Mengenal Mothra – Kaiju Cantik Pelindung Bumi Sejak 1961

blog-profil mothra-0

Dunia MonsterVerse memiliki banyak sekali jenis kaiju yang tersebar di muka Bumi bahkan ada juga yang berasal dari luar angkasa. Salah satu kaiju yang memiliki banyak penggemar adalah Mothra (モスラ, Mosura). Kaiju berwujud serangga ini muncul dengan berbagai transformasinya baik dari masih telur, larva, kepompong hingga seekor ngengat raksasa. Mothra sendiri merupakan salah satu dari beberapa kaiju yang bisa terbang.

BACA JUGA: 9 Daftar Kaiju Terkuat dalam Godzilla Universe

BACA JUGA: Mengenal Lebih Jauh 4 Tipe Titan di MonsterVerse

Nah pada kesempatan kali ini penulis akan memberikan kalian penjelasan menarik tentang Mothra. Simak sampai akhir ya Titipers! ^^

ASAL

Nama Lain:Mosla, The Thing, Mrs. Mothra, The Queen of Monsters, Houtua’s God, The Egg, Butterfly, Mosura

Nama Mothra adalah sufiksasi dari ra (suku kata terakhir yang umum dalam nama kaiju) menjadi moth (dalam bahasa Inggris). Karena bahasa Jepang tidak memiliki frikatif gigi, maka istilah ini didekati dengan nama Mosura.

Awalnya, nama Mothra dalam bahasa Inggris diperkirakan sebagai Mosla, namun kemudian dikoreksi menjadi Mothra pada saat film debutnya dirilis.

Dalam sulih suara Amerika dan poster Mothra vs Godzilla, makhluk satu ini kerap disebut sebagai The Thing, hal ini mungkin untuk menghindari tindakan hukum dari Columbia Pictures yang telah merilis Mothra asli terlebih dahulu.

DESAIN

Sejak film pertamanya, Mothra telah digambarkan memiliki berbagai tahap siklus hidup lepidoptera.

blog-profil mothra-1
sumber gambar: ShinMonsterverse

BACA JUGA: Review Film Mothra (1961) – Si Monster Cantik

Telur Mothra diwarnai secara dekoratif dengan gelombang biru dan kuning. Telur tersebut menetas menjadi larva berwarna coklat dan tersegmentasi (serupa ulat sutra) dengan mata biru bersinar – terkadang merah (dalam Godzilla, Mothra and King Ghidorah: Giant Monsters All-Out Attack, digambarkan bermata ungu). Terkadang dalam satu telur, akan lahir dua larva kembar yang menggemaskan.

Larva tersebut nantinya akan berubah menjadi kepompong sutra dan mencapai bentuk akhirnya sebagai Mothra dewasa, makhluk mirip ngengat raksasa dengan sayap berwarna cerah. Siklus hidup Mothra menerapkan siklus Phoenix, yang bangkit dari kematian.

Dalam novel debutnya, The Luminous Fairies and Mothra, makhluk raksasa ini dideskripsikan sebagai makhluk yang lebih mirip burung layang-layang, kepalanya juga lebih mirip dengan kupu-kupu. Bentuk larvanya tersegmentasi, mirip dengan penggambarannya dalam penampilan film pertamanya, tapi memiliki kaki yang lebih panjang dan wajah yang lebih mirip ulat.

KARAKTER

Jika biasanya kaiju terkenal dengan daya destruktifnya yang dashyat, Mothra hampir selalu digambarkan sebagai makhluk baik hati yang bertindak sebagai pelindung umat manusia, khususnya bagi pemujanya di Pulau Bayi.

Mothra kerap ditemani oleh dua pendeta atau peri kecil kembar yang disebut sebagai Shobijin sebagai penengah antara dia dan umat manusia.

Di era showa, Mothra dipuja sebagai dewi penjaga Pulau Bayi. Asal usul Mothra dibahas lebih mendalam di Godzilla vs Mothra yang menjelaskan bahwa Mothra adalah penjaga dunia kuno, melindungi seluruh kehidupan di Bumi dari ancaman apapun.

Namun, dalam Godzilla, Mothra and King Ghidorah: All Monsters All-Out Attack, Mothra digambarkan sebagai salah satu dari tiga Monster Penjaga sekaligus Dewi Laut. Diceritakan dia bersama Baragon dan King Ghidorah dibunuh oleh Prajurit Jepang dan dikuburkan di bawah Danau Ikeda sementara para pejuang yang membunuhnya berdoa untuk jiwanya, agar dia dapat terlahir kembali sebagai penyelamat.

Ribuan tahun kemudian, Mothra dibangkitkan kembali dengan memindahkan jiwa-jiwa terhormat ke dalam dirinya, sehingga dia dan para monster penjaga lain dapat bersama-sama menghentikan Godzilla.

Sedangkan di MonsterVerse, Mothra sekali lagi dipuja sebagai dewi baik hari, tetapi tidak berasal dari Pulau Bayi melainkan dari Hutan Huja Yunnan Tiongkok. Hal ini dibuktikan dengan catatan dan lukisan kuno Mothra yang menunjukkan bahwa makhluk raksasa ini disembah oleh manusia di masa lalu.

Beberapa gambar kuno juga menggambarkan pertarungannya bersama Godzilla dan para pejuang manusia melawan King Ghidorah.

LAGU MOTHRA

Mothra biasanya ditemani oleh peri perempuan kembar yang disehut sebagai Shobijin. Draft asli dari cerita tentang monster ini sebenarnya menyebutkan empat peri yang kemudian dikurangi oleh Sekizawa menjadi dua saja karena kembar relatif jarang terjadi di Jepang kala itu sehingga menambah nuansa mistis pada karakternya.

blog-profil mothra-2

Karakter shobojin lantas diperankan oleh duo penyanyi The Peanuts, dengan menyanyikan lagu Mosura no Uta (Nyanyian Mothra). Lagu ini awalnya dinyanyikan dalam bahasa Indonesia, namun ada juga versi yang lebih baru dalam bahasa Jepang, dengan nada yang sama. Lagu ini menggunakan istilah-istilah dari bahasa asing (di luar bahasa Jepang) untuk menekankan sisi mistisnya. Pemilihan bahasa Indonesia sebagai lirik lagu Mothra lebih disebabkan penyesuaian terhadap cerita awal mula Mothra yang dikisahkan berasal dari sebuah pulau di Indonesia. Namun kosakata bahasa Indonesia tersebut dilafalkan dengan pelafalan “lidah orang Jepang”.

Lagu Mothra

Bahasa Indonesiapelafalan lidah orang JepangBahasa Jepang

Mosura ya Mosura

Dengan kesaktian indukmu

Restuilah doa hamba hamba mu yang rendah bangunlah dan

buktinya

kesaktianmu

Mosura ya Mosura

Dungan kasakuyan-indumū

Rusuto wirādoa-hanba hanbamuyan-randaban unradan

tunjukanrā

kasakuyānmu.

Mosura ya Mosura

Tasukete yo ke yobeba

Toki o koete, umi o koete, nami no yō ni

Yatte kuru

Mamorigami!

DAFTAR FILM

BACA JUGA: Review Godzilla X Kong: The New Empire: Tag Team Kaiju Ala Tokusatsu

BACA JUGA: Review Godzilla: King of the Monsters (2019) – Kehancuran yang Membawa Perbaikan

BACA JUGA: 5 Daftar Film Godzilla versi Amerika Serikat

BACA JUGA: 31 Daftar Film Godzilla Versi Jepang

Ikuti terus berita terbaru dari kanal-kanal Titip Jepang ya! Yuk, baca artikel lainnya di sini^^

Sumber: wikipediawikizilla

Jangan lupa ikuti juga media sosial Titip Jepang:
Instagram: @titipjepang
Twitter: @titipjepang
Facebook: Titip Jepang

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *