Shueisha Kembali Menindak Pembajakan Manga: Targetkan Manganato, Mangakakalot, dan Lainnya!
Tak hanya One Piece, Shueisha sasar situs pembajakan manga lainnya.

Pembajakan manga kembali menjadi sorotan setelah Shueisha, penerbit raksasa di balik One Piece dan berbagai judul manga populer lainnya, mengajukan permintaan panggilan pengadilan terhadap Cloudflare. Langkah ini bertujuan untuk mengungkap identitas operator enam situs pembajakan besar, termasuk manganato dan mangakakalot, yang dikenal luas di kalangan pembaca manga gratisan.
Target Utama: Chapmanganato dan Kawan-Kawan
Menurut dokumen hukum yang diajukan pada 4 Februari 2025, Shueisha ingin mendapatkan informasi pengenal dari Cloudflare, sebagai CDN populer, terkait operator enam situs tersebut. Diantara situs-situs tersebut, chapmanganato.to muncul sebagai yang terbesar, dengan 65,2 juta kunjungan bulanan pada Desember 2024. Situs-situs lain yang menjadi sasaran adalah chapmanganelo (24 juta kunjungan), mangakakalot (20,4 juta kunjungan), m.manganelo (18,1 juta kunjungan), dan mn2.mkklcdnv6temp (23,4 ribu kunjungan). Daftar lengkap dan informasi lebih lanjut dapat Titipers lihat pada tabel berikut ini.

Shueisha berharap mendapatkan alamat terakhir yang diketahui, nomor telepon, email, informasi penagihan, penyedia hosting, serta log alamat IP yang terkait dengan situs-situs tersebut. Shueisha telah terlebih dahulu mengirimkan pemberitahuan hak cipta ke Cloudflare pada 30 Januari 2025.
Bukan Upaya Pertama Memerangi Pembajakan Manga
Shueisha dan VIZ sebelumnya telah mengambil tindakan terhadap situs serupa, termasuk mengajukan perintah pengadilan berdasarkan 28 USC§ 1782 untuk meminta bantuan dari perusahaan-perusahaan seperti PayPal, Visa, Google, Braintree, dan Stripe pada 2022. Tujuannya adalah untuk mengungkap informasi terkait operator manganelo dan manganato. Mereka bahkan mencoba melacak jejak hingga ke Vietnam, negara asal situs-situs tersebut.
Cloudflare sendiri bukan pemain baru dalam pusaran masalah ini. Dua minggu sebelumnya, Shueisha mengajukan permintaan panggilan pengadilan terhadap Cloudflare terkait pelanggaran One Piece, dengan menyebutkan 19 situs pembajakan dengan total 560 juta kunjungan bulanan. Musim panas lalu, WEBTOON juga melakukan hal serupa, meminta informasi tentang 170 situs pembajakan. Tren ini menunjukkan bahwa penerbit manga semakin gencar dalam melawan pembajakan.
RUU Anti-Pembajakan Digital AS
Di sisi lain, Amerika Serikat tengah bersiap mengesahkan Foreign Digital Piracy Act (FADPA). RUU ini memungkinkan pemegang hak cipta untuk meminta perintah pemblokiran situs-situs pembajakan asing yang menargetkan audiens AS. Jika disahkan, Google, Cloudflare, dan ISP utama akan diwajibkan untuk memblokir akses ke platform ilegal ini.
Meski tindakan hukum ini bertujuan melindungi industri manga, banyak penggemar yang masih mengandalkan situs pembajakan untuk membaca seri favorit mereka. Beberapa beralasan bahwa distribusi resmi sering kali terlambat atau tidak tersedia di negara mereka. Namun, dengan semakin kuatnya penegakan hukum dan kerja sama internasional, era akses bebas ke manga bajakan bisa segera berakhir.
Apakah ini akan berdampak pada kebiasaan membaca penggemar? Ataukah situs-situs pembajakan akan menemukan cara baru untuk bertahan? Hanya waktu yang bisa menjawabnya.
sumber: cbr
Ikuti terus berita terbaru dari kanal-kanal Titip Jepang ya! Yuk, baca artikel lainnya di sini ^^
Jangan lupa Ikuti juga media sosial Titip Jepang:
Instagram: @titipjepang
Twitter: @titipjepang
Facebook: Titip Jepang