[KELANA JEPANG] Kamuy Lumina, Perjalanan Melalui Mitos Ainu

Danau Akan di utara Pulau Hokkaido, Jepang dikenal sebagai salah satu danau paling jernih di seluruh Jepang. Danau tersebut dikelilingi oleh hutan dan gunung lumpur yang dikenal dengan bokke dari Taman Nasional Akan Mashu (Akan Mashu National Park). Kawah di danau ini sangat terkenal dengan bola bundar ganggang hijau marimo yang tumbuh lebih besar di daerah ini kalau dibandingkan dengan daerah lainnya. Di daerah tersebut juga terdapat sebuah desa kecil yang memiliki adat Jepang kuno bernama Ainu. Mereka telah bermitra dengan perusahaan produksi multimedia Kanada, Moment Factory. Perusahaan tersebut menawarkan kilas budaya Ainu melalui Jalan-Jalan Malam Hutan Danau Akan Kamuy Lumina (Lake Akan Forest Night Walk Kamuy Lumina).

Istilah kamuy mengacu pada makhluk dalam mitologi Ainu yang mirip dengan kami Jepang. Kami adalah roh atau fenomena yang disembah dalam agama Shinto. Dalam budaya Ainu, mitos dan kisah tentang kamuy diturunkan dari generasi ke generasi. Tradisi lisan dan penceritaan berperaan besaran dalam pengalaman Kamuy Lumina.

Tahun ini menandai persembahan ketiga dari jalan-jalan malam sejak pertama kali diadakan pada tahun 2019. Sejak saat itu, lebih dari 50.000 pengunjung telah mengikuti kegiatan tersebut. Sebagian hasil dari kegiatan disumbangkan ke Yayasan Maeda Ippoen di Kuhiro untu melindungi satwa liar di sekitarnya.

Tahun ini, kegiatan jalan-jalan malam seharusnya dimulai pada 14 Mei, namun ditunda hingga 18 Juni setelah diketahui musim kawin kumagera (pelatuk hitam) masih berlangsung. Tema utama jalan-jalan pada kesempatan ini adalah “berdampingan dengan alam”.

Kegiatan tersebut berlangsung sekitar 30 menit setelah matahari terbenam. Dilakukan setiap hari hingga 19 November. Lampu, suara, dan proyeksi pemetaan yang menggambarkan perubahn musim dan elemen cuaca yang berbeda digabungkan menjadi satu. Burung hantu sebagai dewa pelindung akan memandu para pengunjung mengikuti perjalanan kisah mitologis tentang bagaimana kakesu (Burung Eurasian Jay) menyelamatkan orang-orang dari kelaparan hebat. Sepanjang jalan, para pengunjung akan bertemu dengan proyeksi rusa, ikan, dan bola ganggang marimo yang begitu hidup, sehingga para pengunjung akan berpikir bahwa mereka telah dipindahkan ke dunia astral lain.

Jarak yang ditempuh dalam jalan-jalan malam ini adalah 1,2 km (0,75 mil). Dibutuhkan sekitar  5 menit untuk menyelesaikannya. Jalan yang dilalui terbagi ke dalam delapan zona utama dan setiap zona memberikan babak baru dalam cerita.

Salah satu hal yang paling unik dari kegiatan ini adalah semua peserta akan menerima “tongkat ritme”, tiruan tongkat tradisional Ainu. Namun, versi ini dilengkapi dengan GPS dan speaker yang memutar cerita, narasi, dan musik tepat di sebelah telinga peserta. Tongkat tersebut juga dapat menerangi area tanah secara langsung, sehingga peserta tidak tersandung dalam kegelapan. Elemen musik dibawakan dan direkam oleh penduduk lokal Ainu. Mereka memainkan instrumen tradisional Ainu, seperti kecapi mulut, tonkori, dan instrumen senar yang dipetik.

Kegiatan jalan-jalan malam Kamuy Lumina umumnya berlangsung ketika hujan atau cerah, kecuali ketika cuaca buruk. Tiket untuk dewasa (usia SMP ke atas) adalah 3000 yen (Rp 328.740) per orang. Seharaga 3.500 yen (Rp 383.530) untuk tiket yang dipesan di awak pada hari yang sama. Tiket untuk anak-anak (usia sekolah dasar) adalah 1.500 yen (Rp 164.370) atau 1.700 yen (Rp 186.285). Anak-anak yang  berusia TK dapat masuk secara gratis. Informasi lebih lanjut tentang pembelian tiket dan waktu mulai dapat dilihat di website Kamuy Lumina.

Bagi pengunjung yang ingin merasakan lebih banyak budaya tradisional Ainu di wilayah Danau Akan, Teater Ikor Danau Akan Ainu menawarkan tiket untuk program “Lost Kamuy”. Lost Kamuy adalah pertunjukan yang menggabungkan tarian tradisional Ainu, tarian modern, dan seni digital bertema koeksistensi dengan serigala Hokkaido, yang kini telah punah. Tiket tersebut tersedia dengan harga 4.700 yen (Rp 515.025) untuk dewasa dan 2.100 yen (Rp 230.115) untuk anak-anak.

Seorang mangaka bernama Satoru Noda membuat sebuah manga berjudul Golden Kamuy yang menceritakan suku Ainu pasca perang Jepang-Rusia. Golden Kamuy pertama kali diproduksi pada tahun 2017 dan saat ini sudah tamat. Manga ini  diterbitkan oleh Shueisha dan versi Bahasa Inggris-nya diterbitkan oleh Viz Media.

 

Ikuti terus berita terbaru dari kanal-kanal Titip Jepang! Yuk, baca artikel lainnya di sini^^

Sumber : soranews24

Sumber gambar : sapporo

Jangan lupa Ikuti juga media sosial Titip Jepang:
Instagram: @titipjepang
Twitter: @titipjepang
Facebook: Titip Jepang

Tinggalkan Balasan