Bahkan sekolah menengah negeri pun memungut biaya sekolah di Jepang, namun hal tidak lama lagi hal ini akan segera berubah di Tokyo
Sebenarnya sekolah menengah atas bukanlah bagian wajib dari pendidikan wajib di Jepang. Namun, peluang untuk mendapatkan pekerjaan dengan gaji yang cukup dengan hanya mengenyam pendidikan sekolah menengah pertama di Jepang sangatlah rendah.
Dengan kata lain, secara hukum, anak-anak Jepang tidak harus mengenyam pendidikan sekolah menengah atas, namun secara praktis, mereka sebaiknya mengenyam pendidikan sekolah menengah atas untuk mendapatkan peluang kerja yang lebih besar. Hanya saja, hal ini menjadi polemik di kalangan orang tua, mengingat bahwa sekolah menengah atas secara teknis tidak diwajibkan maka mereka harus mengeluarkan biaya lebih untuk menyekolahkan anaknya meskipun di sekolah menengah atas negeri sekalipun.
Kini, situasi tersebut akan segera berubah di Tokyo. Gubernur Yuriko Koike telah mengumumkan bahwa pembatasan pendapatan pada biaya sekolah menengah saat ini akan dihapuskan, sehingga semua biaya sekolah menjadi gratis terlepas dari pendapatan tahunannya.
Berdasarkan sistem yang saat ini berlaku, keluarga di Tokyo dengan pendapatan rumah tangga di bawah 9,1 juta yen dibebaskan dari biaya sekolah menengah negeri, sedangkan mereka yang berpenghasilan lebih tinggi diwajibkan membayar. Namun pada tahun 2024, kondisi pendapatan akan dihilangkan, sehingga sekolah menengah negeri menjadi gratis untuk semua kalangan di Tokyo. Selain itu, Koike berjanji bahwa Tokyo akan memberikan subsidi dari pemerintah pusat untuk siswa yang bersekolah di sekolah swasta, dengan tujuan mengurangi beban keuangan keluarga.
“Kami akan bergerak cepat dan melakukan upaya maksimal untuk memberikan dukungan kepada rumah tangga yang membesarkan anak-anak”, kata Koike saat mengumumkan perubahan kebijakan tersebut.
Dengan pendidikan pasca sekolah menengah yang kini menjadi suatu keharusan untuk dapat menjadi anggota masyarakat Jepang yang mandiri, ada argumen yang kuat bahwa sudah waktunya bagi pemerintah daerah untuk menyediakan pendidikan tersebut. Selain itu, seperti semua inisiatif pemerintah yang memberikan manfaat bagi rumah tangga yang membesarkan anak, kemungkinan besar para pembuat kebijakan baru ini berharap bahwa hal ini dapat membantu meningkatkan angka kelahiran di Jepang.
Pada saat yang sama, meskipun nilai tukar yen terhadap dolar AS saat ini mungkin membuat nilai konvesi tidak tampak cerah, rumah tangga dengan pendapatan 9,1 juta yen masih bisa dibilang kaya di Tokyo bahkan dengan kenaikan harga konsumen di Jepang. Ada banyak pekerjaan penuh waktu yang gajinya kurang dari setengah angka tersebut, terutama posisi yang dipegang oleh pekerja di tahap awal karir mereka.
Bagi banyak rumah tangga berpenghasilan ganda yang terdiri dari pasangan musa usia subur yang berpenghasilan kurang dari 9,1 juta yen per tahun, memperluas ketersediaan sekolah menengah gratis kepada keluarga kaya tidak menciptakan jalan yang lebih mulus untuk menjadi orang tua. Juga tidak jelas apakah kas kota Tokyo begitu mampu untuk menutupi hilangnya biaya sekolah dari keluarga yang berpenghasilan lebih dari 9,1 juta yen atau apakah manfaat yang diperluas akan dibiayai oleh kenaikan pajak, dan bagian mana yang harus dibayar.
BACA JUGA: Dilarang Keras Mengemudi Dalam Keadaan Mabuk! Baik Di Game Mario Kart Maupun Di Dunia Nyata
Ikuti terus berita-berita terbaru di kanal Titip Jepang. Yuk baca artikel lainnya lainnya di sini!
sumber: soranews24
Jangan lupa ikuti juga media sosial Titip Jepang:
Instagram: @titipjepang
Twitter: @titipjepang
Facebook: Titip Jepang