1.600 Tempat Duduk Kosong Pada Kompetisi Senam Jepang Akibat Ulah Satu Orang

Di Jepang, suatu kompetisi senam nasional, NHK Cup, merupakan ajang senam yang paling prestisius. Hal ini lantaran, kompetisi tersebut merupakan kualifikasi untuk atlet-atlet yang bakal berlaga pada Kejuaraan Dunia Senam atau Olimpiade. Tak ayal, hal itu membuat kompetisi tersebut mendapat banyak atensi dari para penonton.

Dua tahun sebelumnya, kompetisi ini mengalami penurunan jumlah penonton akibat COVID-19. Akan tetapi, setelah pembatasan COVID-19 makin dilonggarkan oleh pemerintah,  membuat panitia penyelenggara (panpel) berharap penonton tahun ini bakal ramai. Kompetisi tersebut berlangsung pada 14 Mei (untuk putri) dan 15 Mei (untuk putra). Pada saat penjualan tiket dibuka, sudah banyak tiket yang terjual dengan cepat. Bahkan panpel menambahkan tiket yang dijual.

Namun, pada saat hari H, ternyata banyak kursi penonton yang kosong melompong. Itu terlihat pada dek atas dan dek kedua.

Mengapa Hal Tersebut Bisa Terjadi?

Berdasarkan penuturan anggota Asosiasi Senam Jepang yang dilansir soranews. Hal ini bisa terjadi lantaran ada satu orang yang memesan 1600 kursi, namun tidak dibayarkan sebelum acara dimulai.

Menurut catatan penjualan, orang ini telah membuat sekitar 600 reservasi untuk 14 Mei, dan 1.000 untuk 15 Mei. Kehadiran sebenarnya untuk setiap hari adalah 518 dan 1.251, yang berarti setengah dari penjualan tiket yang diharapkan dibuat oleh satu individu yang pada akhirnya tidak membayarnya.

Sistem reservasi online ajang NHK Cup tersebut memungkinkan orang untuk memesan terlebih dahulu, baru membayarkan di kemudian hari. Jika tidak ada pembayaran yang dilakukan hingga batas waktu, maka kursi dibuka kembali. Karena tidak ada batasan berapa banyak kursi yang dapat dipesan oleh satu orang sehingga pada saat tenggat waktu mereka lewat, panpel sudah harus melakukan penyesuaian untuk peningkatan besar dalam permintaan.

Lebih parahnya lagi, karena adanya tindakan pencegahan COVID-19, tidak ada tiket terjual untuk di tempat tersebut. Karena dek kedua benar-benar kosong, staf gimnasium harus segera mengantar setiap orang yang memesan kursi di dek ketiga ke kursi di tingkat kedua.

Bukan Kasus Pertama

Situasi seperti ini hampir mirip dengan yang terjadi di Osaka pada 2020 lalu, di mana seorang pria memesan 1.873 kursi untuk dua pertandingan bisbol profesional dan kemudian membatalkan semua kecuali dua untuk dirinya sendiri sehingga dia memiliki ruang. Namun, berbeda dengan kasus 2020, Asosiasi Senam Jepang sepertinya tidak akan menuntut pria tersebut ke ranah pengadilan.

Asosiasi Senam Jepang berkonsultasi dengan kepolisian Tokyo setelah mengidentifikasi nama individu, tetapi tidak melaporkan kerusakan apa pun. Asosiasi hanya mengatakan bahwa mereka akan mencegah terulangnya insiden ini dengan membatasi jumlah tiket yang dapat dipesan satu orang.

Menurut analisa dari situs soranews , kemungkinan orang tersebut tidak berniat jahat. Dia tidak sengaja melakukan reservasi yang cukup banyak karena kesulitan menggunakan sistem itu dalam prosesnya.

Ikuti terus berita terbaru dari kanal-kanal Titip Jepang ya Yuk, baca artikel lainnya di sini^^

Sumber: soranews24

Jangan lupa Ikuti juga media sosial Titip Jepang:
Instagram: @titipjepang
Twitter: @titipjepang
Facebook: Titip Jepang

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *