Megintip Suasana Idul Fitri di Jepang

Tidak terasa sudah satu bulan Titipers dan penulis menjalani puasa di bulan Ramadhan. Hal ini juga yang menandakan bahwa lembaran baru di hidup kita terbuka dengan menyambut hari kemenangan. Hari yang sepatutnya dirayakan dengan suka cita sekaligus dengan perasaan sedih dan takut, apakah masih dapat dipertemukan dengan bulan Ramadhan di tahun depan. Berbicara soal hari raya Idul Fitri, tentu kita tidak akan lepas dari beberapa tradisi yang hadir yang umumnya berbeda di tiap daerah. Ada beberapa daerah yang perayaannya begitu meriah, hingga berhari-hari masih dapat terlihat euforianya. Tidak jarang pula kita akan menjumpai daerah yang perayaannya tidak semeriah daerah lain dan umumnya hanya dirayakan di internal keluarga saja.

Tidak hanya di Indonesia saja, nyatanya di negara-negara lain di seluruh dunia punya tradisi tersendiri dalam menyambur hari raya Idul Fitri. Tentu akan berbeda dengan perayaan lebaran di Indonesia yang identik dengan mudik, ketupat, dan thr. Di beberapa negara yang jumlah umat Islamnya tidak begitu banyak, perayaannya cenderung dilakukan di internal keluarga, kelompok umat Islam, atau kelompok kedaerahan tertentu. Seperti halnya mahasiswa perantauan yang tidak bisa pulang ke kampung halaman, warga negara Indonesia di negara yang mayoritas non-muslim umumnya akan merayakannya bersama orang terdekatnya tanpa adanya euforia yang begitu besar seperti ketika berada di kampung halaman.

Sebagai salah satu negara dengan jumlah umat Islam yang tidak begitu besar, nyatanya perayaan Idul Fitri masih bisa dirasakan, sekalipun tentu dengan suasana yang berbeda dengan di Indonesia. Hal yang paling kentara tentu saja berkaitan dengan hari libur. Tidak seperti di Indonesia, yang menjadikan hari raya Idul Fitri sebagai hari libur, ditambah dengan adanya cuti bersama, Jepang secara umum tidak menjadikan hari raya Idul Fitri sebagai hari libur nasional. Hal ini wajar saya dikarenakan mayoritas warga Jepang tidak merayakan Idul Fitri. Sehingga jika Titipers sedang menetap di Jepang ketika Idul Fitri akan dilaksanakan, Titipers harus mempersiapkan terlebih dahulu jikalau hari raya Idul Fitri bertepatan dengan momen lain yang wajib untuk Titipers ikuti, seperti ujian atau rapat penting.

Seperti halnya di negara lain, umat Islam di Jepang terkadang harus memberikan effort lebih ketika hendak merayakan Idul Fitri. Mulai dari tempat sholat yang bisa jadi cukup jauh dari lokasi rumah, hingga tidak jarang perlu mengantri untuk dapat melaksanakan sholat Ied dikarenakan tempat yang terbatas. Dilansir dari beberapa sumber, tidak jarang sholat Ied dibagi dalam beberapa kloter dikarenakan tempat yang tidak mampu menampung jamaah sholat secara bersamaan. Di Tokyo sendiri misalnya terdapat Sekolah Republik Indonesia Tokyo yang seringkali menjadi tempat dilaksanakannya sholat Ied bagi warga negara Indonesia di Jepang. Selain itu di Tokyo juga terdapat Masjid Tokyo atau Tokyo Camii yang juga dapat menjadi pilihan untuk melaksanakan sholat Ied.

Setelah melaksanakan sholat, seperti halnya di Indoensia, beberapa keluarga warga negara Indoensia di Jepang turut melakukan open house dan mengundang rekan-rekan senegara atau teman terdekatnya untuk merayakan Idul Fitri bersama dengaan menyantap beberapa hindangan yang tentu akan sangat sulit ditemukan di Jepang, pada hari biasa. Terlepas dari euforia yang mungkin tidak semeriah di Indonesia, nyatanya kita masih dapat merasakan kehangatan keluarga sekalipun berada jauh dari kampung halaman.

Sekian yang bisa penulis ceritakan kepada para Titipers. Tidak lupa penulis beserta seluruh keluarga besar Titip Jepang mengucapkan selamat hari raya Idul Fitri dan mohon maaf lahir dan batin jika dalam perbuatan, perkataan, maupun tulisan kami barangkali ada yang menyinggung Titipers sekalian. Selamat menikmati hidangannya Titipers, tapi jangan lupa untuk berbagi ke orang di sekitarnya.

Ikuti terus berita terbaru dari kanal-kanal Titip Jepang ya! Yuk, baca artikel lainnya di sini^^

Jangan lupa Ikuti juga media sosial Titip Jepang:
Instagram: @titipjepang
Twitter: @titipjepang
Facebook: Titip Jepang

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *