Review Film Ghibli Spirited Away: Kisah Petualangan Gadis Cilik Di Dunia Roh
Salah satu film fantasi animasi dari Studio Ghibli yang berjudul Spirited Away mendapat pengakuan film terbaik sepanjang masa di abad ke-21. Film Jepang karya Hayao Miyazaki yang rilis pada 20 Januari 2001 dan berhasil menjadi pemegang rekor 19 tahun. Beberapa penghargaan yang diraih dari omset penjualan tiket yang sangat fantastis dengan total 31,68 miliar Yen (sekitar Rp. 3.938,46 miliar), pada tahun 2002 mendapatkan penghargaan oscar dan penghargaan Beruang Emas (Golden Bear) pada pesta film Internasional Berlin. Nah, kali ini TJ ingin memberikan review untuk film Ghibli yang satu ini. Sebelumnya kita bisa membaca sinopsis dari film animasi Spirited Away berikut ini:
“Spirited Away menceritakan tentang Chihiro Ogino (Hiiragi), seorang gadis 10 tahun yang saat pindah rumah, memasuki dunia roh. Setelah orang tuanya diubah menjadi babi oleh penyihir Yubaba (Natsuki), Chihiro mengambil pekerjaan di pemandian Yubaba untuk menemukan cara membebaskan dirinya dan orang tuanya, dan kembali ke dunia manusia.”
Aksi Chihiro di Dunia Roh
Chihiro sebagai tokoh utama film ini menunjukkan sikap yang tidak biasa, seorang gadis berusia 10 tahun yang memiliki insting kuat bahwa dia berada di jalan yang salah. Dari awal cerita, dia yang merasa ragu atas tindakan ayahnya untuk masuk desa tak berpenghuni dan menolak ajakan kedua orang tuanya.
Karena kecemasan dan ketakukannya menjadi kenyataan sehingga membuatnya terjebak di dunia roh. Pada umumnya gadis cilik dengan karakternya yang polos, emosional dan egoisme yang tinggi berubah menjadi seorang gadis penurut. Miyazaki menggambarka peran Chihiro sebagai bentuk representasi dari prostitusi dan perdagangan anak di Jepang. Terlihat dari penggambaran visual dan jalan cerita yang menunjukkan makna tersembunyi.
Kekuatan Sihir Yubaba
Yubaba memiliki kekuatan sihir yang tidak bisa ditandingi. Hampir seluruh pelayannya berubah menjadi hewan dan mengganti namanya dengan panggilan khusus di dunia tersebut. Agar Chihiro selamat, dia harus menyerah kepada Yubaba untuk bekerja sebagai pelayan demi membebaskan orang tuanya.
Ketika Chihiro mulai bekerja di pemandian, penyihir memberikannya nama baru. Suatu hal yang umum di dunia praktek prostitusi di Jepang, banyak yang mengubah namanya menjadi genjina (panggilan khusus). Dengan begitu, Chihiro bisa lupa identitas aslinya sehingga dia bisa tinggal berpuluh-puluh tahun dan tidak bisa keluar dari dunia gelap tersebut. Begitu juga pada Haku dan Rin, yang telah mengetahui trik sihirnya pada siapapun yang terjebak di dunia roh ini.
Bisnis Pemandian Yubaba
Yubaba, seorang penyihir dan pemilik pemandian bergaya barat menunjukkan jika bisnis miliknya ini mewah dengan pelayanannya yang bagus. Di film ini, Chihiro bekerja sebagai yuna, julukan untuk seorang wanita yang bekerja di pemandian untuk memandikan pelanggan dan memijatnya. Dia memaksa Yubaba menjadikannya pelayan sebagai jaminan untuk orang tuanya yang berubah menjadi babi.
Karena ketamakan Yubaba terhadap uang, dia sengaja meninggikan tarifnya dan menjadikan pelayan perempuan sebagai jaminan kepuasan pelanggannya. Salah satu fakta yang menyedihkan bahwa praktek pekerjaan seperti ini sangatlah riskan bagi perempuan sebagai kepuasan seksual para tamu.
Sahabat Sejati
Persahabatan antara Chihiro dan Haku memiliki chemistry yang kuat, mereka berdua saling mengerti satu sama lain di saat Haku berubah menjadi naga putih karena perintah dari Yubaba untuk mencuri emas batang di rumah kembarannya. Chihiro yang mengetahui bahwa naga tersebut adalah sahabatnya, dia memberikan sebuah rotinya agar Haku tidak kesakitan.
Pada scene ini, menunjukkan jika satu kebaikan dapat menghilangkan kesialan yang terjadi. Kebaikan di sini mengacu pada karakter manusia yang kompleks, siapapun bisa memiliki tiga sisi kepribadian secara bersamaan. Miyazaki menciptakan tiga karakter yaitu Chihiro (protagonis), Yubaba (antagonis) dan No Face (sisi gelap) menggambarkan bahwa satu orang dapat memiliki sisi baik seperti Chihiro, egoisme seperti Yubaba dan memiliki sisi gelap seperti No Face sikapnya yang obsesif dan serakah. Sebutan No Face menekankan bahwa manusia sebagai makhluk multifaset dapat berubah-rubah sesuai kondisi tanpa terkendali.
Ending Yang …?
Menurut sebagian orang bertanya-tanya, mengapa ending film Spirited Away menggantung? Bagaimana Chihiro mengetahui identitas orang tuanya? Siapa Haku sebenarnya, apakah mereka akan bertemu kembali?
Jawaban dari pertanyaan-pertanyaan tersebut bisa kalian temukan setelah menonton filmnya. Film animasi karya Ghibli ini sangatlah layak tonton karena visualisasi gambarnya yang dibuat semirip mungkin dengan dunia nyata.
Kesimpulan dari kisah magis gadis cilik di dunia roh, bahwa perlindungan perempuan sangat dibutuhkan. Kita sebagai penonton harus aware terhadap kasus prostitusi terutama anak kecil yang menjadi sasaran empuk. Dengan memberikan edukasi dini kepada sekeliling kita untuk tidak mudah menerima hadiah kecil atau ajakan dari orang asing. Serta memberikan solusi bagaimana cara menghadapi situasi agar tidak mudah terpengaruh dari iming-iming yang menarik.
BACA JUGA: Daftar Lengkap Judul Film Anime Studio Ghibli
Sumber: wikipedia
Sumber gambar: japanesestation tumppu-tale rogerbert medium
Jangan lupa Ikuti juga media sosial Titip Jepang:
Instagram: @titipjepang
Twitter: @titipjepang
Facebook: Titip Jepang