Review Film Godzilla vs Mechagodzilla II (1993) – Perebutan Hak Asuh

blog-review godzilla vs mechagodzilla

Godzilla vs Mechagodzilla 2 mempertemukan tiga kaiju terkenal dan si imut Baby G.

Tanggal Rilis:11 Desember 1993
Sutradara:Takao Okawara
Ditulis oleh:Wataru Mimura
Musik:Akira Ifukube
Efek Khusus:Koichi Kawakita
Pemeran:Masahiro Takashima, Ryoko Sano, Megumi Odaka, Daijiro Harada, Kenji Sahara, Akira Nakao

Setelah sukses menghidupkan kembali King Ghidorah dan Mothra di dua film sebelumnya, Toho menghadirkan kembali dua kaiju Toho terkenal lainnya untuk melawan Godzilla dalam Godzilla vs Mechagodzilla II. Film ini menghadirkan kembali Godzilla dan versi terbaru dari Rodan, Mechagodzilla, dan putra Godzilla. Film ini menjadi salah satu film Godzilla terhebat yang sukses secara komersial dengan penghasilan sebesar $194.000.000 dari gabungan box office, penjualan buku, dan penjualan merchandise. Toho mempromosikan film ini sebagai penampilan terakhir Akira Ifukube.

BACA JUGA: Mengenal Mothra – Kaiju Cantik Pelindung Bumi Sejak 1961

MANUSIA MENCIPTAKAN MECHAGODZILLA UNTUK MELAWAN GODZILLA

Untuk melawan ancaman yang ditimbulkan oleh Godzilla, United Nations Godzilla Countermeasure Center (UNGCC) telah menyelesaikan senjata pamungkas anti-Godzilla, Mechagodzilla. Sementara di pulau Adonoa yang tercemar radiasi, para ilmuwan menemukan telur Pteranodon dalam keadaan utuh sempurna. Rekan satu sarangnya yaitu Pteranodon raksasa yang bermutasi, Rodan, mencoba untuk melindunginya. Tidak hanya Rodan saja yang menaruh minat terhadap keberadaan telur tersebut, Godzilla juga datang dari seberang lautan untuk mengambil telur tersebut.

Pertempuran keduanya untuk memperebutkan telur tersebut, dimanfaatkan oleh para ilmuwan untuk melarikan diri bersama telur tersebut. Ketika akhirnya telur tersebut menetas, barulah diketahui bahwa itu bukan merupakan telur Pteranodon, tetapi Godzillasaurus.

G-Force bermaksud menggunakan bayi tersebut sebagai umpan untuk memancing Godzilla datang ke Kepulauan Ogasawara di mana Mechagodzilla menanti untuk membunuhnya. Namun, Rodan mengacaukan rencana tersebut ketika dia mencegat konvoi yang membawa Baby Godzilla dan menyiapkan pertempuran terakhir antara dirinya, Godzilla, dan Mechagodzilla di dekat Teluk Makuhari.

blog-review godzilla vs mechagodzilla-1
gambar diambil dari IMDb

PEREBUTAN HAK ASUH ANTARA RODAN DAN GODZILLA

Alih-alih robot alien luar angkasa seperti dalam film Godzilla vs Mechagodzilla (1974), Mechagodzilla dalam film Godzilla vs Mechagodzilla II merupakan senjata pamungkas yang diciptakan umat manusia untuk mengalahkan Godzilla. Film ini dimulai dengan memperlihatkan proses pembuatan Mechagodzilla dengan memanfaatkan beberapa bagian yang tersisa dari Mecha-King Ghidorah dalam film sebelumnya.

Sementara itu, ekspedisi yang dilakukan sekelompok ilmuwan ke sebuah pulau menemukan telur raksasa sempurna yang diduga merupakan telur Pteranodon. Malam harinya, seekor reptil raksasa, Rodan, hinggap di salah satu tebing yang menghadap tenda para ilmuwan. Ia menyerang perkemahan tersebut untuk mendapatkan kembali hak atas telurnya. Di tengah kekacauan tersebut, Godzilla datang dari perairan seberang dan segera menyerang Rodan. Memanfaatkan celah di antara kedua monster yang sedang saling bunuh tersebut, para ilmuwan kabur ke Jepang dengan membawa telur tersebut bersama mereka.

Beberapa waktu berlalu dan telah tiba waktunya untuk telur tersebut menetas. Telur yang semula dikira merupakan telur Pteranodon tersebut menetaskan Godzillasaurus kecil nan imut yang menarik Godzilla ke Jepang. Dari sinilah penonton akan mengetahui bahwa fokus sebenarnya dari film Godzilla vs Mechagodzilla II adalah Baby Godzilla, nama yang diberikan untuk makhluk lugu tapi cerdas yang sangat peduli dengan orang-orang yang ia anggap sebagai orang tuanya. Baby Godzilla menganggap Azusa sebagai figur orang tuanya karena suara Azusa-lah yang menemani hari-hari nya saat masih berada di dalam telur. Ikatan ibu dan anak akhirnya tercipta di antara keduanya.

blog-review godzilla vs mechagodzilla-baby godzilla
gambar diambil dari IMDb

Pihak militer memanfaatkan ikatan yang terjalin antara Baby Godzilla dan Godzilla untuk menggiring Godzilla ke sebuah pulau di mana Mechagodzilla tengah menanti untuk membunuhnya. Tapi rencana itu dihalangi kemunculan Rodan yang mendengar teriakan minta tolong Baby Godzilla.

Rodan terbukti menjadi kaiju yang sangat setia dan protektif. Dia melihat telur Baby Godzilla sebagai saudaranya dan berusaha sekuat tenaga untuk melindunginya, bahkan hampir dibunuh oleh Godzilla dan Mechagodzilla. Setelah mengetahui bahwa yang lahir dari telur tersebut adalah Godzillasaurus dan bukan pteranodon seperti dia, hal ini tetap tidak mengubah kepeduliannya terhadap Baby Godzilla. Dia rela mengorbankan dirinya untuk menyelamatkan Godzilla dari Mechagodzilla, agar Godzilla bisa menggantikannya melindungi dan membesarkan Baby Godzilla.

Rodan menyalurkan energi kehidupannya untuk menyelamatkan Godzilla. Ia pun menghilang menjadi debu. Pengorbanan Rodan membangkitkan kemarahan Godzilla. Dia benar-benar menjelma menjadi raksasa nuklir penuh amaraha yang sama seperti film-film sebelumnya hanya untuk menunjukkan sisi lain dari dirinya, yaitu seorang ayah yang berusaha melindungi anaknya. Amukannya berhasil memukul mundur Mechagodzilla dan menyadarkan manusia bahwa kehidupan yang sesungguhnya dapat mengalahkan kehidupan buatan.

Baik Rodan dan Godzilla sama-sama menunjukkan rasa kasih sayangnya kepada Baby Godzilla dengan caranya masing-masing dalam film Godzilla vs Mechagodzilla II.  Sebuah alur cerita yang dibuat dengan luar biasa dan sangat baik, dengan beberapa unsur dari Son of Godzilla yang dikemas dengan lebih menarik dan lebih menyentuh.

BACA JUGA: Review Film Godzilla #8: Son of Godzilla (1967) – Sisi Lain Godzilla

Efek khusus hasil karya Kawakita dilakukan dengan sangat baik dan memiliki perhatian terhadap detail yang luar biasa. Terlepas dari banyaknya aksi yang tersebar dalam film ini, ia mampu melakukan yang terbaik untuk menghidupkan suasana. Kepala animatronik yang digunakan saat mengambil adegan close up para monster juga terlihat sangat mengesankan. Selain itu, koreografi pertarungan monster yang juga tidak luput dari perhatian Kawakita membuat adegan ini menjadi sangat menarik dan tidak memiliki celah. Dan, jangan lupakan skor musik Akira Ifukube yang sangat brilian. Lebih berkesan dan memukau dari sebelumnya.

SIAPA PENJAHAT SEBENARNYA?!

Salah satu aspek yang unik dari film ini adalah bagaimana film ini dimulai dengan menggiring opini para pemirsa dengan kehadiran Mechagodzilla sebagai tokoh yang baik dan Godzilla sebagai tokoh jahat. Akan tetapi, semua ini berubah menjadi abu-abu di pertengahan cerita. Di mana G-Force dan Godzilla memiliki alasannya masing-masing atas tindakan yang mereka lakukan dan semua cukup masuk akal untuk diterima. G-Force dibuat untuk mencegah kehancuran kota-kota di Jepang akibat amukan Godzilla sedangkan Godzilla datang ke kota tersebut untuk menjemput Baby Godzilla. Dengan ukuran sebesar itu, tentu saja Godzilla akan menghancurkan apapun yang ia lewati saat bertandang ke Tokyo.

KARAKTER YANG BERKEMBANG

Sebuah plot menarik yang ditulis dengan sangat baik, meskipun sederhana tapi mampu menghadirkan keseruan tersendiri. Begitu juga dengan sisipan drama manusia-nya yang tidak kalah menarik. Sebagian besar film monster selalu memiliki ketimpangan antara cerita monster dan cerita manusia-nya. Ada yang porsi drama manusia-nya terlalu besar dan hanya menampilkan monster sebagai cerita sampingannya. Ada juga yang lebih menonjolkan monsternya sehingga menutupi karakter manusia-nya, membuat mereka menjadi tak lebih berarti dari pemandu sorak yang menyemati pertarungan monster di depannya.

Godzilla vs Mechagodzilla II, menurut saya memiliki porsi yang pas untuk ukuran film monster. Ini menjadi film yang adil bagi para penggemar franchise Godzilla, baik yang menyukai pertarungan monster yang seru, maupun yang menyukai drama manusia yang menarik. Film ini memperlihatkan perkembangan karakter yang dialami oleh masing-masing pemerannya.

Kazumi Aoki (Masahiro Takashima) menjadi salah satu protagonis yang mengalami pengembangan karakter dalam film Godzilla vs Mechagodzilla II. Aoki yang awalnya tampak bodoh, belajar untuk mengambil tanggung jawab atas tindakannya di sepanjang film dan keluar menjadi pria yang lebih kompeten dari sebelumnya.

blog-review godzilla vs mechagodzilla-2

Begitu pula Azusa Gojo (Ryoko Sano), tokoh protagonis lainnya, rasa simpatik yang dia tunjukkan dalam hubungan ibu-anaknya dengan Baby Godzilla berhasil menyentuh hati siapapun yang menonton film ini. Tak ketnggalan, tokoh ikonik era Heisei, Miki Saegusa yang kini mulai melihat Godzilla dari sudut pandang yang berbeda berkat kehadiran Baby Godzilla.

Sedangkan karakter lainnya dari pihak militer, baik prajurit, komandan, jenderal, maupun ilmuwan memiliki motovasinya masing-masing dalam menghadang Godzilla, seperti Komandan Aso yang memiliki dendam kesumat terhadap Godzilla. Bahkan karakter-karakter sampingan yang hanya muncul sesaat tetap memiliki ciri-ciri karakter yang menonjol. Ini tentu saja berkat akting yang dilakukan sangat baik oleh semua pihak.

VISUAL BARU RODAN, MECHAGODZILLA, DAN BABY GODZILLA

Rodan tampil luar biasa dengan segala rangkaian aksinya yang dieksekusi dengan baik oleh Koichi Kawakita. Dia lebih cepat dan bahkan bisa menembakkan sinar radioaktif. Dalam Godzilla vs Mechagodzilla II, Rodan adalah seekor Pteradon yang hidup di pulau Adonoa dan bermutasi akibat pembuangan nuklir di pulau tersebut oleh Rusia.

Desain Rodan di Godzilla vs Mechagodzilla masih mempertahankan warna kulit cokelatnya dengan tiga tanduk kuning di belakang kepalanya serta paruh yang lebih lebar dan wajah yang lebih mirip predator. Meskipun badannya lebih besar, namun jika dibandingkan dengan Godzilla, Rodan hanya memiliki tinggi sekitar dua per tiga dari Godzilla dan memiliki lebar sayap sedikit lebih panjang dari tinggi Godzilla. Sebagai Fire Rodan, kulitnya menjadi merah terang, tanduk dan duri di dadanya menjadi emas cerah dan paruhnya menjadi hitam.

Putra Godzilla kembali sebagai Baby Godzilla dengan visual yang lebih mirip dinosaurus dan lebih mirip Godzilla dibandingkan putra Godzilla sebelumnya, Minilla. Baby Godzilla terlihat menggemaskan dan lebih hidup karena dia ditampilkan bisa memperlihatkan ekspresinya.

Mechagodzilla kini memiliki visual baru yang lebih ramping dan mengagumkan dibandingkan kemunculan pertamanya dahulu. Desainnya tampak lebih halus dan lebih modern, apalagi ketika fusion dengan Garuda, membuatnya tampak seperti mesin pembunuh bertenaga ekstra. Ia juga dipersenjatai dengan cukup mengesankan: mega buster di mulutnya, meriam laser di matanya, roket, kabel sengatan listrik, dan baju besi yang dapat mengubah sinar panas Godzilla menjadi sumber tenaga pancaran energi yang kuat

Godzilla masih sangar seperti sebelumnya, tapi dengan ukuran yang lebih besar dan memiliki bahu yang lebih kecil serta kaki yang lebih ramping. Ekornya juga ditempatkan lebih tinggi di punggung.

BACA JUGA: 9 Daftar Kaiju Terkuat dalam Godzilla Universe

KEHIDUPAN MELAWAN KEHIDUPAN BUATAN

Mechagodzilla yang bergerak dan bertindak secara realistis sebagai robot memperkuat tema kehidupan yang murni melawan kehidupan buatan dalam film Godzilla ini. Keputusan membuat Mechagodzilla yang sepenuhnya dikendalikan sebagai robot tak bernyawa dengan para manusia yang mengendarai merupakan tindakan yang mendukung tema tersebut.  Kekalahannya akibat keajaiban yang terjadi saat Godzilla berhasil bangkit dari kematiannya berhasil memperlihatkan bagaimana sebuah kehidupan yang murni dapat mengalahkan kehidupan buatan yang tercipta dari tangan manusia.

BACA JUGA: 5 Daftar Film Godzilla versi Amerika Serikat

BACA JUGA: 31 Daftar Film Godzilla Versi Jepang

RECOMMENDED OR NOT?

Meskipun film ini memiliki alur cerita yang cukup sederhana, namun adegan monster yang bertebaran di mana-mana dan karakter manusia yang penuh warna membuat film ini menyenangkan untuk ditonton. Film ini memiliki semua yang diharapkan dari film monster: aksi hebat, skor musik yang indah, pengembangan karakter, militer, pertarungan monster dan pesta ledakan. IMDb memberikan skor 6,5/10 sedangkan RottenTomatoes memberikan skor 83% untuk film Godzilla vs Mechagodzilla II (1993).

Ikuti terus berita terbaru dari kanal-kanal Titip Jepang! Yuk, baca artikel lainnya di sini^^

Jangan lupa ikuti juga media sosial Titip Jepang:
Instagram: @titipjepang
Twitter: @titipjepang
Facebook: Titip Jepang

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *