10 Film Jepang Terbaik yang Bukan Karya Kurosawa atau Miyazaki (IMDb)
Sejak dahulu kala, Jepang terkenal menjadi raksasa industri media hiburan mulai dari anime, film, layanan karaoke, merchandise. Hal itu yang telah menghasilkan beberapa sutradara terhebat dalam sejarah, dari Akira Kurosawa hingga Hayao Miyazaki.
BACA JUGA: 11 Film Hayao Miyazaki: Animator Legendaris dari Jepang
Namun, film Jepang tidak semuanya hasil karya dari dua sutradara legend ini. Keduanya menjadi perwakilan dari tujuh seniman yang paling terkenal di Jepang. Tapi, ada juga sutradara lain yang memiliki karya yang bagus sama seperti Masaki Kobayashi dan Yasujirō Ozu, walaupun tidak terlalu mapan seperti para seniornya tapi cukup pantas mendapatkan acungan jempol.
Banyak mahakarya sinema terbaik berasal dari Negeri Matahari Terbit. Dari misteri klasik Harakiri hingga drama keluarga mengharukan Tokyo Story. Berikut ini Film Jepang Terbaik yang telah kami rangkum berdasarkan rate tertinggi IMDb:
1. The Human Condition III: A Soldier’s Prayer (1961)
Film Jepang terbaik yang pertama diduduki oleh film The Human Condition III: A Soldier’s Prayer (1961). Mendapatkan rate tertinggi di IMDb, yaitu 8,8/10.
Menceritakan sesuatu yang benar-benar istimewa untuk menutup trilogi cerita yang fenomenal seperti seri The Human Condition III: A Soldier’s Prayer (film yang menceritakan dampak kekalahan Jepang). Siapa pun tidak dapat memprediksi ending cerita film ini untuk pertama kalinya. Tonton selengkapnya untuk menjawab rasa penasaran Titipers.
2. Harakiri (1962)
Drama perang bukanlah satu-satunya genre yang direvolusi oleh Kobayashi. Dia juga memiliki beberapa sinema yang dibilang drama paling ikonik: Harakiri. Film Harakiri sendiri mengambil latar waktu antara tahun 1619 dan 1930, tepatnya pada zaman Edo dan pemerintahan Keshogunan Tokugawa. Perdamaian di Jepang abad ke-17 menyebabkan keluarnya shogun dari klan prajurit. Hal ini kemudian membuat ribuan samurai berhenti dan jatuh miskin.
Film ini mendapatkan rate 8,6/10 di IMDb dan berikut ini video trailer Harakiri 1962.
Setiap penggemar film yang menonton Harakiri akan diingatkan akan kekuatan magis cerita. Film ini dibuat dengan cerita yang sangat mendebarkan dan penuh aksi, sehingga penonton tidak punya kesempatan untuk tidak bersenang-senang dengan cerita filmnya. Plotnya yang sangat cermat ditambah dengan tema dan karakter yang sangat mendalam. So, Titipers pecinta film drama perang, film ini sangat tepat untuk kalian.
3. The Human Condition I: No Greater Love (1959)
Cerita pertama dalam trilogi The Human Condition I: No Greater Love, Kenji pemeran protagonis yang bekerja sebagai pengawas di penjara Manchuria selama Perang Dunia II, dia berharap untuk menghindari tugas sebagai tentara.
Film Jepang terbaik ketiga ini mendapatkan rate 8,5/10 dari IMDb. Berikut visualisasi trailer The Human Condition I: No Greater Love.
Kobayashi sebagai sutradara film ini mampu menyandingkan momen-momen kebrutalan suram yang mencerminkan sisi tergelap dari kondisi manusia disertai momen romantis dan ketenangan yang puitis. Tatsuya Nakadai sangat piawai membawakan salah satu pertunjukan paling kuat dalam sejarah perfilman Jepang, memulai kisah trilogi yang membawakan cerita selanjutnya yang tidak kalah menarik.
4. Woman in the Dunes (1964)
Film Jepang terbaik kali ini adalah film thriller dramatis yang diselimuti nuansa horor. Dua kata untuk film Woman in the Dunes, erotis dan menakutkan. Kenapa begitu? karena di dalamnya menceritakan seorang ahli entomologi yang disiksa dengan kejam setelah ditangkap oleh penduduk desa tepi pantai yang miskin.
Woman in the Dunes mendapatkan rate 8,5/10, sangat pas ditonton kalian pecinta film thriller dramatis semi horor.
Menceritakan tentang seorang pengumpul serangga bernama Niki yang perburuannya pada serangga membuatnya “terdampar” di sebuah daerah di Jepang yang terkenal dengan bukit2 pasirnya (dunes). Penduduk di daerah tsb, menunjukkan padanya sebuah rumah tempat ia bisa bermalam.
5. The Human Condition II: Road to Eternity (1959)
Masaki Kobayashi membuat banyak film luar biasa sepanjang karirnya, tetapi banyak yang berpendapat bahwa pencapaian terbesarnya adalah trilogi The Human Condition . Road to Eternity , di mana protagonis pasifis berjuang untuk mempertahankan cita-citanya, mungkin seri dengan rating terendah, tetapi menjadi entri dengan rating terendah di salah satu trilogi film terbaik yang pernah ada masih merupakan prestasi yang terpuji. (8,4/10)
Road to Eternity adalah bagian anti-perang dengan ruang lingkup besar dan proporsi epik. Sepanjang runtime tiga jamnya, sekuel mengejutkan ini menggambarkan bagaimana umat manusia berperilaku dalam kondisi yang paling tidak manusiawi dan melakukannya dengan sangat kuat.
6. Your Name (2016)
Kalau ditanya film anime apa yang bagus? Jawabannya tidak melulu Studio Ghibli. Film Your Name garapan Makoto Shinkai ini termasuk salah satu karya terbaiknya. Menceritakan kisah menyentuh tentang dua siswa sekolah menengah yang tiba-tiba berpindah tempat dan harus belajar menyesuaikan hidup mereka satu sama lain.
BACA JUGA: REVIEW FILM ANIME Your Name: Kisah Cinta Beda Waktu
Apa dikata jika IMDb memberi rate 8,4/10, film anime ini termasuk kategori film Jepang terbaik.
Your Name menceritakan kisah cinta yang begitu menawan dan berdampak emosional bahkan mereka yang tidak suka film romantis pun pasti akan menghargai yang satu ini. Secara visual mengesankan dan sangat mempesona, ini adalah anime klasik modern yang pasti akan tetap abadi.
7. Sansho the Bailiff (1954)
Di Abad Pertengahan Jepang, seorang penguasa yang welas asih diasingkan dan keluarganya mencoba untuk bersatu kembali dengannya. Itulah kisah Sansho the Bailiff karya Mizoguchi, yang menceritakan kembali kisah rakyat Jepang kuno tentang kekuatan emosional yang luar biasa dan kualitas produksi yang luar biasa.
Titipers tidak akan sia-sia setelah menonton film Jepang terbaik satu ini, IMDb memberikan rate 8,4/10 untuk film Sansho the Bailiff. Berikut cuplikan video trailer dari film sejarah ini.
Banyak pengulas di IMDb setuju bahwa ini adalah salah satu film paling menyedihkan sepanjang masa, siapkan sekotak tisu untuk menontonnya dari awal hingga akhir. Tanpa belas kasihan, manusia seperti binatang buas, dan Sansho the Bailiff mengeksplorasi ide ini dalam pencapaian sinematik yang tidak seperti yang lain.
8. Tokyo Story (1953)
Mungkin mahakarya Ozu yang paling terkenal, Tokyo Story. Bakat sutradara yang berhasil menyederhanakan sehingga cerita Tokyo Story terlihat natural, menceritakan kisah yang sangat kuat tentang pasangan lansia yang bepergian untuk melihat anak-anak mereka, hanya untuk menemukan bahwa mereka tidak punya banyak waktu untuk dihabiskan bersama mereka kembali.
Tokyo Story mendapatkan rate 8,2/10, saksikan perjalanan pasangan lansia ini dengan camilan favorit kalian!
Untuk Titipers yang penyabar, film ini cocok untuk kalian. Di sini kalian akan menamukan karakter yang dibangun dengan komposisi yang indah dan penuh emosi, namun perlahan akan mulai menggerogoti jiwa dan menyadari betapa memilukan dan luar biasa film Tokyo Story.
9. Ugetsu (1953)
Dalam drama sejarah Ugetsu, seorang pembuat tembikar meninggalkan keluarganya untuk mencari uang dan akhirnya dirayu oleh roh. Memadukan unsur fantasi dengan genre drama perang, film ini menceritakan kisah yang menakjubkan dan sangat kuat. Sangat worth untuk masuk list film tontonanmu minggu ini, mendapatkan rate 8,2/10 di IMDb. Tunggu apa lagi?
Disutradarai oleh Kenji Mizoguchi, Ugetsu berhasil membangun suasana yang diselimuti dengan visual yang indah dan pemandangan suara yang menghantui, di mana penonton dapat menyaksikan pemeriksaan menarik tentang kedalaman jiwa manusia yang paling gelap. Itu salah satu film paling menarik tentang keserakahan dan pastinya wajib ditonton sih!
10. Late Spring (1949)
Yasujirō Ozu secara langsung mengabaikan aturan sinema pada masanya dan melakukan meditasi yang cukup lambat untuk mempelajari tentang sifat manusia. Salah satu filmnya yang paling terkenal adalah Late Spring, tentang seorang wanita berusia 27 tahun yang hidup bahagia dengan ayahnya yang menjanda sampai dia yakin bahwa dia harus menikahi putrinya agar dia tidak sendirian selamanya.
Rate di IMBd mencapai angka 8,2.10. Sangat pas nonton bareng dengan keluarga minggu ini!
Mengalir seperti puisi yang indah dan sederhana, seperti yang hanya bisa dilakukan oleh film-film sutradaranya.
Kenapa akurasi film Jepang terbaik berdasarkan skor film di IMDb?
Karena penilaian tersebut berasal dari pengguna yang menonton film ini secara legal. So, Ikuti terus berita terbaru dari kanal-kanal Titip Jepang ya! Yuk, baca artikel lainnya di sini^^
Sumber: collider
Jangan lupa Ikuti juga media sosial Titip Jepang:
Instagram: @titipjepang
Twitter: @titipjepang
Facebook: Titip Jepang