Review Godzilla (1954) – Godzilla Pertama dan Asli

Godzilla (ゴジラ, Gojira), sebuah film epik tahun 1954 yang disutradarai dan ditulis bersama oleh Ishirō Honda, dengan efek khusus oleh Eiji Tsuburaya. Ini adalah film pertama dalam franchise Godzilla, awal dari puluhan film mengenai monster. Film ini dibintangi oleh Akira Takarada, Momoko Kōchi, Akihiko Hirata, dan Takashi Shimura dengan Haruo Nakajima dan Katsumi Tezuko sebagai Godzilla.

Film Godzilla tayang perdana di Nagoya pada tanggal 27 Oktober 1954 dan dirilis secara luas di Jepang pada tanggal 3 November 1954. Sukses di box office, bahkan memenangkan Japanese Movie Association Award for Best Special Effects. Godzilla melahirkan franchise multimedia yang diakui oleh Guinness Worlds Records sebagai franchise film terlama dalam sepanjang sejarah, mengalahkan Marvel dan film Hollywood lainnya.

BACA JUGA: 9 Daftar Kaiju Terkuat dalam Godzilla Universe

Sinopsis Godzilla

Ketika 17 kapal meledak dan tenggelam di dekat Pulau Odo, Profesor Kyohei Yamane, putrinya Emiko, dan Marinir Hideto Ogata pergi ke pulau itu untuk menyelidikinya. Tak lama kemudian mereka menyaksikan monster raksasa yang disebut Godzilla oleh penduduk setempat menghancurkan tempat tersebut.

blog-review godzilla 1954-1
sumber gambar: the loft cinema

Sementara itu, Emiko bertemu dengan teman masa kecilnya, ilmuwan Serizawa, yang membuatnya berjanji untuk merahasiakan penemuannya tentang Oxygen Destroyer. Ketika Godzilla mengancam Tokyo dan kota-kota Jepang lainnya sedangkan militer Jepang tidak mampu menghentikannya, Emiko kemudian melanggar janjinya dan mengungkapkan keberadaan penemuan rahasia Serizawa tersebut kepada kekasihnya, Ogata. Sekarang, Emiko dan Ogata harus meyakinkan Serizawa untuk menggunakan Oxygen Destroyer untuk membunuh Godzilla.

Cikal bakal dari sejarah panjang film tentang Kaiju

Godzilla (1954) merupakan film pertama Godzilla sebelum akhirnya memunculkan film-film monster lainnya. Di film inilah, kalian akan melihat visual Godzilla yang asli. Godzilla yang kejam yang terbentuk akibat ulah manusia itu sendiri.

Film ini jelas memiliki semua unsur horor pada film bertemakan monster. Godzilla yang memiliki nafas api, kota yang dihancurkan, jejak raksasa beradiasi yang ditinggalkan, warga yang berlarian berusaha untuk menyelamatkan diri, militer yang tak berkutik, dan para pejabat pemerintah yang panik mencoba untuk mencari cara menghilangkan situasi mengerikan di hadapan mereka.

Hal ini nantinya akan menjadi pakem untuk pembuatan film-film Godzilla lainnya, bahkan untuk versi Legendary Picture sekalipun.

Disisipi kisah romantis segitiga antara kekasih dan teman masa kecil

Di tengah kengerian akan kehadiran monster yang tidak diketahui, ada sedikit konflik antar manusia yang turut diceritakan. Cinta segitiga antar pemain utama yang dipadu dengan sangat baik dengan alur cerita sang monster itu sendiri. Diakhiri dengan adegan pengorbanan dramatis yang dilakukan oleh salah satu pemain utama yang menambah dampak emosional pada segi cerita,

Backsound yang mendukung

Dari awal film dimulai, suara raungan Godzilla sudah sukses membuat merinding. Padahal melihat bentuk nya saja belum. Tapi sudah berhasil membuat saya merasakan kengerian yang akan terjadi. Rasanya mengingatkan film Jurrasic Park pertama yang saya tonton di masa kecil.

sumber: akun YouTube Yoshidraco S.A

Kapan Titipers tahu kalau auman ikonik Godzilla di film ini dihasilkan dengan menggosok sarung tangan kulit yang dilapisi tar pinus pada senar double bass? Keren sekali bukan? Bahkan backsound auman Godzilla ini masih digunakan berkali-kali dalam pembuatan film-film Godzilla selanjutnya.

Film pertama Godzilla yang mengenalkan pemakaian kostum monster

blog-review godzilla 1954-2
sumber gambar: pinterest

Zaman 1954 belumlah secanggih sekarang, belum ada yang namanya CGI. Lalu bagaimana bisa membuat monster yang nampak berkali-kali lebih besar  dari manusia pada saat itu? Maka diciptakanlah setelan berbahan karet berwujud Godzilla di mana ada aktor yang menggunakan kostum tersebut untuk kemudian menghancurkan replika gedung-gedung dengan menginjak-injaknya seperti sang monster.

Untuk menciptakan nafas api yang Godzilla semburkan saat ia sedang marah, kembang api ditempatkan di dalam setelan Godzilla. Dan ketika kembang api ini meledak, set miniatur juga akan meledak. Terakhir, mereka akan memberikan efek khusus untuk menyempurnakan adegan ini.

BACA JUGA: 10 Kostum Godzilla versi Toho, Yang Mana Yang Paling Menarik?

Memperkenalkan Oxygen Destroyer sebagai satu-satunya alat pembunuh Godzilla

Film ini juga berhasil menceritakan mengenai konflik batin sang ilmuwan karena telah mengembangkan senjata pemusnah massal yang disebut sebagai Oxygen Destroyer. Terombang ambing diantara berbagai pemikiran mengenai alat ini. Antara menggunakannya untuk menghentikan amukan Godzilla atau tetap menyembunyikannya agar tidak disalahgunakan.

Alat pemusnah ini baru dua kali digunakan dalam sejarah perfilman Godzilla, yaitu pada film Godzilla pertama dan pada film Godzilla: King of the Monsters. Pada film-film lainnya, umat manusia menggunakan cara-cara lain untuk menghentikan Godzilla.

Terinspirasi dari bom nuklir di Hiroshima dan Nagasaki

blog-review godzilla 1954-3
sumber gambar: IMDb

Sudah menjadi fakta umum bahwa film ini merupakan metafora kehancuran Jepang kala Perang Dunia II yang disebabkan oleh serangan bom nuklir di Hiroshima dan Nagasaki.

Monster raksasa berwujud kadal ini menjadi avatar bom nuklir yang hidup dan bernafas, menyebabkan kehancuran kemana pun ia pergi, dan umat manusia sama sekali tidak berdaya untuk menghentikan amukannya.

Hubungan antara Godzilla dan bom ini tergambarkan dari kulit Godzilla yang terkenal kasar dan bersisik, hampir terlihat seperti kulit terbakar. Selain itu, setelah yang dikenakan aktor di film Godzilla menampilkan benjolan dan luka bakar yang terinspirasi langsung dari bekas luka keloid para penyintas pemboman Hiroshima dan Nagasaki.

Bayangkan, bagaimana perasaan orang-orang yang menonton ini pada zaman itu –segera setelah perang –? Mereka yang masih terngiang-ngiang dengan bunyi rentetan senjata, perasaan kehilangan anggota keluarganya atas tragedi bom Hiroshima dan Nagasaki. Tentu saja, film ini mengingatkan mereka akan kengerian akan hal itu,

BACA JUGA: 5 Daftar Film Godzilla versi Amerika Serikat

BACA JUGA: 31 Daftar Film Godzilla Versi Jepang

Overall, film Godzilla (1954) ini berhasil menghubungkan semua elemen yang ada dan memiliki alur cerita yang stabil. Benar-benar sebuah film yang bagus untuk memulai sejarah perfilman Godzilla yang panjang dan sukses. IMDb memberikan skor 7,5/10 untuk film pertama Godzilla ini. Tertarik untuk menontonnya Titipers?

Ikuti terus berita-berita terbaru di kanal Titip Jepang. Yuk baca artikel lainnya lainnya di sini!

Jangan lupa ikuti juga media sosial Titip Jepang:
Instagram: @titipjepang
Twitter: @titipjepang
Facebook: Titip Jepang

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *