Tiket nonton AiScReam di CGV sudah bisa dipesan mulai 15 Agustus 2025.
Minna-san~ siap-siap, karena kabar manis datang dari akun resmi CGV Indonesia! Unit idol terbaru dari seri Love Live!, AiScReam, bakal hadir lewat acara spesial bertajuk “TOPPING LIVE – Come see me before I melt ♡♡♡ LIVE VIEWING”.
Acara live viewing ini akan digelar di CGV Central Park pada Minggu, 7 September 2025, mulai pukul 14:30 WIB. Tiket dibanderol seharga Rp350.000 dan setiap pembelian sudah termasuk bonus stiker eksklusif yang bisa jadi koleksi manis untuk para penggemar.
Pre-sale tiket telah dibuka sejaki 15 Agustus 2025 pukul 14:00 WIB melalui aplikasi dan website resmi CGV.
Buat kamu yang belum kenal, AiScReam (dibaca seperti ice cream) adalah unit imut yang berisi tiga karakter favorit Love Live!: Ruby Kurosawa (CV: Ai Furihata) dari Aqours, Ayumu Uehara (CV: Aguri Onishi) dari Nijigasaki, dan Shiki Wakana (CV: Wakana Okuma) dari Liella!. Single debut mereka, “Ai♡Scream!”, yang rilis Januari 2025, sukses viral dengan koreografi catchy sampai-sampai jadi tren dance di media sosial.
Oh iya, kamu juga bisa bawa lightstick konser untuk menambah semarak selama live viewing ini. Jadi jangan sampai ketinggalan kesempatan langka buat menyaksikan aksi spektakuler AiScReam di layar lebar CGV!
Penyanyi legenda industri hiburan Jepang, Nobuo Yamada (NoB) yang menyanyikan lagu ikonik dari Saint Seiya ‘ Pegasus Fantasy” dan dunia tokusatsu tutup usia
Berita duka datang dari industri musik Jepang, kali ini Nobuo Yamada yang memiliki nama panggung “NoB” tutup usia pada 9 Agustus 2025 lalu. Nobuo telah mengidap kanker ginjal sejak 8 tahun lalu, dan sudah menjalani berbagai pengobatan agar bisa kembali ke dunia Musik yang dia senangi. Walaupun dirinya dinyatakan tidak akan bertahan lebih dari 5 tahun sejak diketahui penyakitnya, Nobuo-san terus berjuang dan akhirnya meninggal di usia 61 tahun.
Nobuo Yamadamerupakan legenda karena karya miliknya lagu pembukanya dalam salah satu anime Shonen di tahun 90-an, Saint Seiya yang berjudul “Pegasus Fantasy”. Dirinya kemudian mengisi berbagai musik dari dunia Tokusatsu dan kebanyakan mengisi soundtrack dari Super Sentai. Salah satu karyanya “Madou Kishi Wolzard” dari Mahou Sentai Magiranger dan “Eat, Kill All” feat Tarou Kobayashi dari film Kamen Rider Amazons.
Pemakaman Nobuo Yamada dihadiri secara tertutup oleh keluarganya. Upacara perpisahan untuk para penggemar akan dilaksanakan juga untuk mengenang musisi legenda satu ini. Rest in Peace NoB.
Pegasus Fantasy · Saint Seiya · Tribute to Nobuo Yamada
Kaos spesial yang muncul di Super Sentai 50th Anniversary Exhibition memperlihatkan seluruh Sentai dari masa ke masa
Bulan Agustus menjadi waktu yang tepat untuk mengadakan pameran besar di Jepang karena liburan musim panas yang panjang. Pada Bulan tersebut khususnya tahun ini, Super Sentai mengadakan pameran untuk merayakan 50 tahun franchise-nya yang dilaksanakan di Tokyo Dome City, Prism Hall, Jepang mulai tanggal 8 Agustus hingga 27 Agustus 2025.
Pada pameran tersebut berbagai hal diperlihatkan salah satunya adalah patung dari keseluruhan sentai yang pernah hingga saat ini. Patung tersebut juga berukuran 1:1 atau seukuran aslinya.
Pastinya untuk mengenang pameran ini, pihak penyelenggara membuat merchandise dan merchandise tersebut adalah 6 variasi kaos spesial yang berisikan setiap anggota Super Sentai dari berbagai warna. Mulai dari warna merah, biru, kemudian Sentai hijau yang dijadikan satu dengan Sentai hitam, warna pink, warna kuning bersama dengan warna jingga, dan terakhir sentai ke-enam khususnya sentai dengan warna lain selain warna tersebut. Ini dia tampilan langsung dari lokasi,
Titipers bisa membeli kaos spesial ini dengan harga 3.850 yen dan kalian bisa langsung saja titip beli di Titip Jepang sebelum pameran spesial ini tutup akhir bulan nanti.
Nagi Yasaka debut di dunia “perfilman” Jepang dibawah label MOODYZ.
Dunia hiburan Jepang lagi-lagi dihebohkan oleh sebuah nama baru yang langsung mencuri perhatian, Nagi Yasaka. Gadis 20 tahun ini sebelumnya ramai diperbincangkan karena disebut-sebut nyaris menjadi member grup idol Sakurazaka46. Tapi alih-alih debut di panggung idol, Nagi justru memilih jalur yang sama sekali berbeda dengan meluncur ke dunia JAV. Plot twist yang benar-benar bikin publik melongo.
Kilas balik ke tahun 2022, Sakurazaka46 menggelar audisi generasi ketiga yang diikuti puluhan ribu peserta dari seluruh Jepang. Dari ribuan wajah yang mencoba peruntungan, sosok Nagi sempat disinyalir masuk hingga tahap final. Meski tidak pernah diumumkan resmi, sebuah potongan video audisi memperlihatkan wajah seorang kandidat misterius yang oleh warganet diyakini sebagai dirinya. Sayangnya, sebelum debut sebagai idol benar-benar terwujud, Nagi dikabarkan mundur secara sukarela.
Sejak saat itu, namanya tenggelam tanpa kabar. Hingga pada pertengahan 2025, publik kembali dikejutkan. Bukan dengan pengumuman idol group, melainkan dengan kabar debut JAV lewat label ternama Moodyz. Dengan kode MIDA00251 dan durasi mencapai 168 menit, karya perdananya yang dirilis 1 Agustus langsung jadi bahan pembicaraan panas. Statusnya sebagai mahasiswi berusia 20 tahun hanya menambah bumbu sensasi pada kabar ini.
Publikasi dari pihak label tak pernah secara gamblang menghubungkannya dengan Sakurazaka46. Namun, rumor itu sudah telanjur merekat erat. Banyak penggemar yang mencoba membandingkan penampilan Nagi sekarang dengan cuplikan audisi yang dulu beredar, seolah ingin memastikan bahwa gadis yang pernah nyaris jadi idol itu benar-benar sama dengan bintang baru JAV yang tengah ramai dibicarakan.
Tak mengherankan, reaksi publik pun terbelah. Ada yang kaget, ada yang kecewa, tapi tak sedikit juga yang memberi dukungan dan mengaku menantikan langkah karier barunya. Yang jelas, keputusan Nagi Yasaka ini telah membuka babak baru yang penuh kejutan.
Ingin membawa pulang karya debut Nagi Yasaka? Tenang, gampang banget kok. Kamu bisa beli DVD atau versi digitalnya langsung lewat webstore DMM Fanza dengan menggunakan DMM Point Prepaid Card.
Caranya simpel: cukup masukkan produk kartu prabayar ini ke keranjang belanja TITIP JEPANG, lakukan pembayaran saat checkout, dan MinTip akan mengirimkan kode ke email kamu dalam waktu 6–12 jam setelah orderan diterima.
Belum punya akun DMM Fanza? Jangan khawatir. MinTip bisa bantu belikan juga kok. Tinggal hubungi admin web untuk info lebih lengkap, dan kamu bisa langsung menikmati karya debut Nagi Yasaka tanpa ribet.
Jepang baru saja dihebohkan oleh promo kolaborasi Happy Meal x Pokémon, yang menghadirkan kartu eksklusif “Burger Pikachu”. Seharusnya, kampanye ini berlangsung selama tiga hari. Namun, kenyataannya berakhir kacau hanya dalam hitungan jam.
Promosi ini menampilkan paket yang berisi kartu Pikachu eksklusif
Begitu promo dimulai, para calo langsung memborong ratusan hingga ribuan paket Happy Meal demi mendapatkan kartu langka tersebut. Dalam banyak kasus, makanan yang dibeli tidak dimakan—hanya kartu yang diambil, sementara kantong-kantong makanan dibiarkan menumpuk dan dibuang begitu saja. Foto-foto tumpukan sampah penuh Happy Meal yang tak tersentuh dan rak McDonald’s yang kosong pun viral di media sosial.
Akibat aksi borong ini, banyak keluarga yang datang bersama anak-anaknya harus pulang dengan tangan kosong. Beberapa McDonald’s bahkan kehabisan stok di hari pertama. Melihat situasi semakin tak terkendali, pihak McDonald’s Jepang akhirnya memutuskan untuk membatalkan promo lebih awal dan menyampaikan permintaan maaf kepada publik.
McDonald’s Jepang menghentikan promosi kartu Pokémon kurang dari 24 jam setelah dimulai, dengan banyak toko dibanjiri pelanggan yang mencoba mendapatkan kartu eksklusif tersebut sejak menit pertama pembukaan.
Kolaborasi yang awalnya diharapkan menjadi momen gembira bagi penggemar Pokémon justru berubah menjadi pelajaran pahit tentang kerakusan dan ulah segelintir orang yang merusak kesenangan banyak pihak.
Nana Miho debut di dunia perfilm-an dewasa tiga tahun yang lalu.
Kabar mengejutkan datang dari Nana Miho. Dalam siaran langsungnya, aktris JAV populer ini mengumumkan akan resmi pensiun pada 31 Desember 2025, mengakhiri perjalanan kariernya yang dimulai sejak tiga tahun lalu.
Rumor tentang pengunduran dirinya sempat beredar sejak Februari, terutama di kalangan peserta Taipei Red Expo (TRE). Namun banyak penggemar berharap Miho berubah pikiran. Sayangnya, pengumuman “besar” di akun X miliknya mematahkan semua harapan.
“Ada yang ingin kuumumkan. Aku akan meninggalkan karier JAV-ku di akhir Desember. Sudah sekitar tiga tahun sejak debutku. Waktu yang kuhabiskan bersama semua orang sungguh berharga, dan momen-momen itu adalah yang terindah dalam hidupku.”
Ia menyebut alasan pensiunnya adalah untuk “menemukan versi dirinya yang berbeda.”
Menjelang akhir karier, Nana Miho berencana menghadiri sebanyak mungkin acara penggemar, termasuk farewell concert pada 30 Desember yang akan menjadi penampilan terakhirnya. TRE 2025 juga disebut-sebut sebagai penampilan internasionalnya yang terakhir.
Di bawah agensinya, Miho tak hanya dikenal sebagai aktris, tapi juga idola yang tampil di konser besar dan memiliki basis penggemar internasional. Meski banyak yang menganggap ia masih punya waktu di puncak karier, Miho memilih jalan berbeda.
Liburan Obon sudah dekat, tetapi udara sudah dipenuhi nuansa mistis dan mencekam yang sulit dijelaskan. Dedaunan musim panas berkibar, tapi kamu justru terdiam ketakutan melihat pepohonan—karena kamu tahu, tak ada angin di luar…
Kalau kamu suka merasakan sensasi merinding, yuk kenalan dengan yurei —kategori luas dalam cerita rakyat Jepang tentang hantu-hantu penuh dendam. Berbeda dari beberapa yokai yang kadang lucu atau kocak, hantu-hantu Jepang ini justru menyimpan kesedihan mendalam dan mungkin membuatmu tidak bisa tidur malam ini.
Yurei
1. Goryo: The Noble Dead
Secara harfiah, goryo berarti “roh terhormat.” Namun di balik nama itu, tersembunyi sosok hantu dari kalangan bangsawan yang meninggal secara tragis. Kisah tentang goryo pertama kali muncul pada zaman Heian, di mana mereka dipercaya sebagai roh para bangsawan berkuasa yang semasa hidupnya dikhianati atau diperlakukan secara tidak adil.
Berbeda dengan hantu biasa, goryo dikenal karena kekuatan dendamnya yang luar biasa. Mereka bangkit bukan sekadar untuk gentayangan, melainkan untuk menuntut balas. Konon, kemunculan mereka bisa membawa malapetaka: wabah penyakit, bencana alam, hingga kehancuran bagi mereka yang dianggap bersalah.
Kisah Sugawara no Michizane (Tenjin-sama)
Sebagai seorang cendekiawan jenius dan pejabat yang setia, Sugawara no Michizane mengabdikan dirinya di istana kekaisaran dengan kebijaksanaan yang luar biasa. Namun, tak semua bisa menerima cahaya yang terlalu terang. Klan Fujiwara, yang merasa terancam oleh kecerdasannya, menanamkan fitnah ke telinga sang kaisar. Michizane pun dicap sebagai pengkhianat dan dibuang jauh dari pusat kekuasaan—dibiarkan mati dalam kesepian dan kehinaan.
Tapi kematian bukanlah akhir. Tak lama setelah kepergiannya, ibu kota dilanda bencana yang tak pernah terjadi sebelumnya. Langit menggelap, guntur menggelegar, dan hujan deras menenggelamkan jalanan. Kilat menyambar istana, membakar tiang-tiang kekuasaan. Api dan air bergantian meluluhlantakkan kota. Dan satu per satu, para pemimpin klan Fujiwara binasa. Bahkan sang putra mahkota, kesayangan kaisar, ikut gugur.
Ketakutan menyelimuti istana. Semua tanda mengarah pada satu nama: Michizane. Arwahnya telah berubah menjadi goryo. Untuk meredakannya, Kaisar Daigo mencabut pengasingannya, membakar dekrit yang mengutuknya, dan mengembalikan semua gelar kehormatannya. Tapi itu belum cukup.
Baru setelah rakyat membangun kuil dan mulai menyebut namanya dalam doa sebagai Tenjin-sama—dewa langit pelindung ilmu pengetahuan dan keadilan—badai perlahan mereda. Dan sejak saat itu, Michizane bukan lagi sekadar nama dalam sejarah, tapi sosok ilahi yang terus mengawasi para penyair, cendekiawan, dan mereka yang mencari kebenaran.
2. Onryo: Amarah Orang Mati
Onryo adalah hantu pendendam dalam cerita rakyat Jepang yang terkenal karena amarahnya yang membara. Berbeda dengan goryo, yang meskipun juga roh penasaran namun belum tentu jahat, onryo hampir selalu digambarkan sebagai arwah jahat yang mati dalam kemarahan dan kembali hanya untuk menakut-nakuti, menghantui, bahkan mencabut nyawa orang yang masih hidup. Mereka biasanya muncul dari korban kekerasan atau ketidakadilan, seperti perempuan yang mati karena penganiayaan, pengkhianatan, atau tindakan maniak. Sosok onryo sangat lekat dengan budaya pop Jepang, terutama dalam film horor, dengan tokoh-tokoh ikonik seperti Kayako dalam The Grudge atau Sadako dari The Ring.
Waspadalah pada Perempuan yang Menangis
Konon, saat onryo memutuskan untuk menampakkan diri, bayangan hitam akan menyelimuti siapa pun yang malang menemukannya. Semuanya dimulai dengan rasa yang sulit dijelaskan, gelombang mual yang datang tiba-tiba, sakit kepala berdenyut, dan rasa sesak di dada. Suasana berubah jadi pekat, seakan dunia sedang menahan napas.
Di tengah kegelapan itu, kamu mungkin melihat seorang perempuan tergeletak lemas, nyaris tak bernyawa, tubuhnya setengah tersembunyi dalam bayang-bayang. Tapi saat kamu mendekat, keheningan yang mencekam itu pecah oleh isakan pelan yang makin lama makin memilukan. Erangan lirih mengiringi bisikan-bisikan aneh dari mulutnya—kata-kata yang tak kamu pahami, tapi terasa menembus ke dalam tubuhmu, dingin dan menyiksa.
Dan sebelum sempat mundur, ia bangkit. Melayang ke arahmu, tangan terentang dengan gerakan patah-patah yang tak wajar, seolah ingin mencengkeram kepalamu. Rambutnya yang tebal jatuh menutupi pandanganmu, membungkusmu dalam kegelapan seperti kain kafan. Di saat itu, tubuhmu mulai melemah, diseret ke dalam rasa sakit yang menusuk dan tak berujung. Mereka yang tak bisa lepas dari pelukannya hanya punya satu akhir: nyawa yang direnggut perlahan oleh kutukan dendam yang tak pernah mati.
3. Ubume: Beban Para Ibu
Ubume adalah hantu perempuan yang meninggal saat melahirkan—terkadang bersama bayinya, terkadang meninggalkan anak itu. Dorongan kuat untuk melindungi buah hatinya membuat roh sang ibu kembali ke dunia orang hidup. Ia sering muncul sebagai sosok pucat dan sedih yang menggendong bayi di pelukannya. Dalam banyak kisah, Ubume akan menghampiri seorang pejalan kaki lalu menyerahkan bayi itu sebelum menghilang. Namun saat orang itu melihat ke bawah, mereka hanya mendapati sebuah batu berat atau seikat daun yang dingin dan lembap.
Dalam versi legenda yang lebih menyeramkan, Ubume digambarkan lebih mengerikan. Ia muncul berlumuran darah, hanya mengenakan koshimaki compang-camping, dan tak henti-hentinya menggendong sisa-sisa janin yang belum berkembang.
Wasiat Seorang Ibu
Di tengah malam, ia muncul di jalanan sunyi, menggendong bayi mungil yang baru lahir. Dengan langkah limbung, ia menyusuri pertokoan, berharap menemukan makanan untuk sang anak. Para penjaga toko yang tersentuh oleh keputusasaannya akan menerima koin yang ia berikan, tapi saat pagi menjelang, mereka baru menyadari bahwa koin-koin itu tak lain hanyalah daun kering yang berserakan di lantai.
Ada yang bilang, Ubume sering menunggu di depan kuil atau di persimpangan jalan yang sepi, berdiri dalam diam cukup lama hingga ada seseorang yang berhenti. Kepada orang itu, ia akan menyerahkan bayinya—dengan harapan samar bahwa si kecil bisa tumbuh di tangan orang yang masih hidup. Tapi ketika si penolong menunduk untuk melihat bayi itu, yang tertinggal hanyalah sebongkah batu dingin atau seikat daun basah oleh embun.
4. Shiryo: Lebih Mati dari Mati
Shiryo adalah hantu dalam budaya Jepang yang mewakili roh orang yang baru saja meninggal dunia. Dalam namanya terkandung kanji 死 (shi) yang berarti “kematian”, menegaskan bahwa entitas ini bukan sosok mistis yang indah, melainkan representasi nyata dari kehilangan. Shiryo biasanya muncul sesaat setelah kematian untuk mengucapkan salam perpisahan kepada orang terdekat. Namun tidak selalu sesederhana itu—kadang, kehadirannya berubah menjadi pertanda buruk. Bukannya hanya mengucap selamat tinggal, Shiryo bisa datang untuk menjemput orang yang mereka cintai agar ikut bersamanya ke alam baka.
Ayah yang Datang Menjemput
Seorang gadis ditinggalkan sendirian setelah ayahnya meninggal mendadak. Ia mulai melihat arwah ayahnya datang ke rumah, tapi bukan untuk mengucapkan selamat tinggal—melainkan seolah ingin membawanya pergi juga. Beberapa teman mencoba menginap untuk menemaninya, tapi mereka pun ikut melihat sosok itu. Setelah beberapa malam yang penuh gangguan, semuanya berhenti. Tapi sejak itu, gadis itu tak pernah benar-benar sama lagi.
5. Funayurei: Hantu Kapal
Menurut cerita-cerita rakyat Jepang, Funayurei adalah arwah penasaran dari mereka yang meninggal di laut—biasanya akibat kapal karam. Mereka dipenuhi dendam dan sering muncul untuk menenggelamkan kapal lain, seolah ingin menyeret orang hidup ke nasib yang sama. Sosok mereka digambarkan memiliki tubuh bersisik seperti ikan, mata kosong, dan kepala yang cacat. Dalam malam berkabut, mereka terlihat berdiri di atas kapal hantu yang menyala samar, menunggu untuk menambah awak baru.
Ketika Kabut Muncul
Konon katanya, begitu funayurei melihat haluan kapalmu muncul di tengah kabut laut, tak ada jalan untuk mundur. Sosok-sosok pucat, basah kuyup, dan tanpa suara mulai muncul satu per satu, lalu mendadak menyerbu ke atas dek. Setiap arwah yang naik membuat jumlah mereka tampak makin banyak, dan para awak kapal yang masih hidup dilanda kepanikan. Banyak yang mencoba mengarahkan kapal dengan panik, hanya untuk kehilangan kendali dan ikut tenggelam—menyusul para arwah yang kini berdiri di depan mereka.
Meski begitu, masih ada secercah harapan. Para pelaut tua percaya bahwa melemparkan makanan ke laut bisa mengalihkan perhatian para funayurei. Katanya, arwah-arwah itu akan mengambil persembahan itu dan membiarkan kapal melanjutkan pelayarannya. Tapi tidak semua orang percaya cara ini benar-benar berhasil. Soalnya, arwah pendendam biasanya tidak mudah dibujuk hanya dengan sedikit makanan.
6. Fudakaeshi: Sang Persuasif
Fudakaeshi dikenal sebagai arwah licik yang mampu membujuk orang untuk melepaskan jimat pelindung mereka terhadap fuda (hantu). Mereka sendiri tak bisa menyentuh jimat itu secara langsung, tapi lewat rayuan, bisikan manis, atau janji palsu, fudakaeshi menargetkan mereka yang bodoh atau tamak. Begitu jimat itu dilepas, jalan terbuka bagi roh-roh pendendam lain untuk masuk dan mencelakai sang korban.
Pertama kali dikenal lewat Kyoka Hyaku Monogatari, kumpulan puisi jenaka bertema hantu dari akhir zaman Edo, fudakaeshi biasanya muncul sebagai wanita cantik berambut panjang, mengenakan kimono lusuh, dengan tubuh semi-transparan yang melayang tenang.
Botan no Doro
Konon, fudakaeshi dulunya adalah arwah seorang wanita yang masih memendam rasa cinta. Malam demi malam, ia berdiri diam di depan rumah pria yang pernah mengisi hatinya, namun tak bisa masuk karena tertahan oleh jimat-jimat pelindung yang tergantung di ambang pintu.
Tapi cinta, bahkan setelah kematian, bisa tetap abadi. Dengan suara lembut, ia membisikkan rayuan di balik tirai kertas: “Lepaskan saja jimatnya, dan biarkan aku masuk.” Malam demi malam, suaranya terus memanggil. Dan pada akhirnya, sang pria luluh.
Saat jimat itu dilepas, angin malam membawa sosoknya masuk. Mereka pun bertemu kembali—sentuhan yang dingin, senyum yang samar, kehadiran yang terasa seperti mimpi. Tapi saat fajar datang, pria itu ditemukan tak bernyawa, wajahnya pucat, matanya kosong. Jiwanya telah dibawa pergi, tenggelam dalam pelukan yang tak pernah benar-benar membebaskan.
7. Suppon no Yurei: Hantu di Piringmu
Yūrei biasanya adalah arwah penasaran manusia yang mendambakan pembalasan dendam, tapi tidak semua berasal dari dunia yang sama—suppon no yūrei, misalnya, adalah roh kura-kura bertempurung lunak yang bangkit untuk menghantui siapa pun yang pernah menangkap, menjual, atau memakannya.
Softshell Son
Dahulu kala, di sebuah desa di tepi sungai, hidup seorang pria yang menggantungkan hidup dari menangkap kura-kura tempurung lunak atau suppon. Dagingnya mahal, dicari banyak orang, dan ia merasa beruntung bisa menjualnya setiap hari di pasar. Namun, ia tak pernah memikirkan bahwa di balik cangkang licin itu, ada nyawa yang tak rela direnggut begitu saja.
Malam demi malam, ia mulai dihantui makhluk-makhluk aneh. Sosok-sosok tinggi berkulit pucat dan berlendir, dengan bibir bengkak dan mata kosong, muncul di samping tempat tidurnya. Mereka tak bersuara, hanya menatap dengan tatapan sedih yang perlahan berubah menjadi amarah. Sekencang apa pun ia berdoa, sekencang apa pun pintu dikunci, mereka tetap datang.
Kutukan itu mencapai puncaknya saat anak pertamanya lahir. Wajah sang bayi sangat asing—moncong mungilnya runcing, jari-jarinya berselaput, dan tubuhnya terasa dingin saat disentuh. Bayi itu tak bisa makan nasi atau sup, hanya cacing tanah yang bisa membuatnya tenang. Warga desa mulai berbisik: ini bukan bayi manusia. Tapi sebagian lagi hanya berkata pelan—jangan ambil terlalu banyak dari alam, atau alam mungkin akan mengambil sesuatu sebagai balasannya.
Menyambut Obon bukan hanya tentang reuni keluarga dan menghormati leluhur, tetapi juga momen ketika batas antara dunia nyata dan arwah menjadi tipis. Cerita-cerita yūrei ini mengingatkan kita bahwa bahkan dalam kematian, emosi manusia tetap hidup.
Jadi saat kamu menyalakan lentera musim panas malam ini pastikan tidak ada bayangan tambahan yang berdiri di belakangmu.
Bagi Titipers pencinta Studio Ghibli, My Neighbor Totoro bukan sekadar film, melainkan kenangan masa kecil yang penuh keajaiban. Kini, salah satu bagian magis dari cerita itu bisa kamu sentuh dan mainkan sendiri. Okarina Totoro, alat musik yang terinspirasi dari adegan ikonik Totoro bermain musik di malam penuh bintang, kembali hadir di Museum Ghibli dan siap kamu bawa pulang.
Okarina unik ini, yang secara resmi disebut Totoro Tsuchibue (tsuchibue berarti “suling gerabah”), menampilkan desain Totoro yang menggemaskan. Bentuknya sedikit berbeda dari okarina biasa, dengan siluet seperti telur dan bagian tengah yang setengah terlipat. Bukan hanya tampilannya yang menarik, okarina ini juga dilengkapi lembaran musik untuk lagu Sanpo, tema pembuka My Neighbor Totoro.
Menariknya, petunjuk cara bermainnya tersedia dalam bahasa Jepang dan Inggris, jadi walaupun kamu belum pernah memainkan okarina sebelumnya, kamu bisa langsung mencoba membuat musik sendiri.
Kalau kamu bertanya-tanya kenapa okarina ini sering habis dan lama tersedia lagi, jawabannya sederhana: setiap Okarina Totoro dibuat secara handmade oleh pengrajin di Otsuka Musical Instruments Tokyo, toko khusus pembuat okarina. Karena prosesnya manual, tiap okarina memiliki bentuk, ukuran, dan letak lubang jari yang sedikit berbeda. Hal ini membuat setiap unit benar-benar unik dan punya suara khasnya sendiri.
Dengan harga 2.530 yen (sekitar Rp270 ribuan), Okarina Totoro ini cepat sekali habis di pasaran. Jadi, kalau kamu ingin memastikan bisa memilikinya tanpa repot berburu langsung ke Jepang, TITIP JEPANG siap membantu membawakannya untukmu langsung dari Museum Ghibli. Hubungi admin web untuk informasi lebih lanjut.
Buat kamu yang ngikutin anime DANDADAN, pasti masih segar di ingatan saat Okarun dan Momo mampir ke sebuah kota onsen klasik untuk mengunjungi rumah Jiji. Jalanan berbatu yang curam, jajaran ryokan, dan suasana yang terasa seperti zaman dulu. Yap, tempat itu bukan fiksi belaka—itu adalah Ikaho Onsen, salah satu destinasi air panas paling terkenal di Prefektur Gunma, Jepang!
Terletak di Lereng Gunung, Dikelilingi 365 Tangga Batu
Ikaho Onsen berada di lereng timur Gunung Haruna, dan dikenal dengan 365 anak tangga batu yang membentang sepanjang 300 meter. Tangga ini jadi ikon utama kota, dikelilingi oleh deretan ryokan tradisional, toko oleh-oleh, dan restoran yang menyajikan masakan lokal. Jalanan berbatu yang terlihat di DANDADAN benar-benar ada di dunia nyata—dan jadi spot Instagramable buat para wisatawan!
Dua Jenis Air Onsen: Emas dan Perak
Salah satu hal unik dari Ikaho adalah jenis air panasnya. Di sini kamu bisa menemukan:
Kogane-no-Yu (Air Emas): Air berwarna cokelat kemerahan karena kandungan zat besi yang tinggi. Air ini dipercaya dapat menghangatkan tubuh dari dalam dan meningkatkan sirkulasi darah.
Shirogane-no-Yu (Air Perak): Air jernih yang berasal dari mata air yang baru ditemukan, dan menawarkan pengalaman mandi yang lebih ringan dan menyegarkan.
Karena sifatnya yang lembut dan menenangkan, onsen di sini juga dikenal sebagai Kodakara-no-Yu alias “Air Anak-Anak”, dan cukup populer di kalangan wanita yang ingin meningkatkan kesuburan atau sekadar relaksasi.
Pemandangan Musim Gugur yang Memukau
Kalau kamu naik sampai ke ujung tangga batu, kamu akan menemukan Kuil Ikaho dan Jembatan Kajika, dua tempat suci yang sering jadi lokasi ziarah sekaligus wisata. Terutama di musim gugur, area ini berubah jadi lautan warna merah dan oranye dari dedaunan momiji yang berguguran. Gak heran kalau banyak anime, termasuk DANDADAN, menggunakan lokasi ini sebagai referensi visual.
Adegan kunjungan ke Ikaho Onsen di DANDADAN bukan sekadar fanservice atau jalan-jalan iseng karakter. Di balik itu, bisa dibilang ada unsur pelestarian budaya dan pengenalan daerah lokal Jepang kepada generasi muda melalui media pop culture. Mungkin setelah nonton episode ini, kamu juga jadi pengin mampir ke sana?
Ikaho Onsen bukan cuma destinasi healing, tapi juga saksi bisu sejarah panjang budaya pemandian air panas di Jepang. Lewat anime seperti DANDADAN, tempat-tempat seperti ini kembali menarik perhatian—dan siapa tahu, bisa jadi bucket list kamu di liburan ke Jepang nanti. Mau coba berendam di “air emas” sambil membayangkan jadi pahlawan eksorsis seperti Momo? Siapkan yukatamu dan berangkat ke Gunma!
Debut band fiksi TENBLANK langsung mencuri perhatian lewat lagu pembuka mereka yang berjudul MATRIX, yang juga menjadi soundtrack utama dorama Glass Heart. Tidak hanya sekadar lagu, MATRIX adalah bagian penting dari episode perdana dorama ini—menandai momen pertama kali TEENBLANK tampil di atas panggung, sekaligus memperkenalkan warna musik mereka kepada penonton.
Dorama Glass Heart mengisahkan tentang Akane Saijo, seorang calon drummer yang mendadak dikeluarkan dari band-nya. Hidupnya berubah saat ia diajak bergabung oleh Naoki Fujitani, musisi jenius yang misterius, untuk membentuk band baru bernama TEENBLANK, bersama gitaris Sho Takaoka dan pianis Kazushi Sakamoto. Kisah mereka bergulir di tengah dinamika dunia musik, luka batin masa lalu, dan semangat untuk menciptakan suara yang belum pernah ada sebelumnya.
Lagu ini ditulis oleh Ryujin Kiyoshi dan digubah oleh Kengo Ohama. Adegan live performance MATRIX di episode 1 menjadi salah satu momen paling menegangkan sekaligus memikat dalam seri ini. Nah, seperti apa lirik lagu MATRIX ini? Yuk kita simak bareng-bareng!
Chi no kayowanai kotoba nante dare no mimi ni mo tomaranai na Gendai shisō ni somatte utaitaku wanai Kimu to meiyo chii ya meisei imahitotsu wakaranakute Sagashite iru kotae wa son’na kegareta mono janai
MATRIX boku wa dareda nanimono ni mo narenai Jimonjitō wa mō owari ni shiyou Jōshiki to hijōshiki o betsu jigen ni kaete iku nda Kokoro ga ugomei teru
Inochi ga kusubutte iru inochi ga kusunde iku Musebi nakisakebu tamashī no sei o Tome sho mo nai kono kotoba ni yado shite Tatoeba subete ni shinjitsu to uso ga
Magirekonde shimau kihakuna jidai demo Onore no shōdō o tsumugi dase Atedomonai rēru no ue hashiru Kodoku o tame tsubawohaku
Te to te kioku kodō mabuta Soshite ano hibi mo Inochi ga unatte iru inochi ga uzuite iku Sadame rarete ita arawashi mi no toga o
Tomerarenai kono kimochi ni kazashite Tateoba ashita ga hikari to yami sae Mazari atte shimau muzukashī sekai demo Onore no kanjō o utai dase
Ikuti terus berita terbaru dari kanal-kanal Titip Jepang! Yuk, baca artikel lainnya di sini^^
Drama musikal Jepang yang sangat dinantikan, Glass Heart, resmi tayang perdana di Netflix pada 31 Juli. Bersamaan dengan penayangan perdananya, serial ini juga menghadirkan album soundtrack original dari band fiksi yang menjadi pusat cerita, TEENBLANK. Album ini berisi sepuluh lagu orisinal dan kini tersedia untuk streaming global di berbagai platform digital.
Diadaptasi dari novel terlaris karya Mio Wakagi, Glass Heart menyoroti lika-liku dunia musik lewat kisah Naoki Fujitani (diperankan oleh Takeru Satoh), musisi brilian yang membentuk band bersama drummer baru Akane Saijo (Yu Miyazaki), gitaris Sho Takaoka (Keita Machida), dan pianis Kazushi Sakamoto (Jun Shison). Dikenal lewat peran musikalnya dalam Beck dan The Liar and His Lover, Satoh juga menjabat sebagai produser bersama dan turut menyumbangkan suaranya dalam beberapa lagu.
Yang membuat Glass Heart semakin istimewa adalah jajaran musisi Jepang papan atas yang terlibat dalam penggarapan albumnya. Lagu unggulan berjudul “Crystalline Echo” dibawakan langsung oleh Satoh dan ditulis oleh Yojiro Noda dari RADWIMPS—band yang terkenal lewat karya-karyanya di film-film Makoto Shinkai (Your Name, Weathering With You, Suzume). Lagu ini pertama kali muncul dalam teaser resmi serialnya dan langsung menyita perhatian penggemar.
Tak hanya Noda, album ini juga melibatkan nama-nama besar lainnya seperti Yohei Kawakami ([Alexandros]), Taka (ONE OK ROCK), Yaffle, Ryujin Kiyoshi, Jamil Kazmi, hingga Tanaka. Seluruh lagu digubah dan diproduksi dengan sentuhan emosional dan nuansa rock-modern oleh Masahiro Tobinai.
Berikut daftar lengkap lagu-lagu dalam soundtrack Glass Heart:
Daftar Lagu Soundtrack Glass Heart (Original Soundtrack by TEENBLANK)
1. MATRIX
Glass Heart | Kredit: Netflix
Lagu pembuka yang menandai debut TEENBLANK di Episode 1. Liriknya ditulis oleh Ryujin Kiyoshi, sementara Kengo Ohama menggubah musiknya.
2. Senritsu ke Kessho
Jun Shison dalam Glass Heart | Kredit: Netflix
Balada reflektif yang dibawakan solo oleh Naoki Fujitani (Takeru Satoh) di Episode 2. Liriknya ditulis oleh Yojiro Noda, dan musiknya digubah oleh Masahiro Tobinai
3. Yakusokuno Uta
Lagu tentang kesetiaan dan ikatan yang tak terucap yang dibawakan TENBLANK di Episode 3. Liriknya ditulis oleh Taishi, sementara Kengo Ohama menyediakan komposisinya.
4. Lucky Me
Yu Miyazaki dalam Glass Heart | Kredit: Netflix
Lagu ceria yang hadir di Episode 4 saat momen langka kebersamaan dalam band. Lagu ini ditulis oleh Jamil Kazmi dan CJ Baran, yang juga ikut menggubah musiknya.
5. Citrus
Glass Heart | Kredit: Netflix
Lagu yang melambangkan titik balik cerita ini muncul di Episode 5. Lagu ini ditulis oleh Taishi dan NANa, dengan Masahiro Tobinai yang menggarap musiknya.
6. PLAY OUT LOUD
Potongan adegan Naoki dan Toya di Glass Heart | Kredit: Netflix
Lagu anthem penuh energi yang mengiringi kembalinya TENBLANK di Episode 6. Liriknya ditulis oleh Yohei Kawakami dari [Alexandros] dan Masahiro Tobinai menggubah musiknya.
7. Chasing Blurry Lines
Glass Heart | Kredit: Netflix
Lagu emosional di Episode 7 yang menggambarkan kebingungan dan pergulatan batin. Lagu ini ditulis bersama oleh Ryujin Kiyoshi dan Jamil Kazmi, dengan musik oleh Masahiro Tobinai.
8. Kimi to Utau Uta
Keita Machida dalam Glass Heart (Kredit: Netflix)
Duet spesial antara Yukino Sakurai (Akari Takaishi) dan TEENBLANK di Episode 8. Yaffle menulis dan mengarang karya ini untuk adegan konser kolaboratif khusus.
9. Eien Zenya (Forever Eve)
Takeru Satoh dalam Glass Heart | Kredit: Netflix
Balada melankolis yang mengeksplorasi tema perpisahan dan refleksi ini di bawakan solo oleh Naoki Fujitani di Episode 9. Lirik dan musiknya ditulis oleh Yojiro Noda.
10. Glass Heart
Potongan adegan Glass Heart | Kredit: Netflix
Lagu utama sekaligus penutup perjalanan TEENBLANK, dibawakan di episode terakhir. Ditulis dan digubah oleh Yojiro Noda.
Soundtrack Glass Heart kini tersedia secara resmi di seluruh platform streaming digital, termasuk Spotify dan Apple Music. Album ini bukan hanya pelengkap serial, tapi juga berdiri kuat sebagai karya musik tersendiri—penuh emosi, semangat muda, dan pencarian jati diri melalui musik.
Kalau kamu menyukai drama musikal dengan lagu-lagu yang menggugah hati seperti NANA atau Given, Glass Heart bisa jadi tontonan wajib kamu selanjutnya!
Observatorium Astronomi Nasional Jepang (NAOJ) resmi mengumumkan kolaborasi spesial dengan The Pokémon Company untuk menghadirkan pameran edukatif bertajuk “Observatorium Astronomi Pokémon.” Ini menjadi proyek pendidikan pertama yang pernah diadakan bersama observatorium nasional dan pastinya akan membawa cara baru yang menyenangkan untuk belajar tentang alam semesta.
Pameran ini menggabungkan ilmu astronomi dengan dunia Pokémon, menggunakan karakter-karakter ikonik sebagai analogi untuk menjelaskan konsep langit dan luar angkasa. Mulai dari benda-benda langit seperti matahari, bulan, planet, hingga galaksi jauh, semuanya disajikan lewat perbandingan unik dengan Pokémon. Misalnya, Dusknoir disandingkan dengan planet Jupiter karena kemiripan karakteristik mereka!
Pengunjung juga bisa menjelajahi sejarah astronomi dan sains antariksa melalui berbagai media interaktif seperti video, gambar, model, dan materi menarik lainnya. Rumor beredar, beberapa Pokémon Legendaris dan Mistis bertema luar angkasa juga akan “muncul” di pameran ini!
Sebagai tambahan, pameran ini akan menjual merchandise eksklusif, termasuk boneka Pikachu mengenakan jubah astronom dengan teleskop di tangan—yang pastinya akan jadi incaran para kolektor.
Tur pameran akan dimulai di Museum Kota Sagamihara, Prefektur Kanagawa, dari 1 November 2025 hingga 12 Januari 2026. Setelah itu, pameran akan menyambangi wilayah Tohoku di musim semi dan musim panas 2026, berlanjut ke Museum Sejarah Alam Toyohashi (Aichi) pada musim gugur, dan ditutup di Museum Sejarah dan Budaya Nagasaki saat musim dingin.
Film pertama dari trilogi penutup Demon Slayer: Infinity Castle bakal segera tayang di bioskop Indonesia pada 15 Agustus 2025. Tapi sebelum buru-buru beli tiket, tahu nggak sih kalau pilihan jenis layar bioskop bisa bikin pengalaman nonton kamu jauh lebih memuaskan?
Karena film ini punya aspek rasio 16:9 (1,78:1), maka penayangannya nggak akan memenuhi seluruh layar di sebagian besar bioskop. Tapi tenang, akun @sukabioskop sudah siapkan panduan lengkap untuk bantu kamu pilih layar dan tempat duduk terbaik berdasarkan format studio di Indonesia.
1. Layar Cinemascope dengan Masking (Umumnya di XXI)
Apa itu masking? Masking adalah sistem penutup di sisi atas & bawah layar untuk menyesuaikan aspek rasio.
Untuk film 16:9, masking akan berhenti di 1,85:1. Artinya akan ada sedikit black bar yang tidak tertutup.
Kekurangan: Gambar jadi relatif kecil, terutama di studio XXI yang ada pintu exit di sisi layar, membuat tampilan terlihat ‘ngambang’.
Tips duduk: Pilih baris tengah. Kalau ada 15 baris, duduklah di baris ke-8 untuk proporsi pandang yang ideal.
2. Layar Cinemascope tanpa Masking (CGV, Cinepolis, Platinum)
Black bar pada layar tanpa masking ini akan terlihat di seluruh sisa layar.
Tapi karena layar cinemascope di bioskop tanpa masking biasanya sudah wall-to-wall, gambar akan tampil lebih besar daripada layar ber-masking.
Kelebihan: Ukuran gambar terasa lega, cocok buat nonton action cepat ala Demon Slayer.
Tips duduk: Barisan tengah atau belakang, tergantung preferensi pribadi.
3. Layar Flat 1,85:1 (CGV, Cinepolis)
Ini rasio layar paling mendekati 1,78:1 → nyaris tanpa black bar.
Umumnya sudah wall-to-wall, jadi gambar terlihat sangat besar dan menyeluruh.
Tips duduk: Hampir semua posisi terasa nyaman, tapi idealnya tetap di barisan best view (sekitar tengah studio).
4. Layar IMAX Digital 1,90:1
Rasio layar sedikit lebih lebar dari flat (1,90:1 vs 1,85:1), jadi akan ada sedikit black bar.
Namun gambar tetap tampil besar dan tajam.
Kelebihan: Audio & brightness IMAX juga biasanya lebih nendang.
Tips duduk: Hampir semua posisi terasa nyaman, tapi idealnya tetap di barisan best view (sekitar tengah studio).
Setiap layar punya kelebihan dan kekurangannya sendiri. Kalau kamu ingin gambar paling besar dengan gangguan visual minimal, layar flat wall-to-wall adalah pilihan terbaik. Tapi kalau kamu ingin kualitas audio-visual premium, IMAX tetap bisa jadi alternatif.
Apapun pilihanmu, jangan lupa beli tiket Demon Slayer: Infinity Castle lebih awal karena pasti bakal diserbu duluan!
Beberapa waktu lalu, warganet dibuat heboh oleh foto Kenjiro Tsuda, aktor sekaligus seiyuu ternama Jepang, yang tengah menikmati sepiring nasi goreng di sebuah kedai di kawasan Kebon Sirih, Jakarta. Penampakan ini memicu rasa penasaran: ada apa gerangan yang membawanya ke tanah air? Apakah hanya liburan, atau ada urusan pekerjaan?
Sosok dengan suara khas berat dan berkarisma ini memang punya hubungan istimewa dengan Indonesia. Bukan cuma datang sebagai turis, ternyata Tsuda memiliki kenangan mendalam dengan negeri ini sejak ia masih kecil. Nah, berikut lima fakta menarik Kenjiro Tsuda di Indonesia yang mungkin belum kamu tahu.
1. Pernah Tinggal di Jakarta Saat Masih Kecil
Ketika saya masih kecil, saya tinggal di Jakarta. Sekitar 8 tahun.
Kenjiro Tsuda, pengisi suara dan aktor Jepang dengan suara khasnya yang berat dan berkarisma, pernah tinggal di Jakarta, Indonesia, selama sekitar 8 tahun saat masih kecil. Fakta ini ia ungkapkan sendiri secara singkat melalui akun X (dulu Twitter) pribadinya, @tsuda_ken, tanpa memberikan banyak detail mengenai alasan atau latar belakang kepindahannya.
2. Kembali ke Jakarta Setelah 46 Tahun
Kunjungan kali ini menjadi momen pertama bagi Tsuda menginjakkan kaki lagi di Jakarta setelah 46 tahun. Tak mau menyia-nyiakan kesempatan, ia langsung menikmati kuliner khas Indonesia, mulai dari nasi goreng hingga sate, yang rupanya masih memikat lidahnya.
3. Netizen Ribut: Ini Kenjiro Tsuda atau Parto OVJ?
Kehadiran Kenjiro Tsuda di Jakarta langsung memicu beragam komentar warganet. Ada yang girang melihatnya menikmati kuliner lokal, tapi tak sedikit yang melontarkan komentar kocak karena merasa wajahnya mirip tokoh lain. “Hido Kojima,” tulis akun Ramdani Kekasihnya Castorice, membandingkan Tsuda dengan sutradara game legendaris dari Konami tersebut. Bahkan ada juga yang menyebutnya mirip komedia Parto Patrio. “Wah ada Parto OVJ,” canda akun Wildawan, mengundang gelak tawa di kolom komentar
4. Ke Jakarta untuk Program TV “Another Sky”
Kedatangan Kenjiro Tsuda ke Jakarta ternyata bukan sekadar jalan-jalan atau liburan pribadi. Ia hadir dalam rangka program siaran televisi Jepang NTV berjudul Another Sky. Program ini menampilkan para publik figur Jepang yang mengunjungi tempat-tempat yang memiliki arti mendalam dan pengaruh besar bagi kehidupan mereka. Bagi Tsuda, Jakarta menjadi lokasi spesial karena ia pernah tinggal di kota ini saat kecil, sehingga kunjungan kali ini membawa banyak memori masa lalu.
5. Kunjungi Kembali Sekolah Masa Kecilnya
Dalam rangka program Another Sky, Tsuda juga mengunjungi Sekolah Jepang di Jakarta, tempat ia bersekolah setiap hari saat kecil. Kini, sekolah tersebut memiliki sekitar 700 siswa SD dan SMP. Tsuda mengaku kunjungan ini membangkitkan memori lama yang hangat, seolah ia kembali ke masa-masa itu.
Kunjungan Kenjiro Tsuda ke Jakarta bukan hanya perjalanan nostalgia pribadi, tapi juga menjadi momen yang menghubungkan kembali sang aktor dengan masa kecilnya di Indonesia. Dari menikmati nasi goreng di pinggir jalan hingga melangkah di koridor sekolah lamanya, setiap momen terasa begitu istimewa, bukan hanya bagi Tsuda, tapi juga bagi para penggemarnya yang ikut menyaksikan perjalanannya kali ini.
Tonton momen dari “Miyuki” yang disetel ke “Omoide ga Ippai” H20.
Untuk merayakan 55 tahun perjalanan karier sang legenda manga olahraga, Adachi Mitsuru, kanal YouTube Re:Re:Re:TUNE menghadirkan kembali salah satu karya awalnya yang ikonik, Miyuki.
Meski debut Adachi dimulai pada 1969 sebagai asisten Isami Ishii (750 Rider), Miyuki yang terbit pada tahun 1980 menjadi titik penting Adachi karena menjadi karyanya pertama yang diadaptasi menjadi anime. Kisahnya mengikuti Masato, siswa SMA yang terjebak di antara dua gadis bernama Miyuki, di mana salah satunya adalah saudara tiri yang sudah lama terpisah.
Serial anime Miyuki tayang pada 1983 dengan grup J-pop H2O membawakan lagu tema legendaris “Omoide ga Ippai,” yang kini kembali diputar sebagai video musik peringatan. Manga ini sendiri terbit di Shonen Big Comic hingga 1984 dengan 12 volume, dan sempat diadaptasi menjadi film live-action (1983) serta drama TV (1986). Hingga kini, Miyuki belum mendapatkan lisensi terjemahan resmi berbahasa Inggris.
“Omoide ga Ippai” – Adachi Mitsuru 55th Anniversary Music Video“
Film trilogi pertama Demon Slayer: Infinity Castle berhasil meraup penghasilan sebesar 22,07 miliar yen dalam 25 hari penayangannya.
Demon Slayer: Kimetsu no Yaiba – Infinity Castle terus mencetak prestasi di box office. Dalam sepekan terakhir, film ini menghasilkan 4,44 miliar yen, menjadikannya film terlaris keenam sepanjang masa di Jepang, yang sebelumnya dipegang oleh film ONE PIECE: RED, dengan total pendapatan 22,07 miliar yen (US$149,17 juta) dari 15,69 juta tiket dalam 25 hari penayangan.
Infinity Castle kini hanya terpaut sedikit di bawah 3 miliar yen dari posisi kelima yang dipegang Your Name, dan sudah menjadi film anime terlaris keempat yang pernah dirilis di Jepang.
Tak hanya di Jepang, film ini juga memecahkan rekor di Taiwan, wilayah pertama di luar Jepang yang menayangkannya. Tayang perdana pada 8 Agustus, Demon Slayer: Kimetsu no Yaiba – Infinity Castle meraih pendapatan NT$46,9 juta (US$1,56 juta) di hari pertama, menjadikannya pembukaan terbesar ketujuh sepanjang masa di negara tersebut. Hingga kini, pendapatan di Taiwan sudah menembus NT$170 juta (US$5,67 juta), mengalahkan rekor Mugen Train.
Film garapan Haruo Sotozaki dan studio ufotable ini tayang perdana di Jepang pada 18 Juli, dan akan hadir di bioskop Indonesia mulai 15 Agustus mendatang.
Eiichiro Oda mencoba set lego One Piece dan “merusak” set pertempuran di Taman Arlong.
Pada 8 Agustus lalu, waralaba One Piece merilis video yang menampilkan sang mangaka, Eiichiro Oda, mencoba set Lego One Piece yang baru dirilis. Video tersebut diberi keterangan, “Kejutan untuk Odacchi!” dan “Bagaimana reaksi Oda-sensei saat mendapatkan Lego aslinya?” sambil mengajak penggemar melihat langsung momen Oda mencoba set yang menghidupkan petualangan East Blue ke dalam bentuk legendaris Lego.
Kolaborasi Lego dan One Piece pertama kali mendapat teaser pada 23 Januari lalu. Detail lengkap baru terungkap saat peluncuran resmi pada 5 Juni, menampilkan lima set utama — Windmill Village Hut, Buggy The Clown’s Circus Tent, Battle at Arlong Park, The Going Merry Pirate Ship, dan The Baratie Floating Restaurant — serta dua figur rakitan Monkey D. Luffy dan Buggy the Clown. Lini produk ini resmi diluncurkan pada 1 Agustus.
Hisako Kanemoto, Tomoaki Maeno, Tatsumaru Tachibana akan bergabung dalam arc terbaru Sakamoto Days.
Staf anime Sakamoto Days bagian kedua telah mengumumkan tiga pemeran tambahan beserta trailer dan visual baru untuk Arc Ujian Transfer JCC. Arc ini akan dimulai di episode ke-17 yang tayang di televisi Jepang pada 18 Agustus dan di Netflix Jepang pada 18 Agustus malam.
Bagian kedua anime ini tayang perdana pada 14 Juli di TV Tokyo dan saluran afiliasinya, dengan Masaki Watanabe menyutradarai di TMS Entertainment, Taku Kishimoto mengawasi naskah, dan Yō Moriyama sebagai desainer karakter.
Lagu tema pembuka baru dibawakan oleh Kroi berjudul “Method”, sementara go!go!vanillas mengisi lagu penutup dengan “Dandelion”.
Toko resmi terbaru untuk serial legendaris ONE PIECE, berjudul “ONE PIECE BASE SHOP”, siap menyambut para penggemar di Tokyo pada Desember 2025. Berlokasi di lantai 4 Gedung Utama Shinjuku Marui, toko ini dirancang untuk menghadirkan pengalaman berbelanja yang imersif dan penuh petualangan.
Konsepnya unik, setiap area toko akan bertemakan pulau-pulau ikonik yang muncul dalam serial ONE PIECE, lengkap dengan dekorasi yang memanjakan mata dan suasana yang membuat pengunjung seolah ikut berlayar bersama Luffy dan kru Topi Jerami. Setiap zona akan memajang kategori produk berbeda, mulai dari figur koleksi, boneka mewah, kartu dagang, hingga alat tulis dan merchandise umum.
Tidak hanya itu, toko ini juga akan menawarkan beragam produk eksklusif dan edisi terbatas yang hanya bisa ditemukan di sini. Untuk memberikan pengalaman terbaik dan menghindari keramaian di masa awal pembukaan, akses ke toko akan menggunakan sistem pra-reservasi. Detail mengenai cara reservasi dan tanggal mulai pemesanan akan diumumkan kemudian.
Dengan desain yang memadukan atmosfer dunia ONE PIECE dan beragam koleksi langka, ONE PIECE BASE SHOP di Shinjuku ini dipastikan akan menjadi destinasi wajib bagi para nakama dari seluruh dunia.
Jadwal terbit komik 13 Agustus 2025, penerbit Elex Media Komputindo, m&c!, dan Phoenix Gramedia Indonesia merilis beberapa judul komik. Komik tersebut sudah langsung tersedia di Gramedia baik itu toko fisik maupun toko online. Berikut adalah judul komik yang diterbitkan Elex Media Komputindo, m&c!, dan Phoenix Gramedia Indonesia.
Elex Media Komputindo
Demon Slayer: Kimetsu no Yaiba 22 – Koyaharu Gotouge
Naruto Bind Up Edition 21 – Masashi Kishimoto
One Punch Man 30 – ONE & Yusuke Murata
Kindaichi 37 Tahun 14 – Seimaru Amagi & Fumiya Sato