Setelah 45 tahun, manga klasik Unico Osamu Tezuka dihidupkan kembali sebagai Unico: Awakening, dengan akhir baru yang disahkan oleh keluarga mendiang.
Mendiang Osamu Tezuka merupakan salah satu mangaka terbaik sepanjang masa dan bukan tanpa alasan ia sering disebut sebagai “bapak manga”. Tezuka telah menciptakan banyak karakter dan cerita yang begitu dicintai oleh penggemarnya dan telah teruji oleh waktu, mulai dari Astro Boy dan Princess Knight hingga Phoenix dan Unico.
Judul yang terakhir inilah yang akan kita bahas di artikel kali ini. Simak hingga tuntas ya Titipers!
Unico diterbitkan pertama kali di majalah manga Ririka pada tahun 1976 hingga tahun 1979. Manga tersebut juga telah menginspirasi adaptasi dua film anime pada tahun 80-an. Sayangnya, manga tersebut tidak pernah selesai, dan Tezuka meninggal pada tahun 1989.
Kini Unico kembali, dengan kebangkitan baru dari Scholastic, dalam usaha pertama penerbit tersebut dalam bidang manga. Bekerja sama dengan Tezuka Production, pengembangan Unico: Awakening ditulis oleh Samuel Sattin dan digambar oleh tim seni Gurihiru.
Manga tersebut direncanakan akan terbit setidaknya sebanyak empat volume, dan mungkin lebih. Versi baru dari kisah klasik ini menata ulang kisah asli Tezuka untuk pembaca baru, sekaligus menyediakan sesuatu yang hilang dari kaya aslinya, yaitu akhir cerita. Newsarama berbincang dengan Sattin dan Gurihiru untuk mengetahui lebih lanjut tentang seri baru yang menarik ini dan tentang warisan luar biasa yang ditinggalkan oleh Osamu Tezuka.
Berikut adalah hasil wawancara Newsarama bersama Samuel Sattin dan Gurihiru:
Newsarama: Samuel, bagi para pembaca yang mungkin belum mengenal Unico, bisakah Anda menceritakan sedikit tentang siapa dia dan seperti apa dunia tempat dia hidup?
Samuel Sattin: Unico adalah makhluk ajaib, seekor unicorn, yang tidak dapat mengingat siapa dirinya. Ia melakukan perjalanan melalui ruang dan waktu dengan bantuan teman-temannya, dalam pelarian dari dewi yang berbahaya dan pencemburu yang ingin menghancurkannya. Unico memiliki teman ke mana pun ia pergi. Dan ketika salah satu dari teman-temannya membutuhkannya atau dalam bahaya, kekuatannya bangkit dan ia datang untuk menyelamatkannya. Jika Unico dapat mengetahui dari mana asalnya dan mematahkan kutukannya, ia bisa menjadi makhluk terpenting di seluruh alam semesta. Keajaiban Unico berasal dari kemampuannya untuk menyebarkan cinta dan kebaikan ke mana pun ia pergi, bahkan dalam menghadapi kegelapan dan kebencian. Selalu diburu oleh para dewa dan monster, ia harus menyadari sejauh mana kekuatannya untuk bertahan hidup, dan melindungi nasib cinta itu sendiri.
Bagaimana Anda pertama kali menemukan Unico? Apakah melalui manga asli atau anime yang diadaptasi dari manga tersebut?
Gurihiru: Kami tidak ingat persisnya, tetapi kami rasa itu anime. Kami lupa detailnya, tetapi Chao (Chloe) yang kami gambar di buku kami ada di anime dan kami ingat dia sedang bernyanyi. Kemudian, kami membeli manga dna kami terpesona oleh keindahan seni penuh warna.
Meskipun Unico memiliki desain yang lucu, ceritanya sebaliknya dna memiliki nuansa sedih dan kesepian, dan kami ingat bahwa dia selalu dalam kesulitan untuk takdirnya, itu bukanlah akhir yang bahagia.Sattin: Saya menonton anime ‘Unico and the Island of Magic’ saat saya masih kecil, dan anime itu benar-benar melekat di benak saya. Naga mekanik dan Kuruku! Kastil yang terbuat dari manusia purba berubah menjadi batu! Warna-warni dan menakutkan, serta memicu imajinasi saya. Kemudian, saat saya mulai menyukai manga dan mulai menyelami dunia Tezuka, saya menemukan kartunis yang dapat saya idolakan dalam arti sebenarnya. Saya pikir Tezuka mewujudkan potensi komik dengan cara yang tidak pernah dilakukan atau akan dilakukan orang lain.
Siapa sajakah tokoh yang akan kita temui di sepanjang cerita ini?
Sattin: Di volume 1, kita bertemu dengan beberapa karakter yang akan kita kenal baik selama perjalanan Unico. Salah satunya adalah Chloe: seekor kucing pemberani (dan menggemaskan), yang ditelantarkan oleh manusia, dan terobsesi dengan gagasan untuk menjadi manusia juga. Ketika mereka bertemu dengan seorang wanita tua yang kesepian, Chloe meminta Unico untuk mengubahnya menjadi manusia untuk membantu pekerjaan rumah. Unico setuju, tetapi semakin lama Chloe menjadi manusia, semakin banyak bahaya yang dihadapinya. Dan yang membayangi semua orang di Unico adalah dewa pendendam, Venus. Kekejamannya sangat besar, begitu pula kekuatannya, dan harapan utamanya adalah untuk disembah oleh semua orang di alam semesta. Dia terobsesi untuk menghancurkan Unico karena dia adalah satu-satunya makhluk yang dapat menghalangi jalannya.
Gurihiru, karakter mana yang paling ingin kamu gambar dan mengapa?
Gurihiru: West Wind adalah karakter yang kami suka gambar. Kami membuat karakter ini tanpa kaki dan bagian bawah tubuhnya memanjang tanpa batas. Setiap kali kami menggambarnya di halaman, kami selalu memanjangkannya ke luar panel, jadi kami menggunakannya untuk membuat tata letak halaman menjadi menyenangkan dan misterius juga. Butuh sedikit pemikiran saat dia muncul di halaman, tetapi itu sangat menantang dan sangat menarik.
Bagaimana peluncuran ulang ini terjadi dan bagaimana Anda terlibat?
Sattin: Ketika saya pertama kali diperkenalkan kepada orang-orang terkasih di Tezuka Productions pada tahun 2019, mereka bertanya apakah saya punya ide untuk sebuah proyek. Mata saya terbelalak, dan saya segera beralih ke Unico. Saya menemukan bahwa Unico sangat mirip dengan karya agung Tezuka, Phoenix, tetapi melalui sudut pandang mitologi Barat. Unico membuat saya terpesona karena meskipun Tezuka mencoba membuat cerita yang manis untuk anak-anak tentang unicorn, cerita itu berubah menjadi sesuatu yang penuh dengan tema-tema besar, dan kebenaran yang sulit. Dan juga… Tezuka belum menyelesaikannya (yang secara mengejutkan saya diberi izin untuk melakukannya).
Yang saya sukai dari Unico adalah ceritanya, dan saya benar-benar berpikir generasi baru dapat memperoleh manfaat dari penggambaran ulangnya. Jadi… saya mengajukan ide saya ke Tezuka Productions. Dan yang sangat mengejutkan sekaligus sangat bersyukur, mereka menerimanya. Saya kemudian menghabiskan waktu yang cukup lama di Tokyo untuk menyatukan berbagai elemen proyek dengan bantuan tim yang luar biasa. Segalanya benar-benar berjalan lancar ketika Gurihiru setuju untuk mengerjakannya. Semuanya adalah mimpi.
Apa saja tantangan yang muncul saat meluncurkan kembali karakter kesayangan seperti ini?
Gurihiru: Ada tekanan besar untuk menggarap karakter Tezuka-sensi karena ia adalah seniman yang membuat banyak karakter yang disukai semua orang di Jepang. Karakter itu sendiri sangat besar bagi kami (untuk digarap), kami sebenarnya menolak tawaran itu pada awalnya! Alasan kami memutuskan untuk menggarap Unico adalah karena kami diberi tahu bahwa kami dapat melupakan gaya karakter yang ada dan bahwa kami dapat menggambar sendiri, dan kami merasa bahwa gaya snei kami memiliki kesamaan dengan karakter Unico. Jadi kami akhirnya setuju.
Sattin: Secara keseluruhan, saya merasa bertanggung jawab untuk memberikan keadilan bagi karakter tersebut – damn yang lebih penting, warisan Tezuka – sambil memastikan bahwa ceritanya berdiri sendiri, dan menarik bagi pembaca muda modern. Salah satu dari banyak dalasan saya mengagumi karya Tezuka adalah karena ia melihat manga/komik sebagai bahasa internasional. Dan memang demikian. Dan ia menyukai kolaborasi. Ia suka menafsirkan ulang cerita orang lain, dan ceritanya pun ditafsirkan ulang. Tezuka sendiri bekerja di era yang berbeda, dan karyanya jelas berasal dari zamannya. Seri Unico yang baru adalah karya zaman kita, sambil menghormati masa lalu.
Bagaimana Anda memperbarui cerita Unico untuk audiens baru?
Sattin: Pencitraan ulang kami terhadap Unico dibangun berdasarkan cerita asli sambil membukanya untuk karakter-karakter baru, memperluas karakter-karakter yang sudah ada, dan menghadirkan karakter-karakter lain dari Tezuka Star System lainnya. (Ini adalah karakter-karakter yang diciptakan Tezuka yang muncul dalma berbagai karyanya, seperti Rock, Higeoyagi, Duke Red, dll). Kami sedang membangun seluruh jagat raya di sekitar Unico, yang dipenuhi dengan mitos-mitos yang terinspirasi oleh Tezuka, dan banyak karakter yang memikat.
Sam, bagaimana rasanya bekerja dengan Gurihiru dalam proyek ini?
Sattin: Luar biasa. Mereka jenius, dan cara seni mereka memadukan estetika gambar Jepang dan Barat benar-benar inovatif. Mereka sangat memahami Tezuka dan banyak karya yang menginspirasinya – seperti Disney, misalnya – dan mereka mampu menangkap semangat itu sambil melakukan sesuatu yang sama sekali baru. Saya sering kagum dengan kemampuan mereka untuk memadukan warna, gerakan, dan keahlian teknis dengan sangat mulus, menciptakan rasa takjub dan dramatis yang luar biasa. Saya tidak dapat membayangkan orang lain yang dapat melakukan apa yang telah mereka lakukan dengan pencitraan ulang ini. Dan mereka benar-benar menyenangkan untuk diajak bekerja sama.
Gurihiru: Kami merasakan romantisme yang luar biasa dari naskah Sam. Ekspresinya sangat liris dan emosional, dan meskipun kami memiliki kisah Unico Tezuka sebagai dasarnya, kisah itu beralih ke kisah orisinal, yang luar biasa. Kami telah bekerja dengan banyak penulis di masa lalu, tetapi kami harus melalui editor untuk berkomunikasi sehingga kami tidak pernah memiliki kesempatan untuk berbicara langsung dengan mereka. Namun Sam menghubungi kami dan juga datang ke Jepang untuk menemui kami, jadi dia sangat aktif dan sangat peduli dengan kami. Kami senang memiliki hubungan yang lebih dari sekadar penulis dan seniman.
Bagaimana rasanya bekerja sama dengan Tezuka Productions?
Gurihiru: Tezuka Productions memberi kami kebebasan untuk menggarap Unico dengan gaya kami sendiri sehingga kami tidak harus terikat dengan Unico yang asli. Kami sekarang sedang menggarap buku kedua, tetapi sejauh ini kami belum diminta untuk membuat perubahan dari mereka dan mereka membiarkan kami mengerjakan gaya kami sendiri. Kami akan selalu menghormati Unico Tezuka selama kami berkarya, dan kami merasa sangat senang karena dapat menciptakan Unico dengan gaya kami sendiri.
Terakhir, apa yang dapat Anda berdua katakan tentang warisan luar biasa Osamu Tezuka dan bagaimana karyanya mempengaruhi Anda?
Gurihiru: Manga Tezuka-sensei selalu mencerminkan situasi sosial pada masa itu, tetapi pada saat yang sama, cara berpikirnya selalu berada di dasar cerita, apa pun yang terjadi, dan itu tidak akan pernah lekang oleh waktu, dan kita masih bisa merasakannya hingga hari ini. Kami berdua terpengaruh oleh karya Tezuka sejak kecil. Kami biasa meniru dan menggambar karakternya dan ada banyak pengaruh lain dari karakter dan ceritanya. Kami tidak pernah berpikir bahwa kami akan mengerjakan karakter Tezuka-sensei yang kami hormati, jadi kami merasa terhormat menjadi bagian dari proyke ini. Dan kami berharap para pembaca baru yang belum mengenal Unico akan membaca buku kami dengan perasaan yang baik dan menyenangkan.
Sattin: Osamu Tezuka membuat saya memahami kekuatan dan pentingnya komik. Ia membantu saya memahami pentingnya mempelajari dan merangkul bahasa visual, dan tentang merangkul ide-ide yang luas dan ambisius yang menggapai bintang. Ia juga tidak takut memperkenalkan kebenaran yang sulit bahkan ke dalam cerita-ceritanya yang paling hangat dan paling mudah dipahami, dan mengambil cerita-cerita dari budaya lain dan menata ulang cerita-cerita itu dengan caranya sendiri. Karyanya manusiawi, berseni, dan indah. Itu adalah sesuatu yang akan bertahan dalam ujian waktu.
BACA JUGA: Manga Dororo Karya Osamu Tezuka akan Mendapatkan Remake Webtoon
BACA JUGA: Manga Alabaster Karya Osamu Tezuka akan Diadaptasi Menjadi Pertunjukan Musikal!
Ikuti terus berita terbaru dari kanal-kanal Titip Jepang ya! Yuk, baca artikel lainnya di sini^^
sumber: gamesradar
kredit gambar: Scholastic
Jangan lupa Ikuti juga media sosial Titip Jepang:
Instagram: @titipjepang
Twitter: @titipjepang
Facebook: Titip Jepang