KATEGORI

Belum ada Produk di keranjang kamu, yuk cari produk incaran kamu di sini!

10 Momen Tersedih The Apothecary Diaries (Yang Pernah Tayang Sejauh Ini)

BLOG-momen tersedih the apothecary diaries1

The Apothecary Diaries bukan sekadar anime misteri yang penuh teka-teki dan dinamika politik istana. Di balik kecerdikan Maomao dan intrik kekaisaran yang kompleks, terselip kisah-kisah menyayat hati yang sering kali muncul tiba-tiba dan menghantam emosi penonton.

Dengan latar dunia yang terinspirasi dari Dinasti Tang, anime ini menggambarkan kerasnya kehidupan di dalam dan luar istana. Kasta sosial yang kejam, harapan hidup yang sempit, dan sistem yang sarat intrik membuat setiap karakter rentan terhadap tragedi. Tak heran kalau The Apothecary Diaries terasa seperti kumpulan kisah duka yang dibalut dalam kemewahan dan misteri.

Nah, di antara banyaknya tragedi yang hadir dalam serial ini, berikut adalah 10 momen paling menyedihkan dalam The Apothecary Diaries (yang pernah tayang sejauh ini) yang bakal bikin perasaan Titipers ikut remuk bersama para karakternya.



10. Mantan Kaisar Memiliki Kehidupan yang Menyedihkan

Almarhum kaisar Li adalah sosok yang terus membayangi narasi The Apothecary Diaries , dan masa lalunya sebelum naik takhta dipenuhi dengan luka yang mendalam. Ia sebenarnya tidak pernah ingin menjadi kaisar, namun terpaksa setelah seluruh saudaranya meninggal akibat wabah. Setelah berduka atas keluarganya dan menerima takdir yang tak ia inginkan, ia juga harus mengubur satu-satunya hal yang membuatnya bahagia—melukis—karena dianggap tidak pantas untuk seorang kaisar.

Sayangnya, menjadi seorang penguasa tidak membuat hidupnya lebih baik. Ia diperlukan bak boneka politik oleh ibunya, Bupati Permaisuri, yang menyiksanya secara emosional hingga menimbulkan trauma berat. Ia bahkan sampai takut disentuh oleh orang dewasa, terutama perempuan. Meskipun tindakannya sebagai pedofil tidak bisa dimaafkan, latar belakang hidupnya yang penuh tekanan dan trauma membuat kisahnya tetap tragis dalam konteks dunia The Apothecary Diaries.


9. Permaisuri Anshi Diperalat Keluarganya Saat Masih Kecil

Kisah Permaisuri Anshi diceritakan dalam The Apothecary Diaries Episode 33. Ia adalah wanita yang baik dan terhormat, namun hidupnya sejak awal telah dimanfaatkan oleh orang-orang terdekatnya. Karena wajahnya yang tetap cantik seperti saat ia masih muda, keluarganya mengirimnya ke istana untuk menarik perhatian kaisar, yang belakangan diketahui memiliki ketertarikan menyimpang terhadap anak-anak.

Anshi menjadi salah satu dari sekian banyak korban mantan kaisar. Ia hamil di usia yang masih sangat muda dan harus menjalani operasi caesar sebelum sempat benar-benar tumbuh dewasa. Ketika mantan kaisar mulai kehilangan minat dan berencana mencari korban baru, Anshi mengambil langkah ekstrem. Ia membalas dengan melakukan kekerasan seksual terhadap mantan kaisar. Tindakannya, meskipun kejam, berhasil menghancurkan kondisi mental sang kaisar dan mencegahnya mengejar gadis-gadis muda lagi.


8. Lutut Luomen Dihancurkan dan Kariernya Hilang

Luomen adalah ayah angkat dari Maomao sekaligus mantan tabib istana yang sangat terampil dan rendah hati. Meski memiliki pengalaman dan keahlian luar biasa, ia memilih hidup sederhana dan menarik bayaran rendah dari pasiennya. Hal ini yang kerap membuat Maomao kesal. Tapi di balik sikap lembut dan kehidupan bersahajanya, Luomen menyimpan masa lalu yang sangat pahit.

Dulu, Luomen pernah dipercaya untuk mengawasi persalinan selir kekaisaran. Namun hidupnya hancur akibat sebuah skandal yang tidak melibatkan dirinya. Ia dijadikan kambing hitam atas kematian bayi yang diyakini sebagai anak selir Ah-Duo. Akibatnya, Luomen dihukum dengan cara mencukur salah satu tempurung lututnya. Ia kemudian diasingkan dari istana dan dicap sebagai penjahat.


7. Permaisuri Lihua Kehilangan Anak Pertamanya Saat Masih Bayi

Selir Bijak, Lihua, mengawali awal yang sulit dalam The Apothecary Diaries. Karena persaingan yang terjadi di antara para selir, Lihua sempat menuduh Gyokuyou sebagai penyebab ia dan putranya sakit. Namun tuduhan tersebut tidak berdasar, karena Gyokuyou dan bayi perempuannya juga mengalami gejala yang serupa. Belakangan terungkap bahwa keduanya diracuni oleh bedak wajah berbahan dasar timbal, produk kecantikan berbahaya yang sayangnya umum digunakan di istana.

Maomao sebenarnya sudah memperingatkan soal bahaya bedak itu, tetapi sayangnya peringatannya diabaikan di paviliun Lihua. Akibatnya, bayi laki-laki Lihua yang baru berusia tiga bulan meninggal dunia. Lihua jatuh ke dalam rasa bersalah dan depresi mendalam, meskipun akhirnya diketahui bahwa racun tersebut berasal dari ulah sepupunya sendiri, Shin, serta pihak lain yang menyimpan dendam terhadap keluarga kekaisaran.


6. Maomao Ditinggal Ibu, Diculik, dan Dijual

Maomao, tokoh utama The Apothecary Diaries, sejak kecil sudah akrab dengan pahitnya hidup di Negara Li, terutama sebagai warga kelas bawah. Tragedi pertama dalam hidupnya dimulai dari ibunya sendiri, Fengxian, yang mengalami gangguan mental akibat sifilis dan tanpa sadar memotong sebagian jari kelingking Maomao saat ia masih bayi. Karena kondisi sang ibu yang memburuk, Maomao akhirnya dibesarkan di Verdigis House, rumah bordil tempat ibunya bekerja.

Namun, kehidupan di sana juga jauh dari kata layak. Ia sering kali ditelantarkan karena para pelacur sibuk melayani klien, hingga terbiasa menangis sendirian tanpa ada yang peduli. Untuk melindungi dirinya dari para pria yang berniat jahat, Maomao bahkan sengaja melukis bintik-bintik di wajahnya agar terlihat tidak menarik. Sayangnya, semua usaha itu tidak cukup. Ia akhirnya diculik dan dijual ke kekaisaran.


5. Lakan Berpikir Dia Tidak Akan Pernah Bertemu Cinta Sejatinya Lagi

Lakan pertama kali diperkenalkan sebagai sosok mencurigakan dan sedikit menyeramkan di The Apothecary Diaries. Reaksi Maomao saat Jinshi menyebut namanya, ditambah dengan komentar sinisnya tentang para pelacur, membuat banyak penonton langsung berprasangka buruk terhadapnya. Namun, seiring berjalannya cerita, terungkap bahwa Lakan menyimpan kisah masa lalu yang tak kalah menyedihkan dibanding karakter lain dalam anime ini.

Lakan menderita kondisi langka yang membuatnya tidak bisa mengenali wajah orang lain, yang membuatnya terasing dari orang lain sepanjang hidupnya. Namun, satu-satunya pengecualian adalah Fengxian, wanita yang akhirnya ia cintai. Sayangnya, serangkaian kesalahpahaman dan tipu daya membuat mereka terpisah. Fengxian percaya bahwa ia telah dikhianati, sementara Lakan dibohongi tentang keberadaan Fengxian selama bertahun-tahun, meyakini bahwa ia telah menghancurkan hidup satu-satunya wanita yang ia kenali, dan bahwa ia takkan pernah bertemu dengannya lagi.


4. Korban-Korban Mantan Kaisar Memicu Narasi Buku Harian Apoteker

Mantan kaisar Li memiliki selera yang mengerikan terhadap gadis-gadis muda dan meninggalkan banyak korban setelah kematiannya. Banyak dari mereka masih hidup dengan penderitaan yang mendalam, dihantui oleh kenangan menyakitkan tentang pelecehan seksual yang mereka alami. Permaisuri Anshi mungkin adalah korban terakhirnya, tetapi masih banyak wanita lain yang terjebak di sekitar istana utama karena hukum yang kejam. Para gadis yang telah dinodai oleh mantan kaisar dilarang meninggalkan istana.

Setiap gadis muda yang pernah diserang oleh mantan kaisar dipaksa untuk hidup, bekerja, dan menua di tempat yang sama di mana mereka mengalami trauma. Shenlu, seorang wanita tua yang diperkenalkan dalam The Apothecary Diaries Episode 29, adalah salah satu korban tertuanya. Rasa sakit yang ia alami begitu dalam hingga ia membantu mengatur serangan terhadap garis keturunan kekaisaran dengan cara menyebarkan pengetahuan tentang bahan-bahan sederhana yang bisa menyebabkan aborsi.


3. Tao Disiksa dan Dipaksa Menyerahkan Kebahagiaannya Sebelum Dibunuh

Tao muncul dalam Episode 27 dari The Apothecary Diaries, sebagai karakter minor dengan nasib tragis yang mencuri perhatian. Ia adalah dayang Jin, seorang selir berpangkat menengah yang dikenal karena sikapnya yang buruk. Jin diduga menyiksa Tao karena dia cemburu dengan pertunangan Tao. Maomao sendiri mencurigai bahwa pertengkaran mungkin telah terjadi di antara keduanya, yang mungkin berujung pada kematian Jin.

Terlepas dari apakah itu disengaja atau tidak, Tao dan dayang-dayang lainnya akan disalahkan dalam beberapa hal. Karena wajahnya yang sangat mirip dengan Jin, dayang-dayang lainnya meyakinkannya untuk berpura-pura menjadi selir untuk menghindari hukuman. Sandiwara ini berlangsung lebih dari setahun, dan selama itu Tao hidup dalam kebohongan, kehilangan masa depan serta kebahagiaannya. Ketika tekanan dan depresi mulai menghancurkannya, dayang-dayang lainnya membunuhnya untuk mempertahankan posisi mereka di istana.


2. Lishu Masih Anak-Anak Saat Dia Dinikahkan

Lishu memang baru menginjak usia 15 tahun, tetapi beban hidup yang ia tanggung sudah melampaui usianya. Ia kehilangan ibunya sejak umur 4 tahun, lalu ketika berusia 9 tahun, ia dijadikan alat politik oleh ayahnya sendiri dan dikirim ke istana kekaisaran untuk menjadi permaisuri mantan kaisar. Untungnya, Ah-Duo dan kaisar saat ini, yang saat itu masih menjadi putra mahkota, turun tangan melindunginya dari sifat pedofil sang mantan kaisar.

Setelah kematian sang mantan kaisar, Lishu hampir kembali dijodohkan dengan seorang gubernur yang juga memiliki ketertarikan serupa terhadap gadis-gadis muda. Lagi-lagi, Ah-Duo dan kaisar yang telah naik takhta melindunginya. Hubungan antara Lishu dan Ah-Duo tumbuh seperti ibu dan anak, dan sang kaisar pun menjadi sosok ayah baginya. Sayangnya, Lishu harus kehilangan sosok ibu untuk kedua kalinya dalam hidupnya ketika Loulan naik menggantikan posisi Ah-Duo sebagai selir favorit.


1. Cinta Fengxian pada Lakan Akhirnya Menghancurkannya

Fengxian adalah ibu kandung Maomao, meskipun ia jarang muncul dalam kehidupan Maomao. Dulu, ia adalah seorang pelacur cantik yang sangat dicari di Rumah Verdigis, dan akhirnya jatuh cinta pada Lakan. Ia hamil dengan anak Lakan dan memilih untuk mengandungnya, percaya bahwa Lakan akan kembali suatu hari nanti dan mengklaimnya sebagai istrinya.

Tragisnya, Lakan tidak bisa kembali dalam waktu yang lama, dan Fengxian secara keliru mengira bahwa ia telah ditinggalkan. Karena kehamilannya merusak reputasinya sebagai pelacur, ia tidak memiliki cara lain untuk menafkahi dirinya atau anaknya. Ia pun terpaksa beralih ke pelacuran jalanan, yang akhirnya membuatnya tertular sifilis. Seiring perkembangan penyakitnya, kesehatan fisik dan mental Fengxian memburuk, dan ia hanya menjadi bayangan dari sosok ceria yang dulu begitu dicintai.


Tragedi adalah bagian yang tak terpisahkan dari The Apothecary Diaries. Dunia yang ditampilkan dalam anime ini penuh dengan sistem yang timpang, intrik kekuasaan, dan kehidupan yang tidak adil, terutama bagi mereka yang lahir tanpa kekuasaan. Dari istana yang gemerlap hingga lorong-lorong sunyi di rumah bordil, setiap karakter membawa luka masing-masing, sering kali dalam diam.

Namun justru karena luka-luka inilah kisah mereka terasa begitu hidup dan menyentuh. Dan meski banyak momen sedih yang telah ditayangkan sejauh ini, siapa yang tahu kisah tragis apa lagi yang menanti di episode-episode berikutnya?

Sumber: CBR

Ikuti terus berita terbaru dari kanal-kanal Titip Jepang ya! Yuk, baca artikel lainnya di sini^^

Jangan lupa Ikuti juga media sosial Titip Jepang:
Instagram: @titipjepang
Twitter: @titipjepang
Facebook: Titip Jepang