KATEGORI

Belum ada Produk di keranjang kamu, yuk cari produk incaran kamu di sini!

Review Film Godzilla#7: Ebirah, Horror of the Deep (1966)

Pertempuran antara Godzilla, Mothra, dan Ebirah! Siapa pemenangnya?!

Semakin banyak kaiju yang harus dilawan Godzilla. Jika pada beberapa film sebelumnya kita sudah diperkenalkan dengan Mothra, Rodan, dan King Ghidorah, kali ini pada film ketujuh franchise Godzilla yang berjudul Ebirah, Horror of the Deep (ゴジラ・エビラ・モスラ 南海の大決闘 Gojira, Ebira, Mosura: Nankai no Daikettō), muncul kaiju mirip lobster raksasa. Film ini disutradarai oleh Jun Fukuda dan ditulis oleh Shinichi Sekizawa. Ebirah, Horror of the Deep dirilis pertama kali di bioskop Jepang pada 17 Desember 1966.

BACA JUGA: 5 Daftar Film Godzilla versi Amerika Serikat

BACA JUGA: 31 Daftar Film Godzilla Versi Jepang

Sebelum Titipers memutuskan untuk menonton film ketujuh Godzilla ini, mari simak pembahasan berikut terlebih dahulu.

PENCURIAN BERUJUNG PETAKA

Seorang pemuda bernama Ryota bergabung dengan teman-temannya, NIta dan Ichino saat menyelinap ke sebuah kapal di dermaga yang diduga milik Yoshimura, seorang penjahat karir yang tengah melarikan diri dari pihak kepolisian. Ryota lantas mengemudikan kapal tersebut ke lautan untuk mencari saudaranya yang hilang, Yata.

Saat kelompok tersebut berlayar, mereka terjebak dalam badai dan diserang oleh Ebirah – makhluk krustasea yang mengerikan. Beruntung mereka selamat dan terdampar di Pulau Letchi tapi segera menemukan bahaya lain yang mengintai.

Berada di tengah-tengah antara organisasi teroris The Red Bamboo, Ebirah di perairan yang suka mengamuk dan memakan manusia, dan Godzilla yang terbangun dari tidur panjangnya. Lantas, bagaimana Ryota dan teman-temannya bisa kabur dari pulau tersebut?

KEMBALI MEMBAHAS ISU LINGKUNGAN

blog-review godzilla#7 ebirah-1

sumber gambar: wikizilla

Film Ebirah, Horror of the Deep kembali mengangkat issue lingkungan yang biasanya menjadi asal muasal terciptanya para monster raksasa di sepanjang sejarah franchise Godzilla. Seekor krustasea bermutasi menjadi sangat besar akibat limbah nuklir yang dihasilkan dari operasi The Red Bamboo di Pulau Letchi.

Ebirah digambarkan memiliki tubuh berwarna merah dengan satu penjepit yang lebih besar daripada yang lainnya. Visualnya mirip udang selingkuh papua – sejenis lobster air tawar yang hanya bisa ditemukan di papua. Karakternya sangat kejam dan agresif, dia akan menghancurkan setiap perahu yang mendekat dan bahkan tidak segan memakan manusia yang ditemuinya. SIfat agresifnya ini lah yang membuat dia berani menantang Godzilla yang lebih besar dan dua kali lipat lebih kuat.

Organisasi The Red Bamboo memanfaatkan Ebirah sebagai penjaga wilayah mereka, mengontrolnya untuk tetap berada di perairan dengan memegang titik lemahnya.

BACA JUGA: 9 Daftar Kaiju Terkuat dalam Godzilla Universe

PLOT MATA-MATA

Film ini sebenarnya hanya menceritakan petualangan sekelompok orang mengarungi lautan untuk menemukan saudaranya yang hilang dengan dibumbui kemunculan monster, penduduk lokal, gadis cantik, dan organisasi teroris untuk mempermanis suasana.

Film ini memiliki plot yang terinspirasi dari adegan mata-mata, tindakan menyelinap ke markas musuh untuk menyelamatkan para sandera, pertarungan ala mata-mata agen 007, dan tindakan menyelamatkan diri yang epik dengan bantuan Mothra.

PERTARUNGAN ANTAR MONSTER BERSELIMUT KOMEDI

blog-review godzilla#7 ebirah-2

sumber gambar: manapop

Saat melihat Godzilla yang terbangun keluar dari dalam bukit dan langsung bertatap muka dengan Ebirah, saya langsung menduga akan terjadi pertarungan yang epik di antara keduanya dan benar saja..

Kembali lagi kita melihat dua monster yang saling lempar batu bak sedang bermain voli di tepi pantai. Salah satu adegan aksi-komedi yang sepertinya sudah menjadi formula pasti film-film Godzilla di tahun itu. Sayang pertarungan ini terlalu pendek padahal Ebirah adalah si bintang utama, tapi Godzilla memang superior.

Film ini kembali menampakkan sisi Godzilla yang memiliki akal, dengan memperlihatkan tindakan Godzilla yang hanya menyerang orang-orang jahat yang menyerangnya dan bertingkah baik pada orang yang tidak tahu apa-apa.

Ada adegan lucu yang diselipkan di sini oleh sang penulis skenario. Shinchi Sekizawa sepertinya berniat memanusiakan monster dengan memasukkan adegan Ebirah tengah berpose menirukan pegulat profesional populer Toyonobori dan Godzilla yang menggosokkan jari telunjuknnya ke hidung menirukan Yuzo Kayama dalam serial Wakadaisho yang biasanya diputar bersamaan dengan film Godzilla sebagai fitur ganda.

Saya masih menantikan melihat Godzilla yang berwibawa dengan membawa ketakutan para manusia pada kemunculannya.

LAYAK UNTUK DITONTON

Ebirah, Horror of the Deep jelas memperlihatkan porsi alur kisah manusia yang lebih menarik dibandingkan pertarungan antar monster raksasanya, karena Godzilla, Ebirah, Mothra, dan The Giant Condor, tidak menjadi fokus utama film hingga paruh kedua. Tapi, tetap saja film ini layak untuk ditonton bersama anggota keluarga. IMDb memberikan skor 5,5/10 untuk film ini.

Ikuti terus berita-berita terbaru di kanal Titip Jepang. Yuk baca artikel lainnya lainnya di sini!

Jangan lupa ikuti juga media sosial Titip Jepang:
Instagram: @titipjepang
Twitter: @titipjepang
Facebook: Titip Jepang