5 Franchise yang Perlu Kalian Tonton untuk Memahami Tokusatsu

tokusatsu

Jika kalian ingin memahami Tokusatsu lebih dalam, berikut adalah daftar lima waralaba yang perlu kalian tonton.

Pada bulan Maret lalu, Kamus Bahasa Inggris Oxford (OED) telah memperluas tata bahasanya dengan menambahkan 23 kata bahasa Jepang. Salah satunya adalah tokusatsu, yang menurut informasi pada situs Kamus Oxford, oed.com, memiliki makna “genre hiburan film atau televisi Jepang yang ditandai dengan penggunaan efek khusus praktis, biasanya menampilkan monster raksasa”.

BACA JUGA: Gokil! Kata Isekai Masuk Dalam Kamus Oxford

Anehnya, penjelasan tersebut tidak terlalu berhasil untuk menjelaskan setiap nuansa dari istilah yang telah digunakan masyarakat Jepang tersebut sejak tahun 1958, namun ada cara untuk mengatasinya. Jika Titipers ingin memahami Tokusatsu lebih dalam, berikut adalah daftar waralaba yang perlu kalian tonton.

1. Kamen Rider

Kamen Rider adalah waralaba yang telah menjadi wajah tokusatsu di Jepang. Umumnya menampilkan superhero pengendara sepeda motor dengan kostum yang terinspirasi oleh serangga yang melawan penjahat super yang kerap dikenal dengan sebutan kaijin. Beberapa kamen rider dibuat menjadi cyborg, sementara sebagian yang lain membuat perjanjian dengan monster atau setan atau mendapatkan kebangkitan kedua setelah kematian.

Waralaba Kamen Rider telah dimulai sejak tahun 1971 dengan serial televisi Kamen Rider, yang mengikuti perjalanan seorang mahasiswa bernama Takeshi Hongo dan upayanya untuk mengalahkan organisasi Shocker yang berambisi menaklukan dunia. Serial aslinya kemudian melahirkan berbagai sekuel televisi dan juga film yang kini masih berlanjut.

Dengan banyaknya series yang mereka miliki memungkinkan terjadinya alur tumpang tindih, tetapi kebanyakan dari series Kamen Rider memiliki timeline-nya sendiri yang memudahkan penonton untuk menikmati setiap ceritanya. Meskipun dewasa ini, pertunjukan Kamen Rider menggunakan lebih banyak teknik CGI tetapi waralaba tersebut tidak pernah melupakan akarnya yang mendapatkan label tokusatsu dengan banyak efek praktis seperti aksi sepeda motor dan ledakan-ledakan khasnya.

BACA JUGA: 13 Daftar Lengkap Kamen Rider Showa: Series Tokusatsu Shotaro Ishinomori

2. Super Sentai

Super Sentai merupakan salah satu dari dua waralaba besar tokusatsu. Jika Kamen Rider fokus pada karakter tunggal yang menghadapi alien, teroris, dan musuh seukuran manusia lainnya, Super Sentai selalu berupa tim pahlawan super berkostum yang mengalahkan monster raksasa dalam kendaraan futuristik yang dapat bergabung menjadi robot raksasa. “Sentai” adalah bahasa Jepang untuk “satuan tugas” atau “skuadron”. Ya, ini seperti Power Rangers, karena keduanya adalah sama.

Seperti halnya Kamen Rider, setiap inkarnasi Super Sentai memiliki keunikannya masing-masing, seperti Zyuranger dengan kisah “manusia” yang berevolusi dari dinosaurus atau Kousoku Sentai Turboranger yang mendapatkan kekuatannya dari sihir peri. Menariknya, awalnya waralaba besar ini tidak menggunakan robot raksasa tetapi kemudian mengadopsi ide tersebut yang dipopulerkan oleh acara tokusatsu Spider-Man Jepang, di mana Spidey mengemudikan mekanisme raksasa dan mendapatkan kekuatannya dari darah alien dari Planet Spider.

BACA JUGA: Iwafune Explosion Experience Menawarkan Pengalaman Menarik Bagi Para Penggemar Tokusatsu

3. Toei Fushigi Comedy Series

Meskipun waralaba Kamen Rider dan Super Sentai memiliki momen-momen menyenangkan yang menyasar pemirsa generasi muda, akan tetapi keduanya juga merupakan acara aksi yang turut menarik banyak pemirsa generasi lebih tua. Berdiri di sisi lain dari kedua waralaba tersebut, Toei Fushigi Comedy Series lebih fokus kepada lelucon dan komedi dengan robot lucu yang mirip dengan Robocon, makhluk lucu dan tidak biasa anak-anak yang melakukan petualangan aneh, dan misteri berperingkat Parent Guide (PG).

Masing-masing episodenya memunculkan humor misterius sehingga dinamakan “fushigi”, yang berarti “misteri” dalam bahasa Jepang. Semuanya dimulai pada tahun 1982 dengan Robot 8-Chan, sebuah pertunjukan tokusatsu tentang robot berbentu telur yang suatu hari muncul secara misterius di kota dan kemudian menghabiskan waktunya bermalas-malasan di bengkel robot sambil diburu oleh pemerintah. Serial yang berakhir pada tahun 1993 ini menjadi pengingat yang baik bahwa tokusatsu tidak melulu tentang seni bela diri dan pertarungan robot.

4. Yokai Monsters

Di ujung lain dari tokusatsu adalah trilogi film horror Jepang Yokai Monsters yang ditulis oleh Tetsuro Yoshida dan dirilis pada akhir tahun 1960-an. Terdiri dari Yokai Monsters: 100 Monsters (1968), Yokai MonstersL Spook Warfare (1968), dan Yokai Monsters: Along with Ghosts (1969). Meskipun tidak terkait secara kanonik, ketiganya secara tematis digabungkan dengan dimasukkannya sekelompok makhluk dari mitologi Jepang yang dikenal sebagai yokai.

Pemirsa akan menemukan kappa (siluman air), rokurokubi (seorang wanita dengan leher yang sangat panjang), kasa obake (payung berhantu), dan banyak lagi. Meskipun merupakan contoh bagus yang mewakili horor Jepang, Yokai Monsters juga menghadirkan pertanyaan menarik mengingat nada dan temanya yang sangat berbeda dengan entri Tokusatsu lainnya, apakah Tokusatsu merupakan sebuah genre, medium, atau seni panggung? Apakah Titipers tahu jawabannya?

BACA JUGA: 10 Makhluk Mitologi dari Cerita Rakyat dan Legenda Jepang

5. Ultraman

Secara teknis, sebagian besar film Godzilla adalah tokusatsu, meskipun entri-entri terbarunya tidak masuk ke dalam hitungan karena semua kaiju dihasilkan oleh komputer. Namun, seri awalnya yang menampilkan pria berkostum karet adalah tokusatsu. Jika kita berbicara lebih lanjut tentanng kaiju sebagai subgrup tokusatsu, maka ada waralaba lain yang memiliki daftar monster raksasa yang tidak kalah mengesankan, dan banyak di antaranya yang masih dihidupkan melalui kostum alih-alih CGI, ialah Ultraman.

Dibintangi oleh serangkaian pahlawan alien bio-metalik yang dapat bergabung dengan manusia dan menjadi raksasa pembela Bumi ketika monster menyerang, Ultraman telah tampil di TV sejak tahun 1966. Dan sementara inkarnasinya pada tahun 2022, Shin Ultraman – ditulis dan disutradarai oleh Hideaki Anno dari Evangelion – sebagian besar adalah CGI, semua seri sebelumnya sangat bergantung pada karet, spandeks, dan riasan yang bagus untuk menghidupkan banyak penjahat kreatifnya.

BACA JUGA: Daftar Rekomendasi Tokusatsu Terbaru 2024

Ikuti terus berita terbaru dari kanal-kanal Titip Jepang! Yuk, baca artikel lainnya di sini^^

Jangan lupa ikuti juga media sosial Titip Jepang:
Instagram: @titipjepang
Twitter: @titipjepang
Facebook: Titip Jepang

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *