KATEGORI

Belum ada Produk di keranjang kamu, yuk cari produk incaran kamu di sini!

Review Film Godzilla vs Destoroyah (1995) – Akhir Godzilla Era Heisei

Tangggal Rilis:9 Desember 1995
Sutradara:Takao Okawara
Penulis Naskah:Kazuki Ohmori
Efek khusus:Koichi Kawakita
Pemeran:Takuro Tatsumi, Yoko Ishino, Yasufumi Hayashi, Megumi Odaka, Sayaka Osawa, Masahiro Takashima, Momoko Kochi, Akira Nakao

Godzilla mati….

Jika era Showa diakhiri dengan Terror of Mechagodzilla yang mengembalikan suasana gelap dari film aslinya, maka Godzilla vs Destoroyah menjadi entri terakhir dari seri Heisei untuk waralaba Godzilla. Film ini menjadi film Godzilla yang paling mengharukan, menyedihkan, dan mendebarkan di sepanjang waralabanya. Dan meskipun film ini pada mulanya dimaksudkan oleh Toho sebagai film Godzilla terakhir yang mereka produksi di abad 20, tapi ini benar-benar menjadi sebuah perpisahan….untuk Godzilla.

Garis Besar Cerita Film Godzilla vs Destoroyah

Setelah ledakan deposit uranium terjadi di bawah Pulau Baas, Godzilla berubah menjadi Godzilla Pembakaran yang sangat kuat namun juga terancam meledak sewaktu-waktu, membawa kehancuran planet ini ke dalamnya. Keadaan diperburuk dengan pembangunan Tokyo Bay Aqua Line yang telah membangkitkan koloni krustase Prakambrium yang dimutasi oleh Oxygen Destroyer dari film Godzilla (1954). Ketika makhluk-makhluk itu bergabung menjadi monster besar bernama Destoroyahm satu-satunya harapan umat manusia adalah membuat Destoroyah bertarung melawan Godzilla dan berharap monster itu dapat membunuh Godzilla tepat sebelum jantungnya yang kelebihan beban menghancurkan seisi dunia. Namun, Destoroyah bukanlah pilihan yang terbaik dari dua kejahatan, yang juga akan mengancam kehidupan seluruh umat manusia di Bumi jika dia tidak dihentikan.

Plot yang Dramatis

Godzilla vs Desteroyah akan menjadi film Godzilla paling menyedihkan yang pernah saya tonton. Setelah beberapa film era Heisei sebelumnya memperlihatkan sosok lain Godzilla yang penyayang dan mempertahankan Bumi dari serangan makhluk lainnya, kita akhirnya melihat dia mati. Sungguh sebuah tragedi! Ini mengingatkan saya pada adegan di mana Iron Man mati demi menyelamatkan Bumi. Ini jelas menjadi entri paling suram dan meskipun begitu memiliki cerita yang lebih baik dari kebanyakan film Godzilla lainnya.

Godzilla vs Desteroyah dibuka dengan Saegusa Miki, yang diperankan oleh Odaka Megumi tengah menatap kengerian di bawahnya dari dalam helikopter. Dia menemukan bahwa Pulau Baas, rumah Godzilla dan anak angkatnya di Pasifik sudah tidak bersisa. Kekhawatirannya hilang setelah mendengar kabar tentang Godzilla yang mendarat di Hong Kong dan mengamuk di sana. Tapi, ada yang salah dengan Godzilla kali ini; sebagian besar tubuhnya bersinar merah, begitu pula matanya, dan napas atomnya menjadi lebih panas dan bergeser dari biru menjadi warna oranye. Ini baru awal cerita dan saya yakin ini akan menjadi film yang menegangkan…..

Hanya ada satu orang yang memiliki penjelasan atas perubahan yang terjadi pada tubuh Godzilla, dan dia adalah Yumane Kenichi (Hayashi Yasufumi), cucu angkat ilmuwan legendaris Yamane Kyohei. Melihat kemunculan Kenichi, penggemar Godzilla yang mengikuti filmnya sejak film pertamanya pasti menyadari bahwa film ini memiliki keterkaitan dengan film Godzilla pertama dan ini akan semakin jelas di menjelang pertengahan cerita. Kenichi memiliki teori bahwa Godzilla pada dasarnya didukung oleh reaktor nuklir internal yang tampaknya mengalami kehancuran cukup parah akibat ledakan uranium yang menghancurkan rumahnya. Dengan beban muatan yang terlalu banyak di tubuhnya, ini menjadikan Godzilla sebagi bom waktu yang dapat meledak sewaktu-waktu di mana kekuatan ledakannya dapat melenyapkan sebagian besar bumi. Temuan Kenichi tersebut mengundang perhatian G-Force, tapi dia bukan menjadi satu-satunya ilmuwan yang memiliki pengetahuan baru mengenai Godzilla. Dr. Ijuin Kensaku (Tatsumi Takuro) juga telah menemukan formula untuk mikro-oksigen, sebuah formula yang memiliki prinsip yang sama dengan formula Oxygen Destroyer milik mendiang Serizawa. Ide untuk membawa kembaliproyek mimpi buruk itu ke hadapan umat manusia bukanlah hal yang menyenangkan bagi Kenichi.

BACA JUGA: Review Godzilla (1954) – Godzilla Pertama dan Asli

Di lain pihak, beberapa kehidupan kuno yang sebelumnya sudah tidak aktif telah dihidupkan kembali berkat peristiwa Oxygen Destroyer di tahun 1954. Beberapa organisme yang hidup kembali tersebut melarikan diri ke akuarium di dekat laboratorium Kensaku dan tumbuh hingga seukuran manusia. Monster ini dapat menggabungkan diri mereka menjadi satu monster campuran kelelawar dan kepiting yang kemudian dijuluki Destoroyah. Makhluk ini menjadi kaiju paling mengerikan yang pernah dibuat Toho di sepanjang waralaba ini. Lalu muncul Godzilla junior yang sebelumnya diperkirakan sudah mati, diikuti Godzilla yang datang mencarinya. Semua monster itu berkumpul di Tokyo, memaksa G-Force melempar semua yang mereka miliki ke arah para monster dalam pertempuran putus asa untuk menghentikan kerusakan kota lebih lanjut. Kunci dari upaya ini adalah cryo-gun baru yang mungkin dapat membekukan Godzilla dan menghentikan kehancuran planet ini.

Film ni benar-benar menghasilkan pertunjukkan pertarungan dan kekerasan paling menakjubkan, setidaknya sejak pertarungan Godzilla vs King Ghidorah. Dan sangat kejam, adegan di mana Destoroyah menyerang Godzilla junior benar-benar menyebalkan dan membuat frustasi! Dan jangan biarkan adek atau anak Titipers yang masih kecil menontonnya karena ini memiliki adegan berdarah-darah. Bahkan pertarungan yang terjadi antara Godzilla dan Destoroyah juga digambarkan dengan sangat brutal dan menyedihkan, dan ini membuat film Godzilla vs Destoroyah menjadi film yang memiliki bobot dan keagungan tiada duanya dalam waralaba Godzilla di generasinya.

Adegan di mana Godzilla yang berasap benar-benar tampil mengesankan, begitu pula dengan adegan di mana Godzilla yang kelebihan muatan menerima tembakan sinar pembeku dari segala arah yang menyilaukan mata dengan kulit yang benar-benar leleh perlahan di depan mata. Sungguh.. apakah ini semua terlalu berlebihan untuk memperlihatkan kematian Godzilla?? Dengan kematian keduanya – Godzilla dan Godzilla junior – akankah ini semua menjadi akhirnya?

Sutradara Takao Okawara dan Kazuki Omori tentu pantas mendapatkan pujian atas keberhasilan membawakan plot cerita yang intens ini dengan memasukkan kombinasi dari elemen-elemen yang menjadi ikonik film tentang monster pada umumnya: ilmuwan, reporter, militer, Tokto, warga yang berusaha menyelamatkan diri, kehancuran kota yang masive, dan pertarungan antar monster yang badass. Diiringi dengan skor musik mengharukan dan brilian dari Akira Ifukube, meskipun sebagian besar terdiri dari musik-musik lama yang dibangkitkan semangatnya kembali. Rasanya film ini membawa kita ke momen-momen berdampak emosional yang berbeda dari film tentang monster lainnya.

Ada satu adegan mendebarkan di luar adegan pertarungan monster yang saya suka, yaitu adegan di mana Yukari terjebak di dalam mobil dan Destoroyah mengejarnya di belakang.

BACA JUGA: 10 Kostum Godzilla versi Toho, Yang Mana Yang Paling Menarik?

Di Balik Kematian Godzilla

Alasan Toho memutuskan untuk mematikan karakter monster berharga mereka (sementara) adalah untuk membersihkan papan agar waralaba Godzilla baru versi Amerika dapat berkembang. Rencanaya waralaba Godzilla baru yang dibuat dengan semua sumber daya studio Hollywood dimaksudkan untuk menjadi hit internasional yang lebih besar daripada film-film Godzilla Toho sebelumnya. Namun, rencana ini belum berhasil dalam penayangan perdananya dan malah menjadi bumerang spektakuler yang mungkin akan kita bahas di lain waktu.

BACA JUGA: 9 Daftar Kaiju Terkuat dalam Godzilla Universe

Satu Lagi Kaiju Baru Diperkenalkan

Destoroyah adalah kaiju krustasea pertama yang didesain dengan sungguh luar biasa, dan saya suka dengan kengerian yang terasa ketika melihatnya. Digambarkan sebagai inkarnasi dari Oxygen Destroyer, senjata kimia yang digunakan untuk membunuh Godzilla asli di tahun 1954 di mana saat senjata tersebut di ledakkan di dasar Teluk Tokyo, hal itu membangkitkan kembali kehidupan koloni krustasea Prakambrium kuno. Kondisi aneaerobik yang diakibatkannya menyebabkan makhluk tersebut bermutasi dan juga berevolusi menjadi sesuatu yang tidak normal, bahkan dapat menggabungkan diri satu sama lainnya menjadi satu monster iblis raksasa mengerikan.

Jika kita cermati, sepanjang penampilannya di film Godzilla vs Destoroyah, kita akan menemukan lima perubahan bentuk dari kaiju ini dan meskipun masing-masing memiliki perbedaan yang cukup mencolok, namun semuanya memiliki elemen inti mirip krustasea yang sama seperti lapisan baju besi atau kulit berwarna merah tua. Bentuk pertamanya sebenarnya adalah bentuk mikro yang tidak pernah diperlihatkan di filmnya, meskipun karya seninya memberikan vsiual seperti trilobita dengan tanduk yang menonjol di sisi tubuhnya. Bentuk keduanya adalah bentuk perayapan, ini yang kemudian disalahartikan sebagai bentuk mikro karena menjadi bentuk yang ditampilkan dalam filmnya. Bentuk keduanya ini menyerupai kepiting tapal kuda mini berwarna merah, dengan dua paku besar di tubuhnya, delapan kaki kecil, ekor runcing, dan dua rahang menonjol.

Bentuk ketiganya adalah bentuk remaja yang tidak lagi bersifat mikroskopis dan bentuknya tetap mempertahankan elemen desain yang lebih umum. Bentuk ini berjalan dengan sepasang kaki yang mirip kepiting yang tersegmentasi, dengan gundukan paku di masing-masing bahunya, bukaan melingkar di dadanya, dan kepala berjumbai dengan dua mata oranya yang bersinar kuning dan rahang yang bisa dipanjangkan di dalam mulutnya. Ia juga memiliki ekor panjang dengan struktur garpu dan lapisan baja berwarna ungu kemerahan. Bentuk berikutnya adalah bentuk agregat yang bisa dikatakan sebagai bentuk remaja versi lebih besar, dengan tambahan dua cakar mirip kepiting di dadanya dan dua pelengkap panjang seperti tombak yang tumbuh dari punggunggnya.

Bentuk terbang Destoroyah memiliki tubuh bentuk remaja dan agregar, namun dengan dua lobus mirip sayap di sisinya yang memungkinkannya terbang. Namun, bentuk sempurna Destoroyah memiliki ukuran yang jauh lebih besar dibandingkan bentuk sebelumnya. Ia dapat berdiri dengan tegak dengan dua kaki dan dua sayap besar mirip kelelawar di punggungnya serta dua sayap kecil di sisinya. Selain itu, ia juga memiliki dua lengan yang berkembang dengan tiga cakar di tangannya, dan ekornya berakhir dengan ujung seperti penjepit.

Destoroyah sering dianggap sebagai salah satu musuh terkuat Godzilla yang paling kejam, cerdas, dan pure jahat. Kekejamannya paling terlihat ketika dia secara brutal menyerang Godzilla junior tanpa provokasi dalam pertemuan pertama mereka, kemudian membunuhnya dengan perbedaan kekuatan yang begitu besar. Ia lantas menyerang Godzilla yang tengah berduka, bahkan tampak tertawa sambil menyeret leher Godzilla. Desteroyah memiliki kemiripan dengan SpaceGodzilla yang menyerang sisi sentimentil Godzilla dengan menyerang putra angkatnya. Sepertinya ia berpikir untuk menimbulkan rasa sakit sebanyak mungkin kepada lawan-lawannya dengan berulang kali menyerang dan menyakiti lawan-lawannya tanpa langsung membunuhnya.

BACA JUGA: Review Film Godzilla vs SpaceGodzilla (1994) — Sifat Manusialah yang Membuat Godzilla Menjadi Sebuah Ancaman

BACA JUGA: Mengenal Lebih Jauh 4 Tipe Titan di MonsterVerse

Worth it to watch!!

Godzilla vs Destoroyah adalah film Godzilla terbaik dari era Heisei yang wajib Titipers tonton dengan visualnya yang bagus dan permainan emosinya yang bekerja dengan sangat baik. Ini menjadi akhir yang cukup epik untuk karakter Godzilla yang ikonik. Tapi, sekali lagi saya ingatkan jangan biarkan adek dan anak kalian yang berusia di bawah umur untuk menontonnya karena film ini memuat banyak adegan kekerasan dan berdarah-darah. IMDb memberikan skor 6,9/10 sedangkan RottenTomatoes memberikan skor 100% untuk film Godzilla vs Destoroyah. Tonton juga film Godzilla lainnya. Selamat menonton!

BACA JUGA: Tonton 7 Film Terbaik Godzilla Sebelum Godzilla Minus One

BACA JUGA: 5 Daftar Film Godzilla versi Amerika Serikat

BACA JUGA: 31 Daftar Film Godzilla versi Jepang

Ikuti terus berita terbaru dari kanal-kanal Titip Jepang ya! Yuk, baca artikel lainnya di sini^^

Jangan lupa Ikuti juga media sosial Titip Jepang:
Instagram: @titipjepang
Twitter: @titipjepang
Facebook: Titip Jepang