Yokai Nure Onna: Siluman Ular di Film Exhuma

Nure Onna

Nure onna (濡女, wanita basah) adalah yokai yang diceritakan dalam mitologi Jepang yang menyerupai makhluk reptil berkepala wanita muda dan berbadan tubuh mirip ular. Ada beberapa variasi cerita, di Tsushima, Prefektur Nagasaki, disebut nure onago, yang berpenampilan seperti gadis kecil. Yokai ini biasa ditemukan di Prefektur Kagoshima yang disebut iso onna. Ada juga yang disebut sebagai paranormal di laut dengan panggilan nureyomejo.

Nure onna disebut vampir karena sejumlah legenda menyebutkan bahwa ia menghisap darah korbannya. Yokai ini memiliki tenaga yang sangat kuat dibandingkan manusia, dia akan muncul di tepi pantai atau sungai dengan menyamar sebagai wanita untuk menipu mangsanya.

Baca Juga: [URBAN LEGEND] Apa itu Yokai? Mengenal Siluman-Siluman Jepang

 Penampilan Nure Onna 

Yokai Nure Onna

Penampilan nure onna sendiri tidak ada spesifik secara jelas. Banyak yang mengatakan dia memiliki lidah yang bercabang dua, taring tajam di deretan giginya, berambut hitam panjang dan terlihat sangat indah untuk menyembunyikan wajahnya. Dalam legenda ada dua jenis nure onna, pertama tidak memiliki anggota badan dan kepalanya hanya berada di atas tubuh ular, dan yang lainnya berbeda dari yang pertama dengan adanya tangan.

Legenda lain menggambarkan, mereka sering disebut memangsa manusia, namun mereka tidak memiliki penampilan yang pasti hanya dikenal lewat ciri-cirinya saja. Nure onna mirip dengan yokai, isoonna, di Kyushu, seperti isoonna, mereka dikatakan muncul di laut atau sungai. Nama mereka berasal dari legenda bahwa rambut mereka selalu basah. Mereka juga diteorikan sebagai perubahan bentuk ular laut.

Baca Juga: Rokurokubi: Siluman Wanita Berleher Panjang dari Jepang

Baca Juga: Yokai Nukekubi: Hantu Jepang yang Mirip ‘Kuyang’

 Legenda Nure Onna 

legenda Nure Onna

Banyak publikasi Zaman Edo seperti Hyakkai Zukan, Gazu Hyakki Yagyo, dan lain-lain, yang menggambarkan nure onna sebagai seorang wanita bertubuh ular, yang terkenal pada masa itu, namun tidak ada cerita tentang nure onna bertubuh ular dalam literatur klasik masa itu yang dapat ditemukan.

Diceritakan di wilayah Iwami di Prefektur Shimane, Nure Onna, adalah sosok misterius yang disebut seperti ushi oni, di mana dia akan muncul di tepi laut yang menyamar seperti wanita yang menggendong bayi kepada nelayan, dia menitipkan bayinya untuk istirahat. Nelayan yang menggendong bayi akan merasa beban berat dari bayi seperti menggendong batu. Saat menyadarinya dia akan melemparkan bayi dan melarikan diri. Sayangnya, batu itu tidak mudah dibuang di saat itulah Nure onna akan memangsa korbannya dengan lidahnya yang panjang seperti ular yang menyedot seluruh darah dari tubuh korban.

Dalam cerita lain, nure onna hanya mencari kesendirian saat dia mencuci rambutnya dan bereaksi keras terhadap orang yang mengganggunya. Rokurokubi adalah kerabat dekat nure onna.

Nure Onna Exhuma

Nure Onna juga muncul di pertengahan film Exhuma, horor Korea yang lagi booming sampai saat ini. Kemunculan Nure onna di sini terjadi saat pembongkaran buyut dari keluarga Park di dataran tinggi. Saat peti mati berhasil diangkat salah satu penggali kubur menemukan ular berwarna merah yang hampir meliliti kakinya. Secara spontan penggali kubur itu membunuh ular merah tepat di bagian leher ular dengan sekop yang dipegangnya. Setelah ular itu dibunuh kepala ular seketika berubah menjadi kepala wanita muda dan terdengar jeritan suara perempuan yang kesakitan.

Sebagian orang menyebut ular merah itu pertanda kehadiran yokai nure onna, mitologi Jepang. Film Exhuma sendiri menceritakan sejarah Jepang-Korea yang terbungkus dengan cerita horor. Ditambah lagi peti mati keluarga Park itu terdapat lukisan ular yang menandakan bahwa mayat ini bukan dari kalangan awam. Titipers dapat menyimak lebih lengkap review film Exhuma.

Baca Juga: Review Film Exhuma: Siapa Iblis yang Sebenarnya?

Jangan lupa ikuti terus berita terbaru dari kanal-kanal Titip Jepang ya! Yuk, baca artikel lainnya di sini^^

Jangan lupa Ikuti juga media sosial Titip Jepang:
Instagram: @titipjepang
Twitter: @titipjepang
Facebook: Titip Jepang

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *