KATEGORI

Belum ada Produk di keranjang kamu, yuk cari produk incaran kamu di sini!

Blue Lock: Rangking 11 Pemain dari yang Terlemah hingga Terhebat

TITIP JEPANG - TITIPJEPANG - BLUE LOCK - RANGKING PEMAIN TERBAIK DI BLUE LOCK - KARAKTER TERBAIK D BLUE LOCK - YOICHI ISAGI

Sejak awal cerita, perkembangan karakter di Blue Lock benar-benar luar biasa. Para remaja SMA dengan kemampuan sepak bola yang beragam kini telah menjelma menjadi pemain kelas dunia yang siap bersaing di level profesional. Transformasi mereka bukan hanya mencolok, tapi juga diakui secara global, membuktikan bahwa Blue Lock bukan sekadar eksperimen, melainkan ladang lahirnya bintang-bintang sepak bola masa depan.

Perjalanan para pemain Blue Lock terus menunjukkan dinamika yang mencengangkan, dan arc terbaru menjadi titik kulminasi dari kemampuan mereka. Usai selesainya arc Neo-Egoist League, dimana yang akan menjadi sorotan utama di Blue Lock season 3, program ini akhirnya menetapkan siapa saja pemain elit yang pantas memperkuat tim U-20 Jepang di ajang Piala Dunia. Tidak semua mampu bertahan, namun yang terbaik dari Blue Lock akan menjadi sorotan utama di babak-babak selanjutnya, memperkuat alasan mengapa anime ini begitu digemari.

Pada artikel ini, Mimin akan memberikan ke-11 daftar peringkat pemain Blue Lock dari yang terlemah hingga yang terkuat. Titipers penasaran? Berikut daftarnya di bawah ini!

11. Tobito Karasu

Tobito Karasu

Tabito Karasu pertama kali diperkenalkan sebagai pemain peringkat ketiga dalam Blue Lock, dimana ia terlihat seperti seseorang yang tampak angkuh dan sering meremehkan mereka yang dianggapnya biasa-biasa saja. Namun, lewat Blue Lock: Episode Nagi, sisi lain Karasu terungkap. Ternyata, sikap sinisnya hanyalah tameng untuk menutupi keraguan dalam dirinya sendiri. Di balik pandangan tajamnya, Karasu justru menghormati orang-orang yang bisa tampil apa adanya tanpa peduli pada penilaian orang lain, memperkaya karakterisasi unik yang menjadi ciri khas Blue Lock.

Sebagai pemain dengan kecerdasan taktis tinggi, Karasu dikenal mampu membaca situasi dengan cepat dan menyesuaikan diri secara instan, dan itulah sebabnya ia dipercaya mengisi posisi gelandang dalam pertandingan U-20 di Blue Lock. Meski kontribusinya di PXG tidak terlalu mencolok, performanya tetap cukup solid hingga menempatkannya di posisi ke-11 dalam hasil akhir Neo-Egoist League. Peringkat itu bukan cerminan kemampuannya, melainkan minimnya sorotan cerita terhadapnya. Tapi dengan World Cup arc yang segera datang, Karasu siap menunjukkan mengapa ia adalah salah satu aset paling berbahaya di Blue Lock.

10. Gin Gagamaru

Gin Gagamaru

Gin Gagamaru, salah satu pemain ikonik dari Team Z, adalah contoh nyata bagaimana Blue Lock bisa mengubah arah karier seorang pemain secara drastis. Awalnya seorang striker dengan gaya bermain yang liar dan insting mencetak gol unik, Gagamaru justru mendapat peran mengejutkan sebagai penjaga gawang saat Blue Lock menghadapi tim U-20. Alasannya? Tubuhnya yang lentur dan lengan panjangnya membuatnya sangat cocok untuk posisi itu, bahkan sejak saat itu, Gagamaru menjadi tembok terakhir yang tangguh di bawah mistar.

Kemampuannya untuk beradaptasi dengan cepat adalah bukti betapa besar bakat alami yang dimiliki Gagamaru. Dalam arc Neo-Egoist League, refleks dan jangkauan luar biasanya membuatnya berkali-kali menggagalkan peluang lawan, menunjukkan bahwa ia bukan hanya penjaga gawang “dadakan”, tapi salah satu yang terbaik di Blue Lock. Finis di peringkat ke-12, bahkan lebih tinggi dari Gen Fukaku yang memang spesialis kiper, menegaskan bahwa Gagamaru punya potensi besar untuk jadi andalan utama Jepang di World Cup arc nanti.

9. Rensuke Kunigami

Rensuke Kunigami

Rensuke Kunigami adalah salah satu teman tertua Isagi sejak era Team Z, dimana dulu dikenal sebagai sosok yang hangat, sportif, dan punya semangat keadilan yang tinggi. Namun, semua itu berubah setelah ia melewati program Wild Card yang keras dan tanpa ampun. Kunigami kembali ke Blue Lock sebagai pribadi yang lebih dingin dan ambisius, seolah tak lagi peduli pada apapun selain kemenangan. Meski begitu, Isagi dan rekan-rekannya masih percaya bahwa jiwa Kunigami yang lama belum sepenuhnya padam—dan Blue Lock tampaknya belum selesai membongkar kompleksitas karakternya.

Program Wild Card benar-benar membentuk ulang Kunigami, menjadikannya bayangan dari striker legendaris Noel Noa. Ia berhasil mencetak dua gol dalam pertandingan melawan Barcha dan Manshine City, membuktikan bahwa ia bukan hanya mesin otot, tapi juga punya insting mencetak gol yang tajam. Meski perannya agak tersisih di paruh kedua arc Neo-Egoist League, posisinya yang menempati peringkat 8 besar menandakan bahwa Blue Lock masih menyimpan banyak rencana besar untuk Kunigami ke depannya.

8. Oliver Aiku

Oliver Aiku

Oliver Aiku dulunya adalah kapten karismatik tim U-20 Jepang dan dikenal sebagai tembok kokoh di lini belakang. Sebelumnya, ia memandang rendah para pemain Blue Lock, menganggap mereka hanya sekumpulan anak muda yang terlalu percaya diri. Namun, setelah kalah dalam pertandingan eksibisi, pandangannya berubah total. Kekalahan itu bukan hanya menyentuh egonya, tapi juga membuka matanya. dan sejak saat itu, Aiku bergabung dengan Blue Lock sebagai bukti pengakuannya terhadap potensi luar biasa program tersebut.

Dengan kemampuan spatial awareness yang luar biasa dan kekuatan Metavision (sebuah intuisi tingkat tinggi yang membuatnya seolah selalu tahu segalanya yang terjadi di lapangan), Aiku menjadi salah satu bek terbaik yang dimiliki Blue Lock. Ia bukan hanya bertahan; ia mengendalikan ritme serangan lawan dengan kecermatan nyaris supranatural. Finis di posisi ke-10 dalam Neo-Egoist League, Aiku menunjukkan bahwa dirinya bukan sekadar sisa dari era lama, tapi bagian penting dari masa depan tim U-20. Di arc World Cup yang akan datang, kemampuan bertahannya akan menjadi aset utama bagi Blue Lock.

7. Yo Hiori

Yo Hiori

Yo Hiori mungkin baru mencuri perhatian di paruh akhir arc Neo-Egoist League, tapi kehadirannya membawa angin segar dalam dinamika Blue Lock. Awalnya, Hiori mengikuti program ini bukan untuk bersinar, melainkan untuk mengakhiri karier sepak bolanya. Ia tumbuh di bawah tekanan orang tua yang menjadikannya “proyek sempurna”, dan sepak bola baginya hanyalah kewajiban. Namun, interaksinya dengan Isagi mengubah segalanya. Melihat semangat dan visi Isagi menyalakan kembali api dalam dirinya, menjadikan Hiori bukan hanya rekan, tapi juga mitra strategis terbaik bagi sang protagonis Blue Lock.

Dengan Metavision dan kecerdasan bermain yang tajam, Hiori mampu mengontrol tempo permainan melalui umpan presisi dan intersepsi krusial. Kontribusinya sangat penting dalam beberapa gol paling menentukan yang dicetak Isagi selama Neo-Egoist League. Meski ia finis di peringkat ke-16, hasil itu lebih mencerminkan kurangnya semangat yang ia rasakan sepanjang turnamen, bukan keterbatasan kemampuannya. Sekarang setelah gairahnya telah bangkit, Blue Lock sepertinya baru akan benar-benar memperlihatkan potensi sejati Hiori di pertandingan-pertandingan mendatang.

6. Hyoma Chigiri

Hyoma Chigiri

Hyoma Chigiri dulunya adalah pemain muda berbakat dengan masa depan cerah, sampai cedera ACL menghancurkan impiannya dan memaksa karier SMA-nya terhenti. Ia memasuki Blue Lock bukan untuk mengejar mimpi, melainkan untuk mengakhirinya dengan tenang. Namun, berkat dorongan dan semangat pantang menyerah dari Isagi, Chigiri kembali menemukan kecintaannya pada sepak bola, dan sejak saat itu, ia menjelma menjadi salah satu pilar penting di Blue Lock.

Dengan kecepatan eksplosif yang bisa membelah lini pertahanan lawan, Chigiri selalu menjadi aset krusial di tim mana pun ia berada dalam Blue Lock. Dalam Neo-Egoist League, ia tampil konsisten dan mengesankan, hingga berhasil menempati peringkat ke-6 secara keseluruhan, prestasi tertinggi dari semua pemain Manshine City. Chigiri tak hanya membuktikan bahwa dirinya sudah pulih, tapi juga menunjukkan bahwa ia masih layak berada di panggung tertinggi Blue Lock. Dan di arc World Cup mendatang, posisinya sebagai salah satu karakter utama jelas tidak akan tergeser.

5. Meguru Bachira

Meguru Bachira

Meguru Bachira adalah salah satu anggota Team Z yang paling menonjol, bukan hanya karena keahliannya, tetapi juga karena ikatan emosionalnya dengan Isagi. Awalnya, Bachira bergabung dengan Blue Lock untuk menemukan orang-orang “gila” seperti dirinya, yaitu pemain dengan insting alami dan gaya bermain liar yang tidak biasa. Namun, menjelang akhir season 1, Bachira menemukan egonya sendiri. Ia belajar untuk berdiri di atas kaki sendiri, tanpa kehilangan keinginannya untuk terus bermain bersama Isagi.

Sebagai dribbler ulung, Bachira dikenal karena kemampuannya menembus pertahanan lawan dengan kelincahan dan kreativitas yang luar biasa. Setelah mengembangkan egonya, tekniknya menjadi jauh lebih berbahaya. Walaupun tidak terlalu disorot dalam Neo-Egoist League, Bachira justru mencetak prestasi besar dengan finis di peringkat ke-5, bahkan menjadi faktor utama tersingkirnya Nagi dari Blue Lock. Ia jelas salah satu pemain terkuat dalam program ini, dan arc World Cup mendatang adalah panggung sempurna bagi Blue Lock untuk sekali lagi menyorot kejeniusannya.

4. Shouei Barou

Shouei Barou

Shouei Barou pertama kali muncul sebagai sosok arogan dan egois, sering kali bertindak sebagai antagonis bagi Isagi. Saat pemain lain mulai berkembang, performa Barou justru merosot, bukan karena kurangnya kemampuan, tapi karena keras kepala yang membuatnya sulit beradaptasi. Namun alih-alih berubah menjadi lebih “ramah,” Barou justru menggandakan egonya. Lewat pengalaman pahit dan kerendahan hati yang ia pelajari di Blue Lock, Barou berkembang menjadi rival sejati bagi Isagi, dan salah satu ancaman paling mematikan di lapangan.

Dengan fisik luar biasa, mental juara, dan kekuatan Predator Eye; kemampuan unik yang memungkinkannya menganalisis celah pertahanan kiper dengan tajam, dimana Barou adalah definisi striker haus gol. Ia bahkan tak ragu “mengorbankan” rekan setimnya jika itu berarti menang. Hasilnya pun tak main-main: Barou menutup Neo-Egoist League di posisi ke-4, menjadikannya salah satu pemain paling dominan di Blue Lock. Perjalanannya adalah bukti bahwa tekad dan ego bisa menjadi senjata utama, dan di arc World Cup nanti, pertumbuhan Barou di Blue Lock masih jauh dari kata selesai.

3. Ryusei Shido

TITIP JEPANG - TITIPJEPANG - BLUE LOCK - RANGKING PEMAIN TERBAIK DI BLUE LOCK - KARAKTER TERBAIK D BLUE LOCK - RYUSEI SHIDO

Ryusei Shido hadir di penghujung season 1 Blue Lock dan langsung menorehkan kesan kuat, bukan karena permainannya yang lihai, tapi karena kelakuannya yang kontroversial. Ia tanpa ragu menyingkirkan Kunigami demi ambisinya sendiri, memperkenalkan dirinya sebagai sosok antagonis yang berbahaya. Sejak saat itu, Shido berkembang menjadi karakter yang kacau dan tak terduga, yaitu suka membuat keributan, bertengkar dengan siapa saja, dan bahkan sempat disingkirkan sementara dari Blue Lock untuk membela tim U-20 dalam pertandingan eksibisi.

Namun, di balik sikap liar dan tak terkendalinya, Shido menyimpan kekuatan murni yang tak terbantahkan. Kecepatannya, kekuatan fisiknya, dan insting mencetak gol yang tajam membuatnya selalu berada di posisi berbahaya di depan gawang. Tak heran jika selama Neo-Egoist League, ia terus berada di papan atas, hingga akhirnya finis sebagai pemain peringkat ketiga terbaik di Blue Lock. Sosok seunik Shido tidak ada duanya dalam program ini, dan kini, dengan peluang langka untuk bermain bersama Isagi, Blue Lock siap menghadirkan kombinasi paling eksplosif yang belum pernah kita lihat sebelumnya.

2. Rin Itoshi

TITIP JEPANG - TITIPJEPANG - BLUE LOCK - RANGKING PEMAIN TERBAIK DI BLUE LOCK - KARAKTER TERBAIK D BLUE LOCK - RIN ITOSHI

Rin Itoshi adalah salah satu pemain terbaik di Jepang dan adik dari pemain jenius Sae Itoshi. Setelah mengalami perpecahan dengan Sae, Rin menjadikan kemenangan atas kakaknya sebagai tujuan hidupnya, hingga akhirnya, Isagi datang dan merebut segalanya dari Rin. Sejak itu, Rin menjadikan Isagi sebagai rival utama yang harus ia kalahkan, menjadikan persaingan mereka sebagai inti dari perjalanan karakternya di Blue Lock.

Dengan kesadaran ruang yang luar biasa dan kepribadian yang sering kali menghancurkan dirinya sendiri, Rin berkembang menjadi cermin sempurna bagi Isagi. Keduanya saling melengkapi dalam setiap pertandingan, dan hasilnya tak terbantahkan: pada akhir Neo-Egoist League, Rin dan Isagi berakhir dengan posisi pertama yang sama. Di arc World Cup yang akan datang, kembalinya Sae Itoshi dan kemungkinan rematch antara kakak beradik tersebut akan menjadi salah satu momen yang paling dinantikan. Mengingat betapa banyaknya perkembangan yang dialami Rin, persaingan itu akan membawa intensitas yang luar biasa.

1. Yoichi Isagi

TITIP JEPANG - TITIPJEPANG - BLUE LOCK - RANGKING PEMAIN TERBAIK DI BLUE LOCK - KARAKTER TERBAIK D BLUE LOCK - YOICHI ISAGI

Yoichi Isagi, tentu saja, adalah protagonis utama Blue Lock. Awalnya hanya seorang pemain yang ingin menang, namun kurang memiliki bakat untuk mewujudkannya, program Blue Lock memaksanya untuk berkembang menjadi pemain yang sangat terampil. Pada akhir pertandingan U-20, Isagi telah menjelma menjadi wajah dari seluruh seri ini.

Dulunya hanya pemain rata-rata, Isagi kini mengalami perkembangan pesat dalam hal fisik dan kemampuan analitisnya, terutama dengan penemuan Metavision, kemampuan luar biasa untuk membaca permainan dengan ketepatan tinggi. Perkembangannya begitu signifikan hingga ia mendominasi hampir setiap pertandingan yang ia ikuti. Setelah pertandingan Bastard Munchen melawan PXG, Neo-Egoist League berakhir dengan Isagi dan Rin berbagi posisi pertama, sebuah pencapaian yang menegaskan dominasi Isagi dalam Blue Lock. Perkembangannya yang luar biasa jelas tidak bisa disangkal, menjadikannya pemain terbaik yang pernah ada dalam program ini.

Sumber: ScreenRant

Ikuti terus berita terbaru dari kanal-kanal Titip Jepang ya! Yuk, baca artikel lainnya di sini^^

Jangan lupa Ikuti juga media sosial Titip Jepang:
Instagram: @titipjepang
Twitter: @titipjepang
Facebook: Titip Jepang