Anime Gachiakuta berhasil mencuri perhatian berkat nuansa edgy, aksi brutal, dan dunia misterius yang ditawarkannya. Tapi buat kamu yang gampang nggak sabaran nunggu episode baru tayang tiap minggu, ada banyak pilihan anime lain dengan vibes mirip yang bisa jadi pengisi waktu.
Berikut ini 10 anime yang bisa kamu tonton sambil nungguin episode terbaru Gachiakuta!
Siapa yang tidak kenal dengan anime legendaris ini? Attack on Titan menghadirkan kisah kelam umat manusia yang harus bertahan hidup dari ancaman Titan raksasa. Ceritanya bukan hanya soal pertempuran epik, tapi juga penuh intrik politik dan misteri yang bikin kamu terus penasaran. Kalau kamu suka ketegangan di Gachiakuta, anime ini jelas wajib ditonton.
Anime satu ini menyajikan pertarungan melawan makhluk kutukan yang menegangkan. Tokoh utamanya, Itadori Yuji, punya jiwa pemberontak mirip dengan Rudo yang keras kepala dan pantang menyerah. Dengan animasi pertarungan spektakuler dari MAPPA, Jujutsu Kaisen bakal memuaskan rasa haus kamu akan aksi intens.
Dari pencipta Soul Eater, Fire Force membawa kita ke dunia di mana manusia bisa berubah menjadi makhluk api mengerikan bernama Infernals. Tokoh utamanya, Shinra, memiliki keinginan kuat untuk melindungi orang lain meski masa lalunya penuh tragedi. Atmosfer aksi penuh energi dan karakter yang unik bikin anime ini cocok untuk penggemar Gachiakuta.
Anime baru yang langsung mencuri perhatian berkat premisnya yang fresh. Kisahnya tentang Kafka, seorang pria yang berubah menjadi Kaiju tapi tetap bertekad melindungi umat manusia dari monster. Tema perjuangan hidup di dunia berbahaya dan dilema identitas membuat anime ini punya vibe yang mirip dengan Gachiakuta.
Anime ini terkenal dengan dunia brutal yang dipenuhi iblis dan karakter eksentrik. Tokoh utamanya, Denji, hidup di tengah penderitaan tapi tetap bertahan demi impian sederhana. Nuansa kelam, aksi berdarah, dan konflik emosional membuat Chainsaw Man sangat pas buat kamu yang suka tensi tinggi seperti di Gachiakuta.
Meskipun tampil lebih colorful, Gurren Lagann juga mengusung tema perlawanan terhadap dunia yang menindas. Ceritanya tentang Simon dan Kamina yang melawan takdir dengan semangat luar biasa dari dalam dunia bawah tanah. Anime ini cocok kalau kamu ingin nuansa “rebel melawan sistem” tapi dengan sentuhan lebih optimis dibanding Gachiakuta.
7. Tokyo Ghoul
Sumber: Tokyo Ghoul Wiki (Fandom)
Kisah Kaneki yang berubah menjadi setengah Ghoul adalah salah satu cerita kelam paling populer di dunia anime. Dunia yang menolak keberadaannya mirip dengan bagaimana Rudo di Gachiakuta berjuang untuk bertahan hidup. Dengan atmosfer gelap dan pertarungan brutal, Tokyo Ghoul bisa jadi alternatif sempurna sambil menunggu episode baru.
Kalau Gachiakuta bikin kamu suka dengan vibes aneh dan penuh energi, Dandadan bisa jadi pilihan tepat. Anime ini penuh dengan kejadian absurd, mulai dari alien sampai hantu yang menyeramkan sekaligus kocak. Aksi non-stop dan visual uniknya bikin kamu tetap terhibur sambil nungguin kisah Rudo lanjut.
Anime ini mengikuti perjalanan Allen Walker, seorang Exorcist yang bertarung melawan makhluk jahat bernama Akuma yang tercipta dari jiwa manusia. Dengan nuansa gothic, konflik emosional, dan pertarungan intens, D.Gray-man punya atmosfer kelam yang bakal mengingatkanmu pada dunia penuh misteri di Gachiakuta.
Mengusung nuansa cyberpunk dengan visual neon yang keren, Akudama Drive menghadirkan kisah kelompok kriminal berbahaya. Aksi cepat, dunia futuristik yang keras, dan karakter penuh gaya menjadikannya tontonan intens. Kalau kamu suka vibe “kacau tapi keren” ala dunia Gachiakuta, anime ini pasti cocok banget.
Penutup
Itulah 10 anime yang bisa kamu tonton sambil nungguin episode terbaru Gachiakuta. Semua punya nuansa kelam, aksi intens, dan karakter yang berjuang melawan dunia yang kejam. Jadi, siap maraton anime dulu sebelum balik lagi ke kisah Rudo?
Sejak debutnya di musim gugur 2024, Dandadanlangsung mencuri perhatian sebagai salah satu anime paling segar dalam dunia shounen. Dengan 12 episode yang mengadaptasi 33 bab awal, seri ini berhasil menghadirkan pengalaman penuh imajinasi, perpaduan horor supranatural, komedi absurd, dan pertarungan yang tak tertandingi secara visual. Fans cepat jatuh hati, bukan hanya karena karakternya yang nyentrik, tapi juga karena sistem kekuatannya yang benar-benar unik.
Kini dengan season keduanya yang sudah tayang, Dandadan semakin memperlihatkan potensi gilanya. Dunia tempat alien berkemampuan telekinesis bertarung melawan iblis wanita super kuat membuka ruang untuk berbagai kekuatan aneh, menakjubkan, sekaligus mematikan. Yang membuatnya berbeda, Dandadan tidak terikat dengan aturan sistem kekuatan konvensional seperti shounen lain. Setiap kemampuan bisa berkembang bebas, mulai dari yang klasik seperti menghilang, hingga yang sama sekali tidak masuk akal tapi justru bikin pertarungannya makin spektakuler.
Dalam artikel ini, kita bakal membongkar 10 kekuatan dan kemampuan terkuat di Dandadan yang bikin anime ini berdiri di levelnya sendiri. Dari yang bikin ngakak sampai yang bikin merinding, semua ada di sini!
Transformasi Turbo Granny Okarun Hampir Sekuat yang Asli
Dari semua karakter di Dandadan, perkembangan kekuatan Okarun terasa paling menonjol. Setelah dikutuk oleh Turbo Granny, ia mewarisi kekuatan spiritual yokai tersebut dan menggunakannya untuk berlari secepat kilat. Kesepakatan itu membuat Okarun bukan hanya berubah penampilan dan kepribadian, tetapi juga mendapatkan peningkatan besar dalam hal kecepatan, kekuatan fisik, serta daya tahannya. Transformasi ini menjadikannya salah satu petarung paling mematikan dalam cerita yang penuh dengan alien dan roh aneh.
Sejak awal Okarun sudah bisa memanfaatkan instingnya untuk menghindari serangan Monster Flatwoods dan bahkan berlari lebih cepat daripada Earthbound Spirit Crab. Seiring waktu, ia terus melatih diri hingga sanggup melampaui batas awal yang hanya mengizinkannya memakai jurus All Out dua kali. Dengan tubuh yang semakin tangguh dan kendali yang lebih baik, Okarun hampir mencapai level Turbo Granny asli sehingga transformasinya benar-benar menjadi kekuatan yang ditakuti.
Nanoskin Menghidupkan Kekuatan Imajinasi Penggunanya
Nanoskin adalah material langka yang berasal dari alien yang punya kemampuan luar biasa karena bisa berubah menjadi apa pun sesuai imajinasi penggunanya. Pertama kali dikenalkan lewat Ludris, seorang selebritas alien yang dianggap sebagai keajaiban hidup, nanoskin muncul untuk membangun kembali rumah keluarga Ayase setelah dihancurkan oleh Evil Eye. Namun, teknologi ini jauh lebih menakjubkan daripada sekadar bahan bangunan karena daya tahannya dan fleksibilitasnya membuatnya menjadi salah satu aset paling berharga di dunia Dandadan.
Kekuatan sebenarnya terlihat ketika nanoskin jatuh ke tangan Kinta Sakata yang imajinasinya nyaris tanpa batas. Dengan bahan ini, ia mampu menciptakan berbagai bentuk mulai dari kendaraan, senjata, hingga mech raksasa setinggi 15 meter. Kombinasi kreativitas dan kemampuan regeneratif nanoskin menjadikannya salah satu kekuatan paling fleksibel sekaligus paling mematikan dalam seri. Selama penggunanya cukup liar dalam berimajinasi, nanoskin bisa menjadi senjata pamungkas yang tak tertandingi.
Kekuatan Sejati Turbo Granny Patut Ditakuti
Turbo Granny adalah salah satu yokai paling berpengaruh di Kota Shono sekaligus speedster terhebat dalam dunia Dandadan. Meski awalnya muncul sebagai antagonis, kekuatannya membuatnya menjadi lawan yang sangat berbahaya sebelum akhirnya berubah menjadi sekutu tak terduga. Berbeda dengan transformasi Okarun yang hanya mewarisi sebagian kecil kemampuannya, Turbo Granny asli memiliki kecepatan dan kekuatan spiritual yang jauh lebih besar. Sebagai roh, ia bisa berganti wujud dari material ke non-material, menjadikannya kebal terhadap serangan apapun ketika memilih untuk tidak berwujud.
Tak hanya soal kecepatan, Turbo Granny juga memiliki kemampuan mengutuk orang lain yang gagal menandingi kecepatannya. Kutukan ini membuatnya dapat menguasai tubuh korbannya, menjadikan siapa pun rentan terhadap pengaruhnya. Untungnya, kombinasi kecerdikan para protagonis dan bantuan Seiko Ayase berhasil menjatuhkannya. Setelah itu Turbo Granny akhirnya berubah menjadi boneka Maneki-neko yang imut, kehilangan sebagian besar kekuatan aslinya, namun masih menyisakan kemampuan unik untuk memanipulasi keberuntungan yang membuatnya tetap relevan dalam cerita.
Seiko Ayase Bertarung dengan Kekuatan Pinjaman Dewa Lokal
Seiko Ayase mungkin tidak memiliki transformasi spektakuler seperti Okarun atau kekuatan yokai yang menakutkan, tetapi ia tetap berdiri sebagai salah satu karakter terkuat di Dandadan. Rahasianya terletak pada kesadaran spiritual yang tajam, pengalaman panjang sebagai medium, serta kedekatannya dengan dewa-dewi lokal. Berkat hubungan istimewa itu, Seiko dapat meminjam kekuatan dari para dewa untuk memperkuat energi spiritualnya. Meski sering meremehkan dirinya sendiri, ia sudah berkali-kali membuktikan bahwa kemampuannya mampu melukai bahkan entitas supranatural yang tampak mustahil untuk disentuh.
Keahlian ini dipadukan dengan kecerdasan dan naluri tempurnya membuat Seiko cukup kuat untuk menundukkan Turbo Granny, meskipun hanya ketika roh tersebut masih berada di wilayah kekuasaan dewa-dewi yang melindunginya. Keterbatasan inilah yang membuatnya tidak selalu bisa membantu dalam misi di luar area pengaruh spiritualnya. Namun, fakta bahwa Seiko sepenuhnya manusia dan tetap bisa melawan yokai sekelas Enenra menunjukkan betapa tingginya level kekuatannya. Ia adalah bukti nyata bahwa pengalaman dan koneksi spiritual bisa menyaingi kekuatan supernatural sekalipun.
Senjata Roh Momo Ayase Memberikan Pukulan Tak Terlihat
Momo Ayase awalnya dikenal sebagai gadis skeptis yang keras kepala dan tidak percaya pada hal-hal gaib maupun keberadaan alien. Namun, segalanya berubah setelah ia diculik oleh makhluk luar angkasa dan secara tidak sengaja membangkitkan kekuatan spiritual tersembunyi dalam dirinya. Sejak saat itu, Momo mampu mengendalikan sepasang lengan spiritual tak terlihat yang memberinya kemampuan luar biasa. Dengan kekuatan ini ia bisa menggerakkan benda, menghalau serangan, bahkan menyerang lawan dengan pukulan yang sama sekali tidak bisa dideteksi mata.
Lebih dari sekadar senjata, lengan spiritual Momo menjadi penentu dalam banyak pertarungan. Ia sanggup melacak aura Turbo Granny, menyelamatkan nyawa teman-temannya, dan bahkan pernah menghubungkan kekuatan hidup Acrobatic Silky untuk menyembuhkan Aira Shiratori yang sekarat. Potensinya yang besar membuatnya menjadi incaran pihak-pihak kuat seperti alien dan Saint-Germain yang ingin merebut kemampuannya. Semua ini menjadikan Momo sebagai salah satu karakter terkuat di Dandadan, dengan kekuatan yang masih terus berkembang dan berpotensi melampaui batas yang ada.
Psikokinesis Serpo adalah Masalah Bagi Semua Makhuk Supranatural
Ketika Serpo pertama kali muncul di Dandadan, mereka langsung meninggalkan kesan mengerikan. Dengan menyamar menggunakan kostum manusia, kelompok alien ini mencoba menangkap Momo dan menunjukkan kekuatan psikokinesis yang luar biasa. Bahkan Okarun yang baru saja bertransformasi kewalahan menghadapi tekanan mereka. Lebih gawat lagi, saat Serpo bekerja sama, mereka bisa menciptakan “Zona Luar Biasa” yaitu area di mana kekuatan psikis mereka begitu kuat hingga targetnya tidak bisa bergerak apalagi menggunakan kemampuan.
Psikokinesis Serpo termasuk salah satu kemampuan paling serbaguna dalam seri karena bisa dipakai untuk menyerang sekaligus bertahan. Mereka sanggup memanipulasi materi dalam jumlah besar hanya dengan pikiran, menciptakan perisai tak tertembus atau menghancurkan lawan dengan kekuatan murni. Dalam salah satu pertarungan, Serpo yang tersesat bahkan bertarung di sisi Momo untuk menghadapi serangan alien Kur, menggunakan kekuatannya sebagai pelindung sekaligus senjata. Tak heran jika kekuatan psikis Serpo dianggap ancaman bagi siapa pun, baik manusia, alien, maupun yokai.
Exosuit ala Godzilla milik Bamora Menjadikan Dirinya Ancaman Universal
Bamora adalah salah satu dari sedikit penyintas rasnya yang nyaris dimusnahkan oleh Kur, dan meski sifatnya lembut, ia dibesarkan dalam kerasnya latihan bertahan hidup serta pertempuran. Sebelum mengenakan exosuit, Bamora sudah ditempa sebagai pejuang, namun tragedi bangsanya membuatnya harus berhadapan langsung dengan kekuatan Kur yang mengerikan. Dari pengorbanan kejam para penduduk, Kur menciptakan sebuah exosuit raksasa yang wujudnya menyerupai dewa pelindung planet Bamora, menjadikannya simbol kekuatan sekaligus duka mendalam.
Saat akhirnya mengenakan exosuit tersebut, Bamora menemukan potensi luar biasa yang membuatnya seketika menjadi ancaman universal. Kostum ini memberinya kekuatan fisik yang tak terbayangkan, kemampuan menghilang, hingga transformasi raksasa setinggi 50 kaki hanya dalam hitungan detik. Sebagai tambahan, exosuit ini bahkan memungkinkannya berganti pakaian dengan mudah, sebuah fitur kecil yang memang tidak signifikan di medan tempur tetapi memperlihatkan fleksibilitas teknologi alien tersebut. Dengan kekuatan sebesar ini, Bamora berdiri sebagai salah satu karakter paling berbahaya sekaligus paling kompleks di Dandadan.
Ekstraksi Kekuatan Yokai Adalah Kemampuan Adaptif Tanpa Batas Kekuatan
Count Saint-Germain adalah salah satu karakter paling misterius di Dandadan sekaligus sosok yang paling sulit ditebak. Obsesinya terhadap dunia paranormal membuatnya terlibat langsung dengan berbagai makhluk supranatural, dan dari sanalah terungkap kemampuan utamanya yang benar-benar berbahaya. Ia memiliki kekuatan untuk mencuri kemampuan maupun teknologi dari makhluk supernatural yang berhasil dikalahkannya. Dengan begitu banyak karakter kuat di Dandadan, potensi Saint-Germain jelas menempatkannya di level yang menakutkan.
Di balik jubahnya tersembunyi deretan botol berisi kekuatan hasil ekstraksi yang bisa ia gunakan kembali dengan cara memasukkannya ke pedang. Beberapa di antaranya telah diperlihatkan seperti kemampuan Kartu Dongeng, namun kemungkinan besar ia masih menyimpan banyak kekuatan lain yang belum terungkap. Kemampuan yang serba adaptif ini membuat Count Saint-Germain hampir mustahil diprediksi karena setiap pertarungan bisa membawanya ke level kekuatan yang berbeda. Jika seluruh rahasia kekuatannya terbongkar, ia bisa menjadi salah satu karakter paling berbahaya dalam seluruh cerita Dandadan.
Exosuit Kur Adalah Alat Bantu Tempur yang Kuat dengan Asal Usul yang Mengerikan
Kur adalah kelompok alien imperialis yang menjadi musuh paling berbahaya bagi para pahlawan Dandadan sejauh ini. Dalam wujud aslinya, mereka tampak seperti makhluk gurita yang lembut, namun tidak bisa bertahan di planet asing tanpa bantuan exosuit canggih. Dengan kostum mekanis itu, mereka menjelajahi angkasa, menaklukkan planet, dan menghancurkan siapa pun yang menghadang. Jumlah mereka yang besar memang menambah ancaman, tetapi justru exosuit-lah yang membuat mereka benar-benar mematikan.
Exosuit Kur bisa melakukan berbagai hal mulai dari memberikan perlindungan tempur, kemampuan tembus pandang, hingga manipulasi ruang angkasa tingkat lanjut. Namun asal usulnya jauh lebih mengerikan daripada sekadar teknologi biasa. Exosuit tidak diproduksi di pabrik, melainkan diciptakan dari organisme hidup melalui Big Mama, makhluk alien yang menggunakan pengorbanan untuk menghasilkan teknologi. Kekuatan setiap suit bergantung pada emosi terakhir dari makhluk yang dikorbankan, menjadikannya senjata sekaligus simbol kengerian dalam semesta Dandadan.
Reiko Memerintah Dimensi Saku yang Tersembunyi di Cerminnya
Reiko Kashima bisa dibilang adalah yokai terkuat yang pernah muncul di Dandadan sejauh ini. Obsesinya pada kecantikan berpadu dengan kekuatan menakutkan untuk memanipulasi cermin dan menciptakan dimensi tersembunyi di dalam pantulannya. Sekilas kemampuannya tampak sederhana, namun kenyataannya jauh lebih mengerikan. Reiko pernah menghentikan invasi Kur hanya dengan satu serangan, sebuah pencapaian yang menunjukkan betapa dahsyatnya kekuatan yang ia miliki, mengingat Kur sendiri adalah lawan paling berat bagi Okarun dan Momo.
Siapa pun yang terpantul di cermin Reiko akan segera terjebak di dalam dimensi saku tanpa jalan keluar kecuali ia yang membebaskan. Tidak peduli seberapa besar atau banyak targetnya, Reiko bisa memenjarakan mereka hanya dengan sekali tatapan. Begitu masuk, para korban sepenuhnya berada dalam kekuasaan Reiko yang bisa mempermainkan mereka sesuka hati. Kekuatan ini begitu mutlak sehingga bahkan sosok sekelas Seiko dan Turbo Granny pun tahu lebih baik untuk tidak mencari masalah dengannya.
Sepuluh kemampuan terhebat di Dandadan ini membuktikan kalau seri karya Yukinobu Tatsu benar-benar bermain di antara batas aneh dan mustahil dijelaskan, mulai dari kekuatan komedi absurd, teknologi alien yang mengerikan, sampai dimensi cermin yang bisa memerangkap pasukan musuh sekaligus. Semua itu membuat Dandadan jadi salah satu manga paling kreatif sekaligus penuh kejutan di luar sana. Nah, buat kamu yang ingin menunjukkan kecintaanmu pada seri ini dengan cara yang nyata, jangan lupa kamu bisa titip beli merchandise resmi Dandadan langsung dari Jepang lewat Titip Jepang biar koleksimu makin keren dan eksklusif!
Anime horor itu ibarat pisau bermata dua. Di satu sisi, ia menjanjikan kengerian yang bisa bikin bulu kuduk berdiri. Tapi di sisi lain, genre ini sering dianggap basi karena hanya mengulang-ulang tema hantu, darah, dan jumpscare murahan. Tak heran kalau banyak penggemar anime lebih memilih genre shounen atau slice of life ketimbang menonton horor.
Padahal, kalau kamu mau menggali lebih dalam, ada segelintir anime horor yang benar-benar beda kelas. Mereka tidak sekadar menakut-nakuti dengan gore atau adegan sadis, tapi menawarkan sesuatu yang jauh lebih menyeramkan, suasana yang mencekam, ide gila yang bikin otakmu nggak tenang, hingga cerita yang terus menghantui pikiranmu lama setelah menontonnya.
Nah, kali ini kita akan membahas beberapa anime horor yang bisa disebut sebagai permata tersembunyi dalam genre ini. Bukan cuma sekadar menakutkan, tapi juga berhasil merevolusi cara kita melihat horor di dunia anime. Yuk, kita bedah satu per satu judulnya!
The Summer Hikaru Died adalah Campuran Tematik yang Kaya antara Horor dan Slice of Life
The Summer Hikaru Died menghadirkan terobosan segar bagi penggemar horor yang sudah bosan dengan formula lama. Berlatar di pedesaan terpencil Jepang, kisah ini mengikuti dua sahabat, Yoshiki dan Hikaru. Namun, sejak awal penonton sudah disuguhi sebuah misteri mencekam, Hikaru yang kini tinggal di samping Yoshiki ternyata bukanlah teman masa kecilnya, melainkan sosok gaib yang merasuki tubuhnya. Hikaru yang asli telah meninggal beberapa bulan sebelumnya, dan kebenaran ini membuka pintu pada teror yang perlahan menggerogoti keseharian mereka.
Yang membuat serial ini berbeda adalah fokusnya pada horor psikologis ketimbang sekadar hantu atau jumpscare. Ketegangan lahir dari hubungan Yoshiki dan “Hikaru” yang ambigu—antara ingin mempertahankan kedekatan, tapi juga takut pada kebenaran yang mengintai. Di balik suasana mencekam, anime ini juga menyelipkan lapisan tematik yang mendalam tentang bagaimana rasanya jadi remaja queer di lingkungan kecil yang menuntut keseragaman, serta benturan antara keinginan untuk berbeda dengan tekanan agar tetap “normal.” Semua itu menjadikan The Summer Hikaru Died bukan sekadar horor, tapi juga refleksi emosional yang menusuk hati.
Shiki Menjelajahi Trope Vampir yang Berlebihan dengan Cara yang Tidak Konvensional
Vampir mungkin salah satu trope paling sering dipakai dalam horor, sampai terasa basi karena sudah terlalu banyak variasinya. Tapi Shiki berhasil membuktikan kalau klise pun bisa diolah menjadi sesuatu yang segar dan menakutkan. Ceritanya dimulai dengan sederhana, sebuah desa terpencil bernama Sotoba tiba-tiba dilanda epidemi misterius. Penduduk jatuh sakit satu per satu, hingga akhirnya terungkap bahwa biang keroknya adalah sebuah keluarga vampir yang baru saja pindah ke pinggiran desa.
Namun, Shiki bukanlah kisah vampir biasa dengan adegan gore atau aksi brutal tanpa arah. Serial ini justru membangun ketegangan secara perlahan, menghadirkan atmosfer penuh kecurigaan, bisik-bisik tetangga, dan paranoia yang semakin mencekik setiap karakter. Pada akhirnya, penonton dipaksa bertanya-tanya: siapa sebenarnya monster dalam cerita ini? Apakah para vampir yang membunuh demi bertahan hidup, atau manusia yang tenggelam dalam kebencian dan rasa takutnya sendiri?
School-Live! Tidak Sepolos dan Semanis yang Terlihat
Sekilas, School-Live! tampak seperti anime slice-of-life penuh gadis-gadis imut dengan keseharian ceria di Klub Kehidupan Sekolah. Penonton mungkin mengira ini sekadar kisah ringan tentang persahabatan dan kenakalan remaja. Namun, kenyataannya jauh lebih kelam. Satu-satunya yang benar-benar percaya pada “dunia indah” itu hanyalah Yuki Takeya, gadis riang yang pikirannya menolak menghadapi fakta bahwa ia dan teman-temannya sebenarnya sedang bertahan hidup di tengah kiamat zombi.
Di sinilah kekuatan School-Live!—perpaduan antara estetika manis dan horor mencekam yang kontras sekaligus menghantui. Demi menjaga mental Yuki, para gadis lain terus berpura-pura seolah semuanya normal, menciptakan lapisan slice-of-life palsu yang menutupi kengerian di baliknya. Justru lewat kontras inilah ketegangan tumbuh. Di balik tawa dan keceriaan, ada pertarungan brutal melawan ancaman zombi yang tak henti mengintai. Perpaduan unik ini menjadikan School-Live! salah satu kisah horor zombi paling menyayat sekaligus orisinal dalam medium anime.
Zom 100: Pahlawan Bucket List of the Dead Memaksimalkan Kiamat Zombie
Zom 100: Bucket List of the Dead menghadirkan twist segar pada trope kiamat zombi yang biasa. Bukannya mencekam, kisah ini justru dibumbui komedi dan semangat petualangan. Akira Tendo, seorang pekerja kantoran yang kelelahan dan merasa hidupnya monoton, tiba-tiba menemukan jalan keluar dari rutinitasnya ketika kiamat zombi melanda. Alih-alih takut, Akira melihat kesempatan untuk menjalani semua hal yang selalu ia impikan sebelum dunia runtuh.
Bersama teman-temannya, Akira memulai petualangan bertahan hidup yang liar dan penuh kejutan. Nada cerita yang ringan dan penuh humor justru membuat Zom 100 terasa segar dan inspiratif, berbeda dari horor zombi pada umumnya. Serial ini membuktikan bahwa bahkan situasi yang tampak paling menakutkan pun bisa menjadi panggung untuk kebebasan, kegembiraan, dan penemuan diri—sebuah komedi horor eksentrik yang patut dicoba.
Mieruko-chan Menggabungkan Komedi Gadis Lucu dengan Horor Jumpscare
Mieruko-chan menghadirkan pendekatan segar dalam komedi horor supernatural. Miko Yotsuya, seorang gadis remaja yang tampak biasa, memiliki kemampuan unik: ia bisa melihat roh-roh menakutkan yang tak disadari orang lain. Meski kemampuan ini berpotensi mengerikan, Miko mencoba tetap menjalani hidup normal dengan mengabaikan makhluk-makhluk tersebut, meski kejutan-kejutan menakutkan selalu mengintainya.
Yang membuat Mieruko-chan menonjol adalah kemampuannya mengubah kengerian menjadi bagian dari komedi slice-of-life yang menyenangkan namun tetap menegangkan. Setiap roh yang menghantui Miko tidak hanya memicu ketakutan, tapi juga tawa penonton, menciptakan pengalaman horor yang unik. Berkat desain makhluk supernatural yang mengerikan dan timing jumpscare yang tepat, serial ini berhasil menyeimbangkan horor dan humor dengan sangat efektif, menjadikannya salah satu komedi horor paling menghibur sekaligus menyeramkan di anime modern.
Genocyber Sangat Sarat Kekerasan dan Kejutan
Era 90-an menjadi masa keemasan bagi anime ultra-kekerasan yang berani menembus batas-batas norma animasi. Namun, hanya sedikit serial yang membawa horor tubuh dan kekerasan grafis ke level ekstrem seperti Genocyber. OVA 5 episode ini, dirilis pada tahun 1994, berfokus pada kisah dua saudari muda, Elaine dan Diana, yang terlibat secara tragis dalam penciptaan monster sibernetik bernama Genocyber—makhluk dengan kekuatan destruktif tak terbatas.
Genocyber jelas bukan tontonan untuk penonton yang lemah hati. Gore brutal, adegan mengerikan, dan konten yang mengganggu menjadi ciri khas OVA ini. Namun bagi mereka yang penasaran seberapa jauh anime dapat mengeksplorasi kekerasan ekstrem, Genocyber menghadirkan pengalaman yang menakjubkan sekaligus mengerikan. Kekuatan visual dan intensitas naratifnya membuat serial ini tetap menjadi salah satu karya klasik horor paling kontroversial dan memikat hingga kini.
Midori Unik Karena Semua Alasan yang Salah
Meski anime ultra-kekerasan cukup umum di era 90-an, judul yang benar-benar mengganggu hingga dilarang di banyak negara jauh lebih langka. Midori, sebuah film horor independen dari tahun 1992, adalah salah satunya. Film ini menuntut keberanian penonton—bahkan bagi penggemar anime paling berani sekalipun—karena kegelapannya yang ekstrem dan kekerasan yang tak ditahan-tahan.
Ceritanya mengikuti Midori, seorang yatim piatu yang tertipu untuk bergabung dengan rombongan sirkus pertunjukan aneh setelah kematian tragis ibunya. Alih-alih menemukan kehidupan baru, ia malah harus menghadapi mimpi buruk. Mulai dari pelecehan emosional, fisik, hingga seksual yang ekstrem dari rekan-rekannya. Nada voyeuristik dan kekejaman yang terus-menerus membuat Midori menjadi tontonan yang meresahkan, sekaligus penting sebagai bagian dari sejarah horor anime. Serial ini mengingatkan penonton bahwa horor bisa menantang batas kenyamanan dan moral, membuatnya tetap relevan meski hanya untuk mereka yang cukup berani.
Perfect Blue Adalah Standar Emas Horor Psikologis
Satoshi Kon dikenal karena kemampuannya mengeksplorasi batas tipis antara kenyataan dan ilusi, dan Perfect Blue, film debutnya, adalah contoh paling menakutkan dari tema tersebut. Ceritanya mengikuti Mima Kirigoe, seorang idola J-pop yang berusaha menata ulang kariernya sebagai aktris. Perubahan ini membuatnya terjebak dalam tekanan psikologis yang intens, di mana setiap langkah dan keputusan dipenuhi ketidakpastian.
Ketegangan semakin memuncak ketika seorang penguntit obsesif muncul, mengancam nyawa dan kewarasan Mima. Kengerian di Perfect Blue sebagian besar bersifat psikologis, dengan nuansa yang membuat penonton mempertanyakan mana yang nyata dan mana yang delusi. Film ini berhasil menyelami ketakutan terdalam manusia saat mereka kehilangan kendali atas realitas sendiri, dan meninggalkan kesan yang terus menghantui bahkan setelah film telah usai.
Devilman Crybaby Menciptakan Kembali Suasana Klasik
Seri Devilman karya Go Nagai sudah lama menjadi ikon horor apokaliptik, tapi Devilman Crybaby membawa kisah ini ke level baru dengan memodernisasi ceritanya tanpa kehilangan esensi aslinya. Kisahnya mengikuti Akira Fudo dan sahabatnya, Ryo Asuka, saat mereka menghadapi kekuatan iblis yang mengancam umat manusia. Dengan kekerasan dan kejutan yang tak terduga, serial ini menampilkan horor fantasi gelap yang lugas sekaligus memikat.
Yang membuat Devilman Crybaby begitu menonjol adalah visualnya yang ekspresif dan arahan kreatif Masaaki Yuasa yang tak lazim. Setiap episode dipenuhi dengan intensitas, gore, dan penceritaan yang menggugah, menjadikannya bukan sekadar reboot, tetapi mahakarya modern yang mampu memukau penonton masa kini. Sejak dirilis pada tahun 2018, serial ini berhasil meraih status klasik modern, membuktikan bahwa horor apokaliptik bisa tetap relevan dan menggetarkan generasi baru.
Mononoke Adalah Anime Horor Paling Unik yang Ada
Horor supernatural dari cerita rakyat Jepang memang sering dijumpai di anime, tapi Mononoke menghadirkan interpretasi yang benar-benar segar sejak adegan pertamanya. Serial ini membenamkan penonton dalam pengalaman visual yang ekspresif, terinspirasi oleh cetakan ukiyo-e yang hidup, menciptakan atmosfer horor yang unik sekaligus memukau.
Di inti ceritanya, Mononoke mengikuti Penjual Obat yang penuh teka-teki saat ia bertemu dengan roh-roh yang memakan emosi negatif manusia. Namun, yang membuat serial ini berbeda adalah penyajian artistik dan naratifnya yang tidak lazim, mengubah horor menjadi karya seni visual. Ketakutan yang muncul tak sekadar menakuti, tapi juga membangkitkan kekaguman, menjadikan Mononoke pengalaman horor yang sekaligus memikat mata dan pikiran.
Dari The Summer Hikaru Died yang menakutkan secara psikologis hingga Mononoke yang mengubah horor menjadi karya seni visual, 10 anime horor orisinal ini membuktikan bahwa dunia anime penuh dengan kengerian kreatif dan unik. Beberapa mengandalkan jumpscare dan gore ekstrem, beberapa mengeksplorasi paranoia dan ketegangan psikologis, sementara yang lain memadukan horor dengan komedi gelap atau estetika memukau. Bagi penggemar sejati, ini bukan sekadar tontonan, tapi perjalanan emosional yang menghantui dan memikat. Jadi persiapkan dirimu untuk terpesona, tercengang, dan terus mengingat setiap momen menakutkan dari anime-anime luar biasa ini.
Film Detective Conan: One-Eyed Flashback tayang perdana di Jepang pada tanggal 18 April 2025
Belum lama diumumkan, tiket screening spesial Detective Conan the Movie: One-eyed Flashback di Indonesia langsung jadi rebutan para penggemar. Paket awal seharga IDR 500K di CGV Grand Indonesia dan CGV BEC Mall yang tayang pada 6 September 2025 bahkan sempat bikin banyak orang mengeluh karena cepat habis—meski sudah termasuk set merchandise eksklusif seperti T-shirt, poster, hingga pesan audio dari seiyuu Minami Takayama (Conan Edogawa) dan Rikiya Koyama (Kogoro Mori).
Tapi tenang, buat kamu yang masih belum kebagian atau merasa paket awal terlalu mahal, CGV bersama ODEX menyiapkan PACKAGE B seharga IDR 200K.
Screening ini dijadwalkan pada 13 September 2025 di CGV Grand Indonesia, CGV Central Park, dan CGV BEC Mall, lengkap dengan merchandise A2 poster, illustration card, collectible ticket set, dan tetap ada bonus pesan audio spesial dari para seiyuu. Tiket bisa dibeli mulai 29 Agustus pukul 16:00 WIB lewat aplikasi maupun website CGV.
Dengan adanya opsi paket baru ini, para penggemar Detective Conan di Indonesia jadi punya lebih banyak pilihan untuk menikmati film terbaru sang detektif cilik. Jadi, kamu tim paket lengkap dengan T-shirt eksklusif atau cukup puas dengan paket hemat yang tetap dapat merchandise keren?
Setelah sukses besar dengan Jujutsu Kaisen, Gege Akutami siap menghadirkan karya baru berjudul Mimojuro. Bedanya, kali ini Akutami hanya turun sebagai penulis cerita, sementara ilustrasinya dikerjakan oleh Yūji Iwasaki, sosok di balik Cipher Academy.
Belum banyak detail yang dibocorkan, tapi Mimojuro dipastikan akan menjadi serial pendek di Weekly Shonen Jump. Menurut laporan dari Manga Mogura di X, bab perdana akan terbit pada edisi 8 September mendatang. Meski Shueisha belum mengumumkan secara resmi, hype di kalangan penggemar sudah mulai terasa—apalagi mengingat track record Akutami dengan Jujutsu Kaisen yang mendunia.
Kabar kurang menyenangkan datang bagi kolektor manga di Indonesia. Gramedia Printing Group bersama penerbit Elex Media Komputindo menyampaikan permohonan maaf atas adanya cacat cetak pada rilis Dragon Ball Ultimate Vol. 1.
Melalui keterangan resmi, pihak percetakan menjelaskan bahwa masalah ini muncul saat proses produksi dan berdampak pada sebagian eksemplar yang beredar di pasaran. Saat ini, Gramedia Printing dan Elex Media tengah berkoordinasi untuk mencari solusi terbaik agar pembaca tetap bisa menikmati edisi spesial Dragon Ball tersebut dengan kualitas yang seharusnya.
Mereka juga meminta para pembeli dan penggemar manga untuk memantau informasi terbaru melalui media sosial resmi, baik dari Gramedia Printing maupun Elex Media, terkait langkah tindak lanjut dan penyelesaian masalah ini.
Dragon Ball Ultimate sendiri merupakan edisi khusus dari karya legendaris Akira Toriyama, yang dikemas ulang dengan format baru untuk para penggemar setia di Indonesia.
Yuto Nakajima tidak akan tampil bersama Hey! Say! JUMP di acara musik besar a-nation 2025 yang digelar pada 31 Agustus mendatang
Kabar mengejutkan datang dari dunia idol Jepang. Yuto Nakajima (32) resmi diumumkan akan graduate dari Hey! Say! JUMP pada 28 Agustus 2025. Hal ini disampaikan langsung oleh agensi STARTO ENTERTAINMENT melalui situs resmi mereka.
Dalam pernyataannya, agensi menjelaskan bahwa keputusan ini diambil setelah diskusi panjang bersama Nakajima. “Hey! Say! JUMP akan merayakan ulang tahun ke-18 mereka pada November mendatang. Saat kami membicarakan rencana menuju ulang tahun ke-20, Nakajima mengungkapkan keinginannya untuk menjadi independen dan mengejar aktivitas individu. Kami memutuskan untuk menghormati keinginan itu,” tulis pihak manajemen.
Nakajima sendiri menyampaikan ucapan terima kasih mendalam kepada para anggota dan penggemar. “Sudah 18 tahun sejak debut kami, dan bahkan lebih lama jika menghitung masa pra-debut. Terima kasih kepada para anggota dan para penggemar yang selalu mendukung kami, saya telah melihat begitu banyak pemandangan yang tak akan bisa saya alami sendirian. Semua pengalaman ini sangat berharga,” ujarnya.
Dengan graduate-nya, Nakajima tidak akan tampil bersama Hey! Say! JUMP di acara musik besar a-nation 2025 yang digelar pada 31 Agustus mendatang. Ke depan, ia akan fokus meniti jalur sebagai aktor dan juga mengakhiri kiprahnya sebagai model reguler majalah Men’s Non-no setelah delapan tahun.
Nakajima lahir di Tokyo pada 10 Agustus 1993 dan memulai debut CD bersama Hey! Say! JUMP pada 2007 lewat singel “Ultra Music Power.” Selain aktivitas grup, ia dikenal lewat berbagai peran di drama dan film, termasuk Hanzawa Naoki (2013), Water Polo Yankees (2014), Pink and Gray (2016), Our Meal is Waiting for Us Tomorrow (2017), Pure Love Dissonance (2022), hingga film #Manhole (2023). Tahun ini, ia juga merilis buku foto pertamanya berjudul “Hue I am” pada 6 Agustus.
Season 1 Ranma 1/2 saat ini dapat diakses di Netflix
Adaptasi terbaru dari manga klasik Ranma 1/2karya Rumiko Takahashi siap kembali ke layar kaca pada 4 Oktober 2025. Serial reboot ini tidak hanya menghadirkan lebih banyak aksi bela diri, tetapi juga nuansa segar lewat lagu tema baru. Grup musik eksperimental Wednesday Campanella dipastikan akan membawakan lagu pembuka berjudul “Wo Ai Ni”, sementara penyanyi Nishina dipercaya untuk mengisi lagu penutup dengan “Panda Girl.”
Menjelang tayang perdana, tim produksi merilis video ringkasan berdurasi empat menit yang merangkum season pertama. Video ini menyoroti karakter-karakter utama serta pertarungan besar, sehingga penonton lama bisa menyegarkan ingatan, sementara penonton baru dapat langsung mengikuti cerita.
Ranma 1/2 Season 1 Digest Video\
Manga Ranma 1/2 sendiri awalnya diserialisasikan oleh Shogakukan di majalah Weekly Shonen Sunday dari Agustus 1987 hingga Maret 1996, dan kemudian diterbitkan dalam bahasa Inggris oleh VIZ Media. Adaptasi anime terbarunya digarap oleh studio MAPPA, dengan Konosuke Ueda sebagai sutradara, Kimiko Ueno sebagai penulis naskah, Hiromi Taniguchi sebagai desainer karakter, serta Kaoru Wada yang kembali dipercaya menggarap musik.
Film live action How to Train Your Dragon akan tayang perdana pada tanggal 5 September di Jepang
Sebuah kolaborasi unik hadir menjelang perilisan film live-actionHow to Train Your Dragon di Jepang. Situs resmi Naruto merilis ilustrasi spesial karya kreator Masashi Kishimoto, menampilkan Naruto dan Gamakichi berdampingan dengan Hiccup dan Toothless.
Ilustrasi ini dirilis sebagai perayaan rilis film live-action adaptasi animasi populer DreamWorks tersebut, yang akan tayang di Jepang pada 5 September 2025. Dalam komentarnya, Kishimoto menyebut bahwa animasi How to Train Your Dragon adalah tontonan yang begitu menghibur, bahkan bagi para kartunis ia dianggap sebagai mahakarya.
“Bahkan sebagai versi live-action, film ini akan sama menghiburnya! Saya yakin terbang di punggung naga live-action akan terasa sama mengasyikkannya,” ujar Kishimoto melalui situs resmi.
Film How to Train Your Dragon pertama kali tayang dalam versi animasi pada tahun 2010, dan kini dihidupkan kembali melalui adaptasi live-action. Film ini lebih dulu dirilis di Amerika Serikat pada 13 Juni 2025.
Masuki dunia Exit 8 yang meresahkan dan berlomba untuk melarikan diri dari kereta bawah tanah
Tokyo Metro siap memberikan pengalaman tak biasa bagi para penumpang dan pecinta teka-teki. Film horor-thriller yang sedang ramai dibicarakan, Exit 8, kini dihidupkan dalam bentuk acara escape room berskala besar di stasiun-stasiun bawah tanah Tokyo. Acara bertajuk Exit 8: Tokyo Metro Escape Game ini akan berlangsung mulai 29 Agustus hingga 3 November 2025, menghadirkan petualangan imersif yang mengaburkan batas antara transportasi publik dan teror psikologis.
Cara Bermain
Peserta harus membeli perangkat permainan khusus yang berisi petunjuk serta alat yang dibutuhkan untuk memecahkan misteri. Setiap pemain diharapkankan memiliki perangkat mereka sendiri, meskipun tersedia mode keluarga di mana orang tua dapat berbagi petunjuk dan solusi dengan anak-anak.
Setelah mendaftar melalui portal Escape.ID, peserta menggunakan ponsel pintar mereka untuk mengikuti petunjuk, memecahkan teka-teki, dan melacak progres. Permainan ini berlangsung di beberapa stasiun Tokyo Metro dengan estimasi waktu penyelesaian 3–5 jam. Walaupun tiket Tokyo Metro 24 jam tidak diwajibkan, penyelenggara merekomendasikannya agar perjalanan antar titik permainan lebih lancar. Tujuan akhirnya adalah melarikan diri dari jaringan Metro itu sendiri, seperti pengalaman mengerikan yang dialami karakter utama dalam film yang menjadi inspirasi permainan ini.
Detail dan Harga Tiket
Aksi escape room ini berlangsung di area nyata stasiun Tokyo Metro dan fasilitas bawah tanah yang terhubung, menjadikannya pengalaman unik di tengah aktivitas transportasi sehari-hari. Biaya partisipasi ditetapkan sebesar ¥3.300 (sudah termasuk pajak) untuk versi standar, atau ¥4.000 untuk paket dengan tiket khusus Tokyo Metro 24 jam.
Perlengkapan permainan bisa dibeli secara daring, di sejumlah toko, serta melalui mesin penjual otomatis edisi terbatas yang akan dipasang di stasiun tertentu. Permainan ini direkomendasikan untuk usia 10 tahun ke atas, dan setiap peserta memerlukan ponsel pintar untuk memainkannya.
Acara ini terinspirasi dari Exit 8, film adaptasi game indie kultus yang terkenal dengan gameplay “temukan anomali”. Ceritanya mengikuti seorang protagonis yang terjebak dalam lorong bawah tanah tanpa ujung, dihantui tanda neon “Exit 8” yang terus muncul, serta anomali-anomali mengganggu seperti sosok pria misterius dan lorong yang berulang tanpa akhir.
Film ini dibintangi Kazunari Ninomiya dan sempat diputar di sesi Midnight Screening Festival Film Cannes ke-78. Dengan durasi 95 menit, Exit 8 dipuji sebagai thriller psikologis yang menegangkan. Kini, nuansa mencekam itu bisa dialami langsung oleh penumpang Tokyo Metro melalui permainan interaktif ini.
Jadwal Impactnation 2025 resmi diundur ke tanggal 18–19 Oktober 2025
Ada kabar penting buat kamu yang sudah menantikan festival Jepang terbesar tahun ini. IMPACTNATION 2025 Welcome to Kyoto, yang awalnya dijadwalkan akan hadir pada 30–31 Agustus 2025, resmi diundur ke tanggal 18–19 Oktober 2025.
Lewat pengumuman di media sosial resminya, pihak penyelenggara menyebut keputusan ini diambil dengan mempertimbangkan situasi terkini demi keamanan dan keselamatan semua pihak serta pengunjung acara.
Buat kamu yang sudah beli tiket, ada dua opsi yang bisa dipilih. Pertama, tiket yang sudah kamu pegang tetap berlaku untuk jadwal baru. Kedua, kamu bisa memilih opsi refund. Untuk detail sistem refund, pihak Impactnation akan memberikan penjelasan lebih lanjut di postingan berikutnya setelah berdiskusi dengan pihak ticketing.
Meski sedikit mundur, penyelenggara memastikan IMPACTNATION 2025 tetap hadir dengan pengalaman penuh budaya, musik, dan hiburan khas Jepang yang lebih maksimal. Jadi, jangan lupa update kalendermu, karena festival ini akan berlangsung pada 18–19 Oktober 2025.
Kabar terbaru datang dari dunia Dragon Ball yang bikin para penggemar deg-degan sekaligus excited. Editor majalah V-Jump baru saja mengumumkan bahwa Toyotarou, mangaka resmi Dragon Ball Super, akan mengambil jeda hingga akhir tahun 2025. Tapi tunggu dulu—ini bukan berarti Dragon Ball vakum total! Pasalnya, Toyotarou baru saja merilis ilustrasi terbaru yang langsung bikin fandom heboh.
Pada 27 Agustus, situs resmi Dragon Ball menayangkan entri terbaru dalam seri “Tries to Draw”, di mana Toyotarou menggambar karakter klasik ciptaan sang maestro mendiang Akira Toriyama. Kali ini, pilihan jatuh pada Master Shen alias Pertapa Bangau, rival utama Master Roshi.
Bagi penggemar sejati, Master Shen bukan sosok asing. Ia pertama kali muncul di Dragon Ball Chapter 113, tepat di turnamen bela diri dunia yang mempertemukan Goku muda dengan para petarung hebat.
Dalam ilustrasi terbaru, Master Shen digambarkan dengan kacamata hitam dan topi bangau ikonisnya. Nostalgia banget, bukan? Sebagai pengingat, Shen dulunya berlatih bersama Roshi di bawah Mutaito, sebelum akhirnya mereka menempuh jalan berbeda. Jika gaya kura-kura Roshi fokus pada fisik, gaya bangau Shen menekankan serangan jarak jauh berbasis energi ki.
Tien ShinhanChiaotzu
Murid-murid andalan Shen, yaitu Tien Shinhan dan Chiaotzu, pernah jadi lawan tangguh Goku dan Krillin. Bahkan di turnamen yang sama, Roshi ikut turun gelanggang dengan alter egonya, Jackie Chun, untuk menguji perkembangan para murid.
Sejak wafatnya Toriyama pada tahun 2024, seri Dragon Ball Super mengalami fase transisi besar. Toyotarou sempat menutup saga Super Hero dengan Chapter 104 Kelahiran Saiyaman X pada Februari 2025. Walau berupa one-shot, chapter ini jadi momen emosional yang menghubungkan penggemar dengan akhir saga tersebut.
Tak lama kemudian, hype semakin besar setelah sampul belakang Volume 24 DBS menampilkan Black Frieza, bentuk terbaru dari musuh legendaris Goku. Banyak yang percaya ini adalah konfirmasi tidak resmi bahwa Black Frieza akan jadi villain utama di saga berikutnya.
Walau sibuk dengan Dragon Ball Super, Toyotarou ternyata juga mulai mengeksplorasi proyek lain. Di Japan Expo 2025, ia memperkenalkan manga one-shot baru berjudul The Lost Samurai. Dengan 45 halaman, manga ini menghadirkan nuansa fantasi gelap tentang Hankiro, seorang samurai setengah iblis yang berjuang menyelamatkan putri kerajaan di dunia yang terinspirasi Jepang feodal.
Artinya jelas, meski sedang rehat, Toyotarou tidak benar-benar berhenti berkarya. Ia masih menjaga agar semangat Dragon Ball tetap hidup, sekaligus menantang dirinya di luar waralaba legendaris itu.
Jeda ini bisa jadi momen penting untuk mempersiapkan cerita besar Dragon Ball Super berikutnya. Dengan Black Frieza sudah menggoda di depan mata, penggemar bisa berharap pertarungan berskala kosmik yang akan menguji batas Goku dan Vegeta.
Dan lewat ilustrasi Master Shen ini, Toyotarou seakan memberi sinyal bahwa ia tidak melupakan akar klasik Dragon Ball. Nostalgia bercampur dengan antisipasi—sebuah kombinasi yang bikin kita semakin tak sabar menanti kelanjutan seri ini.
Buat kamu para kolektor sejati Dragon Ball! Jangan cuma menunggu manga terbarunya rilis! Koleksi merchandise resmi Dragon Ball bisa kamu dapatkan lewat Titip Jepang. Dari figure Goku, Vegeta, sampai edisi spesial lain, semuanya bisa kamu titip beli langsung dari Jepang. Jangan sampai ketinggalan, karena barang keren kayak gini cepat banget sold out-nya!
Bulan September 2025 jadi surga kecil buat para pecinta animasi di Indonesia. Dua judul besar dari Jepang siap menyapa layar lebar, masing-masing dengan basis penggemar yang luar biasa kuat. Dari pertarungan magis penuh aksi hingga misteri detektif yang bikin otak bekerja keras, keduanya menawarkan pengalaman berbeda tapi sama-sama wajib ditonton. Berikut daftarnya:
DAFTAR FILM ANIME YANG TAYANG DI BIOSKOP INDONESIA SEPTEMBER 2025
1. JUJUTSU KAISEN: Hidden Inventory/Premature Death – The Movie
Tanggal Tayang: 5 September 2025 (reguler) ; 7 September (Fans Screening)
Anime Jujutsu Kaisen kembali hadir ke layar lebar dengan adaptasi dari arc Hidden Inventory/Premature Death. Film ini membawa penonton menyelami masa lalu Gojo Satoru dan Suguru Geto, dua karakter yang hubungannya menjadi kunci dalam keseluruhan cerita. Dengan animasi spektakuler khas MAPPA dan alur penuh tragedi, film ini dijamin jadi sajian wajib untuk para fans shonen action.
2. Detective Conan: One-Eyed Flashback
Tanggal Tayang: 6 September 2025 (Odex Screening) ; 17 September 2025 (reguler)
Siapa yang tidak kenal Conan Edogawa? Seri film tahunan Detective Conan kini hadir dengan judul terbaru, One-Eyed Flashback. Screening spesial ini akan tayang terbatas lewat ODEX di bioskop Indonesia. Kisahnya kembali menguji logika dengan misteri baru yang melibatkan rahasia kelam di masa lalu. Buat penggemar setia, ini adalah kesempatan langka untuk menikmati aksi Conan dan kawan-kawan di layar lebar.
3. Chainsaw Man the Movie: Reze Arc
Tanggal Tayang Indonesia
26 September 2025
Studio animasi
MAPPA
Sutradara
Tatsuya Yoshihara
Perasaan Denji terpecah antara Makima yang disukainya dan Reze, gadis misterius yang menarik yang tiba-tiba muncul. Kemudian, cerita berubah tiba-tiba dan adegan pertempuran yang sangat dahsyat pun terjadi…Rasakan pertempuran paling gila dalam versi film “Chainsaw Man: Reze Arc” dan kisah kedewasaan yang manis dan menyayat hati di bioskop!
September ini, tiga film tersebut siap menemani akhir pekanmu. Baik kamu tim aksi brutal ala Jujutsu Kaisen atau tim misteri klasik ala Detective Conan, bioskop Indonesia sudah menyiapkan kursinya. Jangan sampai kelewatan ya!
Nantikan juga daftar film animasi yang bakal tayang di bulan-bulan berikutnya. Siapa tahu ada kejutan besar yang menunggu di layar lebar berikutnya!
Ikuti terus berita terbaru dari kanal-kanal Titip Jepang! Yuk, baca artikel lainnya di sini ^^
Mungkin penggemar horor Jepang atau pernah nonton film seperti The Ring/Ju-On, pasti sudah akrab dengan sosok hantu perempuan berambut panjang yang menyeramkan. Sosok itu biasanya disebut Yūrei (幽霊). Tapi di sisi lain, ada juga istilah Yōkai (妖怪) yang sering muncul dalam cerita rakyat Jepang—makhluk gaib seperti rubah berekor sembilan, kappa, hingga tengu. Lalu, sebenarnya apa perbedaan Yūrei dan Yōkai?
Yūrei: Arwah yang Belum Tenang
Secara harfiah, Yūrei berarti “roh samar”. Mereka adalah arwah manusia yang meninggal dengan cara tidak wajar—bunuh diri, pembunuhan, atau tanpa ritual pemakaman yang layak. Ciri khas Yūrei sangat ikonik:
Rambut panjang hitam terurai
Kimono putih (sering dianggap pakaian pemakaman)
Tangan menjuntai kaku
Tidak memiliki kaki
Jenis-jenis Yūrei pun bermacam-macam:
Onryō – Roh pendendam yang kembali untuk menuntut balas.
Funayūrei – Roh orang yang meninggal tenggelam, sering dikisahkan menyeret korban baru ke laut.
Yūrei biasanya muncul untuk melampiaskan dendam atau menyampaikan pesan yang belum terselesaikan.
Yōkai: Dunia Monster dan Makhluk Aneh
Berbeda dengan Yūrei, istilah Yōkai jauh lebih luas. Kata ini bisa diterjemahkan sebagai “makhluk aneh” atau “fenomena misterius”. Yōkai tidak selalu berasal dari manusia, melainkan bisa berbentuk:
Hewan gaib (misalnya Kitsune, rubah berekor sembilan)
Makhluk hibrida (seperti Kappa, makhluk air dengan tempurung kura-kura)
Benda mati yang hidup (disebut Tsukumogami, benda yang berusia lebih dari 100 tahun)
Entitas fenomena alam (kabut, suara aneh, atau bayangan misterius)
Tidak semua Yōkai jahat—ada yang usil, ada yang menakutkan, bahkan ada yang justru melindungi manusia. Ringkas perbedaan dari keduanya adalah Yūrei = Hantu / arwah manusia. Sedangkan Yōkai = Monster / makhluk gaib (bisa hewan, benda, fenomena, atau roh manusia).
Kalau Yūrei selalu dikaitkan dengan kisah menyeramkan dan dendam, Yōkai lebih variatif—kadang menakutkan, kadang lucu, kadang bijak.
Jangan lupa ikuti terus berita terbaru dari kanal-kanal Titip Jepang ya! Yuk, baca artikel lainnya di sini^^
Musim panas 2025 menghadirkan salah satu anime baru yang langsung mencuri perhatian, yaitu Gachiakuta. Anime shonen ini cukup unik karena mengangkat tema yang jarang digunakan yaitu sampah. Banyak penggemar di berbagai media sosial yang menyebut Gachiakuta sebagai “anime sampah” bukan untuk mengejeknya tapi karena memang anime ini menggunakan sampah sebagai permasalahan utamanya. Buat Titipers yang belum menonton anime ini, yuk simak first impression berikut!
Premis yang Unik
Episode pertama Gachiakuta mengandung banyak sekali eksposisi yang memperkenalkan dunianya, bagaimana manusia hidup di dalamnya, pembagian kelas masyarakat, dan sikap masyarakat kelas atas yang selalu membuang benda rusak. Kemudian ada masyarakat kelas bawah yang hidup di area kumuh dan dianggap sebagai keturunan kriminal. Di ujung area kumuh ini ada sebuah lubang yang dalamnya tak terhingga, yang dijadikan tempat pembuangan sampah dan kriminal. Apa yang terjadi kepada mereka yang dibuang kesini masih belum diketahui.
Di episode pertama, kita dikenalkan kepada Rudo, seorang remaja kelas bawah. Ia membenci sikap penduduk kelas atas yang selalu membuang benda rusak padahal benda-benda yang mereka buang masih bisa diperbaiki. Karena itulah ia seringkali menjarah tempat sampah kelas atas untuk mendapatkan berbagai macam barang untuk diperbaiki. Karena sikapnya ini, ia bahkan dikucilkan oleh penduduk kelas bawah.
Kehidupan Rudo yang keras semakin memburuk ketika ia dijebak dalam kasus pembunuhan yang melibatkan Regto, ayah angkatnya. Ia dituduh menjadi pembunuhnya dan dibuang ke lubang besar. Ia bersumpah akan membalas dendam pada pembunuh Regto, sekaligus pada seluruh manusia.
Penuh Vibes Edgy dan Misterius
Kesan pertama yang penulis dapat dari Gachiakuta adalah vibes edgy yang sangat kuat. Rudo sebagai karakter utama anime ini memiliki sikap kasar dan tidak pandai dalam mengekspresikan dirinya. Terutama di penghujung episode yang memperlihatkan sifat aslinya, di mana ia mengutuk seluruh manusia sembari jatuh ke lubang pembuangan. Karakterisasi ini membuat Rudo terasa berbeda dari tipikal protagonis shonen yang biasanya penuh semangat dan optimisme.
Visual dan soundtrack Gachiakuta sangat mendukung vibes edgy-nya. Gaya visual yang gelap, garis-garis kasar dan tebal, serta desain karakter Rudo dengan mata merah menyala berhasil menegaskan atmosfer kelam yang ingin dibangun. Soundtrack rock dengan nuansa berat dan intens juga memberi lapisan emosional tambahan, membuat setiap adegan terasa semakin menekan dan penuh ketegangan.
Episode pertama anime ini juga memberikan banyak pertanyaan, apa yang ada di bawah lubang misterius itu? Kenapa masyarakat kelas atas membuang sampah dengan jumlah sangat besar? Apa hubungan antara sampah dengan karakter Rudo? Karena berakhir di cliffhanger besar, Gachiakuta sukses membuat penonton tergelitik untuk menantikan kelanjutan ceritanya.
Eksekusi Studio Bones Film: Belum yang Terbaik
Sebagai garapan studio Bones Film, ekspektasi terhadap episode pertama anime ini cukup tinggi. Di musim semi lalu, kita mendapat adaptasi My Hero Academia: Vigilantes, dengan episode pertama yang sangat kuat. Namun, impresi pertama Gachiakuta masih terasa belum maksimal. Episode perdananya memang cukup solid dari segi atmosfer, tapi kualitas animasi dan pacing cerita belum menunjukkan standar “wah” yang biasanya identik dengan karya-karya Bones.
Beberapa adegan lebih banyak diisi eksposisi ketimbang aksi, sehingga ritmenya terasa agak lambat. Visualnya tetap kuat dengan gaya khas anime garapan Bones lainnya, tetapi belum ada momen spektakuler yang bisa membuat penonton langsung terkesima. Meski begitu, hal ini bisa dimaklumi mengingat episode pertama memang difokuskan untuk membangun dunia, konflik, dan karakter utama. Masih ada banyak ruang bagi Bones Film untuk meningkatkan kualitas eksekusi di episode-episode berikutnya.
Kesimpulan: Layak Ditonton?
Secara keseluruhan, impresi pertama Gachiakuta cukup solid. Dengan premis unik yang berfokus pada sampah, karakter utama yang edgy, serta atmosfer gelap penuh misteri, anime ini berhasil tampil beda dari kebanyakan anime shonen lainnya. Meski baru sebatas pengenalan, episode perdana sudah menunjukkan potensi besar yang bisa dikembangkan ke depan. Cocok bagi Titipers yang suka anime dengan cerita yang gelap, penuh misteri, dan pastinya penuh aksi. Gachiakuta layak masuk anime wajib 2025.
Pernah dengar kisah Oiwa dari Jepang? Dia adalah arwah perempuan yang meninggal tragis karena pengkhianatan, wajahnya pun rusak dan menakutkan. Nah, di Indonesia ada sosok mirip: Sundel Bolong. Konon dia meninggal saat melahirkan akibat dikhianati, lalu kembali sebagai arwah dengan punggung bolong yang bikin merinding. Meski berasal dari budaya berbeda, cerita mereka sama-sama menunjukkan satu hal: kesedihan dan pengkhianatan bisa “hidup” bahkan setelah kematian, dan menciptakan legenda horor yang tak terlupakan.
Di Jepang, ada tiga kisah hantu yang disebut sebagai “Tiga Cerita Hantu Terbesar” (Nihon san dai kaidan). Salah satunya adalah kisah seorang perempuan bernama Oiwa. Namanya begitu melegenda, hingga dua abad kemudian sosoknya masih menghantui panggung kabuki, layar lebar, bahkan film horor modern.
Awal Mula Kisah Oiwa
Cerita Oiwa lahir di era Edo, sekitar abad ke-17, lalu dipopulerkan lewat drama kabuki Yotsuya Kaidan karya Tsuruya Nanboku IV pada tahun 1825. Pada mulanya, Oiwa hanyalah seorang perempuan sederhana yang menikah dengan seorang samurai bernama Tamiya Iemon. Sayangnya, pernikahan itu bukanlah jalan bahagia baginya.
Lemon adalah pria licik dan ambisius. Demi harta dan kedudukan, ia tergoda untuk menikahi putri keluarga kaya. Agar rencananya berjalan mulus, ia tega memberi Oiwa obat yang katanya bisa memulihkan kesehatannya. Padahal, itu racun yang perlahan merusak wajah cantiknya.
Sayangnya, obat itu membuat wajah Oiwa membengkak, matanya terkulai, rambutnya rontok—hingga ia nyaris tak bisa dikenali. Saat menyadari dirinya dikhianati, Oiwa hancur lahir batin. Dalam kepedihan, ia meninggal dengan sumpah dendam yang begitu kuat, sehingga arwahnya tak pernah benar-benar pergi.
Malam pernikahan baru Iemon seharusnya jadi awal bahagia. Tapi di sana, wajah Oiwa kembali muncul. Kadang terlihat di lampion, kadang dalam pantulan cermin, kadang muncul langsung di hadapan Iemon. Rambut kusutnya menjuntai, satu matanya menyala penuh amarah.
Tak ada tempat aman bagi Iemon. Ke mana pun ia pergi, arwah Oiwa mengikutinya. Hantu itu tak hanya muncul sebagai bayangan—ia hadir untuk menghancurkan hidup Iemon hingga akhir.
Dari Kabuki ke Layar Lebar
Kisah Oiwa kemudian menjadi salah satu drama kabuki paling populer sepanjang masa. Bahkan sampai sekarang, para aktor yang mementaskan Yotsuya Kaidan kerap berziarah ke makam Oiwa di Myōgyō-ji, Tokyo, untuk meminta izin—takut bila arwahnya benar-benar marah.
Seiring waktu, Oiwa melampaui panggung kabuki. Lebih dari 30 film dibuat berdasarkan kisahnya, termasuk The Ghost of Yotsuya (1959) yang dianggap versi paling klasik. Banyak yang percaya sosok Oiwa juga menginspirasi penampilan hantu modern Jepang seperti Sadako di The Ring dan Kayako di Ju-On. Rambut panjang, wajah pucat, dan tatapan penuh dendam—semuanya jejak Oiwa.
Oiwa bukan sekadar tokoh cerita seram. Ia adalah simbol dari luka, pengkhianatan, dan amarah yang tak bisa diredam. Kisahnya menjadi pengingat bahwa di balik legenda horor, ada kisah manusia yang pernah tersakiti. Dan barangkali, itulah yang membuatnya terasa begitu nyata sampai hari ini.
Jangan lupa ikuti terus berita terbaru dari kanal-kanal Titip Jepang ya! Yuk, baca artikel lainnya di sini^^
Buat kamu yang nge-fans berat sama karya-karya Studio Ghibli, tahun 2026 nanti bakal terasa lebih spesial. Pasalnya, toko resmi Donguri Kyowakoku baru saja merilis planner Ghibli 2026 dengan desain menawan dari film klasik My Neighbor Totoro, Spirited Away, Kiki’s Delivery Service, dan Howl’s Moving Castle.
Planner ini bukan cuma sekadar catatan jadwal biasa, tapi benar-benar item koleksi yang sayang banget kalau dilewatkan. Setiap halamannya penuh dengan ilustrasi cantik yang membawa kembali memori indah dari film-film Ghibli.
Totoro, Si Teman Menggemaskan
Planner pertama menghadirkan Totoro dengan adegan ikonik Mei yang tertidur di perutnya. Sampulnya dihiasi detail foil berkilau yang memberi kesan elegan. Begitu dibalik, ada lagi karya seni memukau yang bikin planner ini terasa seperti karya seni tersendiri.
Selain tampilan, isinya juga super lengkap—ada kalender bulanan, jadwal mingguan, halaman memo garis & grafik, hingga lembar memo sobek yang bisa dipakai untuk catatan kilat. Ada juga pengatur alamat dan password yang praktis.
Spirited Away, Dunia Magis yang Tak Terlupakan
Buat penggemar Spirited Away, planner ini pasti bikin kamu makin jatuh cinta. Chihiro dan Haku hadir di sampul depan, sementara sosok Yubaba muncul di bagian belakang. Setiap lembar di dalamnya membawa nuansa magis khas film ini, seakan kamu ikut masuk ke dunia roh setiap kali membuka planner.
Kiki’s Delivery Service, Cocok untuk yang Sibuk
Film Kiki’s Delivery Service terinspirasi oleh kehidupan penuh semangat Kiki yang harus membagi waktu antara pekerjaan dan kehidupan sehari-hari. Planner ini pun dirancang dengan desain manis yang pas banget buat kamu yang punya jadwal padat. Fungsional, tapi tetap estetik khas Ghibli.
Howl’s Moving Castle, Sentuhan Keajaiban di Setiap Halaman
Terakhir, planner bertema Howl’s Moving Castle. Desainnya menghadirkan Sophie, Howl, hingga Heen si anjing kecil yang lucu. Bagian dalamnya penuh dengan detail menawan yang membuat setiap catatan terasa lebih magis. Cocok banget buat kamu yang suka nuansa fantasi.
Keempat planner Ghibli 2026 ini hadir dalam ukuran B6 (18,2 cm × 12,8 cm), ukuran yang pas untuk digenggam maupun dimasukkan ke dalam tas tanpa memakan banyak ruang. Dengan harga 2.090 yen per buku, kamu akan mendapatkan fitur lengkap mulai dari kalender bulanan, jadwal mingguan, halaman memo garis maupun grafik, hingga lembar memo sobek yang praktis untuk catatan kilat. Tidak hanya itu, planner ini juga dilengkapi pengatur alamat dan kata sandi agar semua informasi pentingmu tetap rapi dalam satu tempat. Setiap varian—Totoro, Spirited Away, Kiki’s Delivery Service, dan Howl’s Moving Castle—punya desain berbeda yang membuatnya unik dan pastinya layak dikoleksi.
Planner eksklusif ini saat ini tersedia di toko resmi Ghibli, Donguri Kyowakoku, Jepang. Tapi tenang, kamu nggak perlu repot pesan langsung ke sana. Lewat layanan Titip Jepang, kamu bisa titip beli planner Ghibli 2026 ini dengan aman, mudah, dan praktis. Semua produk dikirim langsung dari Jepang, jadi kamu bisa tenang soal keaslian barangnya.
Jadi, tunggu apa lagi? Lengkapi koleksi Ghibli-mu dengan planner Ghibli 2026 ini, dan biarkan Totoro, Chihiro, Kiki, serta Howl menemani harimu sepanjang tahun depan!
Tentu Titipers tahu tentang sosok Kitasan Black, terutama jika Titipers suka bermain game Uma Musume, game balap kuda populer dari Jepang yang baru-baru ini menjadi perbincangan. Sosok Kitasan Black menjadi sangat populer di game ini karena kartu supportnya menjadi meta karena skill yang diberikannya sangat berguna di dalam game. Ditambah kata-kata khasnya “Harikitte Ikou” yang membuat karakter ini menjadi sangat ikonik bagi para fans.
Di lintasan nyata, kuda ini dikenal sebagai legenda Jepang dengan sederet gelar G1 dan rekor waktu yang sulit ditandingi. Selain di game, dirinya juga merupakan seorang protagonis ceria di anime Uma Musume: Pretty Derby. Perjalanan Kitasan Black inilah yang membuatnya istimewa, sosok yang bukan hanya jago berlari di rumput hijau, tapi juga sukses mencuri hati penonton dan pemain di seluruh dunia.
1. Kitasan Black di Anime
Bagi penonton anime, terutama penggemar Uma Musume: Pretty Derby, sosok Kitasan Black dikenal sebagai protagonis Season 3. Bersama Satono Diamond, ia menjadi pusat cerita dengan fokus pada rivalitas sekaligus persahabatan mereka. Season ini mengambil inspirasi langsung dari karier balap asli Kitasan Black di periode 2015–2017, sehingga penonton bisa merasakan kembali tensi balapan besar seperti Kikuka Sho, Japan Cup, dan Tenno Sho dalam format dramatis khas anime.
Karakter Kitasan Black di Uma Musume digambarkan sebagai gadis ceria yang penuh semangat festival. Dialek Edo yang kadang muncul membuatnya terasa down-to-earth dan berbeda dari karakter lain. Ini bukan tanpa alasan, developer ingin menyalin nuansa pemilik aslinya, Saburo Kitajima, yang memang erat dengan dunia musik enka dan budaya festival Jepang. Penonton anime pun bisa langsung nyambung: di lintasan, kuda ini keras kepala dan konsisten, sementara di luar itu ia penuh energi positif yang menghangatkan tim.
Suara cerianya dihidupkan oleh seiyuu Hinaki Yano, yang sukses membawa kombinasi “ceria tapi gigih” khas Kitasan Black. Kehadiran karakter ini dalam tim Spica juga menjadi simbol masuknya generasi baru Uma Musume setelah era Special Week dan Tokai Teio. Sehingga, Season 3 tidak hanya menceritakan balapan, tapi juga estafet generasi, dimana seperti bagaimana di dunia nyata, Kitasan Black mewariskan kejayaan pada anaknya, Equinox.
2. Kitasan Black di Game Uma Musume
Selain anime, popularitas Kitasan Black juga meroket di game Uma Musume: Pretty Derby. Bahkan bisa dibilang, ia adalah salah satu karakter “meta-defining” yang paling banyak diperbincangkan oleh komunitas. Alasannya sederhana: Support Card SSR Speed milik karakter ini sejak rilis 2021 (di server JP) dianggap salah satu yang terkuat di game. Hampir semua pemain veteran menganggap kartu ini wajib punya, karena bisa meningkatkan kecepatan dengan sangat stabil dan skill yang diberikannya sangat berguna untuk hampir semua karakter di game ini. Sampai-sampai, nama Kitasan Black identik dengan “speed meta” di komunitas global.
Selain soal meta, detail kecil di game juga menunjukkan dedikasi developer pada keaslian. Misalnya, tanggal lahir Kitasan Black di game dicatat sebagai 10 Maret, persis dengan kuda aslinya. Racing uniform hitam-merah dengan garis emas juga jelas terinspirasi dari silks aslinya di dunia balap, menambah rasa autentik bagi fans. Fakta menarik lain, ia sering dijuluki “Festival Girl” karena animasi, pose, dan gaya bicara yang sarat nuansa matsuri, sebuah homage pada perayaan kemenangan aslinya.
Interaksinya dengan Satono Diamond di game juga memperkuat chemistry yang ditampilkan dalam anime. Event-event spesial sering menyoroti keduanya sebagai rival sekaligus sahabat, membuat pemain yang sudah nonton Season 3 bisa merasakan kesinambungan cerita. Tidak heran jika banner gacha yang menampilkan karakter ini selalu hype, bahkan di 2025. Popularitasnya tidak hanya karena performa di lintasan atau game mechanic, tapi juga karena karakternya yang benar-benar menghidupkan semangat festival dalam dunia Uma Musume.
3. Kitasan Black di Dunia Nyata
Lahir pada 10 Maret 2012 dari sire Black Tide dan dam Sugar Heart, Kitasan Black dilatih oleh Hisashi Shimizu dan mayoritas kariernya ditunggangi joki senior Yutaka Take. Pemiliknya? Bukan orang sembarangan: perusahaan Ono Shoji yang erat kaitannya dengan penyanyi enka kondang Saburo Kitajima. Karena itulah, setiap kali Kitasan Black menang, Kitajima sering menyanyikan lagu ikonik Matsuri di podium, sebuah tradisi yang membuatnya dijuluki sebagai “kuda festival.”
Prestasi kuda balap ini luar biasa: 20 kali start dengan 12 kemenangan, termasuk tujuh G1. Beberapa kemenangan besar yang bikin namanya harum antara lain Kikuka Sho 2015, Japan Cup 2016, Tenno Sho (Spring) 2016 dan 2017, serta Tenno Sho (Autumn) dan Arima Kinen 2017. Ia bahkan dua kali berturut-turut dinobatkan sebagai Japanese Horse of the Year (2016 & 2017). Puncak kariernya sering dianggap Tenno Sho (Spring) 2017, di mana Kitasan Black mencatat rekor waktu 3:12.5 untuk 3200 meter, rekor dunia turf jarak jauh yang hingga kini masih dikenang.
Tidak berhenti di situ, setelah pensiun kuda ini langsung berdiri di Shadai Stallion Station dengan stud fee yang terus naik setiap tahun. Di musim 2025, biayanya mencapai 20 juta yen, menunjukkan betapa berharganya keturunan sang legenda. Bukti paling nyata? Equinox, anak Kitasan Black, yang menjadi World’s Best Racehorse tahun 2023 dan memenangkan enam G1 beruntun. Dari sini jelas terlihat, warisan Kitasan Black bukan cuma ada di lintasan balap, tapi juga di masa depan dunia pacuan Jepang.
Bahkan, saat masa pensiunnya, Kitasan Black terlihat masih sangat bugar dan sangat aktif. Hal ini berkat ia sangat sering berkeliling lapangan tempatnya tinggal, membuat dirinya masih bugar pada masa pensiun. Selain itu, Kitasan Black juga sering sekali terlihat mengajak kuda-kuda tetangganya untuk ikut berlari bersamanya, membuat Kitasan Black benar-benar menjadi “support” terbaik di dunia nyata.
Kalau biasanya investasi itu bentuknya saham, properti, atau bisnis kuliner, di Kumamoto Jepang malah beda. Yang jadi investasi paling manis di sana justru sebuah patung karakter anime. Dan bukan sembarang karakter, tapi Monkey D. Luffy, kapten Topi Jerami dari One Piece.
Dari sinilah perjalanan “investasi tak terduga” ini dimulai. Cerita ini berawal dari tahun 2016 ketika Kumamoto dilanda gempa besar yang menghancurkan banyak bangunan dan membuat kehidupan warganya jungkir balik. Di tengah situasi sulit itu, Eiichiro Oda sang kreator One Piece yang memang lahir di Kumamoto, turun tangan dengan cara yang bikin semua orang kagum. Ia menyumbangkan total 800 juta yen untuk pemulihan. Uniknya, 500 juta yen disumbangkan atas nama Luffy, sedangkan 300 juta yen atas nama dirinya sendiri.
Sebagai bentuk terima kasih, pemerintah setempat memutuskan untuk membangun sebuah patung Luffy di depan gedung pemerintahan. Biayanya sekitar 10 juta yen, yang kalau dipikir-pikir jauh lebih kecil dibanding sumbangan Oda. Tapi sayangnya, ide ini sempat bikin heboh. Banyak warga protes dan menganggap pembangunan patung hanyalah pemborosan dana. Namun setelah publik tahu Oda sudah menyumbang dalam jumlah fantastis, protes itu pun mereda.
Patung Luffy akhirnya resmi dibuka pada November 2018. Namun siapa sangka, patung yang awalnya dibangun sebagai simbol ucapan terima kasih itu justru menjadi magnet wisata yang luar biasa.
Laporan studi diserahkan kepada Gubernur Prefektur, dengan Luffy-Kumamon
Sebuah studi yang dilakukan oleh 66 mahasiswa Universitas Shokei mengungkapkan data mengejutkan. Mereka melakukan survei terhadap para wisatawan yang mengunjungi patung Luffy antara 19 Oktober 2019 hingga 20 Januari 2020, dan hasilnya bikin melongo. Dalam setahun, nilai ekonomi patung ini diperkirakan mencapai 2,67 miliar yen atau sekitar 25 juta dolar AS. Jumlah pengunjung yang datang khusus ke Kota Kumamoto demi melihat Luffy mencapai sekitar 55.121 orang, dengan kontribusi ekonomi rata-rata 48.474 yen per orang. Dan yang lebih gokil lagi, 8 persen di antaranya adalah penggemar asing.
Wisatawan yang datang juga tidak sekadar berfoto di depan patung. Mereka melanjutkan perjalanan dengan mengunjungi tempat wisata lain seperti Kastil Kumamoto, makan di restoran lokal, hingga menginap di hotel sekitar. Efek domino dari satu patung ini jelas bikin perekonomian lokal kembali hidup setelah sebelumnya sempat lesu akibat bencana.
Melihat kesuksesan luar biasa ini, pemerintah Kumamoto kemudian membangun patung kru Topi Jerami lainnya di berbagai lokasi. Tujuannya sederhana, supaya wisatawan punya lebih banyak alasan untuk menjelajah Kumamoto dan menghabiskan waktu lebih lama di sana. Dan hasilnya, Kumamoto kini jadi salah satu destinasi wajib para fans One Piece dari seluruh dunia.
Patung Luffy ini bukan hanya sekadar simbol terima kasih, tapi juga bukti nyata kalau pop culture bisa jadi kekuatan besar untuk membangkitkan ekonomi lokal. Siapa yang menyangka kalau sebuah karakter fiksi bisa berperan nyata dalam kehidupan masyarakat? Dari bencana gempa yang menghancurkan, lahirlah sebuah investasi unik yang kini jadi kebanggaan Kumamoto.
Dan buat kamu para nakama yang nggak bisa jauh dari One Piece, jangan lupa kalau kamu juga bisa punya koleksi merchandise karakter favoritmu. Tinggal titip beli aja lewat TITIP JEPANG, biar koleksimu makin lengkap dan hatimu ikut bahagia seperti warga Kumamoto yang punya Luffy sebagai pahlawan.
Di anime shonen, kita biasa melihat karakter utama dan grupnya mendapat banyak screentime. Kita memang mengikuti cerita dari sudut pandang mereka, sehingga kita bisa lebih dekat dan kenal dengan mereka. Di Demon Slayer, trio Tanjiro, Zenitsu, dan Inosuke menjadi bagian utama ceritanya. Tapi Titipers pasti setuju kalau beberapa karakter ‘sampingan’ di anime ini justru lebih menonjol dari mereka. Inilah 10 karakter sampingan di Demon Slayer yang bikin ceritanya semakin seru.
1.Nezuko
Meskipun Tanjiro, Zenitsu, dan Inosuke sering tampil bareng sebagai trio utama, fans Demon Slayer pasti setuju kalau ada satu sosok yang selalu nyuri perhatian, yaitu Nezuko. Sejak awal, adik Tanjiro ini langsung jadi favorit penonton. Walaupun jarang bicara, ekspresi dan tindakannya selalu bikin suasana lebih hidup. Dari bentuk kecilnya yang imut sampai sisi seriusnya saat bertarung, Nezuko berhasil bikin tiap adegan jadi lebih berkesan.
2. Genya
Awalnya, banyak yang nggak suka sama Genya karena sifatnya kasar dan judes. Tapi begitu balik lagi di arc Swordsmith Village, Genya berubah total. Ceritanya sebagai adik Sanemi dengan masa lalu kelam langsung bikin dia jadi karakter yang relate dan simpatik. Apalagi perjuangannya buat diakui sebagai pembasmi iblis benar-benar bikin penonton pengen dukung dia terus.
3. Daki
Sebagai salah satu iblis Upper Moon, Daki awalnya terlihat cuma jahat dan angkuh. Tapi makin lama, penonton bisa lihat sisi tragis dari kehidupannya. Di balik penampilannya yang glamor sebagai oiran, ada masa lalu kelam yang bikin dia jadi sosok penuh luka. Justru itulah yang bikin Daki jadi salah satu karakter iblis paling berkesan di arc Entertainment District.
4. Tokito Muichiro
Muichiro mungkin terlihat dingin dan cuek di awal, tapi siapa sangka dia punya salah satu flashback paling menyedihkan di Demon Slayer. Perkembangannya dari Hashira yang dingin jadi teman dekat Tanjiro benar-benar menyentuh hati. Bahkan momen kecil kayak main pesawat kertas bareng Tanjiro aja bisa bikin penonton senyum-senyum sendiri.
5. Kocho Shinobu
Hashira Serangga ini mungkin terlihat lembut dan kalem, tapi di balik senyumannya ternyata tersimpan dendam yang dalam banget. Justru kontras antara wajah manisnya dan kebenciannya pada iblis bikin Shinobu selalu bikin penasaran tiap kali muncul. Dia berhasil bikin aura yang beda dibanding Hashira lainnya.
6. Kagaya Ubuyashiki
Meski jarang muncul, Kagaya selalu berhasil bikin kesan mendalam. Sebagai pemimpin, dia dihormati semua orang. Tapi lebih dari itu, dia juga berperan sebagai sosok ayah yang hangat buat para Hashira. Sikapnya yang tenang dan penuh perhatian bikin banyak fans melihatnya sebagai figur ayah idaman di Demon Slayer.
7. Mitsuri Kanroji
Hashira satu ini bukan cuma kuat, tapi juga punya kepribadian super ceria dan penuh kasih sayang. Kehadirannya bikin suasana jadi lebih hangat, apalagi buat Tanjiro dan Nezuko yang kehilangan keluarga mereka. Banyak fans yang menganggap Mitsuri kayak “kakak perempuan” bagi keluarga Kamado.
8. Obanai Iguro
Pertama kali muncul, Obanai kelihatan dingin dan susah didekati. Tapi lama-lama penonton bisa lihat sisi lembutnya, terutama saat ia berinteraksi dengan Mitsuri. Sikapnya yang perhatian tapi diem-diem bikin dia jadi salah satu Hashira paling menarik.
9. Himejima Gyomei
Hashira ini jarang bicara, tapi tiap kali muncul auranya langsung bikin suasana beda. Di balik ketegasannya, Gyomei menyimpan masa lalu penuh penderitaan. Justru sikapnya yang kalem tapi kuat bikin dia jadi salah satu karakter paling dihormati di Demon Slayer.
10. Tomioka Giyu
Karakter terakhir adalah Giyu, Hashira pertama yang kita lihat di Demon Slayer. Giyu mungkin pendiam dan kaku, tapi justru itu yang bikin banyak momen lucu muncul. Interaksinya dengan Hashira lain sering bikin penonton ngakak, meski sebenarnya dia menyimpan rasa bersalah mendalam. Campuran antara sisi kocak dan sisi tragis bikin dia jadi karakter yang sulit dilupakan di Demon Slayer.
Itulah 10 karakter sampingan yang bikin Demon Slayer semakin seru. Karakter-karakter ini menambah kedalaman cerita dan bikin penonton punya lebih banyak alasan untuk terus mengikuti setiap episodenya. Mereka bukan sekadar figuran, tapi justru sering jadi pemicu momen-momen paling berkesan dalam anime ini. Kalau menurut Titipers sendiri, siapa karakter sampingan Demon Slayer yang paling bikin kalian terkesan?
