Solo Leveling: Panduan Lengkap – Alur Cerita, Cara Menonton, dan Hal Menarik Lainnya

Anime Musim Dingin 2025 menghadirkan berbagai judul menarik, seperti Hokkaido Gals Are Super Adorable! dan Mashle: Magic and Muscles season kedua. Namun, salah satu anime yang paling dinantikan adalah Solo Leveling, sebuah adaptasi dari web novel dan webtoon populer yang telah menarik perhatian banyak penggemar di seluruh dunia. Dengan season pertama yang sukses dan season kedua yang mendapatkan lebih banyak pujian, Solo Leveling semakin mengukuhkan dirinya sebagai salah satu anime aksi-fantasi terbaik saat ini.
Bagi Titipers yang baru ingin memulai atau yang ingin tahu lebih dalam tentang Solo Leveling, berikut adalah semua yang perlu kalian ketahui, mulai dari sinopsis, karakter utama, hingga tempat menonton dan membaca kisah ini.
Daftar Isi

Hal yang Perlu Diketahui Tentang Waralaba Solo Leveling
Latar Belakang Cerita
Secara keseluruhan Solo Leveling adalah kisah petualangan fantasi penuh aksi yang berlangsung di dunia nyata, di mana portal menuju dunia lain terbuka di berbagai tempat. Dari portal-portal ini, monster berbahaya yang tidak bisa dihentikan oleh persenjataan militer biasa muncul. Peluru-peluru para prajurit hanya memantul dari tubuh goblin dan makhluk lainnya. Untuk melindungi manusia, muncul sekelompok individu yang dikenal sebagai “Hunter” yang memiliki kekuatan luar biasa untuk menghadapi ancaman ini.
Di antara para Hunter, ada sistem peringkat dari E (terlemah) hingga S (terkuat). Cerita berpusat pada Sung Jinwoo, seorang Hunter peringkat E yang dianggap sebagai yang paling lemah. Namun, segalanya berubah ketika ia mendapatkan kesempatan langka untuk memperoleh kekuatan tak terbatas dan “naik level” seperti dalam permainan RPG.
Sung Jinwoo: Dari yang Terlemah hingga Pemburu Terkuat

Kisah Solo Leveling berpusat pada Sung Jinwoo, seorang pemburu peringkat-E—peringkat terendah dalam sistem pemburu. Tidak seperti pemburu peringkat A dan S yang berjuang demi kejayaan dan uang, Jinwoo berusaha bertahan hidup demi menghidupi adik perempuannya, Sung Jin-ah, yang masih duduk di bangku sekolah menengah atas. Orang tua mereka tidak berada dalam kondisi mampu untuk mengurus keluarga, jadi Jinwoo berani melangkah maju meski berada dalam bahaya besar. Sebagai pemburu peringkat E yang lemah, ia tidak memiliki kekuatan untuk melawan gelombang monster tak berujung dalam Solo Leveling dengan cara konvensional. Oleh karena itu, ia mengandalkan keterampilan analitis dan taktik cermat sejak awal, memanfaatkan setiap kesempatan yang ada.
Hal ini tidak hanya membuat Jinwoo menjadi lebih mudah untuk dipahami dan disukai sebagai karakter underdog, tetapi juga memberinya perspektif yang segar dan mendalam dalam menghadapi pertempuran antara pemburu dan monster. Sementara pemburu lain yang lebih kuat sibuk mengasah teknik mereka untuk melawan monster-monster terkuat demi mendapatkan jarahan, Jinwoo adalah pemikir taktis yang memanfaatkan kecerdasan untuk bertahan hidup. Yang lebih menarik, karakter Jinwoo dibangun dengan kedalaman yang memperlihatkan kesiapannya untuk menghadapi pertualangan solonya di dungeon yang sepenuhnya baru—sesuai dengan judul serial yang diusungnya.
Tak Ada Jalan Mundur bagi Sung Jinwoo

Seperti yang telah diketahui oleh para penggemar lama, Jinwoo tidak akan selamanya terjebak sebagai pemburu peringkat E yang rentan. Perjalanannya dimulai ketika ia dipilih oleh Sistem misterius yang memaksanya untuk memulai petualangan seorang diri untuk naik level tanpa batas. Sebagai karakter yang praktis, berhati-hati, dan memiliki keterampilan taktis yang tajam demi bertahan hidup, Sung Jinwoo membuktikan dirinya sebagai pemburu yang sempurna untuk menjalani petualangan solo yang ditawarkan oleh Sistem. Dalam prosesnya, ia tidak hanya meningkatkan kekuatan, tetapi juga akhirnya menjadi pemburu perkasa yang selalu ia impikan.
Namun, perjalanan Jinwoo tidak hanya soal pertarungan dan peningkatan kekuatan. Sepanjang petualangannya, ia mulai mengungkap rahasia yang tersembunyi di balik dungeon dan menguak kebenaran tentang kekuatan barunya. Tidak seperti banyak cerita “pemburu monster” lainnya, Solo Leveling menyelami lebih dalam bagaimana dan mengapa paradigma pemburu monster ini muncul, memberikan dimensi yang lebih dalam pada cerita, dengan taruhan yang berbeda dibandingkan dengan kisah-kisah populer seperti Demon Slayer dan Chainsaw Man.
Siapa yang Harus Menonton Solo Leveling?

Solo Leveling mungkin memikat penggemar anime yang menikmati beragam genre dengan cerita aksi dan petualangannya yang tak terlupakan. Meskipun berlatar dunia nyata dan modern, anime ini menyuguhkan unsur pedang dan sihir yang khas, termasuk pahlawan bersenjata pedang dalam balutan zirah besi, penyihir dengan sihir elemen kuat, dan penjahat bersenjata pisau seperti Sung Jinwoo. Setiap petualangannya mengingatkan kita pada permainan Dungeons & Dragons, di mana karakter berjuang melawan monster dalam dunia penuh sihir dan pedang.
Bagi penggemar anime aksi-fantasi seperti Goblin Slayer, atau bahkan yang suka parodi fantasi seperti Konosuba, Solo Leveling pasti akan sangat menghibur. Meskipun Solo Leveling bukanlah cerita isekai tradisional—karena Jinwoo tidak mengalami kejadian khas seperti tertabrak Truck-kun dan terbangun di dunia fantasi tanpa jalan pulang—anime ini tetap memberikan “getaran” khas isekai. Seperti dalam Alice in Wonderland, Sung Jinwoo memasuki dunia yang sepenuhnya baru dan penuh tantangan yang mengubah hidupnya. Ceritanya juga mengingatkan kita pada perjalanan Ichigo Kurosaki dalam Bleach, saat ia meninggalkan Kota Karakura dan memasuki dunia spiritual Soul Society yang penuh dengan petualangan.
Solo Leveling menawarkan sebuah contoh isekai yang lebih ringan, jauh dari klise yang sering ditemukan dalam subgenre ini. Cerita ini lebih fokus pada pertumbuhan pribadi Sung Jinwoo dan tujuannya yang simpatik, bukan sekadar pelarian ke dunia fantasi. Bagi para penggemar isekai yang mulai merasa jenuh dengan formula cerita yang itu-itu saja, Solo Leveling hadir sebagai pilihan segar yang layak untuk dicoba, menawarkan perspektif baru dalam dunia yang penuh tantangan dan transformasi.
BACA JUGA:
Protagonis yang Tidak Diunggulkan, Tapi Penuh Potensi
Bagi mereka yang menikmati cerita tentang karakter yang tidak diunggulkan dan berjuang keras untuk menjadi pahlawan legendaris, Solo Leveling pasti akan sangat menarik. Perjalanan Sung Jinwoo mengingatkan kita pada kisah Izuku Midoriya dalam My Hero Academia, di mana seorang anak biasa berusaha keras untuk menjadi pahlawan yang hebat. Seperti Deku, Jinwoo belajar mengimbangi ketidakberdayaannya dengan mempelajari orang-orang kuat di sekitarnya, beradaptasi dan berkembang seiring waktu.
Jika Titipers menyukai kebangkitan Naofumi Iwatani dalam The Rising of the Shield Hero, kalian juga pasti akan terpesona dengan kisah Sung Jinwoo yang bangkit menjadi pemburu solo yang tak terhentikan. Tanpa kontroversi gelap yang mengelilingi elemen Shield Hero, Solo Leveling memberikan pengalaman yang memikat tanpa menyimpang terlalu jauh dari tema pertumbuhan dan keberanian seorang pahlawan yang muncul dari ketidakpastian.
Berapa Banyak Lagi Arc Solo Leveling yang Tersisa untuk Diadaptasi?

Season pertama Solo Leveling terdiri dari 12 episode yang menggabungkan perjalanan Sung Jinwoo dari penemuan Sistem hingga kebangkitannya menuju kekuasaan. Season ini berakhir dengan pertarungan besar Jinwoo melawan Komandan Ksatria Merah Darah, Igris, yang menandai perubahan signifikan dalam kepribadiannya. Dari seorang pria santun dan berkemauan lemah, ia bertransformasi menjadi pejuang tampan yang percaya diri, yang kini dikenal sebagai Shadow Monarch. Season pertama ditutup dengan peristiwa mengerikan di Pulau Jeju, tempat monster semut S-Rank yang sebelumnya dikalahkan terungkap berevolusi.
Di season kedua, Jinwoo menghadapi tantangan yang lebih besar. Dua episode pertamanya dirilis dalam format film kompilasi berjudul Solo Leveling: ReAwakening. Mengikuti alur cerita webtoon, anime ini diperkirakan akan mencakup 13 arc hingga akhir season kedua. Season pertama telah menyumbang 7 arc, sementara season kedua diharapkan mengadaptasi 6 arc berikutnya. Total 13 arc ini mencakup 107 chapter yang menggambarkan transformasi besar pada karakter Jinwoo. Meskipun ia sudah mengalahkan Igris dan menyerapnya ke dalam Shadow Army, Jinwoo akan terus menghadapi musuh yang semakin kuat seiring dengan kenaikan levelnya. Sementara itu, season ketiga dan seterusnya akan mengadaptasi 9 arc yang tersisa dari serial web asli Chugong, yang terdiri dari 93 chapter.
Dengan banyaknya materi yang harus diadaptasi, dan berkaca dari proyek-proyek besar seperti Jujutsu Kaisen yang memilih untuk mengubah formatnya, belum ada kepastian tentang bagaimana Solo Leveling akan melanjutkan kisahnya setelah season kedua. Bahkan, anime ini bukanlah akhir dari waralaba tersebut. Solo Leveling: Ragnarok, sekuelnya, justru memperkenalkan putra Jinwoo, Sung Suho, sebagai protagonis utama. Mengingat popularitas Solo Leveling yang terus berkembang, sepertinya lebih mungkin waralaba ini akan terus dilanjutkan dalam bentuk adaptasi-adaptasi berikutnya, ketimbang dibatalkan atau mengalami jeda panjang seperti beberapa proyek lainnya.
Tempat Menonton dan Membawa Solo Leveling

Bagi yang ingin mengikuti kisahnya, Solo Leveling tersedia di Crunchyroll dengan penayangan simultan dalam bahasa Jepang dan Inggris. Bagi yang lebih memilik Amazon Prime Video dan Netlfix, kalian juga dapat menikmati episode-episode Solo Leveling dalam bahasa Jepang, dengan subtitle dalam berbagai bahasa, termasuk Inggris, Jerman, Indonesia, Spanyol. Prancis, Italia, dan Portugis.
Bagi mereka yang ingin mengeksplorasi cerita lebih lanjut tanpa menunggu adaptasi anime, web novel asli dan serial web komik Solo Leveling tersedia secara luas di platform daring untuk konsumen Barat.
sumber: cbr
Ikuti terus berita terbaru dari kanal-kanal Titip Jepang ya! Yuk, baca artikel lainnya di sini ^^
Jangan lupa Ikuti juga media sosial Titip Jepang:
Instagram: @titipjepang
Twitter: @titipjepang
Facebook: Titip Jepang