ada di Culling Game.

 Aturan Tambahan Culling Game 

Seperti yang dijelaskan di atas, pada peraturan point ke-6 para player diizinkan untuk menambah aturan dengan menukar 100 poin. Sudah ada beberapa player yang menambah aturan pada Culling Game ini. Di antaranya adalah Kashimo, Higuruma, Megumi, Yorozu, dan Kenjaku. Apa saja aturan yang telah ditambahkan?

Kashimo menambahkan peraturan ke-9 “Para player bisa melihat informasi player lain”

Higuruma menambahkan peraturan ke-10 “Para player bisa mentransfer poinnya ke player lain”

Megumi menambahkan peraturan ke-11 “Para player bisa keluar dari permainan dengan syarat menukarkan 100 poin dan posisinya diganti player baru”

Yorozu menambahkan peraturan ke-12 “Para player bebas berpindah-pindah koloni”

Kenjaku menambahkan peraturan ke-13 “Peserta baru tidak diizinkan ikut lagi sejak 19 November pkl. 21.09”

Kenjaku menambahkan peraturan ke-14 “Jika semua player mati kecuali Megumi dan Suguru Getou, maka Culling Game akan berakhir”

 Jika Teknik Kutukan Player Dicabut, Apakah Dia Akan Mati? 

Pada aturan nomor 2 dan 8, ada disebutkan bahwa “teknik kutukan player akan dicabut”. Nah hal ini menimbulkan pertanyaan, apakah jika teknik kutukan player tersebut dicabut membuat dirinya bakalan mati atau tidak. Hal ini terkonfirmasi pada chapter 222, pada chapter tersebut Kenjaku bertanya ke Kogane berapa jumlah player yang mati karena Teknik Kutukannya Dicabut. Hal itu berarti jika Player gagal mengumpulkan poin atau menolak berpartisipasi dalam waktu 19 hari, maka mereka bisa saja mati.

Ya itulah dia penjelasan culling game, permainan maut yang harus dilakoni oleh penyihir Jujutsu.

Jangan lupa, ikuti terus berita terbaru dari kanal-kanal Titip Jepang ya! Yuk, baca artikel lainnya di sini^^

Sumber: mangaku

Jangan lupa Ikuti juga media sosial Titip Jepang:
Instagram: @titipjepang
Twitter: @titipjepang
Facebook: Titip Jepang