Jepang Berlakukan Tes TBC Untuk Turis dari 6 Negara Termasuk Indonesia

BLOG-Hal yang boleh dan tidak boleh dilakukan di Jepang-4

Mengingat situasi kejadian pasien Tuberkulosis (TB) di Jepang, Badan Layanan Imigrasi Kementerian Luar Negeri, dan Kementerian Kesehatan, Tenaga Kerja, dan Kesejahteraan Jepang akan memperkenalkan skrining TB Pra-Masuk ke negara tersebut. Hal ini diterapkan pada warga negara dari negara-negara dengan beban kasus TBC yang tinggi. Skrining ini akan diterapkan pada mereka yang ingin tinggal di Jepang untuk jangka waktu menengah hingga jangka panjang, untuk memastikan bahwa mereka tidak menderita TBC sebelum mereka masuk ke Jepang.

Negara-negara tersebut antara lain Filipina, Vietnam, Tiongkok, Indonesia, Nepal, dan Myanmar. Dengan catatan, akan ada kemungkinan penambahan negara yang disaring di masa mendatang.

Skrining TBC akan dilaksanakan pada atau setelah tanggal 1 Juli 2020 di negara-negara di mana koordinasi yang diperlukan telah selesai dan dilakukan di institusi medis yang telah ditunjuk oleh pemerintah Jepang.

Karena meningkatnya jumlah pasien TBC kelahiran luar negeri di Jepang, Kementrian telah memutuskan skrining TBC sejak tahun 2018 namun tertunda. Menurut Kementerian kesehatan, 10.235 pasien TBC baru terdaftar di Jepang pada tahun 2022. Namun sejak tahun 2021, jumlah kasus TBC telah turun di bawah 10 per 100.000 penduduk yang menjadikan Jepang sebagai negara “endemis rendah” untuk TBC menurut klasifikasi WHO.

Diketahui 11,9 persen pasien TBC baru diketahui berasal dari luar negeri, dan rasionya terus meningkat seiring bertambahnya penduduk dari negara asing yang menetap di Jepang. TBC yang resistan terhadap obat juga menjadi masalah di luar negeri.

BACA JUGA: Jepang Promosikan Visa Elektronik Sebagai Upaya Pemulihan Pariwisata

Untuk pemberitahuan lebih jelas, Titipers dapat mengunjungi situs web Kementerian Kesehatan, Perburuhan dan Kesejahteraan (Pemeriksaan Tuberkulosis Pra-Masuk di Jepang) untuk rinciannya.

Ikuti terus berita-berita terbaru di kanal Titip Jepang. Yuk baca artikel lainnya lainnya di sini!

sumber: Ministry of Foreign Affairs of Japan ; The Asahi Shimbun

Jangan lupa ikuti juga media sosial Titip Jepang:
Instagram: @titipjepang
Twitter: @titipjepang
Facebook: Titip Jepang

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *