[KELANA JEPANG] Taklukan Mimpimu Mendaki Gunung Fuji, Tips Panduan Lengkap Bagi Pemula!

Titip Jepang-Gunung Fuji

Tahukah kalian Gunung Fuji merupakan simbol Jepang di mata dunia dan tonggak spiritual bagi para penduduknya. Menjulang tinggi dari Jepang dengan ketinggian 3.776 meter, Gunung Fuji telah dinaiki oleh 300.000 pendaki setiap tahunnya, termasuk para pemula. Meskipun syarat utamanya bukan pendaki gunung, tetapi Titipers yang ingin mencoba foto di sini harus dalam kondisi fisik yang sehat dan harus well prepared. Berikut tips dan trik untuk mendaki Gunung Fuji.

 Tips dan Trik untuk mendaki Gunung Fuji 

Mungkin impian mendaki Gunung Fuji adalah wishlist teratas dari daftar keinginan banyak orang, Yuk pahami dulu panduan  untuk menaklukan gunung ikonik ini!

Gunung Fuji dibuka untuk komunitas pendaki dari 1 Juli (jalur Yoshida), 10 Juli (jalur Subashiri, Gotemba, dan Fujinomiya) sampai awal September, dan puncak musimnya berlangsung mulai akhir Juli hingga akhir Agustus. Trek paling padat adalah antara tanggal 5 sampai 15 Agustus, dan bisa jadi ditutup karena hujan atau angin, maka jadwalkan pendakian Titipers dengan baik.

Ada empat jalur berbeda yang dapat kalian ambil untuk mencapai puncak Gunung Fuji: Yoshida (kuning), Subashiri (merah), Gotemba (hijau) dan Fujinomiya (biru). Jalur dibagi menjadi 10 tahap. Kebanyakan pendaki akan memulai dari stasiun kelima setiap jalur.

Banyak pendaki memilih perjalanan selama dua hari, beristirahat di pondok yang terletak di setengah jalan menaiki pegunungan sebelum berangkat ke puncak pagi-pagi sekali esoknya. Kesempatan ini adalah waktu terbaik untuk melihat keindahan matahari terbit.

Berhati-hatilah saat mendaki dalam kegelapan karena kecelakaan bisa terjadi. Para pemula mungkin ingin mendaki agak siang saat cuaca lebih aman, hangat, dan tidak terlalu ramai.

 1. Memilih rute/trek pendakian 

Yoshida, jika Titipers memilih rute ini, rata-rata waktu untuk naik 6 jam dan rata-rata waktu untuk turun adalah 4 jam. Rute ini sangat cocok bagi pemula karena rute paling populer, dan jalur pendakian berbeda dengan jalur pada saat naik.

Subashiri, rata-rata waktu untuk naik 6 jam dan rata-rata waktu untuk turun adalah 3 jam. Biasanya pendaki yang telah berpengalaman karena pemandangan yang disajikan lebih bervariasi, bergabung dengan jalur Yoshida di stasiun kedelapan, dan perjalanan dimulai di bagian hutan. Namun, bagi pemula juga bisa mencoba jalur ini. 

Gotemba, pada jalur ini kalian memakan waktu untuk naik selama 7 jam dengan waktu turun rata-rata selama 3 jam. Pendaki yang memilih rute ini adalah level veteran karena pendakian yang jauh tapi paling asyik meluncur menuruni kerikil vulkanik. Pendaki yang lebih berpengalaman atau mereka yang pernah mendaki Fuji mungkin ingin mencoba jalur Gotemba yang paling panjang dan paling tidak ramai atau jalur Fujinomiya yang curam dan berbatu.

Fujinomiya, pendaki pemula dapat memilih rute ini dengan menghemat waktu, rata-rata waktu untuk naik 5 jam dan waktu rata-rata untuk turun adalah 3 jam. Rute terpendek menuju puncak dan terpopuler kedua; pendakian yang curam dan berbatu.

Sejauh ini jalur Yoshida adalah rute yang paling populer karena dilengkapi dengan fasilitas paling mendukung, termasuk pondok gunung. Bisa menjadi pilihan yang tepat untuk Titipers yang pertama kali mendaki. Namun, jika kalian ingin lebih banyak tantangan atau pendakian yang lebih tenang maka kalian bisa mencoba rute lainnya. 

 2. Tentukan hari dan waktu untuk mendaki Gunung Fuji 

Setelah memilih rute, Titipers menentukan kapan waktu keberangkatan. Musim pendakian resmi Fuji berlangsung dari awal Juli hingga awal September. Waktu puncak biasanya sekitar 20 Juli hingga akhir Agustus, saat cuaca lebih stabil dan sekolah libur. Bagian yang menyenangkan dari pendakian adalah mengobrol dengan pejalan kaki lain, tetapi jika kalian ingin menghindari keramaian, pilih hari kerja dan lewati periode liburan Obon dari 13 – 15 Agustus. 

Selama musim pendakian, bus antar-jemput reguler berangkat dari stasiun kereta terdekat ke Gunung Fuji dari sekitar pukul 06.30 a.m hingga 20.00 p.m dengan harga 1,500 (Rp. 167.800.00). Ada juga pilihan bus langsung dari Tokyo, Gotemba dan Shizuoka. Untuk perjalanan pulang, bus biasanya berangkat pada pukul 08.30 a.m dan selesai pada pukul 20.30 a.m. Setiap jalur memerlukan akses yang berbeda.

Sebagian besar daya tarik Gunung Fuji adalah kesempatan untuk menyaksikan matahari terbit dari puncak gunung (dikenal dalam bahasa Jepang sebagai goraikou). Jika tujuan kalian ada dua pilihan, pilihlah keberangkatan mulai pada sore hari dan beristirahat di pondok gunung di stasiun ketujuh atau kedelapan di malam hari sebelum menuju ke puncak setelah tengah malam, atau mulai pada sore hari dan melanjutkan perjalanan ke puncak. tanpa istirahat panjang. Meskipun berhenti di pondok gunung lebih mahal, ini membantu kalian menyesuaikan diri dengan ketinggian dan memberi kesempatan untuk mengistirahatkan kaki.

 3. Booking penginapan di gunung 

Mendaki dalam gelap membutuhkan kewaspadaan ekstra. Siapkan peralatan yang memadai, persiapan mental merupakan kunci untuk mendaki gunung dengan aman. Apabila bermalam di gunung, pastikan  sudah melakukan reservasi pondok sebelumnya, karena penginapan akan penuh terisi selama musim yang ramai. Semua gubuk menerima pemesanan melalui telepon (dalam bahasa Jepang) atau reservasi secara online (dalam bahasa Inggris dan Jepang).

Titip Jepang-Gunung Fuji

Di jalur Yoshida, ini termasuk pondok Kamaiwakan, Fujiichikan, Toyokan, Gansomuro, dan Goraikokan. Biaya berkisar dari sekitar 6.500 (Rp. 727.560,00) untuk sleeping bag dan untuk kamar tidur bersama. Untuk kamar private dan sleeping bag seharga 11.000 (Rp. 1.231.270.00). Harga tersebut sudah termasuk sarapan dan makan malam. Kalian akan disajikan menu dasar biasanya kari atau mie, karena makanan hangat adalah pilihan terbaik setelag pendakian yang panjang. 

Tetapi bagi kalian yang ingin beristirat dalam waktu singkat akan dikenakan biaya seharga 1.000 (Rp. 111.900.00) per jam, mereka juga menyediakan toilet seharga 200 (Rp. 22.390.00). So, pastikan kalian membawa banyak uang receh!.

Makan malam biasanya akan disajikan sekitar jam 5 sore, dengan lampu mati pada jam 9 malam. Sebagian besar gubuk akan melakukan panggilan bangun sekitar pukul 1:30 a.m. Sebagian besar gubuk juga memiliki toko kecil yang menyediaan seperti makanan, air, dan tabung oksigen walaupun dengan harga yang melambung tinggi.

Pastikan Anda tahu batasan-batasan sendiri dan paham kapan saatnya turun gunung apabila Anda merasa tidak enak badan. Sangat penting untuk mengatur kecepatan diri, tetap terhidrasi, dan membawa makanan yang cukup untuk melanjutkan perjalanan.

 4. Apa yang harus dibawa 

Lengkapi kebutuhan Titipers selama mendaki dengan sepatu mendaki yang cocok, topi, sarung tangan, jas hujan, jaket, pakaian dalam cepat kering, lampu senter kepala, tas plastik sampah, tongkat bantu jalan, makanan, dan uang belanja. Siapkan minuman paling sedikit dua liter.

Jika kalian menginginkan pemandangan matahari terbit terbaik, ketahuilah bahwa suhu sebelum fajar di puncak dapat turun menjadi sekitar 0℃ (32℉) dan terasa jauh lebih dingin saat tidak bergerak. Gunakan sepatu yang sesuai, sebaiknya dengan penyangga pergelangan kaki. Karena membuat kaki akan sedikit membengkak saat memanjat, jadi pastikan sepatunya cukup besar untuk menampungnya. Jika kalian mendaki di malam hari, bawalah senter kepala (ditambah baterai cadangan) sehingga kalian aman mencapai puncak dalam kegelapan di jalan berbatu.

 5. Fasilitas di tempat 

Pondok pegunungan di sepanjang trek menyediakan air dan bekal lain yang cukup seperti tongkat mendaki dan makanan ringan. Jika Titipers bermalam di salah satu pondok ini, perlu diingat bahwa di sana tidak ada air mengalir, dan kamar kecil tidak terhubung dengan pipa leding. Terlepas dari ketinggian dan kurangnya fasilitas dasar, kalian akan menemukan Kantor Pos Puncak Fuji di puncak Gunung Fuji, tempat mengirim kartu pos dengan cap pos autentik dari puncak gunung.

Trekking pole juga berguna, terutama saat turun. Alternatifnya kalian bisa membeli tongkat kayu sebelum pemberangkatan, biasanya ditemui di setiap stasiun. Mungkin beberapa dari kalian memilih untuk menyewa kebutuhan pendakian, kalian dapat mengunjungi Yamarent dan Sora no Shita. 

 6. Mendaki tepi kawah 

Para pendaki berpengalaman mungkin senang mendaki lebih jauh ke sekitar kawah Gunung Fuji. Pendakian ini memakan waktu sekitar 90 menit dan merupakan cara yang bagus untuk mendapatkan pemandangan 360 derajat seluruh Jepang.

 7. Akomodasi setempat 

Terdapat sejumlah akomodasi di dekat Danau Kawaguchi, yang mudah diakses dengan bus dari stasiun kelima pada trek Yoshida. Jika jadwalnya memungkinkan, Titipers bisa menghabiskan waktu di sekeliling danau dan sekitar kawasan Lima Danau Fuji, yang terkenal akan pemandangan alamnya yang indah dan mata air panas yang menenangkan. Mandi di salah satu pemandian air panas (onsen) ini merupakan cara yang bagus untuk meringankan kaki setelah pendakian yang melelahkan.

Titip Jepang-Gunung Fuji

Mereka yang ingin cepat kembali ke kota dapat pulang tanpa akomodasi ekstra dan memilih kereta peluru atau perjalanan bus kembali ke Tokyo. Kalian bisa naik bus ke stasiun kelima dan melanjutkan perjalanan dari sana dengan berjalan kaki. Pendakian bisa memakan waktu 5-10 jam tergantung pada jalur yang dipilih, tingkat kebugaran tubuh dan berapa lama istirahat.

Jika mengambil jalur Yoshida, Titipers dapat mengharapkan jalur zig-zag di jalan naik, dengan bagian berbatu saat mendekati puncak, sedangkan jalan turun adalah rute berkelok-kelok di atas puing-puing merah tua yang berdebu. Perlu diingat bahwa puncak hanyalah titik tengah! Pendakian akan memakan waktu sekitar setengah hingga dua pertiga waktu pendakian.

Pastikan kalian memiliki cukup makanan dan air untuk perjalanan pulang dan jangan terburu-buru. Sebagian besar kecelakaan terjadi di jalan turun berkat kombinasi kelelahan, adrenalin, dan gravitasi! Dan ingat: bahkan jika tidak melihat matahari terbit dari puncak karena waktu atau kondisi cuaca, mencapai puncak adalah pencapaian besar dalam hidup. 

 8. Akses menuju lokasi 

Meskipun ada beberapa cara untuk mengakses Gunung Fuji, metode yang paling nyaman untuk para pendaki yang berwisata dari Tokyo adalah bus langsung dari Stasiun Shinjuku ke stasiun 5 dari trek Yoshida. Perjalanan ini membutuhkan waktu sekitar dua setengah jam. Mohon dicatat bahwa layanan bus ini hanya tersedia selama musim pendakian.

Apabila Titipers berencana menghabiskan waktu di daerah tersebut sebelum pendakian, ada kereta peluru yang melayani sejumlah destinasi Shizuoka dari Tokyo, Osaka, Nagoya, dan Kyoto. Stasiun Shin-Fuji merupakan pusat transportasi utama untuk pendakian Gunung Fuji di sisi Shizuoka.

Untuk Prefektur Yamanashi, aksesnya berada di Chuo Line yang menghubungkan Tokyo dan Matsumoto di Prefektur Nagano. Stasiun Kawaguchiko adalah portal utama untuk mereka yang ingin mendaki, namun mereka harus berganti kereta di Stasiun Otsuki di Chuo Line.

 9. Menggunakan paket tur

Titip Jepang-Gunung Fuji

Untuk pendaki pemula atau untuk Titipers yang tidak ingin terlalu banyak rencana, pertimbangkan kegiatan mendaki Gunung Fuji dengan perusahaan wisata. Tur-tur ini dapat mengatur penjemputan di Tokyo, tiket bus, pemandu, makanan, reservasi pondok, dan lainnya. Jika kalian ingin memastikan pengalaman di Gunung Fuji terasa puas dan lancar, percayakan saja kepada ahlinya.

Ikuti terus berita terbaru dari kanal-kanal Titip Jepang ya! Yuk, baca artikel lainnya di sini^^

Sumber: gaijinpot japan.travel

Jangan lupa Ikuti juga media sosial Titip Jepang:
Instagram: @titipjepang
Twitter: @titipjepang
Facebook: Titip Jepang

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *