Museum Ghibli Adakan Pameran “Neppu Museum” Koleksi Tradisional Jepang No Face dan Totoro

Hot Wind Museum

Hai Titipers^^, ada koleksi merchandise terbaru lho dari Studio Ghibli. Terinspirasi dari karakter ‘No face’ dan Totoro, produser Toshio Suzuki merancangnya untuk acara pameran “Neppu Museum”.

Samue Spirited Away adalah yang paling menonjol dari koleksi rancangan Toshio Suzuki. Beliau adalah salah satu pendiri dan produser Studio Ghibli, dia juga dikenal menyukai pada dua hal, yaitu kaligrafi dan samue. Samue sendiri adalah pakaian kerja para biksu Buddha Jepang, belakangan ini menjadi casual wear yang populer.

Pria berusia 73 tahun itu dalam beberapa tahun terakhir sudah memamerkan kehebatan seninya. Beliau membuat sketsa Totoro dan mengadakan pameran keliling yang menampilkan kaligrafinya, kepala raksasa Yubaba dan Zeniba dari Spirited Away.

Ketika Museum Ghibli di Tokyo sedang mencari rancangan lini barang baru, tercetus ide untuk menggabungkan kesukaan Suzuki pada kaligrafi dan gaya tradisional untuk menjadi koleksi yang unik. Produser tersebut dengan senang hati meminjamkan keterampilan artistiknya untuk proyek tersebut, bahkan muncul ide brilian untuk mengganti nama Museum Ghibli menjadi “Museum Neppu”.

Suzuki's calligraphy

 

Nama baru ini mengacu pada kata “Ghibli”, berasal dari Bahasa Italia yang berarti “angin panas dari Gurun Sahara”. Suzuki mengganti kata “ジブリ” (“ghibli”) dengan “熱風” (“neppu”), secara harfiah berarti “angin panas”. Untuk koleksi baru ini, pada dasarnya mengubah nama Museum Ghibli menjadi “熱風美術館” (“Neppu Bijutsukan”), atau “Hot Wind Museum“.

 T-SHIRT 

Item pertama dalam rangkaian ini adalah T-shirt berwarna indigo, yang tertulis kata “Neppu Museum” di bagian depan, dan ada kaligrafi tulisan tangan Suzuki.

Hot Wind Museum

T-shirt itu juga ada tulisan “Ghibli Museum”, serta gambar dari puncak museum, Totoro, babi hutan, dan tiga elang. Museum tersebut terletak di kota Mitaka, secara harfiah diterjemahkan menjadi “tiga elang”. Mitaka juga merupakan inspirasi di balik toko buku “Tri Hawks”.

Tulisan putih Suzuki jauh lebih menonjol daripada lambang museum, sesuatu yang menarik perhatian untuk nama baru itu.

Di bagian belakang T-shirt terdapat kata “kaikanchu” yang bermakna (“museum saat ini buka”), tulisan dari Suzuki. Karena selama pandemi museum ditutup dalam waktu lama, saat ini Museum Ghibli buka kembali dengan harapan baru dan bantuan sumbangan dari penggemar di seluruh dunia.

 TAS 

Item koleksi berikutnya adalah Homaekake Kaban, kata “ho” secara harfiah berarti “berlayar”, sedangkan “mae” (“depan”) dan “kake” (dari kata kerja “kakeru”, “menggantung”), apabila digabungkan menjadi “apron”. Homaekake, atau “sail apron” sebutan ini berasal dari fakta bahwa pelaut abad ke-15 di Jepang, biasa memotong layar tua untuk membuat celemek.

Hot Wind Museum

Sail Apron Bag ini menampilkan sepasang Totoro dari film My Neighbor Totoro dan di bawahnya terdapat tulisan “Neppu Museum”.

“Desain Totoro dengan style lambang keluarga” dicetak pada kain tebal yang ditenun oleh pembuat celemek spesialis, sehingga tas ini bisa lebih awet.

Meskipun tas ini sangat pas jika dipadukan dengan pakaian tradisional, Titipers juga dapat mix and match dengan casual wear shingga penampilannya juga terlihat oke.

Hot Wind Museum

 SAMUE 

Item terakhir pada koleksi ini adalah Samue Kaonashi atau “Samue No Face“.

Samue Spirited Away

Menurut Museum Ghibli, item ini merupakan penghormatan atas kecintaan Suzuki terhadap samue. Tidak seperti indigo two-piece yang biasa dikenakan Suzuki, item satu ini hadir dengan beberapa hiasan tambahan, yaitu kata-kata “Neppu” dengan kaligrafi dari Suzuki.

Ghibli Cholthes

Dan gambar No Face di saku depan.

Ghibli clothes

Selain itu ada Kanji merah “abura”, sebagai simbol Pemandian Abura, latar utama di Spirited Away.

 

Tidak hanya itu saja, samue ini juga dilengkapi dengan label “Neppu Museum” yang dijahit di bagian dalam bagian atas.

Hot Wind Museum

Aslinya para biksu Buddha mengenakan samue sepanjang tahun. Nah, samue ini juga dapat dipakai sepanjang tahun karena kualitas bahan yang dari katun ringan berfungsi untuk menyerap keringat di musim kemarau.

Hot Wind Museum

Tidak hanya di musim kemarau saja, di musim hujan yang cuacanya dingin, samue dapat dipadukan dengan baju dalam yang lebih hangat di bawahnya.

anime couple clothes

Samue ini dirancang di Kurume, sebuah kota di Kyushu yang terkenal dengan produksi kain katun berkualitas tinggi. Pemilihan bahan dan detail desain diperhatikan dengan sangat seksama. Dengan bahan berkualitas tinggi, kisaran harga T-shirt adalah 4.500 yen, sedangkan tas 9.900 yen dan samue seharga 16.500 yen.

Meskipun harganya jauh lebih mahal daripada barang-barang Ghibli lainnya, koleksi ini dirancang agar lebih awet. Dan juga tidak setiap hari pengunjung dapat membeli barang Museum Ghibli yang bermerek “Neppu Museum”. Jika Titipers ingin mengoleksi merchandise tersebut, kalian bisa memesannya melalui kami lho. Segera hubungi kami sebelum kehabisan^^.

Yuk baca artikel lainnya di sini^^

 

Sumber: soranews24.com

Jangan lupa Ikuti juga media sosial Titip Jepang:
Instagram: @titipjepang
Twitter: @titipjepang
Facebook: Titip Jepang

Tinggalkan Balasan