Review komik Frieren After the End.
Frieren After the End (Sōsō no Frieren) ini merupakan manga karya Kanehito Yamada dan Tsukasa Abe. Mereka merilis manga ini di majalah Weekly Shonen Sunday dari penerbit Shogakukan pada April 2020. Di Indonesia, komik ini diterbitkan oleh penerbit m&c!.
Sinopsis volume pertama:
Setelah mengalahkan Demon King, Frieren, seorang elf penyihir memutuskan berpisah dengan ketiga rekannya dan bertualang sendiri. Di dunia “baru”, Frieren menelusuri kembali kehidupan seperti apa yang mereka jalani, apa yang mereka rasakan, apa yang mereka relakan, dan pemakaman seperti apa yang menanti…
PENTINGNYA MENGHARGAI WAKTU
Tokoh utama dalam manga ini merupakan seorang gadis Elf yang bernama Frieren. Seperti di karya fiksi lainnya, Elf di sini juga diceritakan memiliki umur panjang. Bahkan Frieren sendiri berusia lebih dari 1000 tahun. Waktu 10 tahun perjalanan membasmi raja iblis dirasanya cukup singkat, padahal rekan-rekan party-nya merasa waktu itu cukup panjang.
Party pahlawan terdiri dari Hero Himmel (manusia), Warrior Eisen (dwarf), Priest Heiter (manusia), dan Mage Frieren (elf). Setelah mengalahkan raja iblis, Frieren dan teman-temannya menyaksikan hujan meteor lalu dia berjanji akan menunjukkan tempat yang bagus untuk melihat hujan meteor. Kemudian mereka harus berpisah untuk menempuh hidup masing-masing, setelah 50 tahun, Frieren kembali menemui mereka untuk menepati janjinya.
Setelah itu, satu per satu temannya harus meninggal. Frieren merasa telah menyesal tidak mengenal mereka lebih dalam. Untuk menebus hal itu, dia membawa murid-murid dari rekannya. Dalam perjalanan Frieren yang baru, dia mengunjungi tempat-tempat yang pernah mereka kunjungi dulu. Hal itu membuat dirinya teringat akan masa lalu, perasaan senang, sedih, menyesal bercampur dalam diri Frieren.
TEMA PASARAN DENGAN PENDEKATAN BERBEDA
Kelompok party pahlawan mengalahkan raja iblis, ada elf, ada dwarf, dll. Cerita semacam itu akhir-akhir ini sudah menjadi tema pasaran dalam dunia manga/light novel di Jepang. Bahkan, cerita pasca mengalahkan raja iblis pun sudah cukup banyak yang mengadaptasinya. Namun, Frieren After the End menarasikan cerita yang cukup berbeda dengan tema tersebut.
Hingga empat volume, cerita di manga ini tidak terlalu berte-tele. Semua konflik diselesaikan begitu cepat, pelatihan dan pertarungan pun juga diselesaikan dengan cepat. Pada awal-awal chapter, masih belum jelas arah tujuan dari manga Frieren: After the End ini, semuanya mengalir begitu saja. Baru di akhir volume pertama, mereka mulai menemukan tujuan dari cerita ini.
Tidak seperti perjalanan Frieren sebelumnya, perjalanan yang baru ini diceritakan cukup detail. Mereka menemui banyak tempat, orang, dan hambatan. Namun itu semua bisa dilalui dengan baik.
Ceritanya bikin sendu, dinarasikan dengan mendayu-dayu. Tapi ini bukan manga sedih nan tragis. Dialog dalam manga ini pun tidak terlalu banyak, sehingga tidak melelahkan untuk dibaca. Malah kita akan hanyut ber-empati melihat sosok Frieren. Tidak ada karakter menyebalkan yang bikin gregetan di manga ini.
FRIEREN AFTER THE END, COLLECT IT OR SKIP IT?
Sebagai sebuah karya, ceritanya bagus cukup menghayat hati, walaupun desain karakternya kurang menarik. Manga ini cocok dibaca di kala santai, tapi awas mungkin air mata kalian bisa menetes. Tidak ada salahnya Titipers untuk mengoleksi komiknya. Semoga review komik Frieren ini bisa membantu, ya! Yuk beli komiknya di Gramedia atau toko online.
Ikuti terus berita terbaru dari kanal-kanal Titip Jepang ya! Yuk, baca artikel lainnya di sini^^
Jangan lupa Ikuti juga media sosial Titip Jepang:
Instagram: @titipjepang
Twitter: @titipjepang
Facebook: Titip Jepang