Review Film The Super Mario Bros. Movie – Film yang Bawa Nostalgia

Titip Jepang - Review film the super mario bros. movie

REVIEW FILM The Super Mario Bros. Movie

Siapa nih yang dulu sering main game Super Mario Bros. di konsol Nintendo? Game buatan Shigeru Miyamoto tersebut memiliki adaptasi versi Hollywood-nya loh. Film animasi Super Mario Bros. versi Hollywood baru saja rilis 5 April lalu di Indonesia.

Super Mario Bros. merupakan platform video game konsol yang dikembangkan perusahaan asal Jepang, Nintendo, rilis pada tahun 1985. Game ini merupakan pengembangan dari game bernama Mario Bros yang merupakan game arcade yang rilis pada tahun 1983. Lalu permainan ini memiliki pengembangan lain, yakni Super Mario Kart yang merupakan game balapan.

Dalam permainan Super Mario Bros. pemain akan memainkan karakter bernama Mario dan Luigi yang akan menyelamatkan Putri Peach dari Kerajaan Jamur dari monster kura-kura benama Bowser.

Cerita pada film The Super Mario Bros. Movie juga mengisahkan petualangan Mario dan Luigi yang menyelamatkan Kerajaan Jamur dari invasi monster bernama Bowser, tentu saja ada beberapa perubahan alur. Film ini disutradarai oleh  Aaron Horvath dan Michael Jelenic, dan diproduksi oleh Universal Studio, Illuminati, dan Nintendo.

Berikut adalah Review film The Super Mario Bros. Movie

 PETUALANGAN MARIO DAN LUIGI DI ISEKAI 

Seperti pada game orisinil-nya, karakter utama dalam game ini adalah Mario (Chris Pratt) dan Luigi (Charlie Day), dua bersaudara keturunan Italia yang memiliki pekerjaan sebagai tukang ledeng. Pekerjaan mereka sebagai tukang ledeng tidak terlalu mulus, karena Luigi yang kikuk, bahkan sering dihina-hina orang lain termasuk keluarga mereka. Meski demikian, Mario yang cekatan tetap membela adiknya tersebut.

Hingga suatu ketika, kota tempat tinggal Mario dan Luigi mengalami kebanjiran akibat kebocoran pipa. Mario dan Luigi pun beraksi untuk coba memperbaiki saluran pipa yang berada di bawah kota. Namun, mereka secara tidak sengaja tersedot oleh sebuah pipa misterius yang membuat mereka terjebak ke dunia lain (dalam bahasa Jepang berarti Isekai).

Ketika di dunia lain, mereka harus terpisah, Luigi terjebak di Dark Land tempat yang dipimpin oleh Bowser (Jack Black), monster jahat. Sementara itu, Mario terjebak di Kerajaan Jamur yang dipimpin oleh Putri Peach (Anya Taylor-Joy). Petualangan Mario bersama Putri Peach pun dimulai untuk menyelamatkan Luigi dan Kerajaan Jamur dari invasi Bowser.

BACA JUGA: Universal Studios Hollywood Umumkan Wahana Mario Kart, Mulai Beroperasi Awal Tahun 2023

 CERITA YANG ENJOYABLE DAN MENGASYIKKAN 

Alur cerita pada film ini cukup ringan, kita akan disuguhi masalah klasik, dimana kebaikan melawan kejahatan. Karena film ini untuk Semua Umur, scene-scene yang dihadirkan sebisa mungkin tidak terlalu berbahaya untuk ditonton anak-anak. Seperti di awal film yang menyajikan peperangan, bukannya terjadi pembantaian atau saling bunuh, malah dibuat lucu.

Namun, ada perubahan cerita pada film ini dibanding versi game orisinil-nya. Jika di versi game, Putri Peach adalah sosok Damsel in Distrees, yang diculik dan harus diselamatkan. Di film ini dia merupakan seorang putri yang memimpin kerajaannya melawan invasi. Dia memiliki kepribadian kuat dan kemampuan fisik. Bahkan dia menemani Mario yang ingin menyelamatkan adiknya.

Justru, di film ini malah sosok Luigi yang harus diselamatkan. Akan tetapi, sosok Bowser tetap memiliki keinginan untuk mendapatkan Putri Peach karena dia jatuh cinta dengan putri tersebut dan ingin menikahinya.

Meski demikian, hal tersebut tidak merusak suasana film. Film ini tetap mampu menghadirkan pengalaman yang mengasyikkan ketika ditonton. Kita akan melihat bagaimana Mario dan Putri Peach berkelana ke Kerajaan Hutan untuk bersekutu melawan Bowser. Dan tentu saja, kita disuguhi visual yang apik dari dunia lain.

 HADIRKAN NOSTALGIA UNTUK PENGGEMAR KLASIK 

Film ini membawa nostalgia untuk penggemar klasik game Nintendo, terutama Super Mario Bros. Selain menghadirkan kembali karakter seperti Mario, Luigi, Putri Peach, dan Bowser, kita juga akan melihat prajurit kura-kura milik Bowser. Dalam game Super Mario Bros. kura-kura tersebut menjadi batu sandunga ‘kita’ para pemain game dalam menggerakkan Mario atau Luigi untuk menyelamatkan Putri Peach.

Juga ada para ‘manusia jamur’ yang menjadi rakyat Kerajaan Jamur di film ini. Jamur juga memberikan kekuatan tambahan untuk karakter di film ini, seperti yang ada pada game-nya.

Saat Mario berlatih sebelum menghadapi Bowser, dia harus melewati rintangan-rintangan berat. Nah, rintangan tersebut sangat mirip dengan yang kita mainkan di game orisinil-nya. Batu bata, jamur dari kotak tanda tanya, kembang bergigi, dan bendera, semuanya muncul dalam rintangan tersebut.

Saat berkunjung ke kerajaan tetangga untuk mencari bantuan melawan invasi Bowser, ternyata kerajaan tersebut terinspirasi dari game Donkey King, game pertama dalam franchise Mario. Kerajaan tersebut dipimpin oleh King Cranky Kong, dan anaknya bernama Donkey King.

Juga tak ketinggalan, theme song legendaris dari game Super Mario Bros yang biasanya muncul saat awal permainan atau saat Final Round. Theme song tersebut muncul saat Bowser memainkan piano.

 WORTH TO WATCH OR SKIP IT? 

Well, itulah dia Review film The Super Mario Bros. Movie. Sebagai penggemar game Mario Bros. kalian harus menonton film ini untuk membawa kembali nostalgia masa kecil anda. Kalian bisa membawa anak kecil, karena film ini aman ditonton anak-anak. Alur ceritanya simple, tidak terlalu berat, seperti di game orisinil-nya.

Jangan berharap film ini menyajikan cerita-cerita yang unik atau memiliki pesan moral yang kuat. Tidak seperti adaptasi film Angry Birds atau Detective Pikachu atau Sonic yang juga sama-sama adaptasi dari game dan filmnya untuk semua umur.

Yah cukup nikmati film ini bersama keluarga anda. Kebetulan film ini rilis pada saat bulan Ramadhan, cocok untuk mengisi waktu sebelum berbuka puasa.

BACA JUGA: Anime Super Mario Bros. (1986) Bisa Ditonton Streaming GRATIS!

Ikuti terus berita terbaru dari kanal-kanal Titip Jepang ya! Yuk, baca artikel lainnya di sini^^

Jangan lupa Ikuti juga media sosial Titip Jepang:
Instagram: @titipjepang
Twitter: @titipjepang
Facebook: Titip Jepang

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *