CD single untuk Taiyo ga Noboranai Sekai, lagu tema film pertama Demon Slayer: Kimetsu no Yaiba Infinity Castle, telah tersedia sejak 23 Juli 2025.
Film pertama dari saga terakhir Demon Slayer: Kimetsu no Yaiba bertajuk Infinity Castle akhirnya mendapat lagu tema yang sepadan: Taiyo ga Noboranai Sekai (A World Where the Sun Never Rises). Lagu ini dibawakan penuh penghayatan oleh Aimer, yang kembali dipercaya menyuarakan emosi kelam namun penuh harapan dari kisah Tanjiro dan kawan-kawan.
Aimer “A World Where the Sun Never Rises” Music Video
Lagu ini ditulis langsung oleh Hikaru Kondo, produser umum seri Demon Slayer, dan diaransemen oleh Go Shiina, sosok di balik musik latar ikonik animenya.
Dalam pesannya, Aimer mengatakan:
Go Shiina-san dan Hikaru Kondo-san. Keduanya, yang telah mengabdikan diri pada serial anime “Demon Slayer: Kimetsu no Yaiba” dengan semangat yang tak tertandingi, mempercayakan lagu ini kepada saya. Saya bernyanyi dengan Konsentrasi Penuh dengan cara saya sendiri, berniat untuk menyanyikan tentang takdir para karakter saat mereka mengubah kesedihan menjadi kekuatan dan bergegas menuju pertempuran terakhir. Saya harap lagu ini sampai kepada kalian yang masih berjuang di “dunia di mana matahari tak pernah terbit.”
Single CD Taiyo ga Noboranai Sekai telah resmi dirilis di Jepang pada 23 Juli 2025. Bagi kamu yang ingin mengoleksi rilisan fisiknya, kamu bisa memesannya melalui TITIP JEPANG, layanan titip terpercaya langsung dari Jepang—cepat, aman, dan tentu saja, resmi!
Reguler edition CD jacketTime-limited production edition CD jacket
Meskipun saat ini belum ada anime yang mampu menyaingi Demon Slayer dalam hal kesuksesan dan pengaruh besar terhadap industri anime, bukan berarti para penonton tidak bisa menemukan tontonan menarik lainnya setelah menamatkan adaptasi luar biasa dari Ufotable tersebut. Untungnya, ada beberapa anime yang memiliki tema serupa dengan Demon Slayer dan sama-sama menyenangkan untuk diikuti, dimana menjadi pilihan tepat sambil menanti perilisan trilogi film Demon Slayer: Infinite Castle yang sangat dinantikan.
Seperti yang pernah diungkapkan oleh sang kreator, Koyoharu Gotouge, bahwa kisahnya terinspirasi dari anime legendaris seperti Bleach, Naruto, dan JoJo’s Bizarre Adventure, para penggemar pun dengan mudah dapat menemukan kemiripan dari berbagai sisi. Beberapa anime bahkan memiliki elemen yang nyaris serupa dengan Demon Slayer, baik dari segi latar dunia yang gelap, karakter utama yang ahli pedang, hingga pertempuran melawan makhluk-makhluk mengerikan. Oleh karena itu, bagi para pecinta Demon Slayer, deretan anime ini wajib masuk daftar tontonan Titipers berikutnya.
10. The Elusive Samurai
Salah satu anime yang memiliki kemiripan dalam pengenalan cerita dengan Demon Slayer adalah The Elusive Samurai. Keduanya berlatar di masa Jepang kuno. Meskipun terpaut ratusan tahun, kisah mereka dimulai dengan tragedi yang hampir serupa: keluarga Kamado, kecuali Nezuko, dibantai oleh iblis, sedangkan keluarga dan klan Tokiyuki dihancurkan secara brutal. Baik Tanjiro maupun Tokiyuki memiliki motivasi yang berbeda, dimana Tanjiro ingin menyembuhkan Nezuko, sementara Tokiyuki berjuang memulihkan kehormatan keluarganya, namun keduanya digerakkan oleh rasa keadilan dan semangat balas dendam terhadap musuh yang jauh lebih kuat dari mereka.
The Elusive Samurai lebih menekankan konflik antar tokoh sejarah Jepang. Namun demikian, anime ini juga menyisipkan unsur supranatural dan tragedi yang intens, serta menghadirkan musuh-musuh yang kejam dan haus kekuasaan. Ditambah dengan animasi spektakuler yang memanjakan mata, The Elusive Samurai menjadi tontonan wajib bagi siapa saja yang rindu akan aksi memukau dan ketegangan emosional seperti yang ditawarkan oleh Demon Slayer.
9. Hell’s Paradise
Meski alur ceritanya berbeda jauh, anime Hell’s Paradise merupakan pilihan yang tepat bagi penggemar shōnen dengan nuansa kelam. Perjalanan Gabimaru yang penuh aksi dalam mencari eliksir keabadian demi kembali ke kehidupan normalnya terasa sejalan dengan perjuangan kakak-beradik Kamado dalam Demon Slayer, yang bertarung melawan iblis demi menyembuhkan Nezuko dan mengembalikannya menjadi manusia. Sepanjang misi berbahaya itu, baik Tanjiro maupun Gabimaru dihadapkan pada pertarungan-pertarungan epik yang tidak hanya menegangkan, tetapi juga sarat makna tentang nilai-nilai kemanusiaan.
Tak hanya itu, pertarungan dalam Hell’s Paradise menampilkan berbagai teknik pedang unik dari klan Yamada Asaemon, yang mampu memukau para penonton sebagaimana pertarungan memikat dalam Demon Slayer. Hubungan kerja sama yang tumbuh antara Gabimaru dan Sagiri juga mencerminkan kedekatan emosional yang serupa dengan hubungan Tanjiro dan Nezuko. Dalam setiap aksi, mereka saling menjaga dan melindungi satu sama lain, memperkuat pesan bahwa ikatan dan rasa percaya adalah kekuatan utama dalam menghadapi bahaya.
8. Attack on Titan
Meskipun memiliki premis yang sangat berbeda, Attack on Titan dan Demon Slayer sama-sama menghadirkan organisasi khusus dengan sistem peringkat yang terstruktur, yang anggotanya didedikasikan untuk membasmi monster pemakan manusia. Dalam Demon Slayer, Pasukan Pembasmi Iblis memiliki tujuan utama untuk mengalahkan Muzan Kibutsuji beserta para iblis ciptaannya. Sementara itu, Attack on Titan memperkenalkan Survey Corps—pasukan pemberani yang melindungi umat manusia dari ancaman para titan di luar tembok.
Menariknya, perjalanan hidup para tokoh utama dalam Demon Slayer dan Attack on Titan juga dimulai dengan latar tragedi keluarga yang mendorong mereka untuk menempuh jalan balas dendam. Tanjiro kehilangan seluruh keluarganya karena ulah Muzan, sementara Eren menjadi saksi ibunya dimakan titan dan bersumpah akan memusnahkan semua titan. Kedua seri ini pun menghadirkan musuh yang memiliki kemampuan regenerasi luar biasa, sehingga teknik khusus diperlukan untuk menghabisi mereka—paralel yang pasti disukai para penggemar Demon Slayer. Selain itu, atmosfer kelam, pertempuran penuh tensi, serta pengorbanan demi menjalankan misi adalah aspek kuat dari Attack on Titan yang menjadikannya rekomendasi tepat bagi penonton yang menyukai intensitas emosional ala Demon Slayer.
7. Seraph of the End
Perbandingan antara Seraph of the End dan Demon Slayer memang tak bisa dihindari, terutama karena keduanya membuka cerita dengan tragedi memilukan serta menghadirkan organisasi yang berperang demi menyelamatkan umat manusia. Seperti halnya dunia dalam Demon Slayer yang dipenuhi makhluk supranatural berupa iblis, Seraph of the End menghadirkan dunia pasca-apokaliptik yang dikuasai vampir. Tokoh utamanya pun, seperti Tanjiro dan Nezuko, menjadi yatim piatu akibat kekejaman para makhluk tersebut.
Yuichiro Hyakuya dan Mikaela dalam Seraph of the End memiliki hubungan yang mirip saudara, layaknya Tanjiro dan Nezuko dalam Demon Slayer. Namun, hanya satu dari mereka yang berhasil diselamatkan oleh pasukan khusus, yakni Yuichiro, yang kemudian bergabung dengan Moon Demon Company, sebuah unit tempur elit di bawah Japanese Imperial Demon Army yang ditugaskan untuk memburu dan membasmi vampir dengan senjata khusus. Dengan karakter yang kompleks, jalan cerita penuh kejutan, dan kualitas adaptasi anime yang tinggi, Seraph of the End layak direkomendasikan bagi para penggemar Demon Slayer yang mencari tontonan shōnen penuh aksi dan emosi.
6. D.Gray-Man
D.Gray-Man adalah salah satu anime klasik yang wajib ditonton, terutama bagi penggemar Demon Slayer, karena keduanya memiliki kemiripan dalam alur cerita maupun karakter penjahatnya. Dalam D.Gray-Man, Allen Walker bergabung dengan organisasi Black Order untuk melawan Millennium Earl, sosok antagonis yang sangat mirip dengan Muzan dari Demon Slayer. Keduanya menciptakan makhluk supernatural untuk tujuan jahat, yaitu Akuma dalam D.Gray-Man dan iblis dalam Demon Slayer, serta memimpin kelompok elite yang loyal, yaitu Noah dan Dua Belas Bulan.
Yang membuat D.Gray-Man menonjol adalah skala konfliknya yang jauh lebih besar. Jika Muzan dalam Demon Slayer hanya berambisi mencapai keabadian, maka Millennium Earl mengancam keselamatan dunia secara global, menjadikan pertarungan lebih masif dan penuh tekanan. Walaupun D.Gray-Man memiliki alur yang cenderung lambat dan nuansa yang tidak sekelam Demon Slayer, anime ini tetap menjadi rujukan penting dalam dunia anime shonen. Bahkan, pengaruhnya terlihat dalam karya-karya modern seperti Jujutsu Kaisen. Untuk para penonton Demon Slayer yang ingin menjelajahi anime dengan dunia gelap, organisasi rahasia, dan musuh karismatik, D.Gray-Man adalah pilihan yang tak boleh dilewatkan.
5. Jujutsu Kaisen
Salah satu anime yang paling sering dibandingkan dengan Demon Slayer adalah Jujutsu Kaisen, dan itu bukan tanpa alasan. Meskipun berlatar di era modern, Jujutsu Kaisen memiliki tema supranatural yang kuat serta menyuguhkan pertarungan sengit melawan makhluk jahat, sebuah elemen inti yang juga sangat melekat dalam Demon Slayer. Dalam kisah Tanjiro, anggota Pasukan Pembasmi Iblis harus menumpas Dua Belas Iblis Bulan demi mencapai tujuan utama mereka: mengalahkan Muzan, iblis terkuat. Di sisi lain, Yuji Itadori bersama para penyihir jujutsu bertarung melawan kutukan dan mengumpulkan jari-jari Sukuna, sang Raja Kutukan, untuk menghentikan kekuatannya yang mengerikan.
Baik Demon Slayer maupun Jujutsu Kaisen memperlihatkan tokoh utama yang bergabung dengan organisasi rahasia yang bertugas melindungi umat manusia dari ancaman supernatural, makhluk yang lahir dari ketakutan, kebencian, dan emosi negatif manusia sendiri. Meski sesekali diselingi dengan komedi, kedua anime ini dibalut dengan nuansa tragedi yang kental. Kematian menjadi tema sentral, ketika Tanjiro dan Yuji harus terus menghadapi kehilangan rekan seperjuangan yang gugur demi misi mulia mereka. Untuk para penggemar Demon Slayer, Jujutsu Kaisen adalah tontonan yang menyajikan kombinasi sempurna antara aksi, emosi, dan dunia gelap yang tak kalah menggugah.
4. Dororo
Dororo adalah salah satu rekomendasi terbaik bagi penonton yang mencari anime dengan nuansa seperti Demon Slayer. Selain karena berlatar di masa Jepang kuno dan menghadirkan pertarungan melawan entitas iblis, anime ini juga menonjol lewat kualitas animasinya yang memukau serta koreografi pertarungan yang intens dan memikat—sebuah daya tarik yang juga menjadi kekuatan utama dalam Demon Slayer.
Meskipun kedua protagonis, Tanjiro dan Hyakkimaru, memulai perjalanan mereka dengan tujuan mengalahkan iblis demi memulihkan sesuatu yang hilang, perkembangan cerita mereka justru memperlihatkan makna mendalam dari hubungan antarmanusia yang terbentuk di tengah penderitaan. Dalam Demon Slayer, Tanjiro menemukan keluarga baru lewat rekan-rekannya yang setia, sementara Hyakkimaru menemukan kehangatan dan makna hidup bersama Dororo. Walau Demon Slayer lebih berfokus pada fantasi gelap dan aksi, Dororo menyuguhkan gambaran perang yang brutal dan sisi tergelap dari kondisi manusia. Namun, bagi penonton yang menginginkan kisah yang lebih membumi, mandiri, dan sarat pesan emosional, karya klasik Osamu Tezuka ini akan menjadi pelengkap sempurna setelah menonton Demon Slayer.
3. Inuyasha
Seperti Demon Slayer, Inuyasha juga berlatar di dunia feodal Jepang yang dipenuhi oleh ancaman iblis, dan keduanya banyak mengambil inspirasi dari cerita rakyat Jepang. Dalam Inuyasha, para iblis pun berasal dari kekuatan jahat yang diciptakan oleh sosok antagonis utama, dimana sebuah konsep yang juga digunakan dalam Demon Slayer untuk menyoroti sisi manusiawi dari para iblis melalui latar belakang emosional mereka. Pendekatan ini menjadikan keduanya lebih dari sekadar anime aksi, melainkan juga cerita tentang penderitaan, kehilangan, dan harapan.
Kedua seri ini juga memiliki tokoh antagonis yang sangat ikonik, yaitu Muzan dari Demon Slayer dan Naraku dari Inuyasha, yang sama-sama berkarisma, manipulatif, dan dikelilingi oleh pengikut kuat yang setia pada misi mereka. Walau Demon Slayer jauh lebih kelam dan tragis, Inuyasha menawarkan nuansa romantis yang lebih menonjol. Namun, keduanya tetap memiliki benang merah dalam konflik batin menghadapi kondisi keiblisan: Inuyasha sebagai setengah iblis yang berjuang mengendalikan sisi gelap dalam dirinya, sama seperti Nezuko yang terus menahan naluri iblis demi melindungi Tanjiro dan mempertahankan sisi manusianya. Sebagai anime klasik yang tak lekang oleh waktu, Inuyasha wajib ditonton oleh para penggemar Demon Slayer yang ingin menjelajahi cerita penuh aksi, mitologi, dan konflik batin melawan kegelapan.
2. Fullmetal Alchemist: Brotherhood
Meskipun Fullmetal Alchemist: Brotherhood tidak menampilkan iblis seperti Demon Slayer, keduanya memiliki kesamaan kuat dalam hal hubungan antar saudara. Hubungan Edward dan Alphonse Elric dalam FMAB mencerminkan kedekatan Tanjiro dan Nezuko di Demon Slayer, di mana takdir tragis menjerumuskan mereka ke dalam konflik besar yang mengubah hidup mereka. Keduanya menampilkan perjalanan emosional bersaudara yang berjuang mengatasi kutukan dan penderitaan, demi mengembalikan keadaan seperti semula.
Dalam Demon Slayer, Nezuko dipaksa menjadi iblis, sedangkan dalam FMAB, Alphonse terjebak di dalam baju zirah setelah upaya alkimia gagal. Situasi ini membuat kedua pasangan saudara tersebut memulai perjalanan panjang penuh tantangan demi mengembalikan tubuh mereka ke kondisi normal. Kedua anime ini menonjolkan ikatan keluarga yang sangat kuat, di mana karakter utama rela melakukan apa pun untuk melindungi saudara mereka. Selain itu, Demon Slayer dan FMAB juga mengimbangi ketegangan cerita dengan selipan humor—berkat kehadiran karakter pendukung yang kocak seperti Zenitsu dan Inosuke untuk Tanjiro, serta tokoh-tokoh nyentrik yang menemani Edward. Elemen ini membuat kedua anime terasa seimbang antara emosi, aksi, dan tawa.
1. Blue Exorcist
Dalam Blue Exorcist, tema iblis juga menjadi pusat cerita; mirip dengan apa yang ditawarkan Demon Slayer. Namun, keterlibatan tokoh utamanya dengan dunia iblis jauh lebih langsung. Rin Okumura dan saudaranya bukan hanya korban dari kekuatan jahat, melainkan anak dari iblis terkuat itu sendiri: Satan. Meski memiliki darah iblis, keduanya justru memiliki tekad yang sama dengan Tanjiro di Demon Slayer, yaitu membalas dendam dan menghentikan ancaman para iblis terhadap umat manusia.
Karakter Rin pun memiliki banyak kesamaan dengan Tanjiro dari Demon Slayer. Baik Rin maupun saudaranya bergabung dengan organisasi pengusir iblis demi melindungi manusia. Mereka menjalin ikatan saudara yang kuat, saling menjaga dan siap berkorban. Rin juga menggunakan pedang sebagai senjata utama dan dikenal dengan kepribadiannya yang baik hati, penuh semangat, dan energik—sifat yang membuatnya mudah disukai seperti Tanjiro. Blue Exorcist adalah salah satu anime shōnen yang kurang mendapatkan sorotan, sebagian karena adaptasi awalnya menyimpang dari cerita manga. Namun, dengan dirilisnya musim ketiga baru-baru ini, ini adalah waktu yang tepat bagi para penggemar Demon Slayer untuk menjelajahi dunia eksorsis dan iblis yang tak kalah seru.
Demon Slayer: Kimetsu no Yaiba merupakan salah satu franchise anime dan manga paling fenomenal yang pernah diciptakan, karya dari Koyoharu Gotouge. Berlatar di era Taishō Jepang, kisah ini mengikuti perjalanan Tanjiro Kamado dalam membasmi iblis sekaligus mencari cara untuk menyelamatkan adiknya, Nezuko, yang telah berubah menjadi iblis. Kesuksesan Demon Slayer tidak hanya terbatas pada manga dan serial anime, tetapi juga meluas ke film layar lebar, video game, hingga berbagai spin-off yang memperkaya dunianya. Dengan animasi yang memukau, alur cerita yang mengaduk emosi, serta karakter-karakter yang kuat, Demon Slayer telah menjelma menjadi salah satu franchise dengan pendapatan tertinggi sepanjang masa, dan terus meninggalkan jejak mendalam dalam sejarah anime.
Dalam podcast Litaku, Elex Media Komputindo mengumumkan kalau mereka akan menerbitkan Dragon Ball Ultimate Edition. Berbeda dengan edisi reguler yang terbit 42 volume, edisi Ultimate ini akan mengambil versi Kanzenban yang juga terbit di edisi Jepangnya. Dragon Ball Ultimate Edition ini akan tamat di volume 34 karena ini merupakan edisi bundle dari edisi reguler.
Edisi ultimate ini akan memiliki halaman yang lebih banyak dan peremejaan gambar dibandingkan versi reguler. Komik ini menggunakan kertas bookpaper dan ukuran 15 x21 cm, ukurannya cukup besar kalau dibandingkan versi reguler. Halaman warna dari edisi Jepangnya juga akan dipertahankan semua dan akan memiliki jaket komik. Untuk edisi ini juga akan diterjemahkan ulang dari awal, tidak menggunakan terjemahan lama. Harga komik ini kemungkinan dibanderol 160 ribuan. Edisi ini agaknya memang ditujukan khusus buat kolektor mengingat spesifikasinya yang dimaksimalkan.
Menurut Editor Niken, selaku editor yang mengampu Dragon Ball Ultimate Edition ini, sebenarnya pihak Elex Media Komputindo sudah lama mengajukan lisensi penerbitan edisi ini dari Shueisha karena permintaan dari pembaca juga sangat banyak. Akan tetapi, Shueisha baru memberikan lampu hijau penerbitan komik ini di tahun kemarin.
Bagaimana Titipers? Sudah tidak sabar untuk menanti komik legend ini terbit kembali di Indonesia?
Dari akun editor Elex Media Komputindo, akhirnya ada angin segar untuk komik Atelier of Witch Hat. Setelah tidak terbit cukup lama sejak volume 8, komik Atelier of Witch Hat 9 akan segera menyambut para pembacanya di toko buku kesayangan Titipers. Rencananya kalau tidak ada kendalan, komik ini akan bisa didapatkan di bulan Agustus.
Tidak hanya berhenti di penerbitan Atelier of Witch Hat 9 saja, tapi lisensi untuk volume 10 dan 11 juga sudah di tangan. Bahkan kabar dari akun editor Elex Media Komputindo menyatakan bahwa volume 10 sudah selesai diterjemahkan.
Menambahkan kabar baik, bagi Titipers yang belum sempat koleksi dari awal, kabar yang beredar juga komik ini akan dicetak ulang dengan format kertas bookpaper. Sungguh kabar gembira mengingat adaptasi animenya jugatak lama lagi akan rilis.
Sinopsis Atelier of Witch Hat dari Gramedia:
Gadis kecil yang tinggal di suatu desa kecil, Coco, sejak dulu bermimpi untuk menjadi penyihir. Akan tetapi, yang bisa menjadi penyihir hanyalah mereka yang memiliki bakat sihir sejak lahir. Apalagi, orang-orang selain penyihir dilarang melihat momen-momen sihir dibuat. Oleh karena itulah, dia menyerah akan mimpi menjadi penyihir. Hingga pada suatu hari, Coco tidak sengaja melihat detik-detik pembuatan sihir ketika seorang penyihir bernama Qiflee berkunjung ke desanya!!
Capcom dan hololive Production resmi meluncurkan proyek kolaborasi terbaru mereka dalam bentuk serial manga yang mempertemukan dunia Street Fighter 6 dengan para VTuber dari hololive. Serial Street Fighter 6 x Hololive ini mulai diterbitkan secara daring sejak 23 Juli 2025 dan langsung menarik perhatian penggemar dari kedua komunitas.
Empat talenta hololive telah dipasangkan dengan karakter Street Fighter
Manga ini digarap oleh ilustrator Kangyū-sensei, yang sebelumnya dikenal melalui karya Ganbare Juri-chan, manga resmi Street Fighter 6. Dalam kolaborasi ini, empat talenta hololive—Usada Pekora, Tokoyami Towa, Shishiro Botan, dan La+ Darknesss—dipasangkan dengan karakter-karakter ikonik dari Street Fighter dan menjalani kisah pelatihan maupun interaksi unik bersama mereka.
Beberapa adegan menarik yang ditampilkan antara lain:
Usada Pekora berlatih sumo di bawah bimbingan E. Honda, memperlihatkan sisi humor dan dedikasinya sebagai calon “pegulat” yang antusias.
Tokoyami Towa menunjukkan kekaguman terhadap kekuatan fisik dan teknik tinju dari Ed, karakter baru dalam Street Fighter 6.
Shishiro Botan menjalani pelatihan intensif bersama M. Bison, sang antagonis utama yang dikenal dengan kekuatan Psycho Power-nya.
Sementara itu, La+ Darknesss terlihat berdiskusi dengan Blanka tentang pengembangan produk merchandise, mulai dari stiker hingga boneka.
Manga kolaborasi “Street Fighter 6 x Hololive” ini merupakan bagian dari kampanye kolaborasi yang lebih luas antara hololive dan Street Fighter 6.
Korea Cartoonist Association and the Korea Webtoon Authors Association mengumumkan pada 22 Juli bahwa mereka merilis petisi yang mendesak ekstradisi operator di balik ‘New Rabbit,’ website pembajakan webtoon besar, dari Jepang ke Korea.
In addition to operating New Rabbit, the operator is alleged to have run other major piracy sites, including Book Rabbit (for web novels) and Mana Rabbit (for Japanese manga).
Selain mengoperasikan New Rabbit, operator tersebut juga disinyalir menjalan situs bajakan lain, termasuk Book Rabbit (untuk web novel) dan Mana Rabbit (untuk manga Jepang).
Asosiasi juga mengklaim bahwa operator situs pembajakan webtoon tersebut selalu menghindari sejak 2022 dari penyelidikan kriminal dengan mendapatkan kewarganegaraan Jepang. Selain petisi, asoasi juga berencana mengadakan konferensi pres di depan Kedubes Jepang di Seoul pada tanggal 11 Agustus, mendesak pemerintah Jepang untuk segera bertindak.
Asosiasi meminta pemerintah Jepang untuk menangkap operator situs, bekerja sama dalam proses ekstradisi, menyita server dan aset yang berada di Jepang dan mendorong perusahaan Jepang untuk bergabung dalam tindakan hukum yang ada.
Edisi ke-35 tahun ini dari majalah Weekly Shonen Jump terbitan Shueisha mengungkapkan kalau manga Sakamoto Days karya Yuuto Suzuki akan masuk ke “final battle” di edisi selanjutnya tanggal 4 Agustus (Chapter 224).
Baca Sakamoto Days Chapter 223 Bahasa Indonesia di mangaplus.
Manga ini juga sudah terbit di Indonesia dan diterbitkan oleh Elex Media Komputindo.
Berikut sinopsis dari Gramedia:
Pembunuh Bayaran Legendaris. Taro Sakamoto adalah pria tambun yang mengelola toko di kota kecil. Identitas aslinya adalah mantan pembunuh bayaran legendaris yang ditakuti sekaligus dikagumi oleh semua penjahat! Bagaimana hari-hari Sakamoto dalam melindungi keluarga dan kesehariannya dari serangan bahaya!?
Jadwal terbit komik 30 Juli 2025, penerbit Elex Media Komputindo, m&c!, dan Phoenix Gramedia Indonesia merilis beberapa judul komik. Komik tersebut sudah langsung tersedia di Gramedia baik itu toko fisik maupun toko online. Berikut adalah judul komik yang diterbitkan Elex Media Komputindo, m&c!, dan Phoenix Gramedia Indonesia.
Elex Media Komputindo
Regarding Incarnated to Slime 17 – Taiki Kawakami, Fuse
Slam Dunk New Cover Edition Vol. 17 – Inoue Takehiko
LC: Attack on Titan Bind Up Edition 07 – Hajime Isayama
Virgo and The Sparkling Season II Vol. 05 – Andy Wijaya
m&c!
Akasha: Parasite in Love 01 – Sugaru Miaki, Yuki Hotate, Shion
Akasha: Futo Detective 15 – Sanjo Riku, Masaki Sato
My Hero Academia 30 – Kohei Horikoshi
Kaiju No. 8 Vol. 11 – Naoya Matsumoto
Akasha: Tatsuki Fujimoto Before Chainsaw Man 22-26 – Azychika, Shinya Umemura
Phoenix Gramedia Indonesia
Gokurakugai Vol. 3 – Yuto Sano
Blue Lock Vol. 23 – Muneyuki Kaneshiro, Yusuke Nomura
Classroom of the Elite Vol. 9 – Syougo Kinugasa
Mushoku Tensei – Jobless Reincarnation 7 – Rifujin Na Magonote
LN Alya Sometimes Hides Her Feelings in Russian Vol. 5 – Sunsunsun, Momoco
LN Apa Salahnya Mencari Cinta di Dungeon? 2 – Saekisan
Itulah jadwal Terbit Komik 30 Juli 2025. Jangan lupa untuk memuatnya ke toko buku kesayangan Titipers yah!
Sumber: Elex Media, m&c!, Phoenix Gramedia Indonesia
Ikuti terus berita terbaru dari kanal-kanal Titip Jepang! Yuk, baca artikel lainnya di sini^^
Website resmi dari serial anime bertema ice-skating berjudul Medalist yang merupakan adaptasi dari manga karya Tsurumaikada merilis teaser visual dan video baru. Medalist Season 2 rencananya akan tayang pada tanggal 26 Januari 2026 dan debut di blok program “NUMAnimation” milik TV Asahi.
Medalist Season 2 akan digarap oleh staf yang sama dari season sebelumnya. Sampai saat ini belum ada pengumuman soal pemeran tambahan, tapi pemeran yang ada di season sebelumnya akan kembali memerankan karakter mereka masing-masing.
Anime ini akan tayang di Jepang di blok “NUMAnimation” TV Asahi dan 23 saluran afiliasinya. Disney+ akan menayangkan anime ini di platform streaming.
Akun resmi X (Twitter) dari majalah Comptiq milik Kadokawa dan website free manga Type-Moon Comic Ace mengumumkan bahwa game RPG Fate/Samurai Remnant akan mendapatkan adaptasi manga. Manga Fate/Samurai Remnant rencananya akan dirilis di website Type-Moon Comic Ace. Mugetsu akan bertanggung jawab untuk menggambar manga ini dan Type-Moon serta Koei Tecmo Games akan dikredit sebagai karya original.
Deskrispsi kisah Fate/Samurai Remnant dari Koei Tecmo:
Tahun ke-4 Zaman Keian, Periode Edo. Sudah beberapa dekade sejak berakhirnya zaman yang penuh darah dan kekacauan. Masyarakat sudah menikmati suasana yang damai. Tapi pertarungan antara tujuh pasang Master dan Servant akan segera dimulai, sembari terungkapnya “Ritual Bulan Besar” di balik bayangan. Miyamoto Iori, seorang pemuda dari Asakusa terlibat dalam perseteruan Perang Holy Grail.
Staf dari proyek film Zombie Land Saga: Yumeginga Paradise (Dream Galactic Paradise) mengungkapkan visual dan trailer utama. Video trailer tersebut mengungkap dan menampilkan lagu baru dari grup idol yang ada di dalam cerita, Franchouchou, yang berjudul “Matataku Sora ni Akogarete” (Yearning for the Twinkling Sky).
Film Zombie Land Saga rilis di Jepang pada tanggal 24 Oktober dan para pemeran di serialnya akan kembali.
Anime ini berkisah tentang Sakura Minamoto yang ingin menjadi idol tapi tertabrak mobil dan bangkit kembali sebagai zombie. Seorang pria bernama Kotaro Tatsumi muncul dan ingin merekrutnya ke dalam grup idol yang berisi zombie cewek yang sudah dia rekrut dari berbagai macam zaman di sejarah Jepang.
Ilustrasi Kolaborasi Pokémon x Weekly Shonen Jump oleh Eiichiro Oda, mangaka One Piece
Majalah manga milik Shueisha, Weekly Shonen Jump bergabung bersama waralaba Pokémon akan merilis berbagai ilustrasi dari mangaka tenar yang menampilkan interaksi antara karakter utama dari manga mereka dan berbagai Pokémon. Gambar-gambar yang dihadirkan akan membentuk kolasi dari sampul majalah Weekly Shonen Jump yang akan rilis tanggal 4 Agustus.
In addition to the top illustration by ONE PIECEOpens in a new tab author Eichiro Oda featuring Pikachu and Monkey D. Luffy, other illustrations that have been revealed so far include one by ME & ROBOCOOpens in a new tab author Shuhei Miyazaki featuring Roboco and Mega Blaziken and one by Blue Box author Kouji Miura featuring Chinatsu Kano and Totodile. Additionally, the issue of Weekly Shonen Jump published on August 18 will feature a sticker with the complete group illustration as a pack-in bonus.
Selain ilustrasi dari One Piece yang menampilkan Luffy dan Pikachu, masih ada lagi ilustrasi Kolaborasi Pokémon x Weekly Shonen Jump dari mangaka Shuhei Miyazaki (Me & Robocco) yang menampilkan Roboco dan Mega Blaziken dan juga ilustrasi dari Kouji Miura (Blue Box) yang menampilkan Chinatsu Kano dan Totodile.
Selain itu, akan ada bonus sticker-pack ilustrasi kolaborasi Pokémon x Weekly Shonen Jump yang akan disertakan di majalah edisi 18 Agustus.
Dalam rangka perayaan Mobile Suit Gundam Wing 30th, Bandai Namco Filmworks membagikan banyak materi yang akan berkaitan dengan serial original-nya di tahun 1995. Selain video perayaan, ada visual art baru dan manga yang akan segera rilis, tidak lupa perilisan ulang film Gundam Wing di bioskop.
Pertama-tama, video spesial bertajuk “-Operation 30th-” bisa Titipers nikmati, dengan lagu dan musik klasik dari serial nama tapi dengan animasi baru yang masih mempertahankan gaya Gundam Wing klasik.
Adapun untuk manga baru akan digarap oleh ilustrator Gundam Wingi Sakura Asagi dan penulis naskah Katsuyuki Sumisawa. Manga baru ini akan berjudul MOBILE SUIT GUNDAM WING 0.5 POINT HALF PREVERNTER-7, yang akan menjadi jembatan antara Endless Walts dan Teardrop.
Selain itu, perayaan Mobile Suit Gundam Wing 30th ini juga akan merilis ulang film bioskop Mobile Suit Gundam Wing: Endless Waltz yang rencananya akan rilis di Jepang dan Amerika di musim gugur. Belum ada pengumuman untuk penayangan di wilayah lain.
Yang terakhir, ada visual art baru khusus perayaan Mobile Suit Gundam Wing 30th yang menampilkan ilustrasi kelima pilot Gundam dan Releena beserta mobile suit ikonik yang bisa dilihat di bawah ini.
Aniplex dan Sony Music mengungkap serial anime baru hasil kolaborasi mereka, SI-VIS: The Sound of Heroes yang akan debut di Fuji TV pada bulan Oktober. Di bawah ini adalah teaser yang berisi sekelumit lagu:
Fumiaki Maruto (penulis light novel Saekano: How to Raise a Boring Girlfriend) akan bertanggung jawab terhadap penulis naskah serial ini.. Hidari (Santa Company, Fractale, Phantom in the Twilight) dikreditkan sebagai desainer karakter.
Anime SI-VIS: The Sound of Heroes akan dibintangi oleh (dari kiri ke kanan gambar di atas):
Ayane Sakura sebagai Siren Sōma Saitō sebagai JUNE Daisuke Namikawa sebagai YOSUKE Nobunaga Shimazaki sebagai Sōji Akari Kitō sebagai μ (dieja menjadi “myu”)
Sony Music yang akan memilih penyanyi yang akan membawakan lagu yang dinyanyikan oleh para karakternya dan akan diumumkan di kemudian hari.
Pada bulan April lalu, Aikatsu! dan Idol Time Pripara mengumumkan proyek kolaborasi di layar lebar. Di bulan Juli ini, akhirnya ada info lebih lanjut, termasuk teaser, visual dan kabar soal lagu baru. Di penghujung bulan, akhirnya mereka merilis trailer panjang untuk film anime Aikatsu! x Pripara THE MOVIE -Deai no Kiseki!.
Dunia dan karakter saling bertubrukan di trailer baru ini, Titipers juga mendapatkan sekelumit dari lagu baru yang akan dibawakan di film nime Aikatsu! x Pripara THE MOVIE -Deai no Kiseki! yang berjudul “Happy Tuning.” Trailer terbarunya bisa ditontond i bawah ini:
Serial TV Aikatsu! mulai tayang sejak September 2021 sementara Pripara dimulai di Juli 2014. Kedua waralaba ini terus berlanjut karena kepopulerannya yang sangat tinggi, menghasilkan banyak sekuel dan spin-off. Kolaborasi kali ini diharapkan bisa membawa kedua waralaba ini ke dalam puncak berikutnya.
Setelah satu dekade, Sunghoo PARK (sutradara Jujutsu Kaisen season 1) finally membawa proyek orisinalnya, BULLET/BULLET ke layar lebar dan layar kaca. Paruh pertama dari serial original ini sedang tayang dalam bentuk format TV dan juga tayang dalam format film dengan paruh kedua segera rilis. Kali ini, mereka merilis trailer terbaru untuk penayangan versi film.
Berikut adalah trailer terbaru dari anime BULLET/BULLET versi film:
BULLET/BULLET berkisah tentang pemuda pecinta gir yang bergabung dengan robot berkepribadian ganda dan berung kutub tukang judi untuk menjalankan bisnis pengambilan kembali barang curian di dunia yang peradabannya hampir runtuh. Suatu hari, ada permintaan dari seorang gadis misterius yang dikejar oleh pembunuh. Permintaan ini membawa mereka ke pengejaran yang akan mengubah dunia.
Waralaba THE IDOLM@STER membagikan video special baru untuk merayakan perayaan ke-20 tahun di kanal YouTube resmi mereka. Video ini berjudul “Anohi, Produce Shitekureta Anata he” (“Untukmu yang memproduseri kami saat itu”) dan tujuannya adalah menyampaikan terima kasih kepada para penggemar yang telah mendukung waralaba ini selama 20 tahun.
Video ini mengikuti kisah seorang penggemar pria. Dia pertama kali menemukan game THE DOLM@STER di arcade dan menjadi penggemar salah satu idolnya, Haruka Amami. Bersama dengan itu, dia terus tumbuh dari pelajar sampai menjadi pekerja, bersama dengan THE IDOLM@STER di sisinya.
Di akhir video, Haruka berkata, “Terima kasih karena selalu ada untuk kami. Tuan Produser, tolong terus dukung kami di masa depan juga.”
Seiyuu Aguri Onishi akan merilis dua mini album dengan konsep berbeda secara bersamaan di Jepang pada bulan Oktober.
Konsep yang pertama, berjudul “Rock&Roll Lady Girl,” adalah Rock&Roll” dan album kedua berjudul “Shitsuren Monochrome” adalah “Cinta yang Hilang.” Masing-masing mini album ini akan berisi lima lagu yang sesuai dengan tema konsep dan juga versi instrumental dari lagu-lagu tersebut.
Aguri Onishi yang juga merupakan pengisi suara Ayumu Uehara di Love Live! Nijigasaki High School Idol Club dan Carla di Don’t Hurt Me, My Healer! ini rencananya akan merilis di tanggal 22 Oktober 2025. Buat Titipers yang berminat, jangan lupa pantengi terus Titip Jepang untuk bisa membeli album tersebut.
Manga UP! Global menambahkan empat judul manga baru ke dalam katalog mereka, yaitu: The Apothecary Diaries: Xiaolan’s Story on Thursday, Dimension W on Friday, The Magic Swordsmith on Saturday, and A Starlit Darkness.
Manga UP! mendeskripsikan manga The Apothecary Diaries: Xiaolan’s Story sebagai berikut:
Kisah “The Apothecary Diaries” dari sudut pandang Xiaolan dan ditulis oleh penulis Hyuganatsu dan diadaptasi oleh mangaka Itsuki Nanao! The Apothecary Diaries: Xiaolan’s Story (Kusuriya no Hitorigoto Gaiden: Xiaolan Kaisōroku) launched on Square Enix’s Manga UP! website on March 23. Manga ini dirilis di website Manga UP! Square Enix sejak 23 Maret.
Manga The Apothecary Diaries sendiri sudah terbit di Indonesia hingga volume 14 melalui penerbit m&c! Belum ada info lebih lanjut soal spin-off ini apakah akan terbit juga atau tidak.
WOWOW mengumumkan bahwa manga Strobe Edge karya Io Sakisaka akan mendapatkan adaptasi dorama live action dan akan tayng di WOWOW. Dorama ini direncanakan akan tayang selama musim gugur dan mendapatkan dua season.
Dorama Strobe Edge akan dibintangi oleh Riko Fukumoto dan Kyohei Takahasi. Staf WOWOW yang dulu menggarap adatasi Blue Spring Ride (Ao Haru Ride) dari mangaka yang sama akan kembali menggarap dorama ini.
Manga ini sebelumnya sudah mendapatkan adaptasi film live action yang tayang di Jepang pada bulan Maret 2015. Sota Fukushi dan Kasumi Arimura membintangi film tersebut.
Strobe Edge sudah pernah diterbitkan hingga tamat sampai 10 volume di Indonesia melalui penerbit m&c!. Selain itu, karya Io Sakisaka yang lain, yaitu Blue Spring Ride dan Love, Be Loved, Leave, Be Left juga sudah terbit sampai tamat di bawah penerbit yang sama.